Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa hingga saat ini masih memberikan kitakesehatan,
sehingga kami diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu kesempatan untuk

Menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “Literasi Disiplin Ilmu”.

Terimakasih yang sebanyak-banyaknya untuk dosen matakuliah Teknologi Informasi Dan Literasi
Data(Tilda)yang telah menyerahkan kepercayaannyakepada kamimguna menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu.Kami juga berharap supaya makalah ini mampu berguna serta bermanfaat
dalam Meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan.

Kami juga sadar bahwa pada makalah kami ini dapat ditemukan banyak sekali kekuranganserta jauh
dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami benar-benar menanti kritik dan saranuntuk kemudian
dapat kami revisi dan kami tulis di masa yang selanjutnya, sebab sekali kalilagikami menyadari
bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai saran yangkonstruktif.Di akhir kami berharap
makalah sederhana kami ini dapat dimengerti oleh setiap pihak yang TUGAS MANDIRI

membaca. Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam makalahkami terdapat
perkataan yang tidak berkenan di hati.Medan, Maret 2019Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

Pendahuluan

Arti literasi adalah suatu kemampuan seseorang untuk menggunakan potensi danketerampilan
dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan aktivitas membacadan menulis.
Pendapat lain mengatakan bahwa pengertian literasi adalah suatu kemampuanindividu dalam
mengolah dan memahami informasi ketika melakukan kegiatan membaca danmenulis. Dengan kata
lain, literasi adalah seperangkat keterampilan dan kemampuanseseorang dalam membaca, menulis,
berhitung, serta memecahkan masalah dalamkehidupannya sehari-hari.Pengelolaan Data adalah
kegiatan atau operasi yang direncanakan guna untukmencapai tujuan. Dalam pengelolaan ini di
dalamnya ada kegiatan yang di lakukan oleh pengelola data guna untuk mencapai tujuan yang telah
direncanakan bersama atau pun secara pribadi.dalam pengelolaan itu melibatkan manusia sebagai
pelaksana dan dapat menyimpandata yang ada dan didapat dari informasi pengambilan keputusan,
selain itu juga ada alat bantu mungkin berupa computer yang yang ada di lapangan. Dengan alat
bantu tersebutsemua data-data yang ada dapat diproses dan di jadikan sebuah informasi
BAB II

ISI

Pengertian Disiplin Ilmu Menurut Para Ahli


Ilmu merupakan satu hal yang sangat penting dalam proses perkembangan
kehidupan manusia. Bayangkan saja jika manusia tidak mengenal ilmu, tentu saja
peradaban manusia tidak akan seperti yang nampak saat ini. Kemajuan bidang
tehnologi, pangan, ekonomi, pembangunan, kesehatan, dan sebagainya dapat
berkembang karena adanya ilmu. Masing-masing bidang diolah dan
dikembangkan sesuai dengan disiplin ilmu yang berkaitan. Misalnya untuk mengolah
bidang ekonomi dan mengembangkannya, manusia membutuhkan disiplin ilmu ekonomi
mikro,ekonomi makro, dll.

Menurut Shapere, pada dasarnya konsep mengenai ilmu itu mencakup 3 hal penting
yaitu dapat disistematisasi, dapat digeneralkan, dan rasional. Lain halnya dengan
Schulz, ia menyatakan bahwa ilmu merupakan interpretasi dari hal yang subjektif
dengan konsistensi terhadap realita sosial yang ada. Sedangkan menurut Nazir, ilmu
merupakan sesuatu yang sistematis, dapat untuk menyimpulkan dalil tertentu dari
kaidah umum, dan juga merupakan pengetahuan yang sifatnya umum. Artinya, ilmu
merupakan bagian dari pengetahuan yang dapat dikembangkan oleh manusia melalui
berbagai pendekatan dan metode. Dalam ilmu, ada berbagai cabang ilmu yang berada
di dalamnya. Cabang ilmu ini dikembangkan sesuai dengan disiplin ilmunya masing-
masing.

Pengertian Disiplin Ilmu Menurut Para Ahli


Ada beberapa syarat agar suatu pengetahuan dapat dikatakan sebagai ilmu, yaitu:

 Adanya suatu obyek yang diamati atau diteliti


Obyek yang akan diamati dapat berupa objek manusia maupun yang berkaitan dengan
alam. Lorens mengatakan bahwa ada dua jenis obyek, yaitu obyek material dan formal.
Yang menunjukkan suatu ilmu adalah obyek formalnya, sedangkan obyek materialnya
dapat dikaji dengan disiplin ilmu yang lain.

 Adanya suatu metode


Untuk mendapatkan sebuah ilmu dibutuhkan suatu pendekatan atau metode. Metode
inisering dikenal dengan istilah metode ilmiah. Almack menyatakan bahwa metode
ilmiah merupakan suatu cara untuk menerapkan prinsip logis pada penemuan
pengesahan, serta penjelasan kebenaran.

 Pokok permasalahan
Ilmu menunjukkan adanya suatu pokok bahasan atau permasalahan yang dikaji.
Berbagai disiplin ilmu yang ada dalam setiap cabang ilmu akan sangat membantu
manusia dalam memperlajari fenomena alam, manusia, serta mehkluk hidup lainnya.
Bahkan manusia juga bisa mempelajari berbagai benda mati yang memiliki siklus
tertentu. Melalui berbagai disiplin ilmu, manusia dapat mengembangkan kualitas hidup
mereka. Itulah mengapa ilmu sangat penting bagi kehidupan manusia.

Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam

Telah kita ketahui bahwa Beberapa para ahli menyatakan bahwa pengertian Ilmu
Pengetahuan Alam sering disingkat dengan kata “IPA” atau yang saat ini sering kita dengar
dengan istilah Sains. Dalam arti sempit Ilmu Pengetahuan Alam memiliki arti sebagai disiplin
ilmu yang terdiri dari physical sciences (ilmu fisik) dan life sciences (ilmu biologi), yang
termasuk dariphysical sciences adalah ilmu-ilmu astronomi, kimia, geologi, mineralogi,
metorolagi, dan fisika, sedangkan life sciences meliputi biologi (anotomi, fisiologi, zoologi,
citologo, embriologi, microbiologi).

Ilmu pengetahuan alam yang bahasa asingnya “science” berasal dari kata latin “Scientia”
yang berarti saya tahu. Kata “science” sebenarnya semula berarti ilmu pengetahuan yang
meliputi baik ilmu pengetahuan sosial (Social science) maupun ilmu pengetahuan alam
(natural science). Lama kelamaan, bila seseorang mengatakan “science” maka yang dimaksud
adalah “natural science” atau dalam bahasa Indonesia disebut ilmu pengetahuan alam dan
disingkat IPA. Sedangkan IPA sendiri terdiri dari ilmu-ilmu fisik (Physical science) yang
natara lain kimia, fisika, astronomi dan geofisika, serta ilmu-ilmu biologi (life science).

Ciri-Ciri Ilmu Pengetahuan Alam

Sebagai suatu produk, proses maupun penerapan, IPA memiliki ciri-ciri tertentu yang dapat
membedakan ilmu pengetahuan lain. Adapun ciri-ciri tersebut adalah :

1) Pengetahuan dalam IPA bersifat universal. Ini berarti konsep-konsep dan teori IPA
tetap konsisten danb berlaku dimana-mana. Hal ini antara lain karena IPA tidak
membahas nilai-nilai moral dan etika, dan menjangkau nilai-nilai keindahan dan seni
budaya yang nilainya dipengaruhi oleh kebudayaan masing-masing tempat.
2) Ciri kedua dari IPA ialah konsep-konsep dalam IPA dapat diuji kebenarannya oleh
siapa saja pada setiap waktu. Ini berarti konsep-konsep IPA dapat dibuktikan oleh
ilmuwan-ilmuwan lain pada waktu yang berbeda-beda.
3) Ciri ketiga dari IPA adalah bahwa konsep dari teori IPA bersifat tentatif yang berarti
kemungkinan dapat diubah bila ditemukan fakta baru yang tidak sesuai dengan
konsep dan teori tersebut.

Komponen Penting Dalam Ilmu Pengetahuan Alam

1. Ilmu Pengetauan Alam sebagai produk ilmiah

Maslichah Asy’ari (2006: 8) berpendapat bahwa Sains sebagai produk merupakan kumpulan
pengetahuan yang tersusun dalam bentuk fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori.

2. Ilmu Pengetauan Alam sebagai proses ilmiah

IPA sebagai proses, menyangkut proses atau cara kerja untuk memperoleh hasil (produk),
inilah yang kemudian dikenal sebagai proses ilmiah. Melalui proses-proses ilmiah akan
didapatkan temuan-temuan ilmiah. Keterampilan proses IPA adalah keterampilan yang
dilakukan oleh para ilmuwan (Srini M. Iskandar, 1997: 5).

3. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar

Pembelajaran merupakan salah satu tindakan edukatif yang dilakukan di dalam kelas.
Tindakan dapat dikatakan bersifat edukatif bila berorientasi pada pengembangan
pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Guru dituntut untuk mengembangkan semua aspek
tersebut. Dengan demikian guru harus berkompeten dalam mengembangkan suatu
pembelajaran.

Tujuan Pembelajaran Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam

Sebagai alat pendidikan yang berguna untuk mencapai tujuan pendidikan, maka pendidikan
IPA di sekolah mempunyai tujuan-tujuan tertentu yaitu :

a) Memberikan pengetahuan kepada siswa tentang dunia tempat kita hidup dan tentang
bagaimana kita harus bersikap yang benar terhadap alam. Dengan pengetahuannya, siswa
diharapkan dapat memanfaakan dan mengelola sumber daya alam secara tepat.
b) Menanamkan sikap hidup ilmiah, yang harus dibawanya dalam perjalanan hidupnya
dan bukan hanya dalam memecahkan masalah ilmiah saja. Sikap ini timbul dari kesadaran
akan pentingnya metoda dan sikap ilmiah yang biasa digunakan oleh para ahli IPA. Dengan
memberikan latihan kepada siswa untuk memecahkan masalah secara ilmiah, siswa akan
mampu mencari jawab persoalan-persoalan yang dihadapi dalam hidupnya secara ilmiah.

c) Memberikan ketrampilan untuk melakukan pengamatan, pengukuran dan menggunakan


alat-alat. Latihan ketrampilan ini dapat mengembangkan bakat ketrampilan tanga siswa yang
berguna untik dasar-dasar ketrampilan industri. Praktikum, percobaan-percobaa dalam
pelajaran IPA adalah bagian penting yang bermanfaat dalam mencapai tujuan pendidikan
IPA. Kecuali itu pendidikan IPA harus dapat memberikan untuk tumbuhnya ketrampilan-
ketrampilan dasar ini.

d) Mendidik siswa untuk mengenal, mengetahui cara kerja serta menghargai para ilmuwan
dan penemuan-penemuannya yang telah berguna bagi dunia. Yang perlu kita didikkan kepada
para siswa untuk menghargai para ilmuwan itu, adalah mengetahui bagaimana penemuan-
penemuan itu dilakukan, menghargai jasa pengorbanannya. Dengan demikian siswa akan
tergugah untuk melakukan percobaan dan penemuan-penemuan baru yang berguna bagi
manusia.

Ruang Lingkup Pemahaman Ilmu Pengetahuan Alam

1. IPA sebagai kumpulan pengetahuan

2. IPA sebagai suatu proses penelusuran

3. IPA sebagai kumpulan nilai

4. IPA sebagai cara untuk mengenal dunia

5. IPA sebagai institusi sosial

6. IPA sebagai hasil konstruksi manusia

7. IPA sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari

Nilai-nilai dalam Ilmu Pengetahuan Alam


Sekalipun IPA tidak menjangkau nilai-nilai moral atau etika dan juga tidak membahas nilai-
nilai keindahan atau estetika, tetapi IPA mengandung nilai-nilai tertentu yang berguna bagi
masyarakat. Yang dimaksud dengan nilai disini ialah sesuatu yang dianggap berharga yang
terdapat dalam IPA dan menjadi tujuan yang akan dicapai. Jelaslah bahwa yang dimaksud
dengan nilai dalam pembahasan ini bukanlah nilai-nilai yang bersifat kebendaan atau bukan
nilai-nilai yang dapat dikaitkan dengan harga dan bentuk uang. Adapun nilai-nilai IPA
tersebut adalah :

1) Nilai praktis

Penerapan dari penemuan-penemuan IPA telah melahirkan teknologi yang secara langsung
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Sebaliknya teknologi telah membantu mengembangkan
penemuan-penemuan baru yang secara tidak langsung juga bermanfaat bagi kehidupan.

2) Nilai intelektual

Metoda ilmiah yang digunakan dalam IPA banyak dimanfaatkan manusia untuk memecahkan
masalah. Tidak saja masalah-masalah alamiah tetapi juga masalah-masalah sosial, ekonomi,
dan lain-lain.

3) Nilai-nilai sosial-ekonomi-politik

IPA mempunyai nilai-nilai sosial-ekonomi-politik berarti, kemajuan IPA dan teknologi suatu
negara, menyebabkan negara tersebut memperoleh kedudukan yang kuat dalam percaturan
sosial-ekonomi-politik internasional.

4) Nilai keagamaan dari IPA

Banyak orang berprasangka, dengan mempelajari IPA dan teknologi secara mendalam akan
mengurangi kepercayaan manusia kepada Tuhan. Prasangka tersebut didasarkan pada alasan
bahwa IPA hanya mempelajari benda dan gejala-gejala kebendaan.

Hakikat Pembelajaran Sain di Sekolah Dasar

Ilmu pengetahuan alam (IPA) atau Sains dalam arti sempit telah dijelaskan di atas merupakan
disiplin ilmu yang terdiri dariphysical sciences (ilmu fisika) dan life sciences (ilmu biologi).
Yang termasuk physical sciences adalah ilmu-ilmu astronomi, kimia, geologi, mineralogi,
meteorologi,dan fisika,sedangkan life science meliputi anatomi, fisiologi, zoologi, citologi,
embriologi, dan mikrobiologi.
IPA (Sains) berupaya membangkitkan minat manusia agar mau meningkatkan kecerdasan
dan pemahamannya tentang alam seisinya yang penuh dengan rahasia yang tak habis-
habisnya. Dengan tersingkapnya tabir rahasia alam itu satu persatu, serta mengalirnya
informasi yang dihasilkannya, jangkauan Sains semakin luas dan lahirlah sifat terapannya,
yaitu teknologi adalah lebar. Namun dari waktu jarak tersebut semakin lama semakin sempit,
sehingga semboyan “ Sains hari ini adalah teknologi hari esok” merupakan semboyan yang
berkali-kali dibuktikan oleh sejarah.

Sains Dalam Kurikulum Sekolah Dasar

Dari uraian yang telah dibahas sebelumnya, Sains adalah ilmu pengetahuan yang mempunyai
Obyek, menggunakan metode ilmiah sehingga perlu diajarkan di sekolah dasar. Setiap guru
harus paham akan alasan mengapa sains perlu diajarkan di sekolah dasar. Ada berbagai
alasan yang menyebabkan satu mata pelajaran itu dimasuk ke dalam kurikulum suatu
sekolah. Usman Samatowa (2006) menegemukakan empat Alasan sains dimasukan di
kurikulum sekolah dasar yaitu:

· Bahwa sains berfaedah Bagi suatu bangsa, kiranya tidak perlu dipersoalkan panjang
lebar.

· Bila diajarkan sains menurut cara yang tepat, maka sains merupakan suatu mata
pelajaran yang memberikan kesempatan berpikir kritis.

· Bila sains diajarkan melalui percobaan -percobaan yang dilakukan sendiri oleh anak.
Maka sains tidaklah merupakan mata pelajaran yang bersifat hafalan belaka.

· Mata pelajaran ini mempunyai: nilai – nilai pendidikan yaitu mempunyai potensi yang
dapat membentuk keprbadian anak secara keseluruhan.

Cabang-cabang utama dari ilmu alam adalah:

a. Astronomi
b. Biologi
c. Ekologi
d. Fisika
e. Geologi
f. Geografi
g. Ilmu bumi
h. Kimia

 Manfaat ilmu alam

Manfaat dalam mempelajari ilmu alamiah dasar adalah dapat membuat perkembangan
penalaran dibidang ilmu pengetahuan yang mungkin sebelumnya kita hanya menerima apa
yang ada menjadi berfikir kenapa hal tersebut ada, untuk apa, apa gunanya dan menalar
segala sesuatu yang ada disekeliling kita secara lebih mendalam untuk mengetahui fungsi
dari keberadaanya. Begitupun apa guna dari keberadaan diri kita ini untuk apa saya, siapa
saya, darimana saya dengan mempelajari ilmu alamiah dasar kita dapat menlar lebih
dalam lebih rinci dengan memperhitungkan segala sesuatunya.

Displin Ilmu Matematika

Disiplin utama dalam matematika didasarkan pada kebutuhan perhitungan dalam


perdagangan, pengukuran tanah dan memprediksi peristiwa dalam astronomi. Ketiga
kebutuhan ini secara umum berkaitan dengan ketiga pembagian umum bidang
matematika: studi tentang struktur, ruang dan perubahan.

Pelajaran tentang struktur dimulai dengan bilangan, pertama dan yang sangat umum
adalah bilangan natural dan bilangan bulat dan operasi arimetikanya, yang semuanya itu
dijabarkan dalam aljabar dasar. Sifat bilangan bulat yang lebih mendalam dipelajari dalam
teori bilangan. Investigasi metode-metode untuk memecahkan persamaan matematika
dipelajari dalam aljabar abstrak, yang antara lain, mempelajari tentang ring dan field,
struktur yang menggeneralisasi sifat-sifat yang umumnya dimiliki bilangan. Konsep
vektor, digeneralisasi menjadi vektor ruang dipelajari dalam aljabar linier, yang termasuk
dalam dua cabang: struktur dan ruang.

Ilmu tentang ruang berawal dari geometri, yaitu geometri Euclid dan trigonometri dari
ruang tiga dimensi (yang juga dapat diterapkan ke dimensi lainnya), kemudian belakangan
juga digeneralisasi ke geometri Non-euclid yang memainkan peran sentral dalam teori
relativitas umum. Beberapa permasalahan rumit tentang konstruksi kompas dan penggaris
akhirnya diselesaikan dalam teori Galois. Bidang ilmu modern tentang geometri
diferensial dan geometri aljabar menggeneralisasikan geometri ke beberapa arah::
geometri diferensial menekankan pada konsep fungsi, buntelan, derivatif, smoothness dan
arah, sementara dalam geometri aljabar, objek-objek geometris digambarkan dalam bentuk
sekumpulan persamaan polinomial. Teori grup mempelajari konsep simetri secara abstrak
dan menyediakan kaitan antara studi ruang dan struktur.

Topologi menghubungkan studi ruang dengan studi perubahan dengan berfokus pada
konsep kontinuitas.Mengerti dan mendeskripsikan perubahan pada kuantitas yang dapat
dihitung adalah suatu yang biasa dalam ilmu pengetahuan alam, dan kalkulus dibangun
sebagai alat untuk tujuan tersebut. Konsep utama yang digunakan untuk menjelaskan
perubahan variabel adalah fungsi. Banyak permasalahan yang berujung secara alamiah
kepada hubungan antara kuantitas dan laju perubahannya, dan metoda untuk memecahkan
masalah ini adalah topik dari persamaan differensial. Untuk merepresentasikan kuantitas
yang kontinu digunakanlah bilangan riil, dan studi mendetail dari sifat-sifatnya dan sifat
fungsi nilai riil dikenal sebagai analisis riil.

Untuk beberapa alasan, amat tepat untuk menyamaratakan bilangan kompleks yang
dipelajari dalam analisis kompleks. Analisis fungsional memfokuskan perhatian pada
(secara khas dimensi tak terbatas) ruang fungsi, meletakkan dasar untuk mekanika
kuantum di antara banyak hal lainnya. Banyak fenomena di alam bisa dideskripsikan
dengan sistem dinamis dan teori chaos menghadapi fakta yang banyak dari sistem-sistem
itu belum memperlihatkan jalan ketentuan yang tak dapat diperkirakan. Dan masih banyak
lagi yang menjadi cakupan matematika.

Pengertian Matematika adalah disiplin ilmu yang berdiri sendiri dalam mempelajari hal
yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran. Matematika merupakan salah satu
pengetahuan tertua dan dianggap sebagai induk atau alat dan bahasa dasar banyak ilmu.
Matematika terbentuk dari penelitian bilangan dan ruang yang merupakan suatu disiplin
ilmu yang berdiri sendiri dan tidak merupakan cabang dari ilmu pengetahuan alam.

Istilah matematika (Indonesia) mathematics (Inggris), mathematik (Jerman),


mathematique (Perancis), matematico (Itali), matematiceski (Rusia), mathematick atau
wiskunde (Belanda) berasal dari bahasa Yunani: mathematikos yaitu ilmu pasti, dari kata
mathema atau mathesis yang berarti ajaran, pengetahuan, atau ilmu pengetahuan.
Matematika menurut bahasa Latin (manthanein atau mathema) yang berarti belajar atau
hal yang dipelajari, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran.

Matematika pada suatu tingkat rendah terdapat ilmu hitung, ilmu ukur dan aljabar (bagian
dari matematika dan perluasan dari ilmu hitung, yang banyak digunakan diberbagai bidang
disiplin lain, misal fisika, kimia, biologi, teknik, komputer, industri, ekonomi, kedokteran
dan pertanian).

• Topologi (cabang-cabang matematika yang mempelajari posisi dan posisi


relatif unsur-unsur dalam himpunan),

• Mekanika (suatu cabang ilmu yang mempelajari kerjagayaterhadap benda,


kesetimbangan dan gerakan),

• Dinamika (mempelajari penyebab dan sebab benda-benda nyata bergerak),

• Statistika (cabang matematika yang menangani segala macam data numeris


yang penting bagi masalah dalam berbagai cabang kehidupan manusia, misal
cacah jiwa, angka kematian, angka produktivitas, pertanian, angka
perdagangan),

• Peluang (kebolehjadian atau angka banding banyaknya cara suatu kejadian


dapat muncul dan jumlah banyaknya semua kejadian yang dapat muncul),

• Analisis (cara memeriksa suatu masalah, untuk menemukan semua unsur dasar
dan hubungan antara unsur-unsur yang bersangkutan),Serta logika, ilmu ukur
segitiga, dan banyak lagi yang lainnya.

Disiplin Ilmu humaniora

Secara etimologis humaniora berasal dari bahsa latin yaitu humanus yang berarti
manusiawi. Atas dasar pengertian tersebut Hasan Sadily (1982) mendefinisikan humaniora
sebagai ilmu pengetahuan yang dianggap bertujuan membuat manusia lebih manusiawi.
Maksud dari manusiawi di sini adalah manusiawi yang berbudaya. Selanjutnya menurut
Nugroho Notosusanto (1983) humaniora sebagai bidang studai yang berusaha menafsirkan
makna kehidupan manusia di dunia dan berusaha mempertinggi martabat kehidupan dan
eksistensi manusia. Dipandang dari tujuannya humaniora adalah suatu bidang ilmu yang
dapat membina manusia menjadi manusia seutuhnya (Daliman n.d: 2-3).

Ilmu-Ilmu Humaniora merupakan sekumpulan ilmu pengetahuan yang memusatkan


perhatiannya pada sisi hasil kreasi kemanusiaan manusia (humanities aspects) secara
metafisik maupun fisik, meliputi: keyakinan, ide-ide, estetika, etika, hukum, bahasa,
pengalaman hidup, dan adat-istiadat. Jadi, objek kajiannya berwujud dimensi halus
(software), “realitas yang tersembunyi”, dan fenomena kultural yang tersimbolisasi sistem
bahasa, adat istiadat/tradisi, hukum, seni, dan lain-lain. Berbagai fenomena kebudayaan itu
memerlukan pemahaman dan penafsiran terhadapnya menurut masyarakat pemangku
budaya tersebut masing-masing.

Dalam konteks ini, menurut Ichwansyah Tampubolon (2019) bidang Ilmu-Ilmu


Humaniora bertugas untuk mengkaji, menggambarkan, dan memaknai secara interpretif
fenomena kebudayaan manusia dengan menggunakan perspektif ilmu secara
monodisipliner. Yaitu, perspektif yang menggunakan satu sudut pandang disiplin Ilmu-
Ilmu Budaya (IIB) secara parsial dan spesial (Tampubolon, 2019).

Obyek ilmu-ilmu sosial humanistik ini merupakan gejala yang dapat diamati dan dinalar
sebagai suatu fakta empiris, tetapi sekaligus termuat di dalamnya arti, nilai dan tujuan.

Pada kenyataannya manusia berbeda dengan binatang, tumbuh-tumbuhan, serta makhluk


yang tidak hidup. Manusia memiliki kelebihan pada aspek rohani, yaitu kemampuan
mencipta, merasa, maupun berkehendak. Apa yang dilakukan manusia merupakan hasil
pertimbangan pikirannya serta atas dasar pilihan kehendak bebasnya.

Lapangan penyelidikan ilmu humaniora meliputi apa yang diperbuat manusia dalam
dunianya serta yang dipikirkan tentang dunia tersebut. Ilmu humaniora mempunyai ciri
yang khas, yaitu normative-teleologis. Ilmu humaniora berusaha untuk menemukan arti,
nilai, dan tujuan.
Ilmu humaniora pada umumnya menggunakan metodologi yang disebut metode linier.
Metode linier memiliki tiga tahap, yaitu persepsi, konsepsi, dan prediksi. Persepsi adalah
penangkapan data melalui indera. Konsepsi adalah pengolahan data dan penyusunannya
dalam suatu sistem. Prediksi adalah penyimpulan dan sekaligus peramalan (Wahana,
2016: 168).

Disiplin Ilmu Terapan


Bidang ini merupakan terapan ilmu psikologi di dalam bidang pendidikan. Konsep kunci
di dalam bidang terapan ini adalah konsep pembelajaran. Sejalan dengan itu, kompetensi
yang menjadi sasaran program peminatan psikologi pendidikan ini adalah:
- Kemampuan untuk mengenali dan memahami masalah-masalah dalam
pembelajaran serta issue-issue yang berkembang didalamnya.
- Kemampuan untuk dapat menganalisis masalah-masalah pembelajaran (dikaitkan
dengan teori sebagai dasar pemikirannya).
- Kemampuan untuk mengadministrasikan tes yang meliputi kemampuan untuk
memberikan instruksi dan skoring dalam tes kelompok sebatas untuk dapat
mengindentifikasi masalah.
- Kemampuan untuk mengenali alat tes di ruang lingkup Psikologi Pendidikan
- Kemampuan untuk dapat melakukan penelitian terutama untuk pengidentifikasian
masalah sehingga mampu memberikan rekomendasi mulai dari saran sampai perancangan
aktivitas (misalnya dalam bentuk modul). Bentuk penelitian yang digunakan antara lain
survey ,deskripsi dan penelaahan suatu variabel di masyarakat Indonesia.
B. WILAYAH TERAPAN PSIKOLOGI DALAM PENDIDIKAN

V Psikologi Sekolah
Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam
mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi. Yang bertujuan untuk
membentuk karakteristik peserta didik.
C. MANFAAT PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI PENDIDIKAN
Para ahli psikologi pendidikan pada umumnya berkeyakinan bahwa dua orang anak (yang
kembar sekalipun) tidak pernah memiliki respons yang sama persis terhadap situasi belajar
mengajar di sekolah. Keduanya sangat mungkin berbeda dalam hal pembawaan,
kematangan, jasmani. Inteligensi. Dan keterampilan motoriknya. Anak-anak itu seperti
anak-anak yang lainnya. Relatif berbeda dalam berkepribadian sebagaimana tampak dalam
penampilan dan cara berpikir atau memecahkan masalah mereka masing-masing.
Para pendidik, khususnya guru sekolah sangat diharapkan memiliki pengetahuan psikologi
pendidikan yang sangat memadai agar dapat mendidik para siswa melalui proses belajar
mengajar yang efektif dan efisien. Pengetahuan mengenai psikologi pendidikan bagi para
guru berperan penting dalam menyelenggarakan pendidikan-pendidikan di sekolah-
sekolah. Hal itu disebabkan oleh eratnya hubungan psikologi khusus tersebut dengan
pendidikan, secara metodik dengan kegiatan pembelaran
Pengetahuan yang bersifat psikologis mengenai peserta didik dalam proses belajar dan
proses belajar mengajar sesungguhnya tidak hanya diperlukan oleh calon guru atau guru
yang sedang bertugas. Para dosen di perguruan tinggi pun bahkan para orang tua, mereka
perlu tahu sekaligus memahami dengan benar apa dan bagaimana psikologi pendidikan
itu.
Berbeda dengan psikologi pendidikan, psikologi pengajaran lebih menekankan
aspek-aspek penyajian materi pelajaran dan komunikasi antara guru-guru dengan siswanya
dalam proses instruksional dan proses belajar mengajar. Berikut adalah beberapa hal
penting berkaitan dengan psikologi pendidikan (syah, 1995).
a. Psikologi pendidikan adalah pengetahuan kependidikan yang didasarkan atas
hasil-hasil temuan riset psikologis. Hasil-hasil temuan riset psikologis tersebut kemudian
dirumuskan sedemikian rupa sehingga menjadi konsep-konsep, teori-teori, dan metode-
metode serta strategistrategi yang utuh.
b. Konsep, teori, metode. Dan strategi tersebut kemudian disistematisasikan sedemikian
rupa hingga menjadi “repertoire ofresource”, yakni rangkaian sumber yang berisi
pendekatan yang dapat dipilih dan digunakan untuk praktik-praktik kependidikan
khususnya dalam proses belajar-mengajar.
Para ahli psikologi melakukan riset tingkah laku manusia berdasarkan metodologi
ilmiah. Mereka menarik kesimpulan dan merumuskan teori-teori dan asumsi-asumsi
Perdasarkan temuan riset ilmiah itu. Namun, harus diakui antara satu teori dengan teori
yang lainnya sering muncul banyak pertentangan.
Sebagai calon pendidik, atau pun guru yang sedang bertugas di suatu lembaga pendidikan,
tidak perlu memandang psikologi pendidikan sebagai satu-satunya gudang penyimpanan
jawaban-jawaban yang benar dan pasti atas persoalan-persoalan kependidikan yang Anda
hadapi. Namun sebaliknya, Anda tetap perlu tahu bahwa dalam psikologi pendidikan
terdapat serangkaian informasi tentang teori, praktik belajar-mengajar, dan semua hal juga
tentang guru dan siswa.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
V Secara leksikal psikologi berasal dari bahasa Yunani, yakni psyche yang berarti jiwa
atau roh dan logos yang berarti ilmu. Di lihat secara leksikal psikologi dapat didefinisikan
sebagai ilmu tentang jiwa atau roh. Definisi inilah yang dijadikan pegangan dan diyakini
masyarakat selama berabad-abad
V Psikologi pendidikan adalah studi yang sistematis terhadap proses dan faktor-faktor
yang berhubungan dengan pendidikan. Sedangkan pendidikan adalah proses pertumbuhan
yang berlangsung melalui tindakan-tindakan belajar
V Seluruh kegiatan interaksi pendidikan diciptakan bagi kepentingan siswa, yaitu
membantu pengembangan semua potensi dan kecakapan yang dimiliki setinggi-tingginya.
Sehubungan dengan hal itu maka hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan, potensi
dan kecakapan, dinamika perilaku, serta kegiatan siswa terutama perilaku belajar menjadi
kajian utama dalam psikologi pendidikan.
V Psikologi ini merupakan terapan ilmu psikologi di dalam bidang pendidikan. Konsep
kunci di dalam bidang terapan ini adalah konsep pembelajaran
V Berbeda dengan psikologi pendidikan, psikologi pengajaran lebih menekankan
aspek-aspek penyajian materi pelajaran dan komunikasi antara guru-guru dengan siswanya
dalam proses instruksional dan proses belajar mengajar. Berikut adalah beberapa hal
penting berkaitan dengan psikologi pendidikan (syah, 1995).

Anda mungkin juga menyukai