Anda di halaman 1dari 7

ISBN: 978-602-74598-3-0 Prosiding Seminar Nasional Fisika 5.

0 (2019) (160-166)

Analisis hakikat sains (nature of science) dalam buku teks fisika


SMA kelas X di Kota Bandung

Ni’matul Jannah*, Iyon Suyana, Hera Novia

Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu


Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia
*e-mail: nikmatuljannah@student.upi.edu

Abstrak
Tujuan dari pendidikan sains adalah agar siswa memiliki kesadaran tentang literasi sains yang
diwujudkan melalui pemahaman Nature of Science (NOS) sebab inti dari literasi sains adalah hakikat
sains. Salah satu faktor penyebab rendahnya kemampuan berliterasi sains anak Indonesia
berhubungan dengan bagaimana NOS disajikan di dalam buku teks sains yang digunakan di
sekolah, apakah itu sudah secara eksplisit atau masih implisit. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode analisis isi (content analysis). Sumber data berasal
dari buku teks fisika SMA kelas X. Variabel dalam penelitian adalah sepuluh aspek NOS menurut
Abd el-Khalick. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku A, B dan C yang diteliti memperoleh skor
berturut-turut yaitu 18, 8, dan 12 dari skor yang diharapkan 30 untuk buku teks yang memuat sepuluh
aspek NOS secara eksplisit, benar, konsisten, dan lengkap. Berdasarkan perolehan skor tersebut
dapat disimpulkan bahwa ketiga buku teks fisika yang dianalisis belum menyampaikan aspek-aspek
NOS secara eksplisit, benar,konsisten, dan lengkap.

Kata kunci: Hakikat sains, Buku teks, Nature of Science.

1. Pendahuluan untuk memahami alam semesta dan


Pendidikan sains memiliki peran yang membuat keputusan dari perubahan yang
sangat penting dalam menyiapkan individu terjadi karena aktivitas manusia. Literasi
memasuki dunia kehidupannya. Pendidikan sains mencakup tiga kompetensi. Pertama,
sains di sekolah diharapkan dapat kemampuan memahami sains dan
mengembangkan pemahaman tentang epistemologi sains. Kedua, kemampuan
berbagai macam gejala alam, konsep dan beretika, dan kemampuan belajar. Ketiga,
prinsip sains yang bermanfaat dan dapat kemampuan bersosialisasi, melakukan
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, prosedur, dan berkomunikasi. Kemampuan
serta membentuk kemampuan penguasaan epistemologi sains merujuk pada
sains. pemahaman hakikat sains/nature of science
Menurut (Lederman et al., 2013) (NOS) (Gräber dalam Putri, 2017).
tujuan dari pendidikan sains adalah NOS memiliki banyak aspek yang
memberikan kemampuan menggunakan berpengaruh di dalam pendidikan sains,
sains untuk memahami fenomena alam, mulai dari metode ilmiah hingga peran sains
menghadapi perubahan-perubahan serta di masyarakat, sehingga aspek-aspek
perdebatan sosial yang terjadi di dunia dan dalam NOS tersebut perlu untuk diajarkan di
agar siswa memiliki kesadaran tentang sekolah (McComas, 1998). Pemahaman
literasi sains yang diwujudkan melalui siswa mengenai NOS meliputi pengetahuan
hakikat sains. Hal itu merujuk pada literasi tentang bagaimana peran sains di dalam
sains. menjelaskan fenomena yang terjadi di alam
Literasi sains menjadi komponen yang serta mengenai bagaimana sains terikat
sangat penting dalam pembelajaran sains. dengan masyarakat dan kebudayaan yang
Organization for Economic Cooperation and ada (Driver et al., 1996). Lebih lanjut
Development (OECD, 2003) menjelaskan Lederman et al., (2002) mengungkapkan
literasi sains sebagai kemampuan untuk tujuan dari pendidikan sains adalah agar
menggunakan pengetahuan ilmiah, siswa memiliki kesadaran tentang literasi
mengidentifikasi pertanyaan, serta menarik sains yang diwujudkan melalui pemahaman
kesimpulan berdasarkan fakta dan data
N. Jannah, dkk., - Analisis hakikat sains 161

NOS sebab inti dari literasi sains adalah fenomena yang tidak dapat diakses oleh
hakikat sains. alat indera secara langsung,(3) Kreatif,
Menurut Rusilowati (dalam Putri, merupakan sumber utama inspirasi dan
2017), salah satu faktor yang menyebabkan inovasi dalam ilmu pengetahuan.(4) Theory-
rendahnya kemampuan berliterasi sains driven, Ilmuanmengembangkan ilmu sains
anak Indonesia berhubungan dengan dipengaruhi oleh teori-teori yang telah ada
bagaimana NOS disajikan di dalam buku sebelumnya. (5) Tentatif, Ilmu pengetahuan
ajar sains komersial yang digunakan di dapat berubah, tergantung pada adanya
sekolah, apakah itu sudah secara eksplisit bukti atau temuan baru yang disebabkan
atau masih implisit. Berdasarkan Peraturan oleh adanya kemajuan konseptual dan
Menteri Pendidikan Nasional Republik teknologi. (6) Metode ilmiah, para ilmuwan
Indonesia No.2 Tahun 2008 , buku teks mengamati, memgukur, membandingkan,
berperan penting dan memiliki kedudukan menguji, berspekulasi, membuat hipotesis,
yang strategis dalam upaya meningkatkan menciptakan ide, atau gagasan, serta
mutu pendidikan. Oleh karena itu, pengaruh membentuk teori dan penjelasan. (7) Teori
buku teks sangat penting bagi pengetahuan ilmiah, merupakan penjelasan yang
pembacanya, khususnya bagi siswa. disimpulkan dari fenomena yang terjadi di
Sebagai konsekuensinya buku teks harus alam. (8) Hukum ilmiah, merupakan
memberikan manfaat yang sebanyak- pernyataan deskriptif (pernyataan yang
banyaknya tidak hanya untuk memberikan menjelaskan) mengenai hubungan antar
pengetahuan mengenai konsep-konsep fenomena yang diamati dan apa yang terjadi
dalam pembelajaran namun juga untuk pada fenoma yang diamati. (9) Sosial sains,
memberikan pengalaman ilmiah serta mengenaibagaimana peran masyarakat
pengetahuan bagaimana sains diperoleh. terhadap perkembangan sains itu sendiri.
Buku teks sains khususnya buku teks fisika (10) Penerapan sains dalam sosial dan
yang baik harus dapat menghubungkan budaya, aspek ini mengacu pada
sains dengan kehidupan sehari-hari siswa penggunaan ilmu fisika dalam penciptaan
dan juga harus memberikan gambaran teknologi yang menunjang kehidupan
bahwa bagaimana sains, teknologi dan manusia.
masyarakat saling berhubungan. Hal Kualitas buku teks mempengaruhi
tersebut merupakan salah satu komponen kualitas pengajaran suatu mata pelajaran
dari hakikat sains. yang ditunjangnya. Buku teks yang baik
Analisis NOS dalam buku teks sains harus relevan dan menunjang proses
penting untuk dilakukan guna mengevaluasi pelaksanaan kurikulum, karena buku teks
bahan ajar agar sesuai dengan tujuan dan kurikulum memiliki kaitan yang erat
pendidikan dan kurikulum yang berlaku. (Tarigan dan Tarigan, 2009).
Nature of Science merupakan Aspek NOS perlu disajikan di dalam
pengetahuan tentang epistemologi (metode) buku teks fisika secara jelas dan eksplisit
dalam sains, proses terjadinya sains, atau untuk mendukung pembelajaran NOS di
nilai dan keyakinan yang melekat untuk sekolah. Penyampaian aspek NOS yang
mengembangkan sains (Khalick, et al., baik adalah penyampaian secara benar dan
2008). Pendapat tersebut diperkuat oleh eksplisit.Penyampaian secara eksplisit
Carin and Sund (dalam Wenno, 2008) ditandai dengan penyampaian gagasan
bahwa hakikat sains meliput scientific secara langsung, tegas, tersurat, dan tidak
product, scientific process, dan scientific memerlukan waktu lama untuk dapat
attitude. Nature of Science (NOS) memahami gagasan tersebut. Sedangkan
mempunyai sepuluh aspek sebagaimana penyampaian secara implisit ditandai
dijelaskan oleh Abd-El-Khalick, et al (2008) dengan penyampaian gagasan secara tidak
diantaranya sebagai berikut:(1) Empiris, langsung, tersirat, dan terkadang
berarti pernyataan-pernyataan di dalam membutuhkan waktu untuk menangkap
sains didasarkan pada pengamatan maksud dari gagasan tersebut.
(observasi) terhadap fenomena alam.(2) Penyampaian gagasan juga bisa secara
Inferensial,berasal darikegiatan yang naive, baik eksplisit maupun implisit,
menghasilkan pernyataan mengenai ditandai dengan penyampaian gagasan
162 Prosiding Seminar Nasional Fisika 5.0 (2019) (160-166)

yang kurang tepat dan menimbulkan bias Populasi pada penelitian ini adalah semua
serta miskonsepsi. halaman materi pada buku teks Fisika SMA
Sehingga, pada penelitian ini akan di kelas X kurikulum 2013 yang dianalisis
kaji apakah buku teks fisika sudah sedangkan sampelnya adalah lima bab
memenuhi aspek NOS. yang menyajikan bahasan sama dari ketiga
2. Metode Penelitian buku. Tiga buku teks fisika yang paling
Jenis penelitian yang digunakan oleh banyak digunakan di SMA di Kota Bandung
penulis adalah penelitian kualitatif Deskriptif. dan sampel bab yang dianalisis dalam
Metode yang digunakan dalam penelitian ini penelitian ini disajikan dalam Tabel 1.
adalah analisis isi (content analysis).

Tabel 1. Identitas buku A, B, dan C

Kode Penulis Penerbit Tahun


Buku Terbit
A Marthen Erlangga 2016
Kanginan
B Aris P. Mediatama 2016
Indarti
Naila. H.
C Sunardi Yrama 2016
Paramitha Widya
Andreas

Langkah-langkah penelitian dibagi menjadi menghitung jumlah skor pada rubrik


beberapa tahap sebagai berikut: kategori pengkodean dan menguji
a. Tahap persiapan, antara lain reliabilitas hasil penelitian dengan
melakukan pengkajian literatur menggunakan metode interrater
mengenai sepuluh aspek NOS serta reliability, Pengukuran interrater
prapenelitian dengan menganalisis reliability dilakukan dengan
satu bab pada salah satu buku sesuai menghitung nilai Koefisien Kappa
aspek NOS. yang nantinya akan diinterpretasikan
b. Tahap pelaksanaan, antara lain ke dalam kiteria tingkat reliabilitasnya.
melakukan survey buku teks fisika 3. Hasil dan Pembahasan
yang digunakan di SMA Negeri di Berdasarkan analisis dan pengolahan
Kota Bandung, melakukan sampling ( data yang dilakukan, Tabel 2 menyajikan
menentukan tiga buku teks fisika yang skor buku teks fisika SMA kelas X yang
dianalisis dn menentukan sampel bab dianalisis berdasarkan sepuluh aspek NOS.
yang dianalisis), mengumpulkan data Apabila sebuah buku teks fisika SMA kelas
dengan cara mengutip kalimat-kalimat X memuat kesepuluh NOS secara eksplisit,
maupun paragraf yang mengandung benar, konsisten, dan lengkap, maka skor
aspek NOS, Selanjutnya mengisi maksimal yang diperoleh buku tersebut
rubrik kategori pengkodean secara adalah 30, dimana setiap aspeknya diberi
runtut disertai dengan pemberian skor skor 3. Menurut rubrik penskoran Abd-El-
pada masing-masing kutipan Khalick et al. (2007), sebuah buku teks
berdasarkan pedoman rubrik dikatakan telah memuat aspek-aspek NOS
penskoran yang telah dimodifikasi dari secara eksplisit dan benar, meskipun belum
penelitian Abd-ElKhalick et al (2008). konsisten dan lengkap apabila buku
c. Tahap akhir, antara lain mengolah tersebut memiliki skor 20.
data hasil penelitian dengan
N. Jannah, dkk., - Analisis hakikat sains 163

Tabel 2. Skor buku teks fisika SMA kelas X

No Aspek NOS Buku Teks


Fisika Kelas X
A B C
1. Empiris 1 3 1
2. Inferensial 1 0 1
3. Kreatif 3 0 0
4. Theory-driven 3 0 0
5. Tentatif 3 2 3
6. Metode ilmiah -2 -2 -2
7. Teori ilmiah 3 0 3
8. Hukum ilmiah 2 1 2
9. Sosial sains 2 2 2
10. Penerapan 2 2 2
sains dalam
sosial budaya
Jumlah 18 8 12

Penyampaian secara eksplisit ditandai mengitari Matahari. Brahe yang lahir di


dengan penulisan materi secara jelas, Denmark beberapa tahun setelah kematian
tersurat, tegas, dan mudah dipahami. Copernicus menghabiskan waktu 20 tahun
Sedangkan penyajian secara implisit untuk mencatat posisi-posisi pasti dari
ditandai dengan penulisan materi secara planet-planet dan bintang-bintang. Brahe
tidak langsung, memerlukan penafsiran dari menyimpulkan bahwa bulan yang mengorbit
pembaca, serta hanya menyampaikan Bumi, Bumi dan planet-planet lainnya
contoh tanpa menyangkutkan secara tegas semuanya mengorbit Matahari. Johannes
dengan aspek NOS yang dimaksud. Kepler orang Jerman, menjadi asisten
Pada buku A sepuluh aspek NOS Brahe pada usia 29 tahun. Ia mempelajari
sudah dimunculkan, tetapi belum data pengamatan yang sudah dikumpulkan
seluruhnya disampaikan secara eksplisit. Brahe selama 30 tahun. Setelah beberapa
Aspek yang paling banyak dimunculkan tahun menganalisis secara teliti data Brahe
yaitu aspek hukum ilmiah. Dari 26 jumlah pada planet Mars, Kepler berhasil
kutipan keseluruhan hanya 11 kutipan yang menemukan hukum-hukum yang
disampaikan secara eksplisit dan kutipan menjelaskan gerak orbital dari setiap planet
yang lainnya masih disampaikan secara mengitari Matahari (hal. 328-329)”.
implisit. Penyampaian kutipan pada buku A Penyampaian aspek tentatif secara eksplisit
secara implisit seperti pada aspek hukum pada kutipan tersebut akan membuka
ilmiah pada kutipan berikut: Hukum II pemahaman siswa tentang keterbukaan
Newton berbunyi sebagai berikut suatu teori untuk selalu dikembangkan dan
“percepatan yag dihasilkan oleh resultan diuji ulang dengan fakta-fakta yang lebih
gaya yang bekerja pada suatu benda baru.
berbanding lurus dengan resultan gaya, Buku B hanya memunculkan enam
searah dengan resultan gaya, dan dari sepuluh aspek NOS. Aspek yang belum
berbanding terbalik dengan massa benda” dimunculkan yaitu aspek inferensial, kreatif,
(hal. 245). Sedangkan penyampaian kutipan Theory-driven, dan teori ilmiah. Aspek yang
secara eksplisit dalam buku A seperti pada paling banyak dimunculkan yaitu aspek
kutipan berikut: “Nicholas Copernicus, penerapan sains dalam sosial dan budaya.
astronom Polandia berhasil menunjukkan Dari 25 jumlah keseluruhan kutipan hanya
bahwa gerak planet-planet jauh lebih muda 11 kutipan yang disampaikan secara
dimengerti dengan menganggap bahwa eksplisit dan kutipan yang lainnya masih
Bumi dan planet-planet lainnya berevolusi disampaikan secara implisit. Penyampaian
164 Prosiding Seminar Nasional Fisika 5.0 (2019) (160-166)

kutipan pada buku B secara implisit seperti tahun untuk merumuskan hukumnya dalam
pada aspek sosial sains pada kutipan buku Principia yang diterbitkan pada tahun
berikut: “Newton lahir di Woolsthorpe, 1687. Akan tetapi, siswa (pembaca)
Lincolnshire 4 Januari 1643 dan meninggal memerlukan penalaran lebih untuk dapat
31 Maret 1727, merupakan seorang menangkap maksud tersebut sehingga
fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, masih dikategorikan sebagai penyampaian
filsuf alam, alkimiawan, dan teolog dari secara implisit. Sedangkan penyampaian
Inggris. Ia merupakan ilmuwan yang sangat kutipan secara eksplisit dalam buku C
berpengaruh sepanjang sejarah, bahkan seperti pada aspek penerapan sains dalam
disebut sebagai bapak ilmu fisika klasik (hal. sosial dan budaya sebagai berikut:
146)”. Pada kutipan tersebut seharusnya “Teknologi kantong udara pada mobil
lebih dijelaskan lebih lengkap penemuan- merupakan salah satu penerapan
penemuan maupun eksperimen-eksperimen momentum dan impuls. Ketika terjadi
yang dilakukan Newton sehingga dia bisa kecelakaan yang parah, kantong udara
dijuluki sebagai bapak fisika klasik. secara otomatis akan mengembang, jika
Sedangkan penyampaian kutipan secara bagian kepala dan badan bagian atas
eksplisit dalam buku B seperti pada aspek pengemudi terdorong ke depan maka
empiris sebagai berikut: “Teori dalam fisika kantong menahannya. Kantong udara
akan berkembang seiring perkembangan berfungsi untuk memperbesar selang waktu
percobaan yang dilakukan para ilmuwan. tumbukan sehingga gaya reaksi yang
Namun, tidak semua teori dirumuskan diberikan oleh dashboard akan lebih kecil,
melalui kegiatan pengamatan. Kehebatan akibatnya kecepatan orang yang arahnya
berimajinasi oleh para ilmuwan, ternyata berlawanan setelah tumbukan akan lebih
mampu menghadirkan teori baru yang dapat kecil dari kecepatan benturan awal. Oleh
digunakan untuk menjelaskan suatu sebab itu resiko benturan menjadi
pengamatan (hal. 6). Penyampaian aspek berkurang (hal. 337)”.
tentatif pada kutipan tersebut kan mebuka
pemahaman siswa bahwa ilmu fisika bukan 4. Simpulan
sesuatu yang mutlak akan tetapi dapat Berdasarkan hasil penelitian
berubah sesuai kemajuan ilmu pengetahuan menunjukkan skor akhir masing-masing
dan teknologi atau adanya bukti-bukti baru. buku teks fisika SMA kelas X Kurikulum
Pada buku C memunculkan delapan 2013, yaitu 18 untuk buku A, 8 untuk buku
dari sepuluh aspek NOS. Aspek yang belum B, dan 12 untuk buku C. Skor ini masih jauh
dimunculkan adalah aspek kreatif dan dari skor maksimum yang dapat diperoleh
Theory-driven. Aspek yang paling banyak masing-masing buku yaitu 30. Melalui skor
dimunculkan yaitu aspek hukum ilmiah serta ini, dapat dilihat bahwa ketiga buku belum
penerapan sains dalam sosial dan budaya. memuat aspek-aspek NOS secara eksplisit,
Dari 25 jumlah keseluruhan kutipan hanya 7 benar, konsisten, dan lengkap. Padahal,
kutipan yang disampaikan secara eksplisit menurut Stern dan Roseman (dalam Niaz
dan kutipan yang lainnya masih dan Maza, 2011), buku teks memainkan
disampaikan secara implisit. Penyampaian peran khusus yang sangat penting dalam
kutipan pada buku C secara implisit, memperbaiki serta mengembangkan
misalnya “Newton menemukan teori pemahaman siswa terhadap aspek-aspek
gravitasi dengan melihat buah apel yang NOS.
jatuh dari jendela rumahnya (hal. 182)”. Berdasarkan hasil penelitian yang
Melalui pernyataan tersebut dapat di pahami diperoleh peneliti memberikan beberapa
bahwa teori gravitasi merupakan salah satu saran sebagai berikut: (1) untuk penulis
produk sains sehingga dapat disimpulkan buku, diiharapkan dalam menulis buku teks
bahwa sains bersifat empiris, yaitu diperoleh fisika, penulis menyampaikan aspek-aspek
melalui eksperimen dan didasarkan pada NOS secara eksplisit, utuh, dan benar
pengalaman para ilmuwan. Teori gravitasi sehingga lebih mudah dipahami oleh siswa.
tidak langsung dirumuskan setelah melihat Hal ini akan membuat siswa tidak terpaku
buah apel yang jatuh. Newton hanya pada produk sains saja, tetapi juga
membutuhkan waktu sekitar dua puluh pada proses sains dan aplikasinya dalam
N. Jannah, dkk., - Analisis hakikat sains 165

kehidupan sehari-hari. (2) untuk guru, Lederman, N.G. et al. 2002. Views of Nature
mengingat bahwa buku teks fisika yang of Science Questionnaire : Toward
dijadikan sumber belajar masih belum Valid and Meaningful Assesment of
memuat aspek NOS secara eksplisit, Learners’ Conceptions of Nature of
diharapkan guru mampu menggunakan Science. Journal of research in
kreativitasnya untuk menyampaikan NOS science teaching. 39, (6), 497-521.
dalam kegiatan pembelajaran. (3) peneliti Lederman, N.G., Lederman, J.S., Antink, A.
lain, Penelitian mengenai NOS merupakan 2013. Nature of Science and Scientific
penelitian yang penting untuk dilakukan Inquiry as Contexts for the Learning of
karena pemahaman siswa terhadap NOS Science and Achievement of Scientific
akan meningkatkan kemampuan literasi Literacy. International Journal of
sains siswa tersebut. Dapat dilakukan Education in Mathematics, Science
penelitian lebih lanjut terhadap buku teks and Technology (IJEMST), 1 (3): 138-
fisika SMA kelas XI dan XII yang beredar 147.
sesuai dengan kurikulum yang berlaku McComas, W.F. 1998. The Principal
maupun dengan revisi yang dilakukan. Elements of The Nature of Science:
Untuk peneliti selajutnya diharapkan dapat Dispelling The Myths. Los Angeles:
mengembangkan buku teks fisika dengan University of Southern California.
mengeksplisitkan NOS maupun penyusunan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. 2008.
buku teks fisika yang berorientasi NOS. Salinan Lampiran Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 2
Daftar Pustaka Tahun 2008 Tentang Buku yang
Abd-El-Khalick, F., Waters, W., Le, An Digunakan Satuan Pendidikan,
Phong. 2008. Representations of Depdiknas, Jakarta.
Nature of Science in High School Niaz, M. & Maza, A. 2011. “Nature of
Chemistry Textbooks over the Past Science in General Chemistry
Four Decades. Journal of Research in Textbooks”. Springer Brief in
Science Teaching, 45 (7): 835-855). Education. 2, 1-37.
American Association for the Advancement Nurdini. 2018. Penyusunan E-book Fisika
of Science. 1993. Benchmarks for SMA Berorientasi Keseimbangan
science literacy: A Project 2061 report. Literasi Sains Pada Materi Fluida
New York: Oxford University Press. Statis. [Skripsi]. Universitas
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Pendidikan Indonesia. Bandung.
Panduan Penyusunan Kurikulum Nurdini, Sari. I. M., & Suryana, I. 2018.
Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Analisis Buku Ajar Fisika SMA Kelas
Pendidikan Dasar dan Menengah. XI Semester I di Kota Bandung
Jakarta : Badan Standar Nasional Berdasarkan Keseimbangan Aspek
Pendidikan. Literasi Sains. Jurnal Wahana
Driver, R. et al. 1996. Young People’s Pendidikan Fisika, 3(1): 96-103.
Images of Science. Buchingkam: OEDC. 2018. PISA Result in Focus.
Open University Press. [Online]. Tersedia:
Eugene L. Chiappetta a & David A. Fillman. https://www.oedc.org/pisa/pisa-2015-
2007. Analysis of Five High School result-in-focus.pdf. [15 Desember
Biology Textbooks Used in the United 2018].
States for Inclusion of the Nature of Pebrisintya, Cindy. 2019. Membangun
Science. International Journal of Pemahaman Nature of Science (NOS)
Science Education. dan Kemampuan Argumentasi Siswa
Irez, S. 2009. Nature of Science as depicted SMP Melalui Pendekatan Eksplisit-
in Turkish Biology Textbooks. [Online]. Reflektif Pada Materi Pembiasan
Tersedia : http:// Cahaya. [Skripsi]. Universitas
libra.msra.cn/Publication/39376823/na Pendidikan Indonesia. Bandung.
ture-ofscience-as-depicted in-turkish- Penney, K. et al. 2003. The Anatomy of
biology textbooks.[18 November 2018] Junior High School Science Textbooks
: An Analysis of Textual
166 Prosiding Seminar Nasional Fisika 5.0 (2019) (160-166)

Characteristics and a Comparison to Rusilowati, A., Sunyoto, E. N., Mulyani, Sri.


Media Reports of Science. Canadian 2015. Developing of Science Textbook
Jurnal of Science, Mathematics and Based on Scientific Literacy For
Technology Education. 3, (4), 415- Seventh Grade of Secondary School.
436. International Conference on
Putri, P. A. W. 2017. Analisis Hakikat Sains Mathematics, Science, and Education
(The Nature of Science) dalam Buku 2015 (ICMSE 2015).
Ajar Kimia SMA Kelas X. Skripsi tidak Sandi, M. I, Setiawan, A., Heni. R. 2014.
diterbitkan. Malang: Jurusan Kimia Analisis Buku Ajar Fisika SMA Kelas X
Universitas Negeri Malang. di Kota Bandung Berdasarkan
Putri, P. I. U. Dyana. 2018. Penerapan Komponen Literasi Sains. Prosiding
Bahan Ajar Berbasis Socioscientific Seminar Nasional Fisika Universitas
Issue Untuk Meningkatkan Negeri Jakarta (hal. 94-102). Jakarta.
Pemahaman Nature Of Science dan Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Konsep Siswa SMP Pada Materi Tata Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Surya. [Skripsi]. Universitas Tarigan, H. G. 2009. Telaah Buku Teks
Pendidikan Indonesia. Bandung. Bahasa Indonesia. Bandung:
Putri, S. Utami. 2018. Penyusunan E-book Angkasa.
Fisika SMA Yang Berorientasi Trefil, J., Hazen, R.M. 2000. The Sciences:
Keseimbangan Aspek Literasi Sains An Integrated Approach. United States
Pada Materi Fluida Dinamis. [Skripsi]. of America: John Miley & Sons, Inc.
Universitas Pendidikan Indonesia. Wenning, Carl J. 2006. Assessing Nature-
Bandung. of-Science Literacy as One
Pratami, R. Yunita. 2016. Analisis Buku Component of Scientific Literacy.
Teks Pelajaran Fisika SMP Kelas IX di Journal of Physic Teacher Education
Kota Bandung Berdasarkan Kategori Online, 3 (4): 3-14.
Literasi Sains. [Skripsi]. Universitas
Pendidikan Indonesia. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai