Anda di halaman 1dari 11

LITERASI SAINS

KONSEP-KONSEP MIPA

KELOMPOK 14
-Ilham Muhammad Dzakia Fauzi
- Yoga Adi Kencana
Pengertian Literasi Sains

Secara harfiah literasi berasal dari kata literacy yang

bearti melek huruf/gerakan pemberantasan buta huruf


(Echols&Shadily, 1990). Sedangkan istilah sains
berasal dari bahasa Inggris Science yang berarti ilmu
pengetahuan.
Literasi Sains Menurut PISA
 Literasi sains didefinisikan sebagai
“ the capacity to use scientific kemampuan menggunakan pengetahuan
knowledge , toidentify
sains, mengidentifikasi pertanyaan, dan
questions and to draw
evidence-based conclusions in menarik kesimpulan berdasarkan bukti-

order to understand and help bukti, dalam rangka memahami serta


make decisions about the membuat keputusan berkenaan dengan
natural world and the changes
alam dan perubahan yang dilakukan
made to it through human
activity” terhadap alam melalui aktivitas

manusia
Pengetahuan yang biasanya dihubungkan dengan literasi
sains:
 Memahami ilmu pengetahuan alam, norma dan metode sains dan
pengetahuan ilmiah
 Memahami kunci konsep ilmiah
 Memahami bagaimana sains dan teknologi bekerja bersama-sama
 Menghargai dan memahami pengaruh sains dan teknologi dalam
masyarakat
 Hubungan kompetensi-kompetensi dalam konteks sains, kemampuan
membaca, menulis dan memahami sistem pengetahuan manusia
 Mengaplikasikan beberapa pengetahuan ilmiah dan kemampuan
mempertimbangkandalam kehidupan sehari-hari

(Thomas and Durant dalam Shwartz, 2005).


Dimensi dalam Literasi Sains dan Rinciannya
Pada PISA 2006 dimensi literasi sains dikembangkan menjadi
empat dimensi, yaitu:
Aspek konteks Aspek Sikap
Penilaian PISA dibingkai dalam situasi Tujuan utama dari pendidikan sains
kehidupan umum yang lebih luas dan tidak adalah untuk membantu siswa
terbatas pada kehidupan di sekolah saja mengembangkan minat siswa dalam sains
dan mendukung penyelidikan ilmiah
Aspek konten
Konten sains merujuk pada konsep-konsep
kunci dari sains yang diperlukan untuk
memahami fenomena alam dan perubahan
yang dilakukan terhadap alam melalui
aktivitas manusia.
Aspek Kompetensi/Proses
pendidikan sains perlu mengembangkan
kemampuan siswa memahami hakekat sains,
prosedur sains, serta kekuatan dan limitasi
sains
Penilaian Literasi sains

Literasi sains dapat dibedakan menjadi 3 tingkatan dalam penilaian:


1. Functional Literacy yang merujuk pada kemampuan seseorang untuk
berhubungan dengan kebutuhan dasar manusia seperti pangan, kesehatan dan
perlindungan.

2. Civic Literacy yang merujuk pada kemampuan seseorang untuk berpartisipasi


secara bijak dalam bidang sosial mengenai isu yang berkenaan dengan sains
dan teknologi,

3. Cultural Literacy yang mencangkup kesadaran pada usaha ilmiah dan


persepsi bahwa sains merupakan aktivitas intelektual yang utama.
Terdapat 2 hal yang diperlukan dan diperhatikan dalam menilai tingkatan
literasi sains siswa, yaitu:

 Penilaian literasi sains siswa tidak ditujukan untuk membedakan seseorang

literasi atau tidak.

 Pencapaian literasi sains merupakan proses yang kontinu dan terus meneruskan

berkembang sepanjang hidup manusia. Jadi, penilaian literasi sains selama

pembelajaran di sekolah hanya melihat adanya “benih-benih literasi” dalam diri

siswa, bukan mengukur secara mutlak tingkat literasi sains dan teknologi siswa.
PISA (2006) menetapkan lima komponen proses sains
dalam penilaian literasi sains, yaitu:

Mengenal pertanyaan ilmiah, yaitu pertanyaan yang dapat diselidiki secara


ilmiah, seperti mengidentifikasi pertanyaan yang dapat dijawab oleh sains.
Mengidentifikasi bukti yang diperlukan dalam penyelidikan ilmiah. Proses
ini melibatkan identifikasi atau pengajuan bukti yang diperlukan untuk
menjawab pertanyaan dalam suatu penyelidikan sains, atau prosedur yang
diperlukan untuk memperoleh bukti itu.
Menarik dan mengevaluasi kesimpulan. Proses ini melibatkan kemampuan
menghubungkan kesimpulan dengan bukti yang mendasari atau seharusnya
mendasari kesimpulan itu.
Mengkomunikasikan kesimpulan yang valid, yakni mengungkapkan secara
tepat kesimpulan yang dapat ditarik dari bukti yang tersedia.
Mendemonstrasikan pemahaman terhadap konsep-konsep sains, yakni
kemampuan menggunakan konsep-konsep dalam situasi yang berbeda dari
apa yang telahdipelajarinya.
Peranan Literasi Sains dalam Pendidikan

Menurut Nur (1995) keterampilan proses merupakan


keterampilan yang diperlukan untuk menjadi atau bekerja
sebagai ilmuwan (scientist). Antara penguasaan pengetahuan
dengan keterampilan proses ada kaitan yang erat, konsep
dikuasai melalui pengembangan keterampilan proses.
Penekanan belajar konsep dengan pendekatan keterampilan
proses dimaksudkan untuk tetap menekankan penguasaan
konsep melalui pengembangan jenis keterampilan proses.
Dengan demikian hakikat sains sebagai produk dan proses
dapat dikembangkan dalam belajar sains menurut Kurikulum.
Menurut Nur (1995) menekankan bahwa cara penyajian
produk saja dalam buku pelajaran sains tidak cukup.
Penyajian materi subyek dengan PKP (Pendekatan
Keterampilan Proses) tidak langsung memberikan jawaban
atau kesimpulan di dalam buku pelajaran. Siswa harus
membangun sendiri kemampuan berpikir, siswa harus
menemukan sendiri dan metransformasikan sendiri
informasi kompleks, mengecek sendiri informasi baru
dengan aturan-aturannya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai