PEMBAHASAN
Manusia adalah salah satu makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna
keadaannya. Selain diberi bentuk atau rupa yang paling baik dan sempurna, manusia
juga dibekali dengan kemampuan akalnya. Dengan dibekali kemampuan akal inilah
manusia mampu menciptakan berbagai macam peralatan hidup, berbagai
pengetahuan, membentuk masyarakat, menyelenggarakan pemerintahan, melakukan
perdagangan, dan lain-lain. Singkat kata, manusia mampu menciptakan berbagai
macam kebudayaan atau peradaban dengan akal atau budinya.
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni atau biasa disingkat Ipteks adalah salah
satu contoh dari hasil olah pikiran atau akal budi manusia yang kemudian disebut
dengan nama kebudayaan. Ipteks yang merupakan salah satu hasil dari kebudayaan
manusia itu juga terus berkembang, terlebih lagi dari pada era sekarang ini, di mana
Ipteks telah mencapai tahapan perkembangan yang sangat pesat tersebut.
3
4
Sains berasal dari kata scire, artinya mengetahui atau belajar. Dalam bahasa
Indonesia kata sains sendiri merupakan istilah baku dari ilmu pengetahuan.
Sains atau ilmu pengetahuan memiliki tiga karakteristik pokok, yaitu objektif,
netral, dan bebas nilai. Bebas nilai yang akan difokuskan ini dimaksudkan bebas dari
pertimbangan-pertimbangan nilai (values judgement). Dalam pandangan sebagian
ahli mengatakan bahwa hubungan langsung antara fakta dan nilai sebenarnya tidak
ada, karena sains sendiri hanya menangani fakta. Namun, sebuah fakta hanya akan
menjadi relevan dan signifikan apabila melalui sebuah sistem nilai.
Sains dibangun diatas fakta dan fakta sendiri tidak luput dari interpretasi atau
penafsiran-penafsiran. Karena itu, sains terbentuk adaanya pertemuan dua orde
pengalaman, yakni orde observasi yang didasari pada hasil observasi fakta sedangkan
orde konsepsi didasari pada hasil pemahaman manusia mengenai alam semesta yang
sifatnya akan menjadi sangat subjektif. Dengan itu dikatakan sains tidak bisa bebas
dari nilai nilai dan dengan demikian pula sains kebenarannya sendiri bersifat tidak
mutlak.
Berikut ini merupakan penjelasan yang lebih rinci mengenai masing masing
dasar keilmiahan dari ilmu pengetahuan.
1. Pengetahuan
Pengetahuan memiliki sifat acak yang hanya saja dalam kehidupan ini
yang semakin berkembang, kompleks, dan penuh tantangan, pengetahuan
5
bersifat acak ini nilai fungsionalnya tidak mencapai tingkatan yang optimum
untuk menghadapi rintangan tersebut. Karena itu, pengetahuan perlu
ditingkatkan kualitas keilmiahannya sehingga berubah menjadi ilmu.
2. Ilmu
Seni berasal dari bahasa Latin yaitu ars, yang artinya kemahiran. Secara
etimologis, seni berarti suatu kemahiran dalam membuat barang atau mengerjakan
sesuatu. Pengertian lainnya mengenai seni yaitu seni diartikan sebagai kegiatan
manusia, yaitu proses kegiatan manusia dalam menciptakan benda-benda yang
bernilai estetik. Jadi dengan sentuhan seni, teknologi sebagai hasil karya ilmu
pengetahuan manusia tidak sekedar menjadi alat, tetapi juga bernilai indah.
Sains hanya mampu mengajarkan fakta dan nonfakta pada manusia, ia tidak
mampu mengajarkan apa yang harus atau tidak boleh dilakukan manusia atau dengan
kata lain sains hanyalah mengoordinasikan semua pengalaman manusia dan
menempatkannya ke dalam sistem yang logis, sedangkan fungsi seni sebagai pemberi
persepsi mengenai suatu keberaturan dalma hidup dengan menepatkan suatu
keberaturan padanya.
Seperti sudah menjadi huku alam, di samping ada sisi positif juga muncul sisi
negatif dari kemajuan Ipteks. Adanya sisi positif dan sisi negatif Ipteks maka sering
dikatakan bahwa kemajuan Ipteks bertama dua atau bersifat dilematis. Di satu sisi,
Ipteks telah mendatangkan rahmat, dalam arti dapat meningkatkan kesejahteraan
manusia. Oleh karena itu, ada pihak yang menyatakan bahwa Ipteks menjadi “tulang
8
punggung kesejahteraan”. Namun di sisi lain, seperti dapat kita amati dalam
kehidupan, penerapan dan pemanfaatan Ipteks juga telah membawa dampak negatif
atau membawa laknat dalam membentuk munculnya masalah lingkungan. Oleh
karena itu, kita sebagai umat manusia tentunya harus penuh kewaspadaan dan kehati-
hatian dalam menerapkan dan memanfaatkan Ipteks, yakni yang sesuai dengan asas-
asas keserasian, keseimbangan, maupun kelestarian. Dengan demikian, kehidupan di
bumi ini akan tetap berjalan secara seimbang dan lestari.
bahan material tersebut. Dewasa ini, inovasi penciptaan material baru terus
berkembang dan tidak lagi mengandalkan logam atau komponen baku yang sudah
dibentuk alam (konvensional). Berbagai komposisi baru atau pemurnian dilakukan
untuk memanfaatkan material organik dan anorganik sebagai structural material, tool
material, atau electronic/ electromagnetic materials. Pembentukan material komposit
yang semula hanya menggunakan jenis-jenis polimer sebagai serat penguat/matriks
juga digunakan pada struktur pesawat terbang, printed circuit board, dan lain-lainnya,
telah berkembang dan akan terus berkembang dengan menggunakan bahan-bahan
serat lainnya, seperti kaca/gelas, karbon, logam, ataupun keramik.
Bangsa Indonesia dari dulu sudah menyadari akan pentingnya peranan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam pembangunan. Faktor yang paling menentukan
dalam hal penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah manusia, yaitu para
pelaku seperti perguruan tinggi dan lembaga penelitian dan pengembangan serta
rancang bangun perekayasaan. Pembinaan terhadap para pelaku seperti perguruan
tinggi dan lembaga penelitian, bahkan pembinaan kemampuan di sektor industri
mulai dilakukan.