BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia telah berlaku hukum adat dan juga hukum Islam, hukum adat
muncul dari adanya kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat dan menjadi
tradisi dalam suatu wilayah. Sedangkan hukum Islam sudah ada ketentuan
dan peraturan yang menjadi pedoman bagi umat muslim yang bersumber
dari al- Qur‟an dan hadis.
Dalam Islam, hukum atau dikenal dengan syariah memperoleh tempat
yang penting selain persoalan aqidah, keyakinan atau tauhid, akhlak (budi
pekerti). Dari ketiga pilar tersebut merupakan persoalan keyakinan dalam
mengimani adanya Tuhan, rasul, kitab suci dan para Nabi, takdir dan hari
akhir. Sedangkan Akhlak merupakan tuntunan ilahiah yang telah dilakukan
oleh Rasulullah saw, dengan cara bagaimana orang berhubungan dengan
sesama manusia dan alam lingkungan.
Adapun hukum adat adalah hukum tidak tertulis, hukum kebiasaan
dengan ciri khas yang timbul dari masyarakat setempat dalam
melaksanakan sebuah tata keadilan dan kesejahteraan yang bersifat
kekeluargaan. Hukum adat juga mengatur interaksi sosial antara pribadi-
pribadi, yang disebut dengan. Interpersonal ini mengatur hubungan antara
manusia dengan manusia, yang didasarkan pada kebutuhan untuk
mengadakan hubungan dengan orang lain, yang apabila tidak terlaksana
akan menghasilkan gangguan atau keadaan yang tidak menyenangkan bagi
pribadi yang bersangkutan.
3
hubungan manusia dengan alam lainnya, sesuai dan sejalan dengan tata
keimanan dan tata peribadatan termaksud.
Jika ingin menelusuri keberadaan suku-suku di Nusantara, dengan
segala tradisi budaya, ritual-ritual, kepercayaan, adat- istiadat, dan
sebagainya terlihat jelas bahwa semuanya memiliki keunikan masing-
masing di berbagai suku. Keunikan itulah yang menjadi ciri khas bangsa
Indonesia. Walaupun terkadang terlihat aneh dan tidak masuk akal yang
terlihat namun disitulah letak kepercayaan mereka.
Menurut pandangan Abdullah, yang mengatakan bahwa dalam
sistem keluarga atau dalam kekerabatan manusia Bugis dan manusia
Makassar, dapat dikatakan hampir tidak terdapat perbedaan pada keduanya.
Selanjutnya di kemukakan bahwa kedua kelompok suku ini yaitu suku
Bugis dan suku Makassar pada hakikatnya merupakan suatu unit budaya
yang begitu unik. Sebab itu apa yang berlaku dalam dunia manusia Bugis
berlaku juga pada manusia Makassar.
Dalam suku makassar mempuyai adat yang dikenal dengan
Appassilli’ kappala. Appassilli kappala merupakan suatu proses atau suatu
tindakan yang dilakukan oleh massayarakat makassar terkhusunya di
kecamatan Galeson selatan desa sawakung ,apabila ingin ,melakukan acara
seperti ini yaitu ada kapal barudi buat dan ingin di oprasikan di laut,
dengan tuntutan seorang yang ahli atau
5
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pada uraian yang telah di paparkan di atas maka dapat di
kumukakan pokok pokok permasalahan yang akan di bahas dalam
penelitian. Adapun permasalahanya yang akan di bahas adalah sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Appassilli kappala ?
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana prosesi adat Appassili kappala yang biasa dilakukan oleh
masyarakat desa sawakung kec galeson utara dan hal menyimpang yang terdapat dalam
adat Appasili. Kappala
5. Untuk mengetahui siapa yang memimpin berjalannya ritual adat appsili kappala
D. MANFAAT PENELITIAN
Adapun mamfaat penelitian adalah sebagai berikut:
1. Dalam penelitian ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat
terhadap Appassilli kappala yang biasa dilakukan selama turun-temurun di desa
Sawakung kec. Galeson utara.
2. Dengan adanya penelitian ini, bisa menambah wawasan kita mengenai tradisi
yang ada di desa lawakung kec. Galeson utara.
3. Dan juga bisa bermanfaat bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang akan dijadikan
rujukan dalam meneliti ztradisi Appasili kappala?
7
BAB II
KAJIAN TEORI
kini mempunyai dua bentuk material dan gagasan, atau objektif, dan
subjektif. Menurut arti yang lebih lengkap, tradisi adalah keseluruhan benda
material dan gagasan yang berasal dari masa lalu namun benar-benar masih
ada kini, belum di hancurkan, dirusak, di buang, atau dilupakan. Disini
tradisi hanya berarti warisan, apa yang benar- benar tersisa dari masa lalu.
Seperti di katakan Shils.(Juliana,2017). Menurut Van Reusen, tradisi
adalah warisan atau norma adat istiadat, kaidahkaidah, harta-harta. Namun
tradisi bukan suatu yang tidak bisa dirubah. Tradisi justru perpaduan
dengan beragam perbuatan manusia dan diangkat dalam keseluruhannya.
Tradisi adalah segala sesuatu yang disalurkan maupundiwariskan dari masa
lalu ke masa kini. Kriteria tradisi dapat lebih dibatasi dengan
mempersempit cakupannya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu KBBI, tradisi adalah
adat kebiasaan turun temurun dari nenek moyang yang masih dijalankan
oleh masyarakat penilaiaan atau anggapan bahwa cara- cara yang telah ada
merupakan yang paling baik dan benar.
a. Kemunculan dan Perubahan Tradisi
merupakan cara yang paling baik dan benar (Students, Definisi dan
Pengertian Tradisi).
Tradisi merupakan sebuah persoalan dan yang lebih penting lagi
adalah bagaimana tradisi tebentuk. Menurut Funk dan Wagnalls seperti
yang dikutip oleh Muhaimin tentang istilah- istilah dimaknai sebagai
pengetahuan, doktrin, kebiasaan, praktek dan lain-lain yang dipahami
sebagai pengetahuan yang telahdiwariskan secara turun- temurun termasuk
cara menyampaian doktrin dan praktek tersebut (Students, Definisi dan
Pengertian Tradisi)
Lebih lanjut lagi Muhaimin mengatakan tradisi terkadang
terkadang disamakan dengan kata-kata adat yang dalam pandangan
masyarakat awam dipahami sebagai struktur yang sama. Dalam hal ini
sebenarnya berasal dari bahasa arab adat bentuk jamak dariadah yang
berarti kebiasaan dan dianggap bersinonim UF, sesuatu yang dikenal atau
diterima secara umum (Muhaimin AG, Islam Dalam Bingkai Budaya
Lokal, 2011)
2. Pengertian kebudayaan
Indonesia merupakan suatu negara yang sangat kaya akan
keanekaragaman budaya, hal ini dikarenakan Indonesia terdiri dari berbagai
suku bangsa dimana masing-masing suku bangsa tersebut memiliki
perbedaan dan keunikan baik dari segi bahasa daerah, adat istiadat,
kebiasaan, dan berbagai hal lain yang memperkaya keanekaragaman dari
budaya Indonesia itu sendiri. Sebagaimana
13
a. alat-alat teknologi
b. sistem ekonomi
c. Keluarga
d. kekuasaan politik
Di era globalisasi ini rentan sekali masuknya nilai-nilai, norma, bahkan ideologi baru
yang secara mudah masuk ke dalam masyarakat ataupun komunitas-komunitas
adat, masuknya hal tersebut melalui media massa seperti acara televisi, internet
yang sekarang ini sudah ada di seluruh pelosok negeri tanpa kecuali. Maka di era
globalisasi ini banyak berdampak pada perubahan baik dari segi sosial, pemikiran,
identitas maupun keyakinan. Dampak dari globalisasi ini seringkali menimbulkan
konflik antar masyarakat yang memegang teguh prinsip, norma, dan adat.
Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan
dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai
yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma sosial merupakan salah
satu dampak dari adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah
mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan sarana transportasi
internasional telah menghilangkan batas-batas
24
budaya setiap bangsa (Suneki, 2012 dalam Pratiwi, 2018). Dampak paling buruk
adalah dengan hilangnya keberadaan kebudayaan asli karena tergerus oleh
globalisasi. Masyarakat adat di Indonesia sebenarnya merupakan salah satu
golongan masyarakat yang paling rentan. Kerentanan dimaksud adalah
ketidaktahanan masyarakat adat mempertahankan kedaulatan, otonomi dan
identitasnya. Kerentanan tersebut disebabkan oleh tekanan-tekanan eksternal dan
kelemahan internal (Syamsudin, 2008 dalam Pratiwi, 2018).
Antaral lain :
a. Istilah Adat Bugis Makassar
Orang Bugis dan orang Makassar memiliki cerminan jiwa dan kesadaran
hukum dalam jejak-jejak kesejarahan mereke. Percerminan jiwa dan
kesadaran hukum orang Bugis dan orang Makassar akan ditemukan dalam
kaidah-kaidah pokok bagi kehidupan masyarakat mereka seperti terkandung
dalam “pangngadakkang”. Pangngadakkang inilah yang merupakan wujud
kebudayaan yang selain mencakup pengertian norma dan aturan-aturan adat
serta tata tertib, juga mengandung unsur-unsur yang meliputi seluruh
kegiatan hidup manusia bertingkah laku dan mengatur tata kehidupan berupa
peralatan-peralatan material dan nonmaterial. Sistem norma dan aturan-
aturan adat dalam kehidupan orang Bugis-Makassar disebut “ada
Ada‟ adalah salah satu dari panngadakkang yang berlaku dalam kehidupan
masyarakat, karena ada‟ meliputi segala tingkah laku dalam kegiatan orang
Bugis dan orang Makassar. Hakikat pangngadakkang yakni untuk
menjunjung tinggi martabat manusia. Ia menjunjung tinggi persamaan dan
kebijaksanaan. Oleh
26
dari sejumlah besar persentase hutan dunia yang tersisa. Negara- negara
memiliki kewajiban untuk mengakui, mengamankan dan melindungi
hak milik masyarakat adat dan masyarakat tradisional, inter alia, melalui
demarkasi, delimitasi dan pemberian sertifikat, yang dilakukan sesuai
dengan norma- norma, nilai-nilai dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat
adat yang bersangkutan, dan harus mengadopsi atau mengamandemen
kedalam hukum nasional mereka untuk tujuan tersebut jika perlu.4
Konstitusi- konstitusi modern di dunia, ditandai, salah satunya oleh
penegasan atau pengaturan jaminan perlindungan hak-hak asasi
manusia. Konstitusi- konstitusi yang mengadopsi prinsip-prinsip hak-
hak asasi manusia, setidaknya telah mendorong pada suatu idealitas
sistem politik (ketatanegaraan) yang bertanggung jawab pada rakyatnya,
karena menegaskannya dalam hukum dasar atau tertinggi di suatu
negara. Di sinilah sesungguhnya konteks relasi negara-rakyat diuji,
tidak hanya dalam bentuknya yang termaterialkan dalam konstitusi
sebuah negara, tetapi bagaimana negara mengimplementasikan
tanggung jawabnya atas penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan
hakhak asasi manusia Pengaturan hak asasi manusia telah banyak
tercantum baik itu dalam hukum internasional maupun hukum nasional.
Namun pada prakteknya seringkali terjadi pengabaian terhadap hak-hak
masyarakat adat. Sehingga diperlukan pemahaman bagi
30
dan paningset (Jawa Tengah) yang diberikan oleh mempelai pria kepada
mempelai wanita dalam segala bentuknya yang dimaksudkan sebagai
keseriusan mempelai pria untuk melangsungkan perkawinan (Thontowi,
2015).
C. Tinjauan Umum tentang Appasili
1. Pengertian Appasili
Appasili” adalah suatu tradisi yang biasa dilakukan oleh masyarakat
Makassar di percaya untuk membersihkan dari pengaruh-pengaruh buruk,
dan juga menjadi syarat sebelum ingin melakukan suatu acara besar
misalnya sebelum melangsungkan pernikahan, tujuh bulanan bagi orang
hamil, memasuki rumah baru, dan memiliki kendaraan baru. Dan menurut
Appasili kappala munurut masyarakat Adat Sawakung Adalah merupakan
ritual yang dilakukan pada saat ada kapal baru yang akan dioprasikan di
laut.
Dalam suku makassar mempuyai adat yang dikenal dengan
Appassilli’ kappala. Appassilli kappala merupakan suatu proses atau suatu
tindakan yang dilakukan oleh massayarakat makassar terkhusunya di
kecamatan Galeson selatan desa sawakung ,apabila ingin ,melakukan acara
seperti ini yaitu ada kapal barudi buat dan ing in di oprasikan di laut, dengan
tuntutan seorang yang ahli atau kata lain Sanro Appassili , sanro tersebut
melakukan dengan cara menyiapkan air diatas wajan kemudian air tersebut
di percikkan kepada objek yang dituju dengan mengunakan dedaun , istilah
itu di
38
sebut Pa’basa.
Beberapa pengertian Appasili dari berbagai daerah di makssar Antara
lain :
a. Pengertian Appasili menurut Masyrakat Sungguminaha Appasili
Adalah Suatu tradisi yang di lakukan yang
mendatangkan keberkahan dari Allah swt.dan sebagai penghormatan
kepada nenek moyang mereka. Serta sebagai ajang silaturahmi
bersama keluarga.
b. Pengertian Appasili menurut Masyarkat Paccinongan Appasili
Adalah suatu tradisi atau upacara pensucian diri
lahir batin dimaksudkan agar segala kotoran dan hal hal yang tidak
baik yang terdapat dalam diri kita dapat di hilangkan. Dan apppsili
juga merupakan peryataan harapan kepada tuhan agar terhindar dari
malapetaka yang akan menimpahnya.serta appasili merupakan
tradisi nenek moyang yang di lanjutkan oleh anak dan cucu mereka.
2 . Persiapan Sebelum Pelaksanaaan Appasili
Sebelum melaksanakan Appasili‟ harus terlebih dahulu
mempersiapkanapa saja yang akan di pakai dalam proses
appasili‟yaitu :
a. Sanro Passili‟ harus menyediakan atau membawa
perlengkapan yaitu macam- macam dedaunan sebelum melakukan
Appasili‟ kepada orang yang akan Nipassili‟
39
misalnya apabila orang yang akan Nipassili‟ itu adalah orang hamil
atau orang yang usia kandungannya memasuki 7 bulan, maka
yang harus di sediakan adalah leko‟ patte‟ne, leko‟ sili,
parempasa‟. Kemudian, Appasili‟ khitanan/sunatan (pengislaman)
harus menyediakan leko‟ patte‟ne, leko‟ mali- mali, leko‟ sili sama
dengan halnya passili‟ bunting atau orang yang akan
melangsungkan pernikahan. Berbeda dengan passili‟ orang yang
memiliki kendaraan baru dan rumah baru, harus menyediakan
leko‟ patte‟ne, leko‟ sili, siagang leko‟ waru‟.1
BAB III
JENIS PENELITIAN
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
galesong utara.. Jumlah kepala keluarga sebanyak 500 KK dengan jumlah penduduk 1800
jiwa. Perempuan sebanyak 980 jiwa dan 920 laki-laki.
B. Karasteristik Informan
Informan dalam penelitian ini merupakan masyarakat yang berada dalam
kawasan adat sawakung yang berpartisifasi langsung dalam pelaksanaan Appasili
kappala. Masyarakat yang dimaksud terdiri dari ketua adat, ketua RT, ketua RW,
tokoh agama dan masyarakat umum. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
dengan jenis penelitian etnografi klasik yang dimaksudkan untuk mengetahui
gambaran etnografi kebudayaan masyarakat adat sawakung pada tradisi appasili
kappala
1 umum
2 Informan Perempuan MAsyarakat
2 Umum
Informan Masyarakat
3 Laki Laki Umum
3
50
Informan MAsyarakat
5 5 Laki Laki Umum
C. Hasil Penelitian
Penetian ini menggunakan jenis penelitian Etnografi Klasik, untuk
mengetahui gambaran etnografi kebudayaan masyarakat sawakung dalam ritual
appasili kappala.
“ arnre kuisseingi”
D. Pembahasan
Tradisi merupakan sesuatu hal yang sangat dekat dengan kehidupan
masyarakat. Tradisi tersebut lahir dan mengakar dikalangan masyarakat sosial
yang kemudian berkembang menjadi budaya dan kebudayaan berdasarkan
masyarakatnya. Tradisi bagi masyarakat adalah sesuatu hal yang sangat sakral
yang dilaksanakan oleh masyarakat terdahulu kemudian dilanjutkan secara
turun-temurun oleh generasi penerusnya sampai sekarang. Hal ini berkaitan
dengan teori
57
harus di pasilli. Appasili kappala juga merupakan tradisi yang melekat dalam
adat kawasan desa sawakung.
i) Sejarah pelaksanaan tradisi Appasili kappala
Berdasarkan pernyataan yang kemukakan oleh informan bahwa
tradisi Appasili Kappala telah dilaksanakan jauh sebelum kemerdekaan
Republik Indonesia akan tetapi infroman tidak mengetahui pasti tahun
awal mula dilaksanakannya tradisi ini. Appasili Kappala merupakan tradisi
yang dilaksanakan oleh para leluhur sebagai bentuk rasa syukur mempuyai
kapal baru. Bentuk syukur dengan cara melakukan appasili di kapal baru
tersebut yang di lakukan oleh masyarakat adat.
j) Doa untuk melakukan tradiisi Appasili Kappala
Berdasrkan peryataan yang dikemukakan oleh informan bahwa Doa
untuk tradisi Appasili Kappala itu hanya orang orang tertentu yang tahu
karena Doa untuk Appasili Kappala Ini tidak Sembarang orang
mengetahuinya dan dan tidak sembarang orang yang membacanya.
k) Tata cara tradisi Appasili Kappala dilaksanakan
Berdasarkan pernyataan yang dikemukakan oleh informan bahwa
tatacara tradisi adat Appasili Kappala ini terlebih dahulu mengecek kapal
yang ingin digunakan lalu masyarakat setempat menyiapkan sesajen buat
dibawah ke tengah laut atau dipinggir laut, sesajen tersebut biasa berisi
pisang, ayam, beras ketan kue kue
60
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan pembahsan menganai budaya tradisi
Appasili Kappala masyarakat adat sawakung adalah sebagai berikut:
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka kami dapat sarankan sebagai berikut:
1. Bagi Pembaca
Dijadikan sebagai referensi atau bahan bacaan dalam menamabah
wawasan tentang kebudayaan dan sebagai acuan dalam pelestarian budaya.
2. Bagi peneliti berikutnya
Pada penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan atau
referensi bagi peneliti selanjutnya yang meneliti tentang adat Appasili
Kappala.
3. Kader PMTS
Sebagai bukti bahwasanya telah menyelesaika laporan pendidikan awal
64
DAFTAR PUSTAKA
Badewi Muhammad. (2019). Nilai Siri‟ dan Pesse dalam Kebudayaan Bugis-
Makassar, dan Relevansinya terhadap Penguatan Nilai Kebangsaan. Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah, Palopo. Palopo
Muhaimin AG. (2011). Islam Dalam Bingkai Budaya Lokal: Potret dari
Cerebon, Terj. Suganda, (Cet.I :Ciputat: PT. Logos Wacana Ilmu, 2001), hal, 11
Pengertian Tradisi.https://www.google.com/search?q=pengertian+tradisi+
menurut+beebrapa+ahli&oq=pengertian+tradisi+menurut+beebrapa+ahli+ &
aqs=chrome..69i57j0i22i30i457j0i22i30l6.10695j0j7&sourceid=chrome&i e=utf-
8 (12 0oktober 2020).
65
KETUA
Fikram munandar
SEKRETARIS BENDAHARA
Safri jafar Nur amelia desy
ANGGOTA ANGGOTA
Alamat : Takalar
Alamat : Talasalpang 2
LAMPIRAN 5:DOKUMENTASI
69