ABSTRACT
Planting a rice plant is a farming activity done by a farmer. There are several sequences in
the process of planting a rice plant. At the time towards the harvest, a week before that the
people will be doing a ritual called Methil. Methil is a ritual of cutting a part of rice plant in
the middle of the field with carrying a basin that contain with five takir of “cok bakal”. The
result of this research is that this ceremony one as a form of petition for safety and gratitude
towards Dewi Sri. However, in this development of the era and culture and the entry of Islam
that causing many shifts in this ritual ceremony, for example this ritual was once directed to
Dewi Sri but now it is only a thanksgiving addressed to the One Almighty God as a form of
gratitude for the blessing given to them.
ABSTRAK
Menanam padi merupakan suatu kegiatan bercocok tanam yang dilakukan oleh para
petani. Ada beberapa urutan dalam proses menanam padi. Satu minggu sebelumnya,
masyarakat melakukan ritual, yang disebut methil. Methil merupakan ritual pemotongan
padi yang ada di bagian tengah lahan dengan menggendong baskom yang berisi lima takir
cok bakal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tradisi masyarakat yang
sudah turun-menurun. Hasil utama dari penelitian adalah bahwa upacara ini dilakukan
sebagai bentuk permohonan keselamatan dan wujud rasa syukur terhadap Dewi Sri.
Namun, dalam perkembangan zaman dan kebudayaan serta masuknya agam Islam, hal ini
menyebabkan terjadinya banyak pergeseran dalam ritual upacara ini. Contoh adalah yang
dulunya ditujukan untuk Dewi Sri, tetapi sekarang ini, hal itu berupa syukuran yang
ditujukan kepada Tuhan YME.
105
Haluan Sastra Budaya, Volume 2, No. 1 Juni 2018
106
Yollanda Wahyu Novella A – Upacara Menanam Padi di Desa Lembeyan Wetan, Kecamatan Lambeyan,
Kabupaten Magetan
107
Haluan Sastra Budaya, Volume 2, No. 1 Juni 2018
108
Yollanda Wahyu Novella A – Upacara Menanam Padi di Desa Lembeyan Wetan, Kecamatan Lambeyan,
Kabupaten Magetan
109
Haluan Sastra Budaya, Volume 2, No. 1 Juni 2018
110
Yollanda Wahyu Novella A – Upacara Menanam Padi di Desa Lembeyan Wetan, Kecamatan Lambeyan,
Kabupaten Magetan
111
Haluan Sastra Budaya, Volume 2, No. 1 Juni 2018
yakni tidak muda dan tidak tua. dan nilai dasar dari kebudayaan Jawa
Potongan-potongan tersebut diikat (dan Indonesia). Hal ini dilakukan
dalam beberapa ikatan (untingan). untuk mengatasi semua kesulitan
Untingan-untingan tersebut dijemur ekonomi (Denys Lombard, 2005,
selama sehari. Selanjutnya, butir- h.89). Selama dalam
butir padi itu ditanggali dan pertumbuhannya, tanaman padi yang
dimasukkan ke dalam bakul besar, masih muda tidak hanya dibiarkan
yang disebut tenggok. Bakul tersebut begitu saja, melainkan perlu dirawat
direndam air selama sehari semalam. dan dijaga agar tidak ada tumbuhan-
Kemudian, bakul ditutup daun pisang tumbuhan liar yang merusaknya.
sampai dua sampai tiga hari. Setelah Oleh karena itu, ada tahap yang
lima belas sampai tiga puluh hari disebut dengan mematun. Mematun
dalam persemaian, benih padi merupakan pekerjaan membersihkan
tersebut baru bisa dipindahkan ke rumput-rumput yang tumbuh disela-
sawah. Pemindahan tunas batang sela tumbuhan padi.
padi tersebut dinamakan ndaut Setelah tanaman padi tersebut
(Koenjaraningrat, 1970, h.327-328). sudah berumur, tibalah saatnya, padi
Biasanya, pada tahap tersebut dirit atau dipotong dengan
pengerjaan pemindahan tunas batang menggunakan arit (semacam pisau
tersebut, pemilik sawah tidak berbentuk bulan sabit) kira-kira lima
seorang diri menanam padi di semua centimeter dari permukaan sawah.
lahan miliknya. Akan tetapi, pemilik Kemudian, potongan-potongan padi
sawah tersebut meminta bantuan tersebut dibawa ke tengah sawah. Di
kepada warga terdekat sedikitnya sana, ada mesin herek atau
tiga orang. Hal ini tergantung dengan penggilingan padi untuk memisahkan
jumlah luas lahan yang dimiliknya, gabah dengan damen (jerami).
untuk membantu menyebar atau Gabah adalah butiran beras
menanam benih batang padi. Hal ini yang masih berada di dalam kulitnya.
juga merupakan suatu tradisi gotong Jerami adalah batang padi. Kemudian,
royong. damen atau jerami tersebut ditumpuk
Pada zaman Soekarno, gotong di sawah lalu digunakan sebagai
royong diangkat sebagia semboyan pakan ternak, alas peternakan
112
Yollanda Wahyu Novella A – Upacara Menanam Padi di Desa Lembeyan Wetan, Kecamatan Lambeyan,
Kabupaten Magetan
113
Haluan Sastra Budaya, Volume 2, No. 1 Juni 2018
winih atau bibit padi disemai pada Kemudian, berdasarkan cerita rakyat
persemaian padi (pawinihan). Proses Dewi Sri di daerah Jawa Tengah,
ini oleh masyarakat tersebut masyarakat juga percaya apabila ada
dinamakan labuhan. Labuhan adalah ular sawah masuk ke dalam rumah.
istilah untuk memulai proses Hal itu berarti suatu petanda bahwa
penanaman padi dengan meletakkan sawahnya akan memberikan hasil
satu takir. Takir itu terbuat dari daun atau rejeki yang baik
pisang yang berisi satu butir telur (http://ceritarakyatnusantara.com).
mentah, irisan kelapa yang sudah Setelah kira-kira satu bulan,
dipisahkan dari tempurungnya, sawah tempat persemaian tersebut
kemiri, dan tiga macam bunga dari dibajak atau diluku. Proses
bunga tujuh rupa. Takir tersebut pemberian pupuk dilakukan setelah
dinamakan cok bakal. Kemudian, cok meratakan tanah dengan garu dan
bakal diletakkan pada tulakan air diberi genangan air. Setelah kira-kira
pertama. Tulakan air adalah aliran tunas padi sudah tumbuh, proses
irigasi. selanjutnya adalah ndaut. Ndaut
Cok bakal tersebut merupakan adalah proses pemindahan tunas padi
sesaji yang dulunya ditujukan sebagai ke tanah yang sudah digarap. Sampai
bentuk permohonan keselamatan dan tahap ini, prosesi itu belum ada ritual
keberkahan kepada yang mereka lagi.
sebut Dewi Padi. Dewi Padi Akan tetapi, pada tahap
merupakan Dewi Kesuburan yang selanjutnya, tandur winih atau
dipanggil dengan sebutan nama Dewi menanam tunas padi tersebut
Sri. dilakukan di area lahan masyarakat
Dewi Sri merupakan seorang di wilayah tersebut. Hal ini dilakukan
putri dari seorang raja yang bernama dengan meletakkan satu buah cok
Prabu Mahapunggung. Hal ini diakui bakal. Benda itu diletakkan di
oleh masyarakat Jawa sebagai tulakan air pertama, tempat
lambang kemakmuran dan dimulainya menanam tunas padi
kesuburan. Dewi Sri juga diyakini pertama kali. Setelah kiranya
sebagai sosok suci yang mengatur tanaman padi tersebut sudah tumbuh
kesejahteraan manusia di bumi. atau berumur 20 hari, ada tanaman
114
Yollanda Wahyu Novella A – Upacara Menanam Padi di Desa Lembeyan Wetan, Kecamatan Lambeyan,
Kabupaten Magetan
liar yang tumbuh di sekitar tanaman tangkai bulir padi dipotong satu
padi. Mereka akan membersihkannya persatu. Proses ini memakan banyak
(wawancara dengan Pauji, 56 tahun, pekerjaan dan waktu. Namun,
12/06/2015). keuntungan yang didapat berbeda
Setelah itu, jika batang padi dengan menggunakan arit. Dengan
sudah mulai bergerombol atau ani-ani, semua batang tidak ikut
batang padi sudah berisi, biasanya terpotong.
mereka akan membuat rujak dari Dengan demikian, bulir yang
berbagai jenis buah, seperti jeruk belum matang tidak ikut terpotong.
bali, kedondong, mangga, dan lain Selain lima takir cok bakal, di dalam
sebagainya serta dengan tambahan baskom yang digendong, ada juga
kunyit dan jahe. Rujak tersebut pisang dan kendi. Mereka mengambil
kemudian disebar ke seluruh padi yang paling tua dengan jumlah
permukaan lahan yang ditanami padi. sesuai hari methil-nya. Sebagai
Tujuannya adalah agar diberkati dan contohnya adalah hari Kamis Pon,
terbebas dari hama. Apabila padi dengan jumlah neptu lima belas. Hal
sudah mulai berbunga, biasanya itu dihitung sebagai berikut, yakni
masyarakat di Desa Lembeyan hari Kamis memiliki angka delapan
menyebutnya dengan istilah mburat. dan Pon memiliki angka tujuh. Jumlah
Petani pun menunggu tanaman padi seluruhnya adalah lima belas
tersebut hingga muncul butiran padi dikalikan dua, yakni jumlah inilah
muda yang disebut byah. Mereka yang akan dipotong.
menunggu hingga padi menguning. Jumlah neptu tersebut
Ketika padi sudah muncul atau dikalikan dengan dua. Hal ini
tanda-tanda siap untuk dipanen, satu merupakan simbol bahwa padi itu
minggu sebelum panen, mereka akan ada laki-laki dan perempuan. Padi
melakukan ritual upacara methil. yang dipotong kemudian dibawa
Ritual ini adalah pemotongan padi pulang ke rumah dan disimpan di
dengan ani-ani yang ada di tengah tempat yang aman. Sebelum pulang
sawah. Mereka menggendong ke rumah, cok bakal diletakkan di
baskom yang berisi lima takir cok setiap tulakan air dari pertama
bakal. Dengan menggunakan ani-ani, hingga habis cok bakal tersebut.
115
Haluan Sastra Budaya, Volume 2, No. 1 Juni 2018
116
Yollanda Wahyu Novella A – Upacara Menanam Padi di Desa Lembeyan Wetan, Kecamatan Lambeyan,
Kabupaten Magetan
117
Haluan Sastra Budaya, Volume 2, No. 1 Juni 2018
118
Yollanda Wahyu Novella A – Upacara Menanam Padi di Desa Lembeyan Wetan, Kecamatan Lambeyan,
Kabupaten Magetan
119