BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Secara harfiah literasi berasal dari kata literacy yang berarti melek
http://repository.unimus.ac.id
16
dan budaya, serta kemauan untuk terlibat dan peduli terhadap isu-isu yang
understand and help make decisions about the natural world and the
untuk terlibat dalam isu-isu terkait sains, sebagai manusia yang reflektif.
http://repository.unimus.ac.id
17
warga dunia.
pengetahuan ilmiah
masyarakat
http://repository.unimus.ac.id
18
membaca, dan kinerja sains dari tiap anak. Untuk kategori kinerja sains,
skor 396. Berada di atas Arab Saudi yang memiliki rata-rata skor 386.
2019).
Student Assesment (PISA) ini sejak tahun 2000. Hasil studi Program
peserta didik Indonesia dari tahun 2000 hingga tahun 2018 dapat dilihat
http://repository.unimus.ac.id
19
http://repository.unimus.ac.id
20
2012 terdapat beberapa dimensi atau aspek yang menjadi perhatian pada
terhadap literasi sains. Adapun aspek tersebut terdiri dari aspek konteks,
aspek konten (pengetahuan), aspek kompetensi dan aspek sikap yang akan
(PISA) dibingkai dalam situasi kehidupan umum yang lebih luas dan tidak
sosial dan global, yaitu: (1) Kesehatan; (2) sumber daya alam; (3) mutu
http://repository.unimus.ac.id
21
tersedia. Kriteria pemilihan konten sains adalah (1) relevan dengan situasi
pengalaman dalam konteks personal, sosial dan global, yang diambil dari
bidang studi biologi, fisika, kimia serta ilmu pengetahuan bumi dan
antariksa.
http://repository.unimus.ac.id
22
didik memahami hakikat sains, prosedur sains, serta kekuatan dan limitasi
http://repository.unimus.ac.id
23
misalnya hal-hal apa yang harus dibandingkan, variabel apa yang harus
atau tindakan apa yang harus dilakukan agar data relevan dapat
2016).
memaknai temuan ilmiah sebagai bukti untuk suatu kesimpulan. Selain itu
bentuk representasi lainnya. Dengan kata lain, peserta didik harus mampu
http://repository.unimus.ac.id
24
pengetahuan teknik dan sains, tujuan utama pendidikan sains adalah untuk
lebih lanjut, mengejar karir dalam sains, dan menggunakan konsep dan
tidak hanya kecakapan dalam sains, juga bagaimana sifat mereka akan
di era globalisasi saat ini. Literasi sains dapat membantu peserta didik
http://repository.unimus.ac.id
25
bermasyarakat. Literasi sains yang dimiliki oleh peserta didik juga dapat
sains merujuk pada proses, yaitu proses mental yang terlibat ketika
http://repository.unimus.ac.id
26
proses sains, konten sains dan konteks aplikasi sains. ketiga aspek tersebut
sains, melainkan sains bersifat terbuka dan dapat diperoleh dari sumber-
http://repository.unimus.ac.id
27
a. Faktor Internal
1. Motivasi belajar
2. Minat belajar
sains peserta didik, karena bila bahan pembelajaran yang dipelajari tidak
sesuai dengan minat peserta didik, maka peserta didik tidak akan belajar
dampak positif bagi hasil belajarnya. Peserta didik dapat belajar dengan
http://repository.unimus.ac.id
28
4. Kebiasaan belajar
b. Faktor Eksternal
didik.
2. Profesionalisme guru
http://repository.unimus.ac.id
29
yang baik.
3. Fasilitas belajar
peserta didik. Pendidikan dan bimbingan orang tua terhadap anak, dapat
biasanya memiliki nilai pengetahuan yang khas atau biasa kita kenal
http://repository.unimus.ac.id
30
Noor & Sugito, 2019). Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam rangka
lokal kepada generasi penerus bangsa sedini mungkin, yaitu dapat dimulai
buku. Jarang ditemui materi sains yang dikaitkan dengan budaya setempat.
Oleh karena itu, seorang pendidik harus kreatif dan inovatif dalam melihat
dikolaborasikan dalam bentuk bahan ajar, media ajar, sumber belajar, dan
http://repository.unimus.ac.id
31
keaktifan kerja ilmiah peserta didik (Samsudin et al., 2019; Fauzia &
butir (atau Item Response Theory, IRT) pada tahun 1960-an biasa disebut
2011 dalam Sumintono, 2015). Dengan data mentah berupa data dikotomi
subjek.
hasil pada dua kondisi. Misalnya sebelum tes dan sesudah tes. Hal tersebut
yang tunggal sehingga dapat dibandingkan. Hasil tes yang belum terjamin
berada pada skala yang sama hendaknya dianalisis dengan model Rasch.
(fit statistics) yang memberikan informasi pada peneliti apakah data yang
http://repository.unimus.ac.id
32
analisis yang dilakukan, karena prinsip dasar yang tepat dan model
pengolahan data yang sesuai untuk analisis hasil ujian khususnya dalam
pengolahan data ordinal. Hal ini karena model Rasch sesuai dengan lima
sebagai acuan untuk penelitian ini. Penelitian yang akan dilakukan dengan
akan diteliti terkait dengan identifikasi literasi sains peserta didik Sekolah
http://repository.unimus.ac.id
33
http://repository.unimus.ac.id
34
http://repository.unimus.ac.id
35
tingkat literasi sains yang terjadi pada peserta didik melalui angket hingga
sekarang masih dinilai kurang diterapkan pada satu kesatuan penilaian dan
menggunakan tes belum secara kompleks. Merujuk dari peneliti terdahulu, dalam
yang bertujuan untuk menganalisis tingkat literasi sains peserta didik berdasarkan
taksonomi bloom dan faktor-faktor yang mempengaruhi literasi sains baik faktor
memiliki literasi sains. Literasi sains peserta didik Indonesia masih rendah,
tahun 2018 dengan skor 396 berada pada peringkat 73 dari 79 negara. Literasi
sains penting untuk dikuasai, karena literasi sains dapat membantu peserta
Pembiasaan literasi sains dapat digunakan suatu tes instrumen berupa tes
http://repository.unimus.ac.id
36
lokal.
peserta didik. Maka, dirumuskan kerangka berpikir penelitian ini yaitu sebagai
berikut :
1. Literasi Sains belum diterapkan secara langsung Dari beberapa peneliti terdahulu
disekolah tersebut Soal Tes hanya menggunakan
2. Fakta disekolah, soal-soal yang digunakan belum PISA, dimensi literasi hanya
memuat aspek literasi sains satu atau dua dan hanya dibahas
dari segi dimensi saja
3. Minat membaca kurang
4. Pemahaman terhadap materi sains masih kurang
Interpretasi
Selesai