Anda di halaman 1dari 57

 Nita Nurlaila

 Siti Rahma
 Rosy Amiasih
 Alya Azharuz Zulfah
PENILAIAN LITERASI SAINS
DALAM PEMBELAJARAN
BIOLOGI
DEFINISI

 Literasi adalah kemampuan dan keterampilan seseorang


dalam mengolah dan memahami informasi saat membaca
dan menulis. Literasi merupakan komponen prasyarat agar
peserta didik mampu memiliki 4 kompetensi hidup (4C)
yang mendorong tumbuhnya karakter baik sesuai dengan
Profil Pelajar Pancasila.
 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mendorong
literasi sejak tahun 2016 dengan menyelenggarakan
berbagai kegiatan Gerakan Literasi Sekolah sebagai bagian
dari implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan
Budi Pekerti.
Definisi Literasi Sains

 Literasi sains adalah kemampuan seseorang untuk terlibat dengan isu-isu terkait sains dan
dengan gagasan sains (OECD, 2019).

 Literasi sains merupakan kemampuan untuk memahami pengetahuan kecakapan ilmiah


dengan mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena
ilmiah, mengambil kesimpulan berdasarkan fakta, memahami karakter sains, kesadaran
bagaimana teknolgi membentuk lingkungan alam, intelektual dan budaya serta kemampuan
untuk terlibat dan peduli terhadap isu-isu yang terkait sains (OECD 2016).

 Seseorang disebut literat terhadap sains, jika memiliki kompetensi yang baik dalam: 1)
menjelaskan fenomena sains; 2) mengevaluasi dan mendesain pengetahuan dan keterampilan
sains secara mandiri; 3) menginterpretasi data dan bukti sains.
SEJARAH PISA
Hasil diesakan negara-negara ahli untuk mendapatkan data yang
Mengapa PISA dibentuk
dan dilaksanakan? relevan dan boleh dipercaya mengenai pengetahuan dan
kemahiran pelajar serta sistem pendidikan mereka

• OECD (Organization for Economic Cooperation and


Bagaimana PISA
Development) mulai merencang PISA pada pertengahan tahun
dibentuk?
1990an
• Dilancarkan secara resmi pada tahun 1997
• Kaji selidik pertama pada tahun 2000

• PISA (Programme for International Student Assessment) merupakan penilaian standar pengetahuan
dan keterampilan anak usia 15 tahun berupa kerangka kerja untuk perbandingan internasional.
Dengan menilai seberapa baik kinerja kaum muda terhadap rekan-rekan mereka dalam hal kesiapan
untuk hidup dan bekerja.
SEJARAH PERKEMBANGAN PISA

3 3 3

2 2 2 2

1 1 1

2000 2003 2006 2009 2012 2015 2018 2021

Domain Utama:
Membaca Matematika
Sains Literasi Keuangan
Penyelesaian Masalah Berbasis Komputer Pemecahan Masalah Kolaboratif
Kompetensi Global Berpikir Kreatif

(Sumber: Li, 2021)


Komponen Literasi Sains

(Sumber: OECD, 2019)


Komponen Literasi Sains

Komponen penilaian literasi sains siswa menurut PISA 2018, terdiri dari 3 komponen yaitu:

Konteks Mencangkup isu-isu pribadi, local/nasional/ global, baik saat ini


maupun sejarah yang menuntut pemahaman sains dan teknologi

Pengetahuan Merupakan pemahaman tentang fakta utama, konsep, dan teori


penjelasan yang menjadi dasar pengetahuan ilmiah.

Kompetensi Serangakaian kompetensi ilmiah mencerminkan bahwa sains paling


balik dilihat dari praktik sosial dan epistemik yang umum disemua
subbidangnya
Komponen Literasi Sains

A. Konteks
Mencangkup isu-isu pribadi, lokal/nasional/ global, baik saat ini maupun sejarah yang
menuntut pemahaman sains dan teknologi

Konteks Pribadi Lokal/ Nasional Global

Kesehatan Pemeliharaan Pengendalian penyakit, Epidemi, penyebaran


dan kesehatan, kecelakaan, pilihan makanan, kesehatan penyakit menular
penyakit nutrisi masyarakat
Sumber Konsumsi pribadi Pemeliharaan populasi Sistem alam (dapat
daya alam bahan dan energi manusia, kualitas hidup, diperbaharui dan tidak
keamanan produksi, dapat diperbaharui),
distribusi pangan, pasokan pertumbuhan populasi
energi yang berkelanjutan
Komponen Literasi Sains

Konteks Pribadi Lokal/ Nasional Global

Kualitas Tindakan ramah Distribusi populasi, Keanekaragaman hayati,


lingkungan lingkungan pembuangan limbah, dampak keberlanjutan ekologis,
penggunaan dan lingkungan pengendalian polusi,
pembuangan produksi dan kehilangan
bahan tanah/ biomassa

Bahaya Penilaian risiko Perubahan cepat (gempa bumi, Perubahan iklim, dampak
dari pilihan gaya cuaca buruk), perubahan komunikasi modern
hidup lambat (erosi pantai,
sedimentasi), penilaian risiko

Batasan ilmu Aspek ilmiah hobi, Materi baru, perangkat dan Kepunahan spesies,
pengetahuan teknologi pribadi, proses, modifikasi genetik, ruang eksplorasi, asal
dan teknologi musik dan teknologi kesehatan dan usul dan struktur alam
kegiatan olahraga transportasi semesta
Komponen Literasi Sains

B. Pengetahuan
1. Pengetahuan konten

Mencangkup dunia alam dan artefak teknologi. Pengetahuan konten yang dinilai PISA:
 Bidang utama fisika, kimia, biologi, ilmu bumi, dan antariksa
 Relevan dengan situasi kehidupan nyata
 Konsep ilmiah penting atau teori penjelas utama yang memiliki kegunaan.
 Sesuai dengan tingkat perkembangan anak usia 15 tahun.
Tabel Pengetahuan konten dalam penilaian sains PISA 2018
Sistem Fisik
 Struktur materi (model partikel, ikatan)
 Sifat materi (perubahan keadaan, konduktivitas termal dan listrik
 Perubahan kimiawi (reaksi kimia, perpindahan energi, asam/basa)
 Gerak dan gaya (kecepatan, gesekan) dan aksi pada jarak (gaya magnet, gravitasi dan elektrostatis)
 Energi dan transformasinya (konversi, reaksi kimia)
 Interaksi antara energi dan materi (cahaya, gelombang radio, suara)
Sistem Kehidupan
 Sel (struktur dan fungsi, DNA, perbedaan sel hewan dan tumbuhan)
 Konsep organems (uniseluler, multiseluler)
 Manusia (subsistem gizi kesehatan, seperti pencernaan, ekskresi, dll.)
 Populasi (spesises, evolusi, keanekaragaman hayati, variasei genetik)
 Ekosistem (rantai makanna, aliran materi, energi)
 Biosfer (jasa ekosistem, keberlanjutan)
Bumi dan Sistem Ruang
 Struktur bumi (atmosfer, hidrosfer, troposfer)
 Eenergi di bumi (iklim global)
 Perubahan di bumi (lempeng tektonik, siklus geokimia, dll.)
 Sejarah bumi (fosil, asal usul, dan evolusi)
 Bumi di luar angkasa (tata surya, galaksi)
Komponen Literasi Sains

2. Pengetahuan prosedural
Bagaimana ide-ide diproduksi meliputi beragam metode dan praktik yang digunakan.

Pengetahuan Prosedural
 Konsep variabel (varibel bebas dan variabel terikat)
 Konsep pengukuran (pengukuran kuantitatif, kualitatif, observasi, penggunaan skala dan instrument lainnya)
 Cara menilai dan meminimalkan ketidakpastian (pengukuran berulang, rata-rata).
 Akurasi (kebenaran antara pengukuran kuantitas yang diukur dan nilai sebenarnya dari pengukuran)
 Cara merepresentasikan data (tabel, grafik, bagan yang disesuaikan dengan variabel yang diukur)
 Penggunaan uji coba (sesuai jenis penelitian seperti eksperimental, pencarian berbasis lapangan, dll.)
3. Pengetahuan epistemik,
Alasan praktik umum penyelidikan ilmiah, status klaim yang dihasilkan dan makna istilah
dasar seperti teori, hipotesis, data.
Pengetahuan Epistemik
Konstruksi dan ciri-ciri pendefinisian sains:
 Sifat pengamatan ilmiah, fakta, hipotesis, model dan teori
 Maksud dan tujuan sains (untuk menghasilkan penjelasan tentang alam) yang dibedakan dari teknologi (untuk
menghasilkan solusi optimal kebutuhan manusia)
 Nilai-nilai pengetahuan (publikasi, objektivitas dan penghapusan bias)
 Sifat penalaran dalam ilmu pengetahuan (dedukstif, induktif, penyimpulan penjelasan).
Peran konstruk dan fitur dalam membenarkan pengetahuan yang dihasilkan oleh sains:
 Bagaimana klaim ilmiah didukung oleh data dan penalaran dalam sains
 Fungsi berbagai bentuk penyelidikan empiris dalam membangun pengetahuan dan tujuan (menguji hipotesis)
dan desain (observasi, eksperimen terkontrol, studi kolerasional).
 Bagimana kesalahan pengukuran mempengaruhi tingkat kepercayaan pada pengetahuan ilmiah.
 Penggunaan dan peran model fisik, sistem, abstrak serta batasannya.
 Peran kolaborasi dan kritik bagaimana peer review membangun kepercayaan pada klaim ilmiah
 Peran pengetahuan ilmiah bersama dnegan pembentukan pengatahuan lainnya dan mengatasi masalah sains
dan teknologi.
Komponen Literasi Sains

C. Kompetensi
1. Menjelaskan fenomena secara ilmiah

Mengenali, menawarkan, dan mengevaluasi penjelasan berbagai fenomena alam


dan teknologi, melalui:
 Mengingat dan menerapkan ilmu pengetahuan yang sesuai
 Mengidentifikasi, menggunakan dan menghasilkan model dan representasi penjelas
 Membuat dan membenarkan prediksi yang tepat
 Menawarkan hipotesis penjelas
 Menjelaskan implikasi potensial dari pengetahuan ilmiah bagi masyarakat
PISA 2018 : Menjelaskan fenomena secara ilmiah
Komponen Literasi Sains

2. Mengevaluasi dan Merancang Inkuiri Ilmiah

Mendeskripsikan dan menilai penyelidikan ilmiah dan mengusulkan cara


menjawab pertanyaan secara ilmiah, melalui:
 Mengidentifikasi pertanyaan yang dieksplorasi dalam studi ilmiah tertentu.
 Membedakan pertanyaan yang memungkinkan untuk diselidiki secara ilmiah.
 Mengusulkan cara mengeksplorasi pertanyaan yang diberikan secara ilmiah.
 Mengevaluasi cara mengeksplorasi pertanyaan yang diberikan secara ilmiah.
 Menggambarkan dan mengevaluasi berbagai cara yang digunakan ilmuwan untuk
memastikan kevalidan data dan objektivitias dan generalisasi penjelasan.

PISA 2018 : Mengevaluasi dan merancang inkuiri ilmiah


Komponen Literasi Sains

3. Menginterpretasikan data dan bukti secara ilmiah

Menganalisis, mengevaluasi data, klaim dan argumen dalam berbagai representasi


dan menarik kesimpulan ilmiah, melalui:
 Mentrasformasikan data dari satu representasi ke representasi lainnya.
 Menganalisis dan menafsirkan data dan menarik kesimpulan yang tepat.
 Mengidentifikasi asumsi, bukti, dan penalaran dalam teks terkait sains.
 Membedakan antara argumen yang didasarkan pada bukti dan teori ilmiah dan yang
didasarkan pada pertimbangan lain.
 Mengevaluasi argumen dan bukti ilmiah dari berbagai sumber (Koran, internet, jurnal, dll.)

PISA 2018 : Menginterpretasikan data dan bukti secara ilmiah


Kedalaman Kognitif Literasi Sains

Kategori kedalaman kognitif dalam 3 tingkatan, yaitu:


1. Rendah, melakukan prosedur satu langkah seperti
mengingat fakta, istilah, prinsip, konsep, atau
menemukan informasi dari grafik atau tabel.
2. Sedang, menggunakan dan menerapkan
pengatahuan konseptual untuk mendiskripsikan
atau menjelaskan fenomena; memilih prosedur
yang tepat menampilkan dan menafsirkan data.
3. Tinggi, menganalisis data yang kompleks; sitesis
dan evaluasi bukti; penalaran diberikan berbagai
sumber; mengembangkan rencana untuk
menyelesaikan masalah.
Kesatuan
Komponen
Literasi
Sains
Contoh Soal Ekstaksi Tanah dan Gempa Bumi
Literasi Sains Gempa 2011 di Lorca
P I S A 2 015
Lorca, Spanyol, terletak di wilayah yang relatif sering mengalami gempa. Satu
Kriteria PISA
gempa bumi terjadi di Lorca pada Mei 2011. Ahli geologi percaya bahwa
Konteks: tidak seperti gempa bumi sebelumnya di wilayah tersebut, gempa ini
mungkin sebagian disebabkan oleh aktivitas manusia, khususnya oleh
Lokal/ Nasional - Bahaya pemompaan air tanah. Menurut hipotesis para ahli geologi, pengambilan air
Pengetahuan – Sistem: dari bawah tanah berkontribusi terhadap tekanan pada patahan terdekat,
yang memicu pergeseran yang dapat mengakibatkan gempa bumi.
Konten - Bumi dan Sistem Ruang
Pengamatan manakah yang mendukung hipotesis ahli geologi?
Kompetensi:
a. Gempa dirasakan beberapa kilometer jauhnya dari Lorca.
Menjelaskan fenomena secara ilmiah
Kedalaman Kognitif: b. Pergerakan di sepanjang patahan paling besar di daerah di mana
pemompaan menciptakan tekanan besar.
Medium/ Sedang
c. Lorca mengalami gempa bumi yang lebih besar daripada gemapa Mei
2011.
Jawaban: B.
d. Gempa tersebut diikuti oleh sejumlah gempa kecil yang dirasakan di
wilayah sekitar Lorca.
Gangguan Runtuhnya Koloni Lebah (Paparan Imidakloprid)

Para Ilmuwan percaya bahwa ada beberapa penyebab gangguan


runtuhnya koloni. Slah satu penyebab yang mungkin adalah insektisida
imidakloprid yang dapat menyebabkan lebah kehilangan indra orientasi
saat berada di luar sarang. Para peneliti menguji apakah paparan
imidakloprid menyebabkan keruntuhan koloni. Di sejumlah sarang,
mereka menambahkan insektisida ke makanan lebah selama 3 minggu.
Sarang yang berbeda terkena konsentrasi insektisida yang berbeda,
diukur dalam mikogram insektisida per kilogram makanan (µg/ kg).
Beberapa sarang tidak terkena insektisida apapun. Tak satupun dari
Kriteria PISA koloni yang runtuh setelah terkena insektisida. Namun, pada minggu ke-
Konteks: 14, beberapa sarang telah ditinggalkan.
Lokal/ Nasional – Kualitas lingkungan Manakah dari kesimpulan berikut yang cocok dengan hasil yang
Pengetahuan: ditunjukkan pada grafik?
Prosedural a. Koloni yang terpapar imidakloprid konsentrasi tinggi
cenderung runtuh lebih cepat.
Kompetensi:
b. Koloni yang terpapar imidakloprid runtuh dalam waktu 10 minggu
Menafsirkan data dan bukti secara ilmiah
setelah paparan.
Kedalaman Kognitif: c. Paparan imidakloprid pada konsnetrasi di bawah 20 µg/ kg tidak
Medium/ Sedang membahayakan koloni.
d. Koloni yang terpapar imidakloprid tidak dapat bertahan lama lebih
Jawaban: A.
dari 14 minggu.
Pengembangan Instrumen Penilaian
Berbasis Literasi Sains

A. Tes Tertulis

 Pilihan Ganda  Menjodohkan


 Pilihan Ganda Kompleks
Soal pilihan ganda terdiri atas Bentuk soal menjodohkan
pokok soal dengan beberapa Soal pilihan ganda kompleks
dimaksudkan untuk
pilihan jawaban. Jumlah pilihan terdiri atas pokok soal dan
mengukur kemampuan
jawaban untuk soal kelas 1-3 beberapa pertanyaan yang
peserta tes dalam
sebanyak tiga pilihan (A, B, C); harus dipilih siswa dan
mencocokkan,
kelas 4-9 sebanyak empat pilihan dianggap sesuai dengan
menyesuaikan, dan
(A, B, C, dan D); serta kelas 10-12 permasalahan pada pokok
menghubungkan antardua
sebanyak lima pilihan (A, B, C, D, soal.
pernyataan yang disediakan.
dan E).
Pengembangan Instrumen Penilaian
Berbasis Literasi Sains

A. Tes Tertulis
 Uraian Soal
 Isian Singkat
Uraian adalah soal yang jawabannya menuntut siswa untuk
Soal isian dan jawaban singkat mengingat dan mengorganisasikan gagasan-gagasan dengan cara
adalah soal yang menuntut peserta mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam
tes untuk memberikan jawaban bentuk uraian tertulis. Pada soal uraian disediakan pedoman
secara singkat, bisa berupa kata, penskoran yang merupakan acuan dalam pemberian skor.
frasa, angka, atau simbol. • Skor penuh atau skor tertinggi diberikan pada jawaban yang
Perbedaannya adalah soal isian memenuhi semua kriteria/kunci jawaban benar.
disusun dalam bentuk kalimat • Skor sebagian diberikan pada jawaban yang kurang memenuhi
berita, sementara itu soal jawaban kriteria/kunci jawaban benar.
singkat disusun dalam bentuk • Jawaban salah diberi skor 0, sedangkan tidak menjawab atau
pertanyaan. kosong diberi kode 9.
Pengembangan Instrumen Penilaian
Berbasis Literasi Sains
B. Eksperimen C. Laporan Sikap D. Laporan Hasil Kegiatan
Penilaian berbasis sains dalam
kegiatan eksperimen dapat • Kemampuan sains seseorang
dilakukan melalui langkah- yang memuat sikap tertentu,
langkah sebagai berikut: seperti kepercayaan, motivasi,
pemahaman diri, dan nilai-nilai.
• Menentukan tema; Laporan hasil kegiatan
• Penilaian berbasis sains dengan
• Melakukan observasi; membuat format laporan sikap bisa berupa produk,
• Merancang dan berupa jurnal atau lembar proyek, maupun
merencanakan; observasi yang melibatkan portofolio.
• Menguji hasil; kebiasaan siswa dalam
• Mengukur/menghitung/kualif memecahkan permasalahan
ikasi output; dan meningkatkan kualitas
kehidupan.
• Mengkomunikasikan hasil
Strategi Penilaian Berbasis
Literasi Sains

Sumber: Kemendikbud, 2021


1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Pengembangan Pembelajaran dan Penilaian
Berbasis Literasi Sains

• Melaksanakan aktivitas
Mekanisme penilaian hasil belajar oleh pendidik
pembelajaran dengan aktivitas
meliputi:
pembelajaran yang didesain sedekat  Melaksanakan strategi penilaian oleh pendidik
mungkin dengan dunia nyata; dan dilakukan pada saat penyusunan Rencana
refleksi hasil belajar. Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdasarkan
• Hasil penilaian pencapaian silabus. Dalam hal ini, termasuk penentuan
pengetahuan peserta didik bentuk penilaian yang sesuai dengan
disampaikan dalam bentuk angka. kompetensi dasar yang ada di dalam kurikulum.
Pemilihan bentuk tes tertulis  Menyiapkan instrumen penilaian mengikuti
langkah-langkah pengembangan instrumen
hendaknya disesuaikan dengan
yang standar, yaitu menentukan tujuan,
karakteristik pengetahuan, kognitif,
menyusun kisi-kisi, menyusun soal, analisis
konten, dan konteks yang ada dalam kualitatif, uji coba, dan analisis kuantitatif.
kompetensi sesuai kurikulum yang  Melaksanakan penilaian oleh pendidik dan
berlaku serta mekanisme penilaian. hasilnya ditafsirkan sebagai bahan laporan.
3. Tahap Tindak Lanjut

 Perlu melaksanakan aktivitas pembiasaan membaca


dengan teks multimodal (teks yang beragam) yang
didukung dengan peningkatan budaya baca di kelas
maupun di sekolah.
 Mendesain pembelajaran dengan menggunakan alat bantu
grafis, yang artinya guru wajib memberikan
pendampingan pada peserta didik, misalkan dengan
menuntun siswa menyusun peta konsep/mind map agar
siswa terbiasa dengan pola berpikir yang sistematis dan
logis.
 Pemanfaatan ICT dalam pembelajaran agar terpenuhi
enam kecakapan dasar literasi.
PENILAIAN LITERASI BIOLOGI
DALAM PEMBELAJARAN
BIOLOGI
Definisi Literasi Biologi

 Literasi biologi merupakan salah satu cabang dari literasi sains.


 Literasi biologi membutuhkan pemahaman tentang hakikat sains (Penick, 2000).
Literasi ini yang dapat membantu siswa dalam memahami konten, khususnya
biologi.
 Literasi biologi adalah kemampuan menggunakan inkuiri ilmiah untuk memahami
dan mengenali isu-isu biologis dalam masyarakat dan mengintegrasikan ide-ide
tersebut ke dalam pengambilan keputusan dan mengkomunikasikan hasilnya
kepada orang lain (McBride et al., 2013).
 Esensi dari literasi biologi adalah memahami prinsip biologis secara mendalam dan
menerapkannya dengan cara yang tepat salah satunya dengan terlibat dalam
diskusi, mencari informasi biologis yang valid, menafsirkan tabel dan gambar yang
diterbitkan, dan membuat keputusan pribadi dan masyarakat (Demastes &
Wandersee, 1992)
Manfaat literasi biologi
Literasi biologi sangat erat kaitannya dengan bagaimana cara memperoleh,
mengolah dan memaknai informasi, oleh karena itu sangatlah perlu
pengembangan keterampilan potensi siswa dalam membaca dan mengkaji
pengetahuan dari hasil eksperimennya, maka dalam diri siswa akan muncul
literasi biologi yakni siswa dapat :
 Mengenali pertanyaan ilmiah
 Mengidentifikasi bukti
 Menarik kesimpulan
 Mengkomunikasikan kesimpulan
 Menunjukkan pemahaman konsep ilmiah.
Hakikat Hakikat Literasi Biologi menurut
Demastes & Wandersee (1992):
Literasi
Biologi Memahami
mendalam
prinsip biologis secara

Menerapkannya dengan cara yang tepat,


salah satunya dengan terlibat diskusi

Mencari informasi biologis yang valid

Menafsirkan tabel dan gambar yang


diterbitkan

Membuat keputusan pribadi dan


masyarakat
Hakikat Literasi
Biologi

Jadi menurut hakikatnya, literasi biologi berfokus


pada penggunaan konsep-konsep kunci dalam
biologi untuk membuat keputusan dalam
memecahkan masalah menjadi penyelidikan
ilmiah.
Dimensi Literasi Biologi

Dimensi Biologi terdiri dari 4, yaitu


dimensi nominal, fungsional, structural
dan multidimensional (Djamahar et al.,
2021; Shwartz et al., 2006, Uno & Bybee,
1994).
Dimensi Literasi Biologi
 Dimensi Nominal (Dapat mengenal istilah, namun tidak memiliki
pemahaman yang jelas tentang artinya)

 Dimensi Fungsional (Bisa menggunakan kosakata ilmiah dan teknologi)

 Dimensi Struktural (Dapat mengetahui dan memahami karakteristik


pengetahuan ilmiah)

 Dimensi Multidimensional (Tidak hanya memiliki pemahaman, namun


telah mengembangkan perspektif sains dan teknologi yang mencakup
sifat sains, peran sains dan teknologi dalam kehidupan).
Kriteria Jawaban menurut skala literasi
Bybee (1997) dalam Shwartz et al, (2006)

No. Skala Keterangan


1. Nominal Jawaban mengenal atau menyebutkan konsep yang terkait dengan sains,
jawaban mungkin juga menjelaskan suatu pemahaman tertentu tetapi
menunjukkan kesalahpahaman (miskonsepsi).
2. Functional Jawaban menjelaskan konsep dengan benar, tetapi jawaban menunjukkan
pemahaman yang hanya sebatas itu.
3. Conceptual Jawaban mengembangkan beberapa pemahaman tentang skema konseptual
utama dan menghubungkan skema untuk pemahaman umum mereka
mengenai sains. Jawaban juga menunjukkan kemampuan prosedural dan
pemahaman tentang proses inkuiri ilmiah serta desain teknologi.
4. Multidimensional Jawaban menggabungkan pemahaman sains yang melampaui konsep
disiplin ilmu dan prosedur investigasi saintifik. Mencakup dimensi filosofis,
historis, dan sosial dari ilmu pengetahuan dan teknologi. Jawaban
mengembangkan beberapa pemahaman dan apresiasi terhadap sains dan
teknologi mengenai hubungannya dengan kehidupan sehari-hari mereka.
Lebih khusus, mereka mulai membuat koneksi dalam disiplin ilmu antara
sains, teknologi, dan isu besar di masyarakat.
Contoh Soal Dimensi Nominal

Bagian tumbuhan yang umumnya berada dibawah


permukaan tanah, tidak memiliki buku-buku, tumbuh ke
pusat bumi dan tidak berwarna hijau disebut dengan ….
a. Akar i

b. Batang
c. Daun
d. Bunga
Contoh Soal Dimensi Fungsional

Dibawah ini merupakan contoh individu adalah ….


a. Sebatang pohon kelapa
b. Tiga ekor belalang
i
c. Lima ekor capung
d. Dua ekor kupu-kupu
e. Sepuluh ekor kambing
Konsep Inti Literasi Biologi
menurut AAAS (2011)

1. Evolusi
2. Struktur dan fungsi
3. Aliran, pertukaran dan penyimpanan
4. Jalur dan transformasi energi dan materi
5. Sistem
1. Evolusi

Keanekaragaman hayati berevolusi dari waktu ke waktu melalui proses


mutasi, seleksi, dan perubahan genetik.
Prinsip-prinsip evolusi membantu mempromosikan pemahaman tentang
seleksi alam dan penyimpangan genetic serta kontribusinya terhadap
keanekaragaman dan sejarah kehidupan di Bumi.
Contohnya:
 Prinsip-prinsip ini memungkinkan membantu siswa untuk memahami
proses seperti kemampuan populasi mikroba untuk mengembangkan
resistensi obat
2. Struktur dan Fungsi

Unit dasar struktur menentukan fungsi semua makhluk hidup .


Unit struktural mendasar dan proses molekuler dan seluler
dilestarikan melalui evolusi dan menghasilkan keragaman luar biasa
dari sistem biologis yang terlihat saat ini.
Contohnya:
 Menjelaskan struktur molekul protein target seperti HIV protease
telah memberikan dasar pendekatan baru untuk penemuan obat.
3. Aliran, Pertukaran dan Penyimpanan

Pertumbuhan dan perilaku organisme diaktifkan melalui ekspresi


informasi genetik dalam konteks.
Konvergensi pendekatan sistem dan alat bioinformatika yang kuat
telah secara otomatis memperluas pemahaman tentang dinamika arus
informasi dalam sistem kehidupan.
Contohnya:
 Pertukaran informasi membentuk dasar pengenalan dan
diferensiasi sel, pengorganisasian komunitas dari kumpulan
mikroba hingga hutan tropis
4. Jalur & Transformasi Energi dan Materi

Tumbuh dan berubah melalui proses berdasarkan jalur transformasi


kimia dan diatur oleh hukum termodinamika
Contohnya:
 Pengetahuan tentang prinsip-prinsip kimia dapat membantu
menginformasikan produksi mikroorganisme yang dapat
mensintesis produk yang beguna.
5. Sistem

Sistem kehidupan saling berhubungan dan berinteraksi.


Biologi sistem memberikan peluang yang kaya bagi semua siswa
untuk belajar tentang inkuiri ilmiah.
Contohnya:
 Penerapan awal biologi sistem ke proses ekosistem menghasilkan
model simulasi yang berguna.
Kompetensi Inti dan Praktek Disiplin
menurut AAAS (2011)

1. Kemampuan menerapkan proses sains


2. Kemampuan menggunakan penalaran kuantitatif
3. Kemampuan menggunakan pemodelan dan simulasi
4. Kemampuan untuk memasuki sifat ilmu antardisiplin
5. Kemampuan berkomunikasi dan kerjasama dengan disiplin lain
6. Kemampuan memahami hubungan diantara sains dan masyarakat
Tabel Kompetensi Inti & Praktek Disiplin
Inti Mampu Kemampuan untuk Kemampuan Kemampuan Mampu Kemampuan
kompetensi menerapkan menggunakan untuk untuk berkomunikasi untuk
proses ilmu kemampuan menggunakan memanfaatkan dan bekerja memahami
pengetahuan kuantitatif pemodelan dan sifat sama dengan hubungan sains
simulasi interdisipliner disiplin ilmu dan masyarakat
sains lain
Instansiasi Biologi adalah Biologi bergantung Biologi berfokus Biologi adalah Biologi adalah Biologi dilakukan
Kemampuan disiplin pada aplikasi analisis pada studi tentang ilmu disiplin ilmu dalam konteks
dalam berbasis bukti kuantitatif dan sistem yang interdisipliner kolaboratif masyarakat
disipliner penalaran matematis kompleks
praktik
Demonstrasi Merancang Terapkan analisis Gunakan Terapkan konsep Menyampaikan Identifikasi
Kompetensi proses ilmiah kuantitatif untuk pemodelan dari ilmu lain informasi biologi dimensi sosial dan
dalam untuk menginterpretasikan matematika dan untuk dan interpretasi historis dari
Praktek memahami data biologis alat simulasi untuk menafsirkan untuk ilmuwan praktik biologi
sistem menggambarkan fenomena dalam disiplin
kehidupan sistem kehidupan kehidupan lain
Tabel Kompetensi Inti & Praktek Disiplin
Inti Mampu Kemampuan untuk Kemampuan Kemampuan untuk Mampu Kemampuan untuk
kompetensi menerapkan menggunakan untuk memanfaatkan berkomunikasi memahami
proses ilmu kemampuan menggunakan sifat interdisipliner dan bekerja hubungan sains dan
pengetahuan kuantitatif pemodelan dan sains sama dengan masyarakat
simulasi disiplin ilmu lain
Contoh Inti Strategi Mengembangkan dan Pemodelan Menerapkan hukum Penulisan ilmiah Mengevaluasi
kompetensi observasi menafsirkan grafik komputasi sistem fisika untuk relevansi konteks
diterapkan ke dinamis dinamika biologis Menjelaskan sosial untuk masalah
praktik Pengujian Menerapkan metode proses ilmiah biologis
biologi hipotesis statistik untuk Menerapkan Kimia molekul dan ilmiah kepada
beragam data alat informatika sistem biologis khalayak yang Mengembangkan
Desain berbeda aplikasi biologis
eksperimental Pemodelan Menerapkan untuk memecahkan
matematika Mengelola dan teknologi pencitraan Partisipasi tim masalah
Mengembangkan menganalisis dimasyarakat
strategi Mengelola dan kumpulan data Kolaborasi lintas Berkolaborasi
pemecahan menganalisis besar disiplin ilmu lintas disiplin ilmu Mengevaluasi
masala kumpulan data besar implikasi etis dari
Memasukkan Lintas budaya Lintas budaya penelitian biologi
stokastik ke dalam kesadaran kesabaran
model biologis
1. Kemampuan Menerapkan Proses Sains

Biologi didasarkan pada bukti dan didasarkan pada praktik formal observasi, eksperimen dan
pengujian hipotesis.
Mempelajari biologi berarti melatih keterampilan mengajukan masalah, menghasilkan hipotesis,
merancang eksperimen, mengamati alam, menguji hipotesis, menafsirkan dan mnegevaluasi data,
serta menentukan cara menindaklanjuti temuan. Pada hakikatnya, belajar sains berarti belajar
melakukan sains.
Contohnya:
 Penelitian siswa mengenai pertumbuhan dan perkembangan perkecambahan
 Penelitian siswa tentang fotosintesis
 Penelitian siswa tentang uji karbohidrat dan protein pada makanan
Atau mekanisme lain yang dapat menjadi sarana yang ampuh untuk memberikan kesempatan
kepada siswa untuk belajar sains dengan cara mempraktekannya atau melakukannya.
Contoh Soal

Seorang peserta didik ingin melakukan percobaan untuk membuat


kladogram untuk mengetahui kingdom plantae. Berdasarkan tema penelitian
yang telah diuraikan, alat dan bahan yang tepat digunaka untuk percobaan
tersebut adalah …
a. Alat tulis dan tumbuhan i

b. Kertas HVS dan tumbuhan


c. Alat tulis dan kertas HVS atau karton
d. Kertas HVS dan plastisin
e. Plastisin dan stopwatch
2. Kemampuan Menggunakan Penalaran Kuantitatif

Biologi bergantung pada aplikasi analisis dan penalaran matematis


Kemajuan di beberapa bidang ilmu biologi memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengapresiasi dampak pendekatan matematika dalam biologi dan pentingnya
penggunaannya.
Contohnya:
 Pemodelan dinamis jaringan saraf membantu ahli biologi memahami sifat-sifat yang
muncul dalam sistem saraf
Penerapan pendekatan kuantitatif (statistik, analisis kuantitatif dinamis dan pemodelan
matematis) merupakan keterampilan dasar yang semakin penting digunakan dalam
menggabarkan sistem biologis
Contoh Soal

Data pada gambar (grafik jumlah daun tumbuhan jenis A) merupakan data hasil
penelitian terhadap tanaman jenis A yang ditanam di lingkungan yang sama
namun memiliki keadaan yang berbeda. Berdasarkan grafik tersebut, bagaimana
hubungan faktor lingkungan terhadap pertumbuhan tanaman jenis A?
a. Tanaman A yang tumbuh pada suhu 15 derajat memiliki jumlah daun yang
sedikit daripada tanaman
i yang tumbuh pada suhu 22 derajat
b. Tanaman A yang tumbuh pada suhu 22 derajat memiliki jumlah daun
yang sedikit daripada tanaman yang tumbuh pada suhu 15 derajat
c. Pertumbuhan jumlah daun tanaman tidak dipengaruhi oleh ketinggian
d. Faktor eksternal dan faktor internal mempengaruhi pertumbuhan tanaman
A. Thaliana
3. Kemampuan untuk Menggunakan Pemodelan dan Simulasi

Biologi berfokus pada studi tentang sistem yang kompleks


Contohnya:
 Semua siswa harus memahami bagaimana alat matematika dan
komputasi menggambarkan sistem kehidupan. Baik pada tingkat
molekuler, seluler, organisme atau ekosistem, sistem biologis
bersifat dinamis, interaktif dan kompleks.
Pemodelan matematika dan pendekatan statistic menjadi bagian
penting dari perangkat ahli biologi.
4. Kemampuan untuk memasuki sifat ilmu antardisiplin

Biologi adalah ilmu interdisipliner


Praktek ilmu interdisipliner dapat dicapai dengan beberapa cara. Bagi
ahli biologi masa depan, salah satu caranya adalah dengan
mengembangkan keahlian tidak hanya dalam bidang biologi, tetapi
juga dalam disiplin terkait. Dengan begitu, siswa akan
mengembangkan kosa kata dari kedua disiplin ilmu dan kemampuan
berpikir mandiri dan kreatif di masing-masing disiplin ilmu tersebut.
6. Kemampuan memahami hubungan diantara sains dan masyarakat

Biologi dilakukan dalam konteks masyarakat.


Ahli biologi memiliki kesempatan untuk mengatasi masalah kritis
yang mempengaruhi masyarakat dengan mengadvokasikan nilai sains
yang tumbuh di masyarakat. Caranya dengan mendidik siswa tentag
perlunya biologi untuk mengatasi masalah global yang mendesak dan
dengan mempersiapkan tenaga kerja masa depan karena sains dan
masyarakat juga erat kaitannya dengan teknologi.
Fungsi Konsep dan Kompetensi
dalam Literasi Biologi

Konsep inti dan kompetensi berfungsi sebagai kerangka kerja untuk


memulai percakapan tentang evaluasi kurikuler dan revisi dalam
departemen biologi dan untuk mengkatalisasi diskusi lintas departemen
tentang program interdisipliner. Kerangka kerja ini menyediakan :
 Departemen dengan struktur untuk menggunakan kurikulum biologi
untuk mengidentifikasi hasil pembelajaran yang sesuai untuk siswa
 Kerangka kerja yang dapat mengungkapkan strategi untuk merancang
dan menerapkan penilaian pembelajaran yang sesuai
 Menginformasikan diskusi yang berfokus pada merevisi kurikulum yang
ada atau membuat yang baru.
Daftar Pustaka
AAAS (2011). Vision and Change in undergraduated Biology Education A call to Action. Washington: American association
for the Advancement of Science.
Demastes, S., & Wanderse, J. H. (1992). Biological Literacy in a College Biology Classroom. BioScience. 42 (1), 63 – 65
Djamahar, R., Rifan, M., & Ristanto, R.H. (2021). Bio-repropedia Website Based on Reading, Mapping and Sharing (RMS):
A way to Improve Biological Literacy. IOP Conference Series: Earth and Enviromental Science. 1796 (1).
Firdaus, M., dan Asmali. (2021). Pengembangan Instrumen Penilaian Berbasis Literasi Sains. Jakarta: Kemendikbud.
Li, Xiaomin. (2021). PISA and PISA for ‘Development’: An Inquiry into The OECD’S Expansion into Low AND Middle-Income
Countries. Thesis. London: University College London.
OECD. (2016). PISA 2015 Results (Volume I): Excellence and Equity in Education, PISA. Paris: OECD Publishing.
http://dx.doi.org/10.1787/9789264266490-en.
OECD. (2019). PISA 2018 Assessment and Analytical Framework, PISA. Paris: OECD Publishing.
https://doi.org/10.1787/b25efab8-en.
Shwartz, Y., Ben-Zvi, R., & Hofstein, A. (2006). The use of scientific literacy taxonomy for assessing the development of
chemical literacy among high-school students. Chemistry Education Research and Practice, 7(4), 203–225.
Uno, G. E., & Bybee, R. W. (1994). Understanding the Dimensions of Biological Literacy. BioScience, 44(8), 553–557.
THANK YOU FOR YOUR
NICE ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai