Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENDIDIKAN AWAL

ANGKATAN SIPAKATAU
“Ritual Adat Appasili Kappala”

Disusun Oleh :
Kelompok 10
Fikram Munandar
Nur amelia desy
Putra staman Basda
Safri Jafar
Syukur jaya mulia
PERSATUAN MAHASISWA TAU SIANAKKANG
MAKASSAR
2021
LATAR BELAKANG

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara yang terdiri


dari berbagai suku bangsa. Keragaman suku bangsa ini membawa
sebuah akibat dari munculnya berbagai macam tradisi atau kebiasaan
yang kemudian timbul menjadi adat istiadat dan kebudayaan di tengah
masyarakat. Berbagai kebiasaan yang ada di tengah masyarakat tersebut
menjadi sesuatu yang memikat dalam kehidupan sehari-hari.
Rumusan masalah
Berdasarkan pada uraian yang telah dipaparkan di atas maka dapat dikemukakan
pokok pokok permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian. Adapun
permasalahanya yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Appassilli Kappala ?
2. Sejak kapan ritual Appasili Kappala muncul ?
3. Bagaimna Sejarah munculnya ritual adat Appasili Kappala ?
4. Apa Doa untuk melakukan ritual Appasili Kappala?
5. Bagaimna tata cara ritual adat Appasili Kappala?
6. Kenapa Appasili Kappala harus diadakan ?
7. Apa pentingnya ritual adat Appasili Kappala tersebut?
8. Siapa yang memimpin berlangsungnya ritual adat Appasilli Kappala?
Tujuan penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana prosesi adat Appassili Kappala yang biasa dilakukan
oleh masyarakat Desa Sawakung Kec Galesong Utara dan hal menyimpang yang
terdapat dalam adat Appasili Kappala

2. Untuk mengetahui tata cara pelaksanaan ritual Appasili Kappala

3. Untuk mengetahui bagaimana terhadap adat Appaslli Kappala

4. Untuk mengetahui mengapa ritual adat Appasili Kappala diadakan

5. Untuk mengetahui siapa yang memimpin berjalannya ritual adat apppsili kappala

6. Untuk mengetahui sejarah munculnya Appasili Kappala

7. Uuntuk mengetahui bagaimana pentinya ritual adat Appasili Kappal


Manfaat peneliatian
Adapun manfaat peneliatian adalah sebagai berikut :

1. Dalam penelitian ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat


terhadap Appassilli Kappala yang biasa dilakukan selama turun-temurun di
Desa Sawakung Kec. Galesong Utara.

2. Dengan adanya penelitian ini, bisa menambah wawasan kita mengenai


tradisi yang ada di Desa Sawakung Kec. Galesong Utara.

3. Dan juga bisa bermanfaat bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang akan


dijadikan rujukan dalam meneliti tradisi Appasili Kappala
Kajian Teori
PengertianTradisi dan Budaya

1. Pengertian Tradisi
Tradisi atau kebiasaan, dalam pengertian yang paling
sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan untuk sejak
lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok
masyarakat, biasanya dari suatu negara, kebudayaan,
waktu, atau agama yang sama. Hal yang paling mendasar
dari tradisi adalah adanya informasi yang diteruskan dari
generasi ke generasi baik tertulis maupun (sering kali) lisan,
karena tanpa adanya ini, suatu tradisi dapat punah.
2. Pengertian kebudayaan

Indonesia merupakan suatu negara yang sangat kaya akan


keanekaragaman budaya, hal ini dikarenakan Indonesia terdiri dari
berbagai suku bangsa dimana masing-masing suku bangsa tersebut
memiliki perbedaan dan keunikan baik dari segi bahasa daerah, adat
istiadat, kebiasaan, dan berbagai hal lain yang memperkaya
keanekaragaman dari budaya Indonesia itu sendiri.
Tinjauan umum tentang appasili
Pengertian Appasili
Appasili adalah suatu tradisi yang biasa dilakukan oleh
masyarakat Makassar dipercaya untuk membersihkan dari pengaruh-
pengaruh buruk, dan juga menjadi syarat sebelum ingin melakukan
suatu acara besar misalnya sebelum melangsungkan pernikahan,
tujuh bulanan bagi orang hamil, memasuki rumah baru, dan memiliki
kendaraan baru. Dan menurut Appasili Kappala munurut masyarakat
Adat Sawakung Adalah merupakan ritual yang dilakukan pada saat
ada kapal baru yang akan dioprasikan di laut.
Jenis penelitian
A.Jenis dan sumber data
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian Etnografi klasik yaitu jenis metode penelitian
yang diterapkan untuk mengungkap penjelasan perilaku dan demonstrasi mengapa dan dalam keadaan apa mereka
berperilaku, waktu dilapangan, observasi secara terus menerus, alasan perilaku, menjelaskan segala sesuatu tentang
budaya.

2. Sumber Data
Data primer diperoleh melalui observasi langsung dan wawancara mendalam (indepth interview) dengan
menggunakan pedoman wawancara (Interview guide) yang memuat pokok-pokok yang akan ditanyakan untuk
memperoleh keterangan secara lisan antara peneliti dengan informan.

B. Tempat Dan Waktu Penelitan


Penelitian ini dilakukan di kawasan Adat Appasili Kappala yang berada di Desa Sawakung Kecamatan Galesong
Utara Kabupaten Takalar Pada tanggal 16 Oktober 2021. Mengingat Kawasan Adat Appasili Kappala merupakan
salah satu Adat yang berada di Kawasan tersebut.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara dan catatan
lapangan (field notes) yang telah di siapakan. Alat dan bahan yaitu handpone, kamera, dan
alat tulis menulis.
D. Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan berupa sumber data primer dan data sekunder. Data primer adalah
data yang diperoleh langsung melalui wawancara mendalam (Indept Interview), observasi
lapangan, dan dokumentasi di lapangan. Sedangkan data sekunder adalah berupa
dokumen-dokumen yang menunjang penelitian baik dari data Peraturan Daerah Kota
Makassar dan data lain yang dapat diperoleh dari referensi pada buku-buku bacaan yang
membantu untuk meperoleh data yang relevan. Metode pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah observasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam (Indepth
interview). Penjelasan Metode pengumpulan data yang dipakai pada penelitian ini sebagai
berikut:

1.Observasi
Observasi merupakan kegiatan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian. Fokus observasi (pengamatan) dilakukan
terhadap tiga komponen utama yaitu: lokasi,pelaku, aktifitas (kegiatan )
2. Dokumentsi
Teknik pengumpulan dokumentasi merupakan mencari informasi melalui catatan peristiwa yang sudah terjadi, dapat berupa
tulisan, gambar, atau dokumen yang berbentuk karya dari seseorang (Sugiono, 2013). Dokumentasi yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah rekaman hasil wawancara dan gambar pada saat peneliti melakukan wawancara kepada responden serta
gambar yang terkait dengan Appasili Kappala.
3.Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan mengadakan kontak langsung secara lisan atau tatap muka dengan
subjek penelitian.
Analisis data
Pada teknik analisis data model interaktif terdiri atas tiga tahapan, yakni sebagai berikut:
1. Reduksi Data
Reduksi data yang dilakukan dalam penelitian ini dengan cara merangkum, memilih hal-hal yang pokok dan memfokuskan
pada hal-hal yang berkaitan dengan tradisi Appasilli Kappala dikawasan adat Sawakung. Data yang telah direduksi akan
memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya apabila
diperlukan.
2. Penyajian Data
Penyajian data dalam penelitian ini akan dilakukan dengan teks yang bersifat naratif dari catatan lapangan, teks naratif
dari catatan lapangan seringkali membingungkan penelitian jika tidak digolong- golongkan sesuai dengan topik masalah.
Penyajian data merupakan tahapan untuk memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan selanjutnya,
untuk dianalisis dan diambil tindakan yang dianggap perlu.
3. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan dalam penelitian ini akan diperoleh jawaban atas rumusan masalah yang telah ada. Kesimpulan
sementara atau awal yang telah didukung dengan bukti-bukti yang valid dan konsisten, maka kesimpulan yang dikemukan
merupakan kesimpulan yang kredibel.
Hasil penlitian
A. Gambaran Umum Kawasan Adat Sawakung
Kawasan adat Sawakung merupakan salah satu
kawasan yang ada di Kota Makassar yang memegang
erat adat-istiadat budaya yang diwariskan oleh para
leluhurnya. Dikawasan tersebut masih banyak adat-
istiadat yang masih dilaksanakan sampai sekarang ini,
yaitu Appasili kappala. Mayoritas penduduk di kawasan
Sawakung berprofesi sebagai nelayan dikarenakan di
kawasan tersebut terdapat pantai yang menjadi usaha
mata pencarian masyarakat dikawasan tersebut.

Gambar 6.1 : Lokasi Kawasan desa sawakung,galesong


utara
B. Karasteristik Informan
Informan dalam penelitian ini merupakan masyarakat yang berada dalam kawasan adat sawakung
yang berpartisifasi langsung dalam pelaksanaan Appasili kappala.
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berhasil melakukan wawancara mendalam kepada
5 orang informan. informan tersebut antara lain 5 orang masyarakat umum.
C. Hasil Penelitian Penetian
ini menggunakan jenis penelitian Etnografi Klasik, untuk mengetahui gambaran etnografi
kebudayaan masyarakat sawakung dalam ritual Appasili Kappala.
1. Gambaran etnografi Kebudayaan Masyarakat Sawakung dalam ritual Appasili
Kappala.
a) Nama ritual yang dilakukan oleh masyarakat Sawakung.
Berdasarkan wawancara mendalam yang dilakukan kepada informan, semua informan
mengatakan bahwa ada nama ritual yang dilakukan oleh masyarakat Sawakung ialah
Appasili Kappala.
b) Sejak kapan appasili kappala ada di Desa Sawakung
Berdasarkan wawancara mendalam yang dilakukan kepada informan bahwa Appasili
Kappala ada sejak mereka belum lahir.
c) Sejarah pelaksanaan ritual Appasili Kapala mata Masyarakat Sawakung
Berdasarkan wawancara mendalam yang dilakukan kepada informan, masyarakat mengatakan bahwa tidak mengetahui tahun berapa
awal mula dillaksanakannya tradisi ini, mereka hanya mengikuti tradisi yang diturunkan oleh masyarakat-masyarakat sebelumnya.
masyarakat hanya melaksanakan tradisi ini setiap tahunnya. Menurut masyarakat bahwa tradisi ini sudah ada sejak lama dan tidak
mengetahui sejarah khusus dari tradisi ini. Sedangkan menurut masyarakat lain tradisi ini sudah ada sejak ia kecil sebagai syukuran
setelah tangkapan .
d) Doa dalam tradisi Appasili Kappala masyarakat Sawakung
Berdasarkan wawancara mendalam yang dilakukan kepada informan, Masyarak adat mengatakan bahwa doa appsili kappala hanya
orang tertentu yang tahu seperti dukun atau orang pintar
e) Tata cara pelaksanaan tradisi Appasili Kappala
Berdasarkan wawancara mendalam yang dilakukan kepada informan, Masyarakat adat mengatakan bahwa tata cara pelaksanaan
Appasili Kappala adalah dengan membawa sesajen
f) Alasan diadakanya tradisi Appasili Kappala
Berdasarkan wawancara mendalam yang dilakukankepada informan, Masyarakat mengatakan bahwa informan mengatakan karna itu
adalah tradisi nenek moyang
g) Apa pentingnya Appasili Kappala bagi masyarakat adat Sawakung Berdasarkan wawancara mendalam yang dilakukan kepada
informan, Masyarakat mengatakan bahwa Appasili Kappala penting dan sebagian informan mengatakan biasa biasa saja
h.)siapa orang yang memimpin jalannya tradisi Appasili Kappala
Berdasarkan wawancara mendalam yang dilakukan kepada informan, Masyarakat mengatakan bahwa yang memmpin jalannya tradisi
Appasili kappala adalah sanro, orang Pintar atau orang dituakan di kampung itu.
Pembahasan penelitian
1. Nama salah Satu Tradisi yang di lakukan masyarakat 2. Sejarah pelaksanaan tradisi Appasili Kappala
adat Sawakung. Masyarakat yang berada dalam Berdasarkan pernyataan yang kemukakan oleh
kawasan adat Sawakung masih melakukan dan informan bahwa tradisi Appasili Kappala telah
melestarikan tradisi-tradisi yang dilakukan nenek dilaksanakan jauh sebelum kemerdekaan Republik
moyang mereka. Salah satu tradisi yang sampai saat Indonesia akan tetapi infroman tidak mengetahui pasti
ini yang dilakukan nenek moyang mereka. Salah satu tahun awal mula dilaksanakannya tradisi ini. Appasili
tradisi masyarakat yang berada dalam kawasan adat Kappala merupakan tradisi yang dilaksanakan oleh
sawakung masih melakukan dan melestrarikan para leluhur sebagai bentuk rasa syukur mempunyai
tradisi-tradisi sampai saat ini masih rutin dilaksanakan kapal baru. Bentuk syukur dengan cara melakukan
oleh masyarakat sawakung adalah Appasili Kappala appasili di kapal baru tersebut yang di lakukan oleh
atau dalam bahasa indonesia disebut ritual kapal masyarakat adat.
baru yang ingin di oprasikan. Appasili Kappala biasa
dilakukan ketika ada seseorang atau oknum yang
telah membeli atau selesai mebuat kapal baru maka
harus dipassilli. Appasili kappala juga merupakan
tradisi yang melekat dalam adat kawasan Desa
Sawakung.
3.Doa untuk melakukan tradiisi Appasili Kappala
Berdasrkan peryataan yang dikemukakan oleh informan bahwa Doa untuk tradisi Appasili Kappala itu hanya orang
orang tertentu yang tahu karena Doa untuk Appasili Kappala Ini tidak Sembarang orang mengetahuinya dan dan tidak
sembarang orang yang membacanya.
4.Tata cara tradisi Appasili Kappala dilaksanakan
Berdasarkan pernyataan yang dikemukakan oleh informan bahwa tatacara tradisi adat Appasili Kappala ini terlebih
dahulu mengecek kapal yang ingin digunakan lalu masyarakat setempat menyiapkan sesajen buat dibawah ke tengah
laut atau dipinggir laut, sesajen tersebut biasa berisi pisang, ayam, beras ketan kue kue 60 tradisional, dan dupa lalu
sebagian sesajen ada yang di hanyutkan di tengah laut dan ada yang dibagikan kemasyarakat setempat.
5. Alasan tradisi adat Appasili Kappala harus diadakan
Berdasarkan pernyataan yang kemukakan oleh informan bahwa tradisi adat Appasili Kappala ini adalah salah satu
tradisi nenek moyang yang sudah turun menurun sejak mereka belum lahirpun ritual ini sudah dilaksanakan dan ada 1
informan mengatakan bahwa kenapa ritual adat Appasili Kappala ini harus diadakan agar pada saat kapal tersebut
digunakan akan mempermudah nelayan mencari ikan di laut dan untuk keselamatan agar pada saat kapal yang ingin
beroprasi tidak rejadi yang tidak di inginkan.
Tradisi Appasili Kappala yang dilaksanakan oleh masyarakat Sawakung adalah untuk meminta berkah kepada tuhan
agar mata pencarian yang dilakukan di laut menjadi baik
6. Apa pentingnya tradisi adat Appasili Kappala
Berdasarkan pernyataan yang dikemukakan oleh informan bahwa Ritual Appasili Kappala ini penting. informan juga
mengatakan bahwa apa bila tradisi Appasili Kappala ini selesai, rakyat sekitar mempercayai bahwa kapal tersebut
dapat mendatangkan rezeki dan juga keselamatan bagi nelayan. Tradisi ini menjadi penting untuk bagi masyarakt
nelayan di desa Sawakung dengan mengharapkan keselamatan dan rezki dalam proses mata pencarian masyarakat
setempat yamerekang notabene mata pencarian 61 masyarakat sekitar adalah nelayan. Keselamatan yang diharapkan
oleh nelayan yang mencari rezki di laut menjadi factor utama dalam melaksanakan tradisi Appasili Kappala agar
terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
7. Siapa yang memimpin berlangsungnya tradisi adat Appasili Kappala
Berdasarkan pernyataan yang kemukakan oleh informan bahwa yang biasa memimpin jalanya tradisi Appasili Kappala
ini sampai selesai hanya orang tertentu seperti sanro atau orang pintar yang ada disana untuk membacakan doa
tersebut dan memimpin.
Pelaksanaan tradisi Appasili Kappala di daerah tersebut merupakan orang tertentu yang mempunyai pengalaman
dan pengetahuan tentang doa-doa dan tata pelaksanaan tradisi tersebut.
Kesimpulan
Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahsan menganai budaya tradisi Appasili Kappala masyarakat adat
sawakung adalah sebagai berikut:
1. Tradisi yang dilakukan masyarakat adat kawasan Sawakung yaitu Appasili Kappala atau dalam bahasa
indonesia disebut ritual igin mengoperasikan kapal baru.
2. Sejarah pelaksanaan tradisi Appasili Kappala tidak dapat diketahui tahun awal mula dilaksanakan akan tetapi
tradisi ini ada jauh sebelum kemerdekaan Republik Indonesia
3. Dalam tradisi Appasili Kappala menurut masyarak adat Sawakung mempuyai doa yang khusus dan hanya orang
tertentu atau yang sering dikenal Sanro (dukun).
4. Tata cara pelaksanaan tradis Appasili Kappala menuru masyarakat adat Sawakung adalah dengan membawa
sesajen berupa ayam , darah ayam, pisang dan baki bunga.
5. Alasan dilaksanakanya Appasili Kappala menurut masyarakat adat Sawakung karena itu adalah tradisi nenek
moyang yang harus dilestarikan.
6. Appasili Kappala bagi masyarakat adat Sawakung adalah sebagai bentuk rasa syukur dan keselamatan dalam
melaut.
7. Yang memimpin jalannya dan terlaksananya Appasili Kappala adalah orang yang di tuakan di kampung itu atau
disebut dengan sanro.
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka kami dapat
sarankan sebagai berikut

1. Bagi Pembaca 2. Bagi peneliti

Dijadikan sebagai referensi atau bahan berikutnya Pada penelitian ini dapa

bacaan dalam menamabah wawasan dijadikan sebagai bahan bacaan

tentang kebudayaan dan sebagai acuan atau referensi bagi peneliti

dalam pelestarian budaya. selanjutnya yang meneliti tentang


adat Appasili Kappala.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai