Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya maka makalah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Adapun judul dari makalah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar ini adalah Manusia, Sains, dan Teknologi dimana didalam makalah ini akan dibahas atau disajikan bagaimana manusia menyesuaikan diri dengan alam dan pengertian maupun penggolongan mannusia, sains (ilmu pengetahuan) yang merupakan bagian dari informasi dan pengaruhnya terhadap dunia, pemahaman teknologi secara tradisional ataupun modern (baru),serta pengaruh sains dan teknologi bagi kehidupan manusia.

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah atas tujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Bapak EDHY SUDARSONO selaku dosen mata kuliah umum, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, serta untuk menambah ilmu pengetahuan, mengenai Manusia, Sains, dan Teknologi Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan kami meminta maaf apabila terdapat kesalahan pada penulisan makalah ini dimana tidak ada unsur kesengajaan dan dengan tangan terbuka saya menerima saran terhadap makalah yang saya sajikan ini untuk perbaikan di masa yang akan datang.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang 1.2.Rumusan Masalah 1.3.Tujuan Permasalahan BAB II : PEMBAHASAN 2.1. Manusia 2.2. Sains (Ilmu Pengetahuan) 2.2.1. Pengetahuan Bebas Nilai 2.2.2. Ilmu Pengetahuan Dan Pengaruhnya Terhadap Dunia 2.2.3. Contoh-Contoh Sains : 2.3. Teknologi 2.3.1. Pemahaman Tentang Teknologi 2.3.1.1. Secara Tradisional 2.3.1.2. Pemahaman Baru Tentang Teknologi 2.3.2. Contoh-Contoh Teknologi BAB III : PENUTUP 3.1.Kesimpulan 3.2.Saran DAFTAR PUSTAKA

i ii 1 1 2 2 3 3 5 8 10 11 12 13 13 15 18 19 19 20 21

BAB I
2

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Banyak sekali pengertian tentang manusia maupun penggolongannya. Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani dan istilah kebudayaan atau secara campuran. Secara biologis manusia dikatakan sebagai homo sapiens artiya spesies mamalia yang memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi dibandingkan dengan spesies lainnya, selain itu dapat diartikan sebagai manusia berfikir. Manusia sebagai homo sapiens atau manusia berfikir, akan menghasilkan buah fikir yang beragam, seperti sains dan teknologi (homo faber), Hal tersebut merupakan hal terpenting dalam peradaban . Pada hakekatnya manusia telah diberi anugrah oleh Allah SWT berupa akal dan nafsu, akal dan nafsu inilah yang mendorong manusia untuk menciptakan sesuatu yang dapat mewujudkan cita-cita atau penghargaannya. Dalam mewujudkan cita-cita tersebut manusia telah menciptakan sainsdan telah mempengaruhi peradapan manusia dalam kehidupannya Seiring dengan perkembangan sains dan teknologi diharapkan dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap bidang-bidang lain seperti bidang IT. Pemanfaatan kemajuan sains dan teknologi secara baik haruslah diterapkan, sehingga dapat menjaga keselarasan bangsa. teknologi sebagai salah satu sarana sehingga sejak saat itu kehidupan manusia mulai berubah. Selain itu juga

1.2. RUMUSAN MASALAH


3

Pengaruh apa saja yang diberikan sains dan teknologi bagi kehidupan manusia

1.3. TUJUAN PERMASALAHAN


Tujuan dari permasalahan ini adalah mengkaji pengaruh yang diberikan oleh sains, dan teknologi bagi kehidupan manusia Mengetahui lebih dalam mengenai hubungan antara manusia, sains dan teknogi serta terhadap globalisasi.

BAB II PEMBAHASAN

2.1. MANUSIA
Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna dibandingkan makhluk ciptaan Allah yang lain. Dikatakan paling sempurna karena manusia dibekali akal sekaligus nafsu. Meskipun manusia mempunyai nafsu tetapi yang paling berperan adalah akal. Akal ini bertujuan untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, akal juga sebagai alat untuk berfikir, berhitung, dan berkreasi sehingga kerja sama antara keduanya sangat diperlukan dalam kehidupan manusia. Manusia dengan komponen fisik maupun psikis mampu memenuhi kebutuhan fisik maupun psikisnya. Upaya untuk memenuhi kebutuhan belum tentu mudah. Manusia harus menyesuaikan diri dengan alam seperti yang tercermin dalam pandangan-pandangan hidup tradisional. Dengan kearifan tradisionalnya manusia tidak mengeksploitasi alam tetapi mengambil sesuatu dari alam berdasarkan kebutuhannya saat tertentu. Manusia modern yang dibekali dengan ilmu pengetahuan modern ketika berhadapan dengan alam, mempertanyakan bagaimana kita mengolah alam tersebut. Di sini muncul pertanyaan teknologi apa yang harus dipersiapkan dalam mengeksploitasi alam untuk memenuhi kebutuhan yang makin kompleks. Dalam mengatasi hambatan fisik, tangan yang lemah dan tumpul tidak memungkinkan untuk merobohkan pohon besar. Untuk merobohkan maka manusia menggunakan alat-alat seperti kampak, parang, gergaji yang merupakan buatan manusia. Tindakan manusia dalam membuat dan menghasilkan alat-alat tersebut berarti manusia bertingkah laku secara teknologi. Sedangkan alatalat tersebut adalah artefak teknologi.

Pada hakekatnya manusia adalah makhluk monopluralis yaitu makhluk yang terdapat banyak keragaman dalam dirinya, tetapi keragaman tersebut hanya terdapat pada satu jiwa. Keragaman-keragaman manusia sebagai makhluk monopluralis tersebut diantaranya: 1. a. b. Susunan kodrat Jasmani Rohani Susunan kodrat manusia adalah mempunyai dua dimensi yaitu: Sebagai bodi/badan atau rangka, yang terlihat oleh indera kita. Ruh atau yang mengisi dan menjalankan badan tersebut. Di mana dalam dimensi rohani manusia terdapat cipta, rasa, dan karsa. 2. Sifat kodrat a. Makhluk individu

Secara kodrati sifat kodrat manusia yaitu sebagai berikut: Manusia dikatakan sebagai makhluk individu karena setiap manusia tercipta dengan kepribadian, keunikan, serta kekurangan dan kelebihan masing-masing sehingga setiap individu manusia berbeda-beda dan memiliki ciri khas masingmasing. b. Makhluk sosial Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena manusia tidak dapat hidup sendiri. Setiap manusia saling membutuhkan untuk dapat melangsungkan hidupnya. 3. Kedudukan kodrat

Dalam kodratnya manusia memiliki kedudukan sebagai: a. Makhluk pribadi Sebagai makhluk pribadi manusia mempunyai hak dan kewajiban. Dalam menjalankan hak dan kewajiban ini haruslah berlandaskan moral dan tanggung jawab sehingga dapat berjalan seimbang sebagaimana mestinya. b. Makhluk Tuhan

Sebagai makhluk tuhan manusia memiliki kewajiban beribadah kepada Allah SWT serta segala sesuatu tindakan manusia akan diminta pertanggung jawaban oleh Allah. Selain mempunyai hakekat hidup, manusia juga memiliki sifatsifat, diantaranya yaitu: 1) 2) 3) Sebagai makhluk yang berakal Sebagai makhluk yang berbahasa Sebagai makhluk yang beragama

Berdasarkan sifat-sifat tersebut di atas maka dalam diri manusia selalu mempunyai pola pikir, pengharapan atau cita-cita serta kehendak untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik dari dalam kehidupannya dengan cara menciptakan sesuatu.

2.2. SAINS (ILMU PENGETAHUAN)


Sains merupakan bagian dari himpunan informasi yang termasuk dalam pengetahuan alamiah, dan berisikan informasi yang memberikan gambaran tentang struktur dari suatu sistem serta penjelasan tentang pola laku sistem tersebut. Sistem yang dimaksud dapat berupa sistem alami maupun sistem yang merupakan rekaan pemikiran manusia mengenai pola laku hubungan dalam tatanan kehidupan bermasyarakat. Kita dapat mempelajari sains dari alam semesta yang dimulai dengan bertanya kepada alam atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang alam. Dari pertanyaan itulah kemudian muncul sebuah hipotesis yang akan diajukan secara empiris sehingga dari pengujian empiris tersebut diperoleh informasi yang valid dan dapat dipercaya. Sains dan hasilnya dapat dirasakan dalam semua aspek kehidupan manusia. Untuk itu sains harus menjadi bagian internal dari sistem pendidikan nasional supaya para siswa menjadi warga negara dan masyarakat yang sadar akan pentingnya sains di era masa kini. Namun pada kenyataanya sains tidak selamanya berjalan dengan baik dalam memberikan manfaat kepada umat manusia, karena sains dapat berakibat buruk jika dipersalahgunakan. 7

Selain ditafsirkan dari arti katanya, beberapa ahli juga telah mengemukakan arti sains, antara lain : 1. Ralf Ross dan Ernest Van Den Haag, sains adalah yang empirik, yang rasional, yang umum dan bertimbun-susun dan keempat-empatnya serentak. 2. Mohammd Hatta, sains adalah pengetahuan yang teratur hasil pekerjaan sebab-musabab dalam satu golongan yang sama tabiatnya maupun kedudukkannya, yang tampak dari luar maupun dari dalam. 3. Karl Pearson (1857-1936), sains adalah lukisan atau keterangan yang lengkap dan konsisten tentang pengalaman dengan istilah yang sederhana sesedikit mungkin. 4. Herbert L Searles, sains adalah pengetahuan yang tepat, disahkan secara paling cermat dan paling umum yang diperoleh oleh manusia. 5. Shahrir Mohd Zain, sains berupa analisis fenomena secara bersistem, logik, dan objektif khusus yang diperantikan (alat) untuk mengwujudkan pengetahuan yang boleh dipercayai. 6. Berdasarkan webster new collegiate dictionary definisi dari sains adalah pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran dan pembuktian atau pengetahuan yang melingkupi suatu kebenaran umum dari hukum hukum alam yang terjadi misalnya didapatkan dan dibuktikan melalui metode ilmiah. Sains dalam hal ini merujuk kepada sebuah sistem untuk mendapatkan pengetahuan yang dengan menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk menggambarkan dan menjelaskan fenomena fenomena yang terjadi di alam . 7. Ensiklopedia Indonesia, sains ialah suatu sistem dari berbagai pengetahuan yang masingmasing mengenai bidang pengalaman tertentu disusun demikian rupa menurut asas-asas tertentu hingga menjadi kesatuan, suatu sistem dari berbagai pengetahuan yang masing-masing didapatkan sebagai hasil pemeriksaan yang dilakukan secara teliti dengan menggunakan kaedah tertentu. Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam semesta secara sistematis, dan bukan hanya pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep- konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Menurut Medawar (1984), sains (dari istilah Inggris Science) berasal dari kata sienz, ciens, cience, syence, scyense, sciens, scians. Sains adalah aktifias pemecahan masalah yang dilakukan oleh manusia yang dimotivasikan oleh rasa ingin tahu tentang 8

dunia sekitar mereka dan keinginan. untuk memahami alam tersebut, serta keingian memanipulasi alam dalam rangka meluaskan keinginan atau kebutuhannya. Kata dasar yang diambil dari katascientia yang berartiknowledge (ilmu). Tetapi, tidak semua ilmu itu boleh dianggap sains. Yang dimaksud ilmu sains adalah: Ilmu yang dapat diuji (hasil dari pengamatan sesungguhnya) kebenarannya dan dikembangkan secara sistematis dengan kaidah-kaidah tertentu berdasarkan kebenaran atau kenyataan semata sehingga pengetahuan yang ditemukan tersebut boleh dipercayai, melalui eksperimen secara tepat. Dalam memperoleh pengetahuan yang merupakan penjelasan terhadap fenomena-fenomena alam maupun sosial ada etika yang harus di taati yaitu : 1. Objektif. Dalam praktek objektif artinya secara terus menerus memperbaiki pengukuran agar semakin akurat dan kemudian meminta kepada rekan sejawat untuk me-review. 2. Metode. Masing-masing disiplin ilmu pengetahuan mengembangkan seperangkat teknik-teknik dalam mengumpulkan dan mengolah data. Namun, secara umum metode penelitian berasumsi bahwa: a. Realitas harus ditemukan b. Observasi langsung untuk menemukannya. c. Penjelasan material dari fenomena yang dapat diobservasi harus selalu memadai sedangkan penjelasan metafisik tidak perlu. 3. Dapat dipercaya. Sesuatu yang benar di Rusia benar pula di Amerika. Tidak pernah ada fisika orang Venezuela, kimia orang Amerika atau geologi orang Kenya (Bernard, 1994 :3)

2.2.1. PENGETAHUAN BEBAS NILAI Sesuatu yang umum dikalangan kaum terdidik mengatakan bahawa ilmu pengetahuan adalah bebas nilai. Apakah ini suatu fakta atau nilai. Kuhn dalam Lasey (1999) mengatakan bahwa ada hukum yang tak tertulis dalam kehidupan ilmiah yaitu pemerintah atau warga kebanyakan tidak boleh melarang dalam kegiatan-kegiatan sains. Kelompok anggota profesional ilmuwan adalah pemilik tunggal hukum-hukum permainan.

Bebas nilai adaiah tuntutan yang ditujukan pada ilmu pengetahtuan agar ilmu pengetahuan dikembangkan dengan tidak memperhatikan nilai-nilai lain di luar nilai-nilai yang diperjuangkan ilmu pengetahuan. Tujuan dari tuntutan bebas nilai ini adalah agar ilmu pengetahuan tidak tunduk pada pertimbangan lain di luar ilmu pengetahuan sehingga mengalami distorsi dan agar kebenaran tidak dikorbankan untuk nilai-nilai di luar ilmu pengetahuan. Terdapat dua konteks bebas nilai dalam ilmu pengetahuan, yakni context of discovery dan context of justification. Context of discovery merupakan konteks di mana ilmu pengetahuan ditemukan. Dalam konteks ini ilmu pengetahuan tidak bebas nilai. Banyak penemuan ilmu pengetahuan dilatarbelakangi oleh nilai-nilai di luar ilmu pengetahuan. Sedangkan dalam context of justification, yaitu konteks pengujian ilmiah terhadap hasil penelitian dan kegiatan ilmiah, ilmu pengetahuan harus bebas nilai. Hanya kebenaran data, fakta, dan keabsahan metode ilmiah yang diperhitungkan. Pemikiran ilmu pengetahuan bebas nilai berasal dari pendapat tentang fakta-fakta alam yang merupakan tatanan utama yang mengandung struktur, proses, dan hukum. Semua objek-objek alam dapat dihitung melalui persamaan-persamaan matematis sehingga kita mendapatkan hukumhukum alam. Kesemua hukum-hukum alam adalah fakta, tidak berhubungan dengan kehidupan manusia. Selain dari hukum-hukum alam, kiranya alasan metodologi turut menyumbang bahwa ilmu pengetahuan adalah bebas nilai. Alasan metodologinya adalah suatu hipotesis dapat diterima atau ditolak berdasarkan bukti empirik tidak ada pertimbangan nilai disana. Stok ilmu pengetahuan semakin lama semakin bertambah sehingga melahirhan penemuan-penemuan atom, radiasi elektromagnetik, virus, gen, dan lain-lain. Teori-teori tentang gerak lplanet, kimia molekuler, teoriteori tentang virus dan lain-lain. Kebanyakan hasil-hasil penemuan tersebut telah diterapkan dalam teknologi kedokteran (Lacey, 1999). Lacey mempertanyakan bahwa ilmu pengetahuan sebagai bebas nilai adalah fakta, idealisasi, atau nilai. Untuk menjawab pertanyaan ini Lasey mengemukakan gagasan tentang isi dan konsekuensi dari produk teoritik. Tidaklah cukup mengisolasi ilmu pengetahuan sebagai teori saja. Teori-teori ilmiah adalah produk dari kepentingan instrumental kepada praktek-praktek ilmiah sehingga sikap-sikap kognitif kita dibentuk melalui praktek-praktek ini. Komunitas ilmiah 10

diarahkan dalam berbagai institusi-isntitusi ilmiah. Institusi ini tergantung kepada institusi-institusi lain di masyarakat luas demi suplai materi kebutuhan mereka dan kondisi-kondisi sosial (Lacey, 1999). Bolehlah ketika kegiatan ilmiah diisolasi hanya sampai mengkonstruksi teori dengan metode yang khas dan bebas nilai, tapi bagaimana dengan penerapan sebuah teori. Bisa dilihat bagaimana reaksi orang ketika produk tanaman pangan hasil dari rekayasa genetik. Bagaimana reaksi dunia barat ketika Iran berhasil memperkaya uraniumnya. Reaksi barat terhadap Iran dan Korea Utara sangat keras mulai dari sanksi ekonomi sampai kepada ancaman militer. Sanksi yang keras terhadap kedua negara ini dikarenakan nilai-nilai dari kedua negara (Islam dan Komunis) tidak kompatibel atau bertentangan dengan nilai-nilai barat. Bagaimana pula reaksi barat terhadap Israel yang telah mempunyai senjata nuklir. Dalam ilmu sosial misalnya etnologi (antropologi menurut orang Amerika) Perancis pada masa kolonial meneliti pengetahuan-pengetahuan lokal dan visi-visi masyarakat Afrika untuk memberdayakan masyarakat Afrika (de Sardan, 2005:42). Dalam ilmu-ilmu sosial seperti antropologi pembangunan isu bebas nilai, kurang signifikan karena tujuan penelitiannya adalah pemberdayaan masyarakat. Penelitian dengan tema-tema secara ilmiah untuk kepentingan langsung maupun tidak langsung dari pemberi dana. Dari pada meneliti subject matter tradisional antropologi seperti (kekerabatan, mitos, ritual) lebih memfokuskan pada tema-tema kontemporer seperti: korupsi, arena publik, pemerintah lokal, dan pelayanan publik (de Sardan, 2005:222). Berkaitan dengan kepentingan pembelajaran ISBD kita berkepentingan untuk memenuhi kompetensi yang telah dicanangkan sangatlah tergantung kepada kepedulian mahasiswa dan dosen terhadap masalah-masalah sosial dan budaya: misalnya saja persoalan-persoalan dunia pendidikan kontemporer, mengembangkan etika-etika ilmiah pada era digital yang memudahkan, isu-isu korupsi, lingkungan dan lain-lain. Dengan demikian kita terlibat dalam persoalan nilai.

2.2.2. ILMU PENGETAHUAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP DUNIA Beberapa dekade sekitar 1600 terjadi perubahan yang sebelumnya tidak kelihatan dalam filsafat tentang alam. Perubahan itu menyangkut tiga cara dalam mendapatkan pengetahuan tentang alam, yaitu:

11

1. Galileo dan Kepler menjadikan matematika yang merupakan warisan Yunani dan diperkaya oleh peradaban Islam serta Renaissance, sebagai matematisasi alam yang prosesnya didukung dan diartikulasi melalui eksperimen. 2. Descartes memperkaya pengetahuan tentang atom, sebagai warisan paling tua Yunani, dengan konsepsi matematika tentang gerak oleh 3. Francis Bacon melakukan reformasi pengetahuan dengan menjadi seorang empirikis dan berorientasi praktek dari sains eksperimental (Cohen, 2005: 9-42). Tiga cara ini dianggap Cohen sebagai Revolusi Ilmiah yang menentukan perkembangan dunia ilmiah selanjutnya. Eksperimen-eksperimen yang telah dilakukan melahirkan metode dan teori-teori yang lebih mutakhir. Ilmu pengetahuan dapat merencanakan teknologi baru berdasarkan matematika abstrak yang memberikan arah kepada penerapan yang berbeda dari teknologi yang bersifat trial dan error dari teknologi pramodern. Contohnya adalah atom yang bisa dijadikan sumber energi dan bom dimana penemuan atom berdasarkan teori bukan trial dan error, eksperimen tetap dilakukan tetapi hanya sebatas uji coba keberhasilan yang bersifat teknik (Ferre, 2005: 179-190). Manusia dengan akumulasi ilmu pengetahuan yang mempunyai daya prediksi, mempunyai bayangan ke depan, bagaimana menata dunia ini demi kesenangan manusia yang hidup di dunia. Alam dan juga sosial telah dimodifikasi oleh manusia. Refleksivitas yang didasarkan oleh ilmu pengetahuan modern dalam praktek-praktek sosial, secara terus-menerus diuji dan direformasi mengingat banyaknya informasi-informasi. Dengan demikian secara konstitutif, reformasi tersebut merubah karakter hubungan sosial sehingga jauh dari kekakuan tradisi (Giddens, 1990).

2.2.3. CONTOH-CONTOH SAINS : 1. 2. 3. Terlihatnya kembali ikan purba spesies coelancath di dasar laut Sulawesi selama ekspedisi penelitian antara 31 mei - 4juni 2006. Pengobatan migran dengan memanfaatkan medan magnet melalui teknik Transcanial Magnetic Stimulation. Ditemukannya spesies baru katak pohon di hutan Papua.

12

2.3. TEKNOLOGI
Teknologi merupakan bagian dari himpunan informasi yang termasuk dalam pengetahuan ilmiah yang berisikan informasi preskriptif mengenai penciptaan sistem-sistem ciptaan tersebut. Penggunaan teknologi bertujuan untuk memudahkan segala aktifitas yang berkaitan dengan efisien waktu dan tenaga. Penciptaan teknologi ini didorong oleh ciri otomatisme dari fenomena teknik kehidupan masa kini yang menginginkan segala sesuatu menjadi lebih cepat dan mudah, sama dengan sains, penggunaan teknologi dan hasilnya juga memberikan kontribusi yang besar dari kesejahteraan hidup manusia disegala aspek kihidupan. Namun sayangnya sekarang ini tidak semua teknologi dapat membantu pekerjaan manusia, justru adapula teknologi yang malah membantu menjadi boomerang akibat salah dalam memanfaatkannya. Oleh karena itu dalam memanfaatkan teknologi haruslah didasari dengan moral dan etika yang baik serta tanggung jawab sosial yang beradab. Ada tiga macam teknologi yang sering di kemukakan oleh para ahli, yaitu: a. Teknologi Modern : - Padat modal - Mekanis elektris setempat - Menggunakan bahan import - Berdasarkan penelitian mutakhir, dll. b. Teknologi Madya : - Padat karya - Dapat dikejakan oleh keterampilan setempat - Menggunakan alat setempat - Berdasarkan alat penelitian c. teknologi tradisional - Bersifat padat karya (banyak menyerap tenaga kerja) - Menggunakan keterampilan setempat 13

- Menggunakan alat setempat - Menggunakan bahan setempat - Berdasarkan kebiasaan atau pengamatan

2.3.1. PEMAHAMAN TENTANG TEKNOLOGI 2.3.1.1. SECARA TRADISIONAL Pada masa lalu sebelum revolusi industri teknologi didefinisikan secara luas bahkan berkaitan dengan konsep seni. Plato mengkategorikan teknologi sebagai berikut: Technology of Learning / knowledge profit Technology Of acquisition Technique of agon / hunting Architecture / tools Technology Practical manufacturing Technology Of manufacture Imitation image manufacturing Image manufacturing (art) Idolization image manufacturing 14 Farming / ancient medical practies

Dalam arti sempit teknologi menyangkut cara untuk mencapai tujuan penggunanya dalam menggunakan alat - alat yang bersifat artificial dan yang merupakan hasil implementasi kecerdasan manusia. Dengan demikian teknologi secara umum merupakan sebuah cara. Secara terbatas teknollogi adalah hasil manifestasi manusia yang berupa artefak, misalnya bajak, traktor, komputer, dan lain-lain. Ferre membagi teknologi berdasarkan penalaran praktis dan penerapan teoretis. Teknologi pramodern merupakan penalaran praktis sedangkan teknologi modern merupakan penerapan teoretis. Penalaran praktis adalah kemampuan untuk merancang , memahami, dan mengulang metode-metode yang efektif untuk mencapai tujuan-tujuan yang sudah di bayangkan secara mental. Metode di buat melalui proses coba-coba dan kesalahan, dilestarikan oleh tradisi dan aturan umum. Teknologi pramodern pada umumnya bersifat tidak eksak, didasarkan hanya pada pengetahuan praktis bahwa sesuatu bisa berjalan, bukan mengapa itu bisa berjalan. Dengan kata lain, teori itu mengikuti, bukannya mendahului keberhasilan praktis. Sebaliknya penalaran teoretis merupakan teori yang mulai mengarah kepada aplikasi teknologi dan munculnya penemuan baru yang menurut whitehead sebagai metode penemuan. Teknologi tidak lagi harus muncul melalui peristiwa-peristiwa pada saat krisis dan dilestarikan oleh tradisi. Teknologi modern di kembangkan dan kebutuhan potensial (atau paling tidak oleh pasar potensialnya) dibayangkan oleh pemikiran teoretis tentang hal-hal yang bisa berjalan, apa yang mungkin bisa dilakukan atau dibuat. Selama abad industry, defenisi teknologi semakin dipersempit menjadi sebagai cara untuk menguasai alam, mengontrol alam, cara mengubah dan mengontrol lingkungan eksternal. Selama abad industri produk material memainkkan peranan penting dalam ekonomi. Dengan penemuanpenemuan dan aplikasi teknologi baru seperti mesin uap, teknologi elektrik, rekayasa kimia, telpon, komunikasi, wireless, computer, dan lain-lain telah mempromosikan produktifiitas merubah kondisi keberlangsungan manusia dan gaya hidup baru. 15

Di dalam industri efisiensi sangat diperlukan, namun dalam kenyataannya terdapat factorfakktor non-teknologis yang mempengaruhi produktifits. Factor-faktor non teknologis tersebut antara lain: gangguan ekosistem, polusi lingkungan, kriminalitas, penyakit mental, dan lain-lain. Manusia selalu berusaha untuk tidak gagal sehingga perlu perencanaaan matang dalaam menjalankan perekonomian dan industri. Berkenaan dengan teknologi para ahli dalam sistem kapitalis berusaha untuk merumuskan kembali teknologi itu sendiri dengan mempersempit teknologi sebagai system alat dan penggunaannya untuk efisiensi industry, namun dalam perjalanaannya ternyata efisiensi tidak tercapai karena tidak menyangkut faktor-faktor lainnya. Akhirnya, lagi-lagi dalam rangka efisiensi dalam industry definisi tentang teknologi meluas kembali kendati berlainan dengan kategori teknologi dari plato.

2.3.1.2. PEMAHAMAN BARU TENTANG TEKNOLOGI Secara luas teknologi adalah sebuah metode tentang bagaimana cara-cara mencapai tujuan dan yang menyangkut pennggunaan cara-cara. Sebuah cara adalah sebuah medium yang menengahi antara titik awal dan hasil yang diinginkan. Denngan demikian seseorang dapat menyebut teknologi sosial (contohnya psikoterapi) sebagai sebuah teknologi [Herdin (et.al) dalam Hongladarom dan Ess (2007 : 55-67). Mesin-mesin, peralatan-peralatan lain untuk menguasai alam dan efesiensi yang disebut sebagai hard technology terbukti gagal dalam memenuhi efesiensi. Kegagalan ini memaksa orang merubah paradigma tentang teknologi sehingga menimbulkan tentang pemahaman baru tentang teknologi yang tidak saja bersifat hard technology melainkann juga soft technology. Kalau hard technologi lebih menekankan system peralatan sedangkan soft technology menekankan segi manusia dari aspek simbolik dan manajerial. Jin (2006 : 22) membuat katagori soft technology. 1. Teknologi software : teknologi ini merupakan hasil rekayasa simbol-simbol digital menghasilkan program-program computer. Teknologi ini sangat strategis bagi industry dan mendominasi sebanyak 61% sedangkan hak teknologi hanya 39%. 2. Teknologi tentang transfer teknologi. Demi kepentingan efesiensi pembagian kerja internasional adalah perlu. Teknologi ini menyangkut bagaimana membangun kerja sama

16

dengan perusahaan-perusahaan lain, sharing dalam platform, investasi asing, regulasi standar mutu. Kesemuanya bermuara kepada efesiensi industry. 3. Teknologi komersil seperti manajemen global, penanaman modal dalam perusahaan (venture capital), inovasi pasar uang, teknik-teknik merger transnasional, teknik organisasi melalui dunia maya dan bioteknologi. 4. Teknologi sosial. Teknologi ini merupakan cara mengatasi problema-problema sosial sebagai dampak dari industry. Teknologi ini mengelolah spiritual manusia etika pendidikan psikologi. 5. Teknologi cultural. Teknologi ini menekankan pemenuhan kebutuhan batin dan gaya hidup tertentu. Yang masuk katagori ini adalah puisi, lukisan, music dan lain-lain. 6. Pengobatan cina. 7. Teknologi human mind. Teknologi ini imemfokuskan fikiran manusia dalam rangka mencari keseimbangan psikis dan fisik untuk mencapai kesehatan jiwa. Dari pelajaran diatas pengertian teknologi bisa disimpulkan menurut katagori zaman teknologi diabagi menjadi 2 yaitu pramodern dan modern. Dari segi metodenya teknologi dibagi menjadi dua yaitu penalaran praktis (pramodern) dan penalaran teoritis (teknologi modern). Dari segi sifatnya, ada hard technology dan ada soft technology. Dalam rangka pembelajaran ISBD kita dapat mengidentifikasi masalah-masalah tersebut sehingga dapat memberikan solusi permasalahan-permasalahan dan juga merubah tingkah laku kitadalam menghadapi kondisi-kondisi teknologi kontenporer. Perlu juga memperluas wawasan yang tidak hanya sebatas text books ini dalam rangka perbaikan mutu pendidikan yang semakin lama menghadapi tantangan berat untuk mengejar ketertinggalan kita dalam segala bidang dengan negara-negara lain.

2.3.2. CONTOH-CONTOH TEKNOLOGI 1. Teknologi komunikasi

17

Yaitu suatu sistem yang memungkinkan kita dapat berkomunikasi dengan siapapun, kapanpun, dan dimanapun tidak terbatas pada tempat, jarak dan waktu. Misal: internet, handphone, bairless, dll. 2. Teknologi informasi Yaitu suatu sistem yang memudahkan kita untuk memperoleh berbagai macam info yang dibutuhkan secara praktis dan dalam waktu yang relative singkat. Misal: internet, tv. 3. Bioteknologi Yaitu suatu teknologi yang mampu memanipulasi proses alami secara dramatis. Misal: cloning pada hewan dan tumbuhan.

18

BAB III PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Sains dan teknologi,dapat memberikan pengaruh yang besar bagi kehidupan umat manusia, tidak hanya dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya tetapi juga pengaruh positif dan negatif terhadap peradapan umat manusia. Pengaruh tersebut diantaranya sebagai berikut: 1. a) kehidupan) b) c) d) 2. a) b) bergaul c) Dapat menimbulkan kerusakan hidup seperti: pemanasan global, polusi udara, air, dan tanah. Oleh karena itu dalam pemanfaatan sains, dan teknologi haruslah di dasari dengan sikap tanggung jawab dan moral yang tinggi supaya dapat menetralkan pengaruh negatif dan meningkatkan pengaruh positif dari dampak sains dan teknologi itu sendiri. Dengan cara mengkolaborasikan antara yang empiris dengan nilai-nilai keagamaan. Pemanfaatan yang tepat dan lebih mudah dalam memecahkan masalah Dapat memberikan pelayanan pada masyarakat Dapat memudahkan pekerjaan manusia. Pengaruh negatif Dapat merusak mental manusia khususnya generasi muda Dapat merubah gaya hidup manusia dalam hal berfikir, berpakaian, dan yang sedang dihadapi manusia. Pengaruh positif Meningkatkan kesejahteraan hidup manusia (dalam segala aspek

19

3.2. SARAN
Sebaiknya umat manusia tidak hanya mendalami pengetahuannya tentang manusia, sains,dan teknologi, tetapi juga harus mendalami nilai-nilai religius, keagamaan untuk menetralisir pengaruh buruk dari manusia, sains,dan teknologi, untuk mendapatkan kesejahteraan hidup yang lebih baik lagi.

20

DAFTAR PUSTAKA

Keraf, S. A. & Dua, M. 200 1. Ilmu Pengetahuan.: Sebuah Tinjauan Kritis. Yogyakarta: Kanisius. mailto: pusdat@pikiran-rakyat.co.id (c) 2008- pikiran rakyat bandung dikelola oleh pusat data redaksi (Unit: Cyber Media-Dokumentasi Digital) Tim Dosen Mata Kuliah ISBD. 2010. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Medan: UNIMED.

http://fauzan-zifa.blogspot.com/2009/01/pengertian-teknologi.html http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia http://info.g-excess.com/id/online/Pengertian-Pengetahuan.info http://kuliahfilsafat.wordpress.com/2009/08/28/masalah-bebas-nilai-dalam-ilmu-pengetahuan/ http://superpiwiqi.blogspot.com/2009/07/manusia-teknologi-sains-dan-seni.html http://www.catatannaema.co.cc/2010/04/pemanfaatan-sains-teknologi-dan-seni-di.html http://www.scribd.com/doc/24692174/pngetahuan-bebas-nilai http://www.scribd.com/doc/22658422/Makalah-ISBD http://www.itb.ac.id/news/577.xhtml http://za-doc.blogspot.com/2010/07/manusia-sains-teknologi-dan-seni.html http://www.google.com dikutip dari wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia

21

Anda mungkin juga menyukai