Anda di halaman 1dari 8

Hanna Yesika1, Lenny Novianti2 Jurnal Basataka (JBT)

Universitas Balikpapan

ANALISIS NILAI-NILAI KEHIDUPAN BATAK TOBA PADA


75$',6, ³MAMBOAN SIPANGANON TU TULANG´

Hanna Yesika1, Lenny Novianti2


Universitas Prima Indonesia1, Universitas Prima Indonesia2
Pos-el: hannayesika10@gmail.com1, lennynovianti15@gmail.com2

ABSTRAK

7UDGLVL ³Mamboan Sipanganon tu Tulang´ PHUXSDNDQ EXGD\D DGDW LVWLDGDW ORNDO \DQJ
di lestarikan oleh masyarakat suku batak toba khususnya yang terletak di daerah Sihonongan
Toruan, Kecamatan Paranginan, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatra Utara. Penelitian
ini menggunakan studi penelitian deskriptif dengan metode penelitian kualitatif dengan sumber
data primer yaitu wawancara dengan salah satu narasumber yaitu Juhar Siburian. Sedangkan
sumber data sekunder diperoleh melalui observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam
penelitian ini menggunakan analisis interaktif yaitu reduksi penyajian data dan penarikan
simpulan. Hasil penilitian yang diperoleh yaitu bagi masyarakat suku batak toba makna tradisi
ini merupakan bentuk penghormatan kepada tulang, mengeratkan hubungan tali silahturahmi
serta sebagai wujud pelestarian adat lokal yang bernilai penting dan sakral.

Kata Kunci: Nilai Kehidupan, Tradisi, Suku Batak Toba.

ABSTRACT

The tradition of "Mamboan Sipanganon tu Tulang" is a local culture preserved by the


Batak Toba people, especially those located in the Sihonongan Toruan area, Paranginan
District, Humbang Hasundutan Regency, North Sumatra. This research uses descriptive
research study with qualitative research methods with primary data sources, namely interviews
with one of the informants, namely Juhar Siburian. Meanwhile, secondary data sources were
obtained through observation and documentation. The data analysis technique in this study
used interactive analysis, namely reduction of data presentation and drawing conclusions. The
results of the research obtained are for the Batak Toba tribe community the meaning of this
tradition is a form of respect for bones, strengthening the relationship of friendship and as a
form of preservation of local customs that are important and sacred.

Keywords: Value of Life, Tradition, Toba Batak Tribe.

1. PENDAHULUAN Menurut khazanah Bahasa


Tradisi ialah adat yang dipahami Indonesia, tradisi berarti segala sesuatu
sebagai tradisi lokal yang mengatur seperti adat, kebiasaan, ajaran, dan
interaksi masyarakat. Dalam kamus sebagainya, yang turun temurun dari
KBBI disebutkan bahwa adat adalah nenek moyang. Secara terminalogi
kebiasaan atau tradisi masyarakat yang perkataan mengandung suatu pengertian
telah dilakukan berulang kali secara tersembunyi tentang adanya kaitan
turun temurun. Kata "adat" disini lazim antara masa lalu dan masa kini. Ia
dipakai tanpa membedakan mana yang menunjuk kepada sesuatu yang
mempunyai sanksi seperti hukum adat diwariskan oleh masa lalu tetapi masih
dan mana yang tidak mempunyai sanksi berwujud dan berfungsi pada masa
seperti disebut adat saja. sekarang.

Vol. 3, No. 2, Desember 2020 127


Hanna Yesika1, Lenny Novianti2 Jurnal Basataka (JBT)
Universitas Balikpapan

nasihat, ataupun perintah agar seseorang


Tradisi memperlihatkan dan sekelompok orang menjadi manusia
bagaimana anggota masyarakat yang lebih baik. Masyarakat dahulu
bertingkah laku, baik dalam kehidupan mendidik anak-anak mereka dengan
yang bersifat duniawi maupun terhadap tidak menggurui, tetapi melalui cerita-
hal-hal yang bersifat ghaib atau cerita rakyat yang disampaikan secara
keagamaan. Di dalam tradisi diatur lisan. Dalam hal ini kita dapat
bagaimana manusia berhubungan dengan mengambil nilai-nilai pendidikan agama
manusia yang lain atau satu kelompok dalam tradisi tersebut, agar nilai-nilai
dengan kelompok manusia lain, luhur yang terkandung didalamnya bisa
bagaimana manusia bertindak terhadap tersampaikan dan dapat memberikan
lingkungannya dan bagaimana perilaku pembelajaran ke anak-anak di zaman
manusia terhadap alam yang lain. Ia sekarang.
berkembang menjadi suatu sistem, Indonesia terdiri dari beberapa
memiliki pola dan norma yang sekaligus provinsi dengan berbagai kebudayaan
juga mengatur penggunaan sanksi dan tradisi yang berbeda-beda. Salah satunya
ancaman terhadap pelanggaran dan adalah provinsi Sumatera Utara. Wilayah
penyimpangan. Sumatera Utara menjadi salah satu
Sebagai sistem budaya tradisi wilayah yang cukup luas dengan
akan menyediakan seperangkat model berbagai tradisi kebudayaan khasnya.
utama untuk bertingkah laku yang Sumatera Utara adalah provinsi yang
bersumber dari sistem nilai dan gagasan mempunyai daya tarik tersendiri, tradisi
utama. Sistem nilai dan gagasan utama yang terdapat didalamnya juga berbeda-
ini akan terwujud dalam ideologi, dan beda sehingga menambah kekayaan
sistem sosial. Sistem ideologi merupakan budaya di Indonesia. Salah satu suku
etika, norma dan adat istiadat. Ia yang paling disoroti di wilayah ini
berfungsi memberikan pengarahan atau adalah suku batak, khususnya suku batak
landasan terhadap sistem sosial yang toba.
meliputi hubungan dari kegiatan sosial Selain bahasanya yang unik,
masyarakat, tidak hanya itu saja sebagai budaya dan adat istiadatnya juga
sistem budaya, tradisi juga merupakan memiliki ciri khas sendiri. Seperti tradisi
suatu sistem yang menyeluruh yang suku batak yang masih dilaksanakan
terdiri dari aspek pemberian arti laku hingga saat ini yaitu tradisi " Mamboan
ujaran, laku ritual, dan berbagai jenis Sipanganon tu Tulang" dalam bahasa
laku lainnya dari manusia atau sejumlah Indonesia berarti membawa makanan
manusia yang melakukan tindakan satu kepada paman. Istilah ini juga umum
dengan yang lain. terdengar dikalangan masyarakat batak
Tradisi merupakan wujud yang masih kental dengan budaya dan
kebudayaan sebagai cerminan kehidupan adat istiadatnya.
dan media pendidikan masyarakat. Konon tradisi ini dipercaya oleh
Tradisi sebagai warisan nenek moyang para leluhur batak dapat membukakan
yang menyimpan nilai-nilai luhur yang jalan si bere (kemanakan) dalam perihal
tinggi. Keberadaan sebuah tradisi, perjodohan, pekerjaan dan juga sisi
semisal upacara adat (ritual) diyakini kehidupan lainnya untuk senantiasa
oleh masyarakat pendukungnya warisan diberkati dan direstui oleh si tulang
leluhur yang mempunyai makna, nilai, (paman). Tradisi "Mambaoan
dan fungsi tertentu. Sebagai media Sipanganon tu Tulang´ sudah dilakukan
pendidikan, upacara ritual disebut juga turun temurun dari zaman dahulu hingga
sebagai literatur siklus hidup yang saat ini, meski memang tidak semuanya
banyak memberikan hukum-hukum, masyarakat suku batak toba yang

Vol. 3, No. 2, Desember 2020 128


Hanna Yesika1, Lenny Novianti2 Jurnal Basataka (JBT)
Universitas Balikpapan

menjalankan tradisi yang terbilang sakral Sebagai sistem budaya tradisi


ini namun kepercayaan dan keyakinan akan menyediakan seperangkat model
tersebut terus hidup dalam alam pikiran utama untuk bertingkah laku yang
masyarakat batak toba, walaupun mereka bersumber dari sistem nilai dan gagasan
telah memeluk agama, kepercayaan utama. Sistem nilai dan gagasan utama
itulah yang diyakini dapat menuntun ini akan terwujud dalam ideologi, dan
jalan hidup mereka. Dalam tradisi inilah sistem sosial. Sistem ideologi merupakan
terdapat berbagai macam nilai- nilai etika, norma dan adat istiadat. Ia
kehidupan yang mencakup nilai berfungsi memberikan pengarahan atau
keseluruhan yang terdapat dalam silsilah landasan terhadap sistem sosial yang
batak toba, yaitu nilai agama, nilai meliputi hubungan dari kegiatan sosial
kebudayaan, nilai sosial dan nilai moral. masyarakat, tidak hanya itu saja sebagai
Tradisi ialah adat yang dipahami sistem budaya, tradisi juga merupakan
sebagai tradisi lokal yang mengatur suatu sistem yang menyeluruh yang
interaksi masyarakat. Dalam kamus terdiri dari aspek pemberian arti laku
KBBI disebutkan bahwa adat adalah ujaran, laku ritual, dan berbagai jenis
kebiasaan atau tradisi masyarakat yang laku lainnya dari manusia atau sejumlah
telah dilakukan berulang kali secara manusia yang melakukan tindakan satu
turun temurun. Kata "adat" disini lazim dengan yang lain.
dipakai tanpa membedakan mana yang Tradisi Mamboan Sipanganon tu
mempunyai sanksi seperti hukum adat Tulang adalah sebuah keyakinan dan
dan mana yang tidak mempunyai sanksi kebiasaan meminta izin atau doa restu
VHSHUWL GLVHEXW DGDW VDMD ³-adi tradisi kepada paman (tulang) dengan
adalah suatu hal yang telah menjadi membawa makanan berupa daging yang
kebiasaan seseorang atau sekelompok dilakukan oleh masyarakat batak toba.
masyarakat yang telah melewati proses Upacara ini bertujuan untuk meminta
yang cukup lama yaitu dari nenek izin dan doa restu kepada paman (tulang)
moyang sampai sekarang hingga tradisi supaya dapat membukakan jalan si bere
pun dapat mengalami beberapa atau si (kemanakannya) dalam perihal
SHUXEDKDQ´ (Yuliani, Eka. 2010: 22). perjodohan, pekerjaan, dan juga sisi
³.HSHUFD\DDQ WUDGLVLRQDO EDWDN kehidupan lainnya untuk senantiasa di
mengenal apa yang harus ditaati dan berkati. Selain itu, upacara tersebut
dituruti oleh semua orang. Mereka yang merupakan bentuk ungkapan rasa syukur
melanggar pasti akan menerima sanksi kepada tuhan Yang Maha Esa yang telah
EHUXSD NXWXNDQ DODP´ /XPEDQWRUXDQ menciptakan alam semesta dan segala
Nelson. 2012: 3). Tradisi memang pada isinya.
dasarnya suatu bentuk warisan dari
nenek moyang yang mana manusia 2. METODE PENELITIAN
berhubungan dengan manusia yang lain Bedasarkan masalah dalam
ataupun satu kelompok manusia penelitian ini, Penulis menggunakan
berhubungan dengan sekelompok metode penelitian deskriptif kualitatif.
manusia yang lain. Bagaimana manusia Karena penelitian ini tergolong
bertindak terhadap lingkungannya dan penelitian deskriptif dalam lapangan
bagaimana perilaku manusia terhadap untuk mengumpulkan data dalam
alam yang lain. Ia berkembang menjadi penelitian.
suatu sistem, memiliki pola dan norma Data dalam penelitian ini adalah
yang sekaligus juga mengatur hasil wawancara lisan langsung dengan
penggunaan sanksi dan ancaman narasumber Bapak Juhar Siburian petuah
terhadap pelanggaran dan adat setempat di daerah desa
penyimpangan. Sihonongan mengenai tradisi adat batak

Vol. 3, No. 2, Desember 2020 129


Hanna Yesika1, Lenny Novianti2 Jurnal Basataka (JBT)
Universitas Balikpapan

tRED ³Mamboan Sipanganon Tu a) Tradisi Mamboan Sipanganon tu


Tulang´ Tulang
Lokasi penelitian dilaksanakan di Pada dasarnya setiap daerah
desa Sihonongan Toruan, Kecamatan memiliki kekayaan dan tradisinya yang
Paranginan, Kabupaten Humbang memiliki ciri khas yang berbeda-beda
Hasundutan, Sumatra Utara. Total dengan daerah lainnya dan cenderung
penelitan akan berlangsung selama 11 harus dilestarikan keberadaannya seperti
(sebelas) bulan mulai dari November tradisi Mamboan Sipanganon tu Tulang
bulan 2019 sampai September 2020. di daerah suku batak toba. ³mamboan
Metode yang digunakan dalam sipanganon´ DUWLQ\D PHPEDZD PDNDQDQ
pengumpulan data yaitu metode lengkap dengan bagian-bagian khusus
observasi, simak dan dokumen. Metode dari seekor ternak (kerbau, sapi,
simak adalah metode yang dilakukan kambing atau babi) istilah untuk
dengan penyimakkan yang di sejajarkan kelengkapan makanan ini yaitu:
dengan metode observasi. ³martudu-tudu no sipanganon´ DWDX
Teknik analisis data dalam ³sipanganon na marhadohoan´
penelitian ini menggunakan teknik (Harianja, P Richad dan Simion D.
analisis data dalam proses mencari dan Harianja, 2013: 30). Mamboan
menyusun secara sistematis data yang di Sipanganon tu Tulang adalah sebuah
peroleh dari hasil wawancara, catatan keyakinan dan kebiasaan meminta izin
lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga atau doa restu kepada paman (tulang)
dapat dipahami dengan muda dan hasil dengan membawa makanan berupa
penelitian dapat disampaikan kepada daging yang dilakukan oleh masyarakat
orang lain. batak toba.
Selain itu, teknik yang dilakuakn Upacara ini bertujuan untuk
adalah reduksi data, triangulasi, evaluasi meminta izin dan doa restu kepada
data, dan penyusunan data. Pada tahap paman (tulang) supaya dapat
pelaporan ini penulis melakukan membukakan jalan si bere atau si
kegiatan triangulasi data yang (kemanakannya) dalam perihal
merupakan pengecekan atau perjodohan, pekerjaan, dan juga sisi
pemeriksaan dari data yang diperoleh. kehidupan lainnya untuk senantiasa di
Pada tahap ini juga dilakukan berkati. Selain itu, upacara tersebut
perbandingan hasil observasi dilapangan merupakan bentuk ungkapan rasa syukur
dengan wawancara serta kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
membandingkan dengan informasi yang telah menciptakan alam semesta dan
didapatkan dari orang lain. segala isinya. Selain istilah Mamboan
Sipanganon tu Tulang tradisi ini juga
3. HASIL DAN PEMBAHASAN dikenal dengan istilah lain yaitu Patio
Hasil Penelitian Baba ni Mual yang memiliki arti kepada
Hasil dari penelitian ini memuat paman namun maksud dan tujuannya
tentang Tradisi ³Mamboan Sipanganon sama.
Tu Tulang´ dari batak toba. (a) untuk Dalam istilah masyarakat batak
mendeskripsikan ³0DPERDQ toba lebih khususnya tradisi ini
6LSDQJDQRQ 7X 7XODQJ´ dalam tradisi diwajibkan bagi anak laki-laki tertua
batak toba, (b) untuk mengetahui proses ketika anak laki-laki paling sulung sudah
dan tata cara pelaksanaan ³Mamboan mejadi pemuda dan berencana untuk
Sipanganon Tu Tulang´, (c) untuk menikah namun tidak dengan paribannya
mengetahui nilai-nilai kehidupan tradisi (putri tulangnya) atau dengan kata lain
³Mamboan Sipanganon Tu Tulang´ menikahi wanita lain yang menjadi
dalam tradisi batak toba. pilihan hati si pemuda tersebut, maka

Vol. 3, No. 2, Desember 2020 130


Hanna Yesika1, Lenny Novianti2 Jurnal Basataka (JBT)
Universitas Balikpapan

terlebih dahulu orang tua si pemuda dilanjutkan oleh pihak bere


membawa si pemuda tersebut kerumah mengaminkan semua nasihat yang telah
pamannya untuk permisi dan minta doa disampaikan.
restu agar jika nantinya dikemudian hari
bere tidak berjodoh dengan pariban c) Nilai-nilai kehidupan Mamboan
(putri tulangnya) dengan melakukan Sipanganon tu Tulang dalam tradisi
tradisi Mamboan Sipanganon tu Tulang Batak Toba
siapapun yang menjadi jodoh si pemuda Nilai dan norma merupakan dua
sudah dianggap boru tulang atau seperti sisi yang saling berhubungan dan sangat
anaknya sendiri. penting bagi terwujudnya suatu
Meskipun pada umumnya keteraturan masyarakat. Nilai adalah
masyarakat pedesaan cenderung lebih ukuran-ukuran, anggapan-anggapan,
erat hubungannya dengan tradisi ini, patokan-patokan serta keyakinan-
namun tidak menutup kemungkinan keyakinan yang dianut oleh orang
masyarakat perkotaan tidak banyak dari suatu masyarakat tertentu.
melakukannya. Karena pada dasarnya Dari nilai tersebut menghasilkan norma
masyarakat pedesaan ini tidak berani yang berisi perintah atau larangan yang
berspekulasi dengan alternative yang dihargai dan dijunjung tinggi karena
baru yang pada umumnya masyarakat dianggap baik, dan bermanfaat bagi
seperti ini mengikuti pola-pola tradisi umat manusia atau lingkungan
yang telah lalu. masyarakat tertentu. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa nilai
b) Proses dan tata cara pelaksanaan merupakan sesuatu yang paling dasar
Mamboan Sipanganon tu Tulang pada yang bersifat hakiki, esensi, intisari atau
tradisi Batak Toba makna yang terdalam.
Tahapan upacara ini dimulai Berdasarkan uraian di atas dapat
dengan pihak parboru (orang tua bere) dikemukakan bahwa nilai-nilai hidup
menyampaikan tujuannya datang memiliki beberapa fungsi penting
membawakan makanan kepada paman diantaranya yaitu:
(tulang) yang diwakili pembicara dari a) Nilai menjadi pendorong
pihak orang tua, kemudian dilanjutkan manusia berbuat baik dan
dengan membawa makanan kehadapan mencapai kehidupan yang lebih
tulang selanjutnya pihak tulang atau baik.
paman bergantian membawa ikan mas b) Nilai menujukkan arah dan
yang di arsik kehadapan pihak boru/bere. pilihan prilaku manusia.
Setelah itu, tulang memberikan c) Nilai mengontrol prilaku manusia
ulos kepada berenya sebagai simbol agar bertindak sesuai dengan
bahwa si bere diberi berkat oleh nilai tertentu.
tulangnya dilanjut lagi dengan acara d) Nilai menjadi pengikat solidaritas
makan bersama yang diawali dengan doa atau identitas kelompok
yang dibawakan pihak keluarga orang masyarakat.
tua si bere (pihak boru) kemudian
setelah acara makan selesai pihak boru Pembahasan
membagi jambar (daging) kepada setiap Nilai Religi
orang yang hadir dimulai dari bona ³3HUNHPEDQJDQ PDV\DUDNDW \DQJ
tulang, boru bere, dongan sahuta, ale ale semakin kompleks sekarang ini
dan dongan tubu. seharusnya membuat bangsa Indonesia
Kemudian acara dilanjutkan dapat berpikir menjadi bangsa yang
dengan memberikan kata-kata nasihat besar dan beradab dengan berdasar pada
dari tulang untuk bere dan yang terakhir keragaman agama, suku, ras, golongan,

Vol. 3, No. 2, Desember 2020 131


Hanna Yesika1, Lenny Novianti2 Jurnal Basataka (JBT)
Universitas Balikpapan

dan tradisi-EXGD\D PDV\DUDNDW´ melakukannya dianggap sudah


(Nurharini, Atip. 2010: 78). membayar rasa hormatnya kepada
Hakikatnya, tradisi Mamboan tulang karena ³Pasu-pasu Tulang
Sipanganon tu Tulang ini memohon doa Sambola´ langit atau disebut doa restu
perihal jodoh kepada Tuhan Yang Maha tulang separuh langit yang berarti dalam
Esa. Doa bersama diiikuti oleh tulang setiap aspek apapun dalam kehidupan
(paman)/keluarga dan bere (kemanakan). suku batak yang lebih di tuakan dan di
Dalam tradisi Mamboan Sipanganon tu dahulukan adalah tulang.
Tulang mengungkapkan rasa syukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Doa-doa Nilai Sosial
dipanjatkan dalam betuk bahasa batak Nilai sosial ialah pola aturan
yang berupa nasihat. yang berlaku didalam masyarakat
Nilai religius dalam tradisi ini sehingga di yakini memiliki tolak ukur
sebenarnya menggambarkan bentuk rasa yang mengikat suatu literature individu
syukur dan hormat yang paling utama atau sekelompok masyarakat. Dalam
ditujukan kepada Tuhan Yang Maha Esa kegiatan tradisi Mamboan Sipanganon
barulah kemudian meminta doa dan restu tu Tulang terdapat nilai sosial di
kepada tulang. Karena walaupun tradisi dalamnya. Masyarakat batak toba
ini sangat kental dengan peradatan adat merasakan bahwa suksesnya kehidupan
batak namun tetaplah tuhanlah yang jasmani serta rohani tidak lepas dari doa
menjadi kepercayaan yang paling utama dan dukungan keluarga juga kerabat
dalam segala aspek kehidupan dekat yang senantiasa ikut berpartisipasi
masyarakat suku batak. kelak dalam kesuksesannya. Masyarakat
batak toba memiliki prinsip bahwa
Nilai Kebudayaan seseorang tidak akan dapat maju apabila
Menurut Woods (dalam hidup semata-mata dengan usaha sendiri
+DQGR\R ³Nilai merupakan tanpa melibatkan orang lain dalam setiap
petunjuk-petunjuk umum yang telah aspek kehidupan. Sebab upaya apapun
berlangsung lama yang mengarahkan yang dilakukan untuk bisa berhasil
tingkah laku dan kepuasan dalam dalam hidup itu semua merupakan doa
kehidupan sehari-hari´. Dalam tradisi dan dukungan keluarga terutama tulang.
Mamboan Sipanganon tu Tulang pada
masyarakat batak toba terdapat di Nilai Moral
dalamnya nilai kekerabatan, yang di Nilai moral adalah sikap dan
anggap penting dan bahagia. Sehingga akhlak yang dimunculkan seseorang
sampai sekarang tradisi ini masih terus dengan perilakunya yang menyangkut
di lestarikan. Adapun nilai budaya yang hubungan dengan pribadi sendiri juga
terkandung dalam tradisi Mamboan terhadap orang lain. Nilai moral juga
Sipanganon tu Tulang adalah dipandang sebagai etika yang bernilai
masyarakat batak toba meyakini dengan positif serta gambaran dari setiap
melaksanakan tradisi ini akan semakin tindakan yang dilakukan manusia di
mengeratkan tali parsaudaraan didalam dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai
hubungan kekeluargaan dan moral biasanya dimiliki oleh masyarakat
kekerabatan. yang berbudi luhur. Dalam tradisi
Selain itu nilai budaya tradisi ini Mamboan Sipanganon tu Tulang
sangat kental mendahulukan adat yang di terdapat nilai moral didalamnya yaitu:
anggap sebagai pacuan dan pegangan a. Nilai Kehormatan
hidup bagi masyarakat batak toba. Dalam tradisi ini bere sebagai
Melalui adat yang dilaksanakan dalam kemanakan yang ingin permisi dan
tradisi ini dan bagi siapa saja yang sudah meminta doa restu ke pamannya

Vol. 3, No. 2, Desember 2020 132


Hanna Yesika1, Lenny Novianti2 Jurnal Basataka (JBT)
Universitas Balikpapan

yang lebih dulu datang memjumpai Sipanganon tu Tulang serta menambah


paman kerumahnya, hal ini pengetahuan tentang nilai-nilai yang
menujukkan rasa hormat si bere terdapat dalam tradisi Mamboan
kepada tulangnya melalui sikap dan Sipanganon tu Tulang. Menurut Clyde
perbuatannya, dari sini dapat Kluckhohn dan Florence Kluckhohn,
disimpulkan paman dalam tradisi 2010 (dalam Basyari, Iin Wariin: 2014):
Mamboan Sipanganon tu Tulang ³sistem budaya dari setiap kebudayaan
adalah yang paling dihormati ada serangkaian konsep-konsep yang
keberadaannya dan di anggap sangat abstrak dan luas ruang lingkupnya, yang
penting. hidup dalam alam pikiran dari sebagian
besar warga masyarakat mengenai apa
b. Nilai Etika yang harus dianggap penting dan bernilai
Nilai etika yang dimaksud GDODP KLGXS´
dalam tradisi ini adalah nilai sopan
santun yang diterapkan oleh
masyarakat suku batak toba 4. SIMPULAN
khususnya pihak bere terhadap tulang Simpulan dalam penelitian ini
yang merupakan hula-hula yang adalah tradisi Mamboan Sipanganon tu
paling disegani dalam segala aspek Tulang peneliti menarik kesimpulan
adat istiadat suku batak toba.
tentang apa yang ada dalam penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang tersebut. Tradisi Mamboan Sipanganon
diperoleh peneliti mengenai tradisi tu Tulang adalah sebuah keyakinan dan
Mamboan Sipanganon tu Tulang, kebiasaan meminta izin atau doa restu
peneliti memperoleh data ini kepada paman (tulang) dengan
berdasarkan hasil observasi serta membawa makanan berupa daging,
melakukan wawancara langsung dengan melakukan tradisi ini dipercaya yang
narasumber petuah adat setempat yang
oleh masyarakat suku batak toba,
berada di daerah Paranginan
Sihonongan, sehingga keakuratan tradisi khususnya pihak bere (kemanakan)
dapat di uji kebenarannya. dapat membukakan jalan si bere atau si
Penelitian ini bertujuan untuk kemanakannya dalam perihal
mengetahui tata cara pelaksanaan serta perjodohan, pekerjaan, dan juga sisi
nilai-nilai kehidupan yang terdapat kehidupan lainnya untuk senantiasa
dalam tradisi Mamboan Sipanganon tu diberkati.
Tulang dalam suku batak toba. ³2UDQJ
Pelaksanaan tradisi ini dimulai
batak toba mempunyai tingkat kepatuhan
dengan pihak bere (kemanakan)
dan ketaatan dalam hubungan sosial
menyampaikan tujuannya datang dengan
budaya sehingga dipersepsi sebagai
membawa makanan ke hadapan tulang
salah satu cara atau metode dalam
(taman). Nilai-nilai kehidupan yang
pencapaian kehidupan. Nilai budaya ini
terdapat dalam tradisi Mamboan
dijadikan sebagai pandangan dan
Sipanganon tu Tulang yaitu nilai religi,
sekaligus tujuan hidup yang dapat
nilai kebudayaan, nilai sosial, nilai
dirumuskan satu rangkaian tiga kata,
moral. Dalam penulisan ini peneliti
yaitu kekayaan (hamoraon), banyak
memberi saran kepada peneliti lainnya
keturunan atau banyak anak (hagabeon),
untuk terus melakukan penelitian
dan kehormatan (hasangapon ´
mengenai tradisi atau pun budaya
(Armawi, Armaidy. 2008: 159).
dengan menganalisis nilai-nilai
Penelitian ini bertujuan untuk
kehidupan dan mampu melestarikan
memperkenalkan tradisi Mamboan

Vol. 3, No. 2, Desember 2020 133


Hanna Yesika1, Lenny Novianti2 Jurnal Basataka (JBT)
Universitas Balikpapan

tradisi tersebut, serta menambah dan


memperluas pengetahuan tentang tradisi
suku batak.

5. DAFTAR PUSTAKA
Armawi, Armaidy. 2008. Kearifan Lokal
Batak Toba Dalihan Na Tolu
Dan Good Governance Dalam
Birokrasi Publik. Jurnal Filsafat,
Volume 18 (2), 159.
Basyari, Iin Wariin. 2014. Nilai-nilai
kearifan lokal (Local Wisdom)
Tradisi Memitu pada Masyarakat
Cirebon. Edunomic, 2 (1), 48.
Handoyo. 2007. Nilai-nilai sosial dalam
masyarakat. (Online),
(http://handoyo74.files.wordpress
.com/2007/09/mdl-paket-c-kd-
ii.doc, diakses 28 2010).
Harianja, P Richad dan Simion D.
Harianja. 2013. Pamanat
Denggan. Medan: CV. MITRA
Medan.
Lumbantoruan, Nelson. 2012. Kearifan
Lokal Masyarakat Batak Toba.
Medan: CV Mitra Medan.
Nurharini, Atip. 2010. Membangun
Moralitas Seni Melalui
Pendidikan. Jurnal Kependidikan
Dasar, Volume 1(1), 78.
Yuliani, Eka. 2010. Makna Tradisi
³6HODPDWDQ 3HWLN 3DUL´ 6HEDJDL
Wujud Nilai-Nilai Religius.
Jurnal Online, Volume 130, 22.

Vol. 3, No. 2, Desember 2020 134

Anda mungkin juga menyukai