Anda di halaman 1dari 11

ILMU FILSAFAT

MAKALAH FISAFAT DAN KEBUDAYAAN

DOSEN PENGAMPUH

Dosen Pengampuh:

1. Dr. Makmum Raharjo, M.Sn.


2. Dr. Sardianto MS., M.Si., M.Pd.
3. Dr. Syarifudin., M.Pd

Oleh:

Lidiyartikah,SE.(06032682327031)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT berkat karunianya


sehingga kita masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk bisa menyelesaikan
tugas filsafat ilmu ini dengan baik. Tidak lupa sholawat beriring salam kita
sampaikan kepada jujungan kita Nabi Muhammad SAW, berserta keluarga, sahabat
dan pengikut-pengikutnya yang tetap istiqomah.

Didalam pembuatan makalah ini dibuat apa adanya dan penulis merasa
masih banyak kekurangan dan kekeliruan atas penulisan makalah ini. Kritik dan
sumbang saran diharapkan dapat diberikan kepada saya. Dan saya ucapkan terima
kasih kepada teman-teman magister Teknologi Pendidikan tahun 2023 atas bantuan
dan sumbangan saran dalam menyeleseaikan makalah ini.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Balakang
Menurut aristoteles (384-322 SM), filsafat adalahilmu pengetahuan yang mempelajari
tentang kebenatan, dimana di dalamnya terkandung ilmu: Logika, matematika, retorika,
etika, ekonomi, politik dan estitika. Dengan kata lain filsafat itu menyelidiki sebab asas
tentang segala sesuatu.
Jadi berdasarkan pendapat diatas maka sangat jelas sekali bahwah filsafat merupakan
hasil dari pemikiran dan perenungan manusia dan merupapakan wadah dari segalah
sumber ilmu, yang mana di dalamnya membahas dan mempelajari sebab dan akibat
dari segala sesuatu yang di bahas secara mendalam dan merupakan upaya untuk
mempelajari dan mengungkapkan pengambaran manusia di dunia.
Manusia merupakan salah satu objek dari filsafat , di dalam masyarakat umum manusia
merupakan kumpulan dari sekian banyaknya manusia atau individu besar maupun kecil
yang terikat oleh adat istiadat, suku dan ras yang hidup secara berdampingan. Hal ini
karena manusia adalah mahluk sosial yang mana tidak dapat hidup sendiri, karena
manusia saling membutuhkan satu sama lainya.
Di dalam kehidupan sehari hari manusia berkelompok dari yang terkecil sampai
kelompok yeng besar baik itu kelompok, suku ras, budaya ,bangsa bahkan kelompok
mendunia. Di dalam sustu kelompok ,masyarakatitu memiliki banyak kesamaan dan
perbedaan, baik itu dalam bentuk kebiasaan adat budaya, dimana kebudayaan
kebudayaan itu menjadikan negara kaya akan budaya.
Bersamaan dengan berkembanya budaya yang ada di dunia, bersama itu pula
berkembang ilmu pengetahuan, karena setiap perkembangan yang terjadi itu tidak
terlepas dari pemahaman manusia yang mengalami perkembangandan perubahan
menuju kebudayaan yang lebih baik lagi.
Perkembangan teknologi merupakan wadah atau jembatan yang ampuh untuk
kebudayaan, suku dan bangsa, akan tetapi perdamaian antar bangsa(manusia) bisa
membahayakan bagi manusia yang berlomba untuk memfublikasikan kemajuan
teknologi moderen yang di miliki.yang akan menghancurkan peradapan dunia.
B. Rumusan Maslah
Di dalam penulisan makalah ini akan membahas dan mengkaji tentang ilmu dan
kebudayaan dengan rumusan masalah:
1. Apa pengertian filsafat dan kebudayaan
2. Apa saja wujud dan ungsur-ungsur kebudayaan
3. Apa hubungan filsafat dan kebudayaan
C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan dari penulisan makalah filsafat dan kebudayaan dengan tujuan sebagai
berikut:
1. Mengetahui pengertian kebudayaan
2. Untuk Mengetahui wujud dan unsur –unsur kebudayaan
3. Untuk mengetahui antara filsafat dan kebudayaan
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ILMU DAN KEBUDAYAAN


Ilmu memiliki arti pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara sistematis
berdasarkan metode atau aturan tertentu, yang dapat digunakan untuk menjelaskan
tentang gejala tertentu dalam bidang ilmu pengetahuan. Sedangkan menurut surya
sumatri (2001:3) ilmu merupakan salah satu hasil pemikiran manusia dalam menjawab
sebuah pertanyaan.
Dan untuk memahami filsafat dan kebudayaan kita harus memahami dulu apa
kebudayaan itu?, menurut cluckhn dan kroebe dalam bukunya “A Critial Review Of
Concep and Difinition “ dari semua definisi yang dikemukakan adalah sosl
kebudayaan ,soal manusia dalam artian manusialah yang berkebudayaan.
Ada ssuatu pertanyaan, mengapa manusia berkebudayaan sedangkan manusia tidak?,
karena manusia memiliki sesuatu yang esensial yang tidak ada pada hewan, manusia
mempunyai roh atau jiwa yang menyatakan diri pada berpikir dan merasa rohaniah, dan
karena manusia mempunyai otak untuk berpikir, akan tetapi tidak pada hewan.hewan
mempunyai otak tapi tidak ada pikiran hewan punya hati tapi hatinya tidak punya rasa
rohaniah. Jadi kehidupan batiniah atau rohaniahlah yang merupakan pangkal
kebudayaan.
Kultural Universal (Culture Universal)
Dari segi kebudayaan yang universal ditentukan dalam tiap kebudayaan.
1. Menurut” koncaranigrat”
membagi kebudayaan dalam 7 fase :
1. Peralatan dan kelengkapan hidup manusia
2. Mata pencarian hidup
3. Sistem ekomnomi dan sistem kemasyarakatan
4. Bahasa
5. Kesenian
6. Ilmu pengetahuan
7. Reliji
2. Menurut “ Beals dan Haiger”
Membagi kebudayaan menjadi 5 fase:
1. Teknologi
2. Ekonomi
3. Organisasi sosial
4. Religi
5. Kebudayaan lambang
3. Menurut “Motago”
Membagi kebudayaan dalam 12 fase:
1. Pola-pola komunikasi
2. Bentuk materi-matri
3. Pertukaran barang-barang dan jasa
4. Bentuk-bentuk milik
5. Kelamin dan pola famili
6. Sosial pemerintah
7. Praktek religi
8. Magis
9. Metodologi
10. Filsafat
11. Ilmu kesenian
12. Rekreasi

Dari berbagai definisi maka dapat disimpulkan bahwah cabang kebudayaan ada
berapa fase yaitu :

1. Sosial
2. Ekonomi
3. Politik
4. Ilmu dan teknik
5. Eni
6. Filsafat
7. Agama

Masyarakat adalah wadah kebudayaan dan kebudayaan membentuk masyarakat.


Masyarakat adalah kelompok besar manusia dalam hidup teriring kebudayaan yang di
amalkan oleh kelompok itu sebagai kebudayaan.Cara hidup itu dibentuk oleh nilai nilai
berdasaarkan nilai-nilai yang di amalkanya.

B. UNGSUR- UNGSUR dan WUJUD ILMU KEBUDAYAAN


Ilmu merupakan alat bagi manusia untuk dapat menyesuaikan diri dan merubah
lingkungan, memiliki hubungan yang sangat erat dengan kebudyaan, ilmu dan
kebudayaan adalah salah satu kesatuanyang tidak dapat dipisakan.
Menurut ilmu Antropologi kebudayaan terbagi menjadi dua:
1. Atrolopologi fisik
Memandang dari jasmaniah.
2. Antropologi Kebudayaan
Memandang dari segi rohaniah
Jadi antopologi kebudayaan yang memandang dari segi rohaniah adalah roh yang
merupakan urusan tuhan , karena manusia hanya memiliki sedikit ilmu
pengetahuan.dengan peryataan dalam garis besarnya menyatakan diri pada pikiran
dan perasaan dalam pengertian yang luas.
Definisi yang kita rumuskan ini dipandang dari segi rohaniah, khususnya pikiran dan
persaan suatu kebudayaan adalah cara berpikir dan cara merasa yang menyatakan
dalam seluruh segikehidupan kelompok manusia yang membentuk kesatuan sosial
dalam suatu ruang dan suatu waktu.dalam artian cara berlaku cara berbuat atau
cara hidup (Way Of Life).
A. Wujud Kebudayaan
Menurut Prof. Koenitjiningrat, wujud itu dapat diklasifikasikan pada tiga macam:
1. wujud kebudayaan sebagai komplek ide-ide, gagasan, norma-norma, peraturan
dan sebagainya. Wujud pertama adalah ideal kebudayaan yang bersipat abstrak,
tak dapat di raba dan di foto, layaknya dalam pikiran manusia. Sekarang
kebudayaan edial ini banyak tersimpan di arsip-arsip komputer dan sebagainya.
2. Wujud kebudayaan sebagai komplek aktifitas serta tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat. Wujud yang kedua ini di sebut sistem sosial atau
sosial sistem yaitu mengenai tindakan berpola manusia itu sendiri yang
berentegerasi satu sama lainnya dari waktu ke waktu yang selalu menurut pola
tertentu.
3. Wujud kebudayaan dari hasil karya manusia. Wujut yang ketiga ini adalah yang
dalam kebudayaan fisik yaitu seluruh fisik hasil karya manusia dalam masyarakat
sipatnya sangat kongrit berupa benda-benda yang bisa diraba, difoto,dan dilihat.
Dan ke tiga wujut ini saling berkaitan satu dengan lainya.
Dari ke tiga wujud tersebut, kebudayaan dapat termanifestasikan pada berapa
aspek sebagai berikut
1. Bahasa (tulisan maupun lisan)
2. Sistem teknologi (peralatan dan perlengkapan hidup manusia)
3. Sistem mata pencaharian (matapencarian hidup dan ekonomi)
4. 0rganisasi
5. Religi
6. Kesenian (seni rupa, seni sastra, seni tari, dansebagainya)
7. Unsur-unsur kebudayaan.
B. Unsur Kebudayaan
Prof. M.M Djojodigoeno menyatakan bahwa kebudayaan atau budaya adalah
dayadari budi yang berupa cipta, karsa, sehinga unsur-unsur di dalamnya ada tiga
aspek:
1. Cipta
Kerinduan manusia untuk mengetahui rahasia segala hal yang ada pada
pengalamanya, yang meliputi pengalaman lahir dan batin. Hasil cipta berupa
pengetahuan.
2. Karsa
Kerinduan manusia untuk mengginisafi tentang hal sangkarapan. Dari mana
manusia sebelum lahir (sangkaran)dan kemana manusia sesudah
mati(paran)hasilnya norma-norma ke agamaan, kepercayaan, timbulnya
bermacam-macam agama, karena kesimpulan manusia berbeda-beda.
3. Rasa
Kerinduan manusia akan keindahaan, sehingga menimbulkan dorongan untuk
menikmati keindahannya. Manusia merindukan keindahan dan menolak
keburukan kejahatan. Buah perkembangan rasa ini akan menjelma menjadi
norma yang kemudian menghasilkan bermacam-macam kesenian.

C. HUBUNGAN FILSAFAT DAN KEBUDAYAAN


Pada pokok kebudayaan adalah semua ciptaan manusia yang berlangsung dalam
kehidupan. Pendidikan dan kehidupan adalah duatu hubungan antara proses dan
isi,yaitu pendidikan adalag proses pengeporar kebudayaan dalam dalam arti
membudayakan manusia, aspek lain dari fungsi pendidikan adalah mengolah
kebudayaan itu menjadi sikap mental, tingkah laku, bahkan menjadi keperibadian anak,
didik. Jadi hubungan pendidikan dengan kebubudayaan adalah juga hubungan niali
demokrasi. Dimana fungsi pendidikan sebagai pengoper kebudayaan mempunyai tujuan
yang lebih utama yaitu untuk membina keperibadian manusia agar lebih keratif dan
produktif yakni mampu menciptakan kebudayaaan.
Perlu disadari bahwa manusia sebagai pribadi, masyarakat, banngsa dan negara, hidup
dalam suatu sosial budaya. Maka membutukan pewaris pengembangan sosial budaya
yang diadakan melalui pendididkan, agar pendidikan berjalan dengan baik, maka
membutukan filosofis dan ilmiah sebagai sipat normatif dan pedoman pelaksanaanya.
Karena pendidikan harus secara fungsional yang berasas filosofis yang menjamin tujuan
untuk meningkatkan perkembangan sosial budaya, martabat bangsawan, kewuibawaan
dan kejayaan negara.
Pentingnya kebudayaan untukmengembangkan suatu pendididikan dalam budaya
nasional mengupayakan, melestariakan,dan mengembangkan nilai budaya-budaya dan
pranata sosial dalam menunjang proses pengembangan dan pembangunan nasional
serta melestarikan nilai-nilai seluluh budaya bangsa. Merencanakan kegairahan
masyarakat untuk menumbukan kereativitas ke arah pembaharuan dan usaha
pendidikan yang tampa keperibadian bangsa.
Kebudayaan mempunyai fungsi yang besar bagi manusia dan masyarakat, berbagai
macam kekuatan yang harus dihadapi seperti kekuatan alam, dan kekuatan lainya.
Selain itu manusia dan masyarakat memerlukan kepuasan spritual maupun materil,
manusia merupakan mahluk yang berbudaya, melalui akalnya manusia dapat
mengembangkan kebudayaan, begitu pula manusia hidup dan tergantung
apakebudayaan sebagai hasil ciptaanya, kebudayaan memberikan aturan bagi manusia
dalam mengolah lingkungan dengan teknologi hasil ciptaanya.dan kebudayan juga di
haharapkan dengan pendidikan yang dikembangkan dan membangkitkan budaya-
budaya filsafat, kita dapat mengetahui tentang hasil karya manusia yang akan
menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia
terhandal dalam lingkunganya. Sehinga kebudayaan memiliki peran:
1. Suatu hubunganpedoman antar manusia atau kelompoknya
2. Wadah untuk menyalurkanperasaan dan kemampuan lain
3. Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia
4. Pembeda manusia dengan binatang
5. Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana harus bertindak dan berperilaku dalam
pergaulan
6. Peraturan agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak berbuat,
menetukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lalin.
7. Sebagai modal pembangunan.

Kebudayaan masyarakat tersenut sebagian besar di penuhi oleh kebudayaan yang


bersumber pada masyarakat itu sendiri. Hasil karya masyarakat melahirkan teknlogi
atau kebudayaan kebendaan, yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi
masyarakat terhadap lingkungan di dalamnya.

Apabila dibandingangkan dengan dengan definisi kebudayaan dan filsafat bertemu


dalam hal berpikir. Filsafat adalah cara atau metode berfikir yang sistematik, dan
universalyang berujung pada setiap jiwa. Sedangkan kebudayaan adalah salah satu hasil
berfilsafat yang termanifestasi pada cipta,rasa, dan karsa sikap hidup dan pendangab
hidup( gazalba). Dengan demikian jelaslah bahwa filsafat mengendalikan cara berpikir
kebudayaan. Di belik kebudayaan ditemukan filsafat, perbedaan kebudayaan
dikembalikan kepda perbedaan filsafat.

Tuhan menentukan nilai melalui agama. Manusia menentukan nilai melalui filsafat.
Kebudayaan berpangkal pada manusia, maka yang menentukan kebudayaan adalah
filsafat.
BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan dan pemaparan dapat disimpukkan berapa hal antara lain:

1. Kebudayaan adalah hasil cipta, rasa, dan karsa. Kebudayaan sebagai “ cara berpikir dan
cara merasa yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan sekelompok manusia
yang membentuk satu kesatuan sosial dalam suatu ruangdan satu waktu “
Cara berpikit dan merasa merupakan kebudayaan batiniah sedangkan manifestasinya
dalam bentuk cara berlaku dan cara berbuat atau cara hidup adalah kebudayaan
lahiriah.

2. Kebudayaan memiliki tiga wujut atau peran yaitu:1. Kebudayaan sebagai komplek ide-
ide,gagasan. Nilai-nilai, norma-normadan peraturan.2. kebudayaan sebagai komplek
aktivitas serta tindakan berpola dari manusia ke masyarakat.3. kebudayaan sebagai
hasil karya manusisa.
3. Hubungan atara filsafat dan kebudayaan ialah filsafat sebagai cara atau metode berfikir
sistematik dan universal yang berujung pada setiap jiwa, sedangkan kebudayaan adalah
salah satu hasil dari berfilsafat yang termanifestasikan pada cipta,rasa, karsa, dan sikap
hidup dan pandangan hidup.
DAFTAR PUSTAKA

Fauzi, Ahmad,2000 Ilmu Pendidikan filsafat kebudayaan moderen dan kota


bandung:remaja Rosdakarya.
Zaprukh, filsafat Umum Sebuah Pendekatan Tematik,2012,Jakarta:pt Raja Grafindo
Zaprukh, filsafat Umum Sebuah Pendekatan Tematik,2012,Jakarta:pt Raja Grafindo
Prasada. Hal.357.
Fauzi, Ahmad,2000 Ilmu Pendidikan Filsafat kebudayaan moderen dan kota
bandung:remaja Rosdakarya.hal.55-56.

Anda mungkin juga menyukai