Anda di halaman 1dari 5

RESUME INOVASI PEMBELAJARAN IPA SD BERBASIS DIGITAL

“LITERASI SAINS DIGITAL UNTUK PENGEMBANGAN IPA”

DOSEN PENGAMPU:
Dra. ZURYANTY, M.Pd.

DISUSUN OLEH
NAILATUL FADHILA (21129262)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

TAHUN 2022/2023
LITERASI SAINS DIGITAL UNTUK PENGEMBANGAN IPA

Literasi sains merupakan kemampuan menggunakan pengetahuan sains, mengidentifikasi


pertanyaan, dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti yang ada dalam rangka memahami
serta membuat keputusan berkenaan dengan alam dan perubahan yang dilakukan terhadap alam
melalui aktivitas manusia. Noris dan Phillip dalam (Abidin, 2017), literasi sains digunakan utuk
berbagai aspek yang meliputi pengetahuan mengenai konten substanf sains, pemahaman sains dan
penerapannya, pengetahuan mengenai sains, kebebasan dalam belajar sains, kemampuan berpikir
ilmiah, kemampuan menggunakan pengetahuan sains dalam memecahkan masalah, berpartisipasi
cerdas dalam isuisu sains, sifat-sifat sains, penghargaan sains, dampak dan manfaat sains serta
kemampuan berpikir kritis (Syofyan, MS, & Sumantri, 2019).

Melalui literasi digital sains yang dikombinasikan dengan kreatifitas dan inovasi guru
diharapkan terdapat perkembangan kegiatan pembelajaran IPA yang lebih menarik dan
menumbuhkembangkan minat dan kecerdasan siswa mengenai sains. Literasi digital lebih banyak
dikaitkan dengan keterampilan teknis mengakses, merangkai, memahami, dan menyebarluaskan
informasi. Terkait informasi yang diterima oleh peserta didik, perlu adanya pendekatan budaya
dalam pembelajaran untuk memfilter informasi yang diterima (Dinata, 2021; Hartino dkk, 2021).
Secara esensial terdapat tujuh elemen terkait dengan literasi digital yakni:

(1) Kultural, yaitu pemahaman ragam konteks pengguna dunia digital.


(2) Kognitif, yaitu daya pikir dalam menilai konten.
(3) Konstruktif, yaitu reka cipta sesuatu yang ahli dan aktual.
(4) Komunikatif, yaitu memahami kinerja jejaring dan komunikasi di dunia digital.
(5) Kepercayaan diri yang bertanggung jawab.
(6) Kreatif, melakukan hal baru dengan cara baru.
(7) Kritis dalam menyikapi konten.

Dari tujuh nilai esensial ini dapat dikaitkan dengan pembentukan kompetensi siswa dalam
menggunakan media pembelajaran online dengan mata pelajaran IPA (Setyaningsih dll, 2019;
Simarmata dkk, 2021).

Kemudian ada lima bidang keterampilan untuk guru literasi sains digital sebagai berikut:
(1) Informasi yakni untuk mengidentifikasi, menemukan, mengambil, menyimpan,
mengatur, dan menganalisis informasi digital, menilai relevansinya dan tujuannya.
(2) Komunikasi yakni untuk berkomunikasi dalam lingkungan digital, untuk berbagi
sumber daya melalui alat online, untuk terhubung dengan orang lain dan untuk
berkolaborasi melalui alat digital, untuk berinteraksi dengan dan untuk berpartisipasi
dalam komunitas dan jaringan, kesadaran lintas budaya.
(3) Pembuatan Konten yakni untuk membuat dan mengedit konten baru (dari pemrosesan
kata hingga gambar dan video); untuk mengintegrasikan dan menguraikan kembali
pengetahuan dan konten sebelumnya; untuk menghasilkan ekspresi kreatif, output
media dan pemrograman; untuk menangani dan menerapkan hak dan lisensi kekayaan
intelektual.
(4) Safety yakni perlindungan pribadi, perlindungan data, perlindungan identitas digital,
langkah-langkah keamanan, penggunaan yang aman dan berkelanjutan.
(5) Pemecahan masalah yakni untuk mengidentifikasi kebutuhan dan sumber daya digital,
untuk membuat keputusan berdasarkan informasi tentang alat digital yang paling tepat
sesuai dengan tujuan atau kebutuhan, untuk memecahkan masalah konseptual melalui
media digital, untuk menggunakan teknologi secara kreatif, untuk memecahkan
masalah teknis, untuk memperbarui kemampuan dan kompetensi lainnya (Shofiyah
dkk, 2020; Naila & khansa, 2021).

Literasi Sains ditandai dengan indikator kompetensi sebagai berikut:

(1) mengetahui pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tentang makhluk hidup
dan kehidupan, materi dan sifatnya, energi dan perubahannya, bumi dan antariksa,
serta sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
(2) Memahami sains sebagai bagian penting dalam kehidupan sekitarnya dan memiliki
keterhubungan dengan dimensi pengetahuan lain seperti lingkungan,
sosial/masyarakat, ekonomi, dan teknologi dan
(3) Memaknai sains dengan cara mengapresiasi peran sains dalam kehidupan,
menunjukkan tanggung jawab terhadap diri sendiri dan lingkungan terkait penggunaan
produk-produk sains (Asyhari, 2015).
Fungsi dari literasi sains adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang ilmu
pengetahuan dan teknologi sehingga mereka dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam
kehidupan sehari-hari dan memahami implikasi dari perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam masyarakat. Fungsi khusus dari literasi sains antara lain:

(1) Meningkatkan pemahaman peserta didik untuk konsep-konsep sains : Literasi sains
bertujuan untuk membantu peserta didik memahami konsep-konsep sains yang penting
dan dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
(2) Meningkatkan kemampuan peserta didik untuk melakukan observasi, mengumpulkan
data, dan menganalisis informasi: Literasi sains juga bertujuan untuk membantu
individu mengembangkan keterampilan dalam mengamati dan mengumpulkan data,
serta menganalisis informasi yang relevan dalam konteks sains.
(3) Meningkatkan kemampuan peserta didik untuk membuat keputusan yang berdasarkan
bukti-bukti ilmiah: Literasi sains juga bertujuan untuk membantu individu dalam
memahami bagaimana informasi sains di gunakan untuk membuat keputusan yang
tepat dan berdasarkan bukti-bukti ilmiah.
(4) Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya sains dalam kehidupan sehari-hari:
Literasi sains bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
sains dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat membuat keputusan yang lebih
bijaksana terkait dengan isu-isu sains yang kompleks dan kontroversial.
(5) Meningkatkan partisipasi dalam pembangunan sains dan teknologi: Literasi sains juga
bertujuan untuk meningkatkan partisipasi individu dalam pembangunan sains 9 dan
teknologi, sehingga dapat berkontribusi dalam memecahkan masalah-masalah global
yang kompleks dan mempromosikan inovasi.

Literasi sains digital memiliki beberapa manfaat penting dalam pembelajaran IPA di SD .
beberapa manfaat literasi sains digital untuk pembelajaran IPA di SD:

(1) Meningkatkan pemahaman konsep


(2) Mendorong keterlibatan aktif
(3) Memperluas wawasan
(4) Mengembangkan keterampilan teknologi
(5) Mendorong kreativitas
(6) Menghadapi tantangan masa depan

Beberapa contoh penerapan literasi sains dalam kehidupan sehari-hari:

(1) Memahami label pada produk makanan: Literasi sains membantu individu memahami
informasi pada label produk makanan, termasuk nilai gizi, kandungan bahan kimia, dan
pengawet yang digunakan.
(2) Mengikuti perkembangan terbaru dalam bidang medis: Literasi sains membantu
individu memahami berbagai penelitian medis terbaru, seperti vaksinasi dan
pengobatan, serta mempertimbangkan manfaat dan risiko dari berbagai jenis
perawatan.
(3) Membuat keputusan yang tepat dalam memilih produk elektronik: Literasi sains
membantu individu memahami karakteristik teknis dari produk elektronik, seperti
smartphone, laptop, dan TV, sehingga dapat membuat keputusan yang tepat dalam
memilih produk yang paling sesuai dengan kebutuhan dan anggaran.
(4) Mengembangkan rencana perawatan tanaman: Literasi sains membantu individu
memahami prinsip-prinsip dasar dalam perawatan tanaman, seperti jenis tanah,
pemupukan, dan irigasi, sehingga dapat mengembangkan rencana perawatan yang
optimal.

Anda mungkin juga menyukai