Zakiyatu Syarifa
Yusi Amalia R
Nur Khasanah
Lucy Aulia Kumara D
Aveb
Ita
Pengertian Literasi Sains
Paul de Hurt
National
Science Suhendra
Education Yusuf
Standards
National
Teacher Kesimpulan
Association Pengertian
(1971)
Menurut Paul de Hurt
Literasi sains (science literacy, LS) berasal
dari gabungan dua kata Latin yaitu literatus
artinya ditandai dengan huruf, melek huruf,
atau berpendidikan dan scientia, yang
artinya memiliki pengetahuan. menurutC.E
de Boer (1991), orang yang pertama
menggunakan istilah literasi sains adalah
Paul de Hurt dari Stanford University. Menurut
Hurt, science literacy berarti tindakan
memahami sains dan mengaplikasikannya
bagi kebutuhan masyarakat.
Menurut National Science Education
Standards (1995)
Literasi sains menurut National Science Education
Standards (1995) adalah Scientific literacy is
knowledge and understanding of scientific concepts
and processes required for personal decision making,
participation in civic and cultural affairs, and economic
productivity. It also includes specific types of abilities.
Literasi sains yaitu suatu ilmu pengetahuan dan
pemahaman mengenai konsep dan proses sains yang
akan memungkinkan seseorang untuk membuat suatu
keputusan dengan pengetahuan yang dimilikinya, serta
turut terlibat dalam hal kenegaraan, budaya dan
pertumbuhan ekonomi, termasuk di dalamnya
kemampuan spesifik yang dimilikinya.
Menurut Suhendra Yusuf (2003)
Menurut Suhendra Yusuf (2003), literasi
sains penting untuk dikuasai oleh siswa
dalam kaitannya dengan bagaimana
siswa dapat memahami lingkungan
hidup, kesehatan, ekonomi, dan
masalah-masalah lain yang dihadapi
oleh masyarakat moderen yang sangat
bergantung pada teknologi dan
kemajuan serta perkembangan ilmu
pengetahuan.
National Teacher Association
(1971)
National Teacher Association (1971)
mengemukakan bahwa seorang yang
literat sains adalah orang yang
menggunakan konsep sains,
keterampilan proses, dan nilai dalam
membuat keputusan sehari-hari kalau
ia berhubungan dengan orang lain atau
dengan lingkungannya, dan memahami
interelasi antara sains, teknologi dan
masyarakat, termasuk perkembangan
sosial dan ekonomi.
Pendidikan Sains Memiliki
Peranan Yang Penting
Sains pada hakekatnya merupakan
sebuah Produk dan Proses.
1. Produk sains meliputi fakta, konsep,
prinsip, teori dan hukum.
2. Proses sains meliputi cara-cara
memperoleh, mengembangkan dan
menerapkan pengetahuan yang
mencakup cara kerja, cara berfikir,
cara memecahkan masalah dan cara
bersikap.
Pendidikan Sains Memiliki
Peranan Yang Penting
Mudzakir (dalam Hernani, et al.,2009)
mengungkapkan bahwa pendidikan sains memiliki
potensi yang besar dan peranan strategis dalam
menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas
untuk menghadapi era industrialisasi dan
globalisasi. Potensi ini akan dapat terwujud jika
pendidikan sains mampu melahirkan siswa yang
cakap dalam bidangnya dan berhasil
menumbuhkan kemampuan berpikir logis, berpikir
kreatif, kemampuan memecahkan masalah, bersifat
kritis, menguasai teknologi serta adaptif terhadap
perubahan dan perkembangan zaman.
Tahun 1997, Organisation for Economic Co-
Operation and Development (OECD)
memunculkan Programme for International
Student Assesment (PISA).
Tujuan PISA :
1. Untuk memonitor hasil dari sistem
pendidikan yang berkaitan dengan
pencapaian belajar siswa yang berusia 15
tahun.
2. untuk membantu pemerintah tidak hanya
memahami tetapi juga meningkatkan
efektifitas sistem pendidikan. PISA
mengumpulkan informasi yang reliabel setiap
tiga tahun
Kegunaan Temuan PISA
1. Membandingkan literasi membaca,
matematika dan sains siswa-siswa
suatu negara dengan negara
peserta lain; dan
2. Memahami kekuatan dan kelemahan
sistem pendidikan masing-masing
negara (Thomson & De Bortoli
dalam Ekohariadi, 2009).
Pengetahuan berhubungan dengan literasi sains
Proses Sains
Konten Sains