MAKALAH
FILSAFAT ILMU DAN PENINGKATAN BUDAYA
Disusun oleh :
M. Dody Menggala
Fauziah Asri Latifah
Junaidi Abdillah
Nur Hidayat
Dosen :
Prof. Dr. Suyahmo, M.Si
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
PRODI S2 MANAJEMEN PENDIDIKAN
KONSENTRASI KEPENGAWASAN SEKOLAH
SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2012/2013
BAB I PENDAHULUAN
Ilmu dapat dipelajari darimana saja, ilmu juga mempunyai sifat objek dalam inderawi dan
juga kasat mata. Ilmu berasal dari pemikiran-pemikiran yang ada pada setiap manusia.
Kadangkala ada pertanyaan dari pemikiran manusia, apa ilmu dan kebudayaan?, apakah
benar penciptaan ilmu dapat juga berasal dari kebudayaan?, mengapa kebudayaan sering
berubah seiringnya berkembangnya ilmu yang telah ada?. Apa hubungan antar ilmu dengan
kebudayaan? Itulah yang menjadikan sebuah ilmu baru muncul karena dari kegelisahan dan
pemikiran perbedaan manusia.
Makalah ini dibatasi hanya untuk membahas hubungan antara filsafat ilmu dan peningkatan
kebudayaan.
2.3 Rumusan Masalah
Oleh karena itu muncul masalah yang perlu dibahas yakni bagaimana sebenarnya
hubungan filsafat ilmu dengan peningkatan kebudayaan? Untuk menjawab persoalan
tersebut maka pembahasan diawali dengan pengertian dan ciri-ciri dari ilmu, pengertian
filsafat, pengertian dan unsur-unsur ke-budayaan, dan pengaruh timbal balik antara ilmu dan
kebudayaan.
BAB III PEMBAHASAN
Ilmu diartikan sebagai suatu pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem
menurut metode-metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerapkan gejala-gejala
tertentu di bidang pengetahuan tersebut, seperti ilmu hukum, ilmu pendidikan, ilmu ekonomi
dan sebagainya.
Ilmu diartikan sebagai pengetahuan atau kepandaian, tentang duniawi, akhirat, lahir, bathin,
dan sebagainya, sebagai ilmu akhirat, ilmu akhlak, ilmu bathin, ilmu sihir dan sebagainya.
(Depdikbud 1998: http://www.slideshare.net/herdisaksul/apa-itu-ilmu)
Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia
(http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu).
Jadi ilmu adalah usaha sadar manusia untuk mengungkap atau mengembangkan suatu
kejanggalan yang didapatkan dari pemikiran ilmu sebelumnya, dimana ilmu disini
dikembangkan untuk meningkatkan pemahaman dengan metode-metode yang didapatkan
dalam memajukan peradaban zaman yang telah berubah. Ilmu merupakan kumpulan
pengetahuan di dapatkan pemikiran-pemikiran manusia yang berbeda dengan metode dan
cara berbeda juga dan kegelisahan akan suatu gejala alam dan kebudayaan yang ada sesuai
perkembangan zaman.
3.3 Pengertian dan unsur unsur kebudayaan
Kata kebudayaan berasal dari kata Sanskerta buddhayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi
yang berarti budi atau akal. Dengan demikian ke-budaya-an dapat diartikan hal-hal yang
bersangku-tan dengan akal.Ada sarjana lain yang mengupas kata budaya sebagai suatu
perkembangan dari majemuk budi-daya, yang berarti daya dari budi. Karena itu mereka
membedakan budaya dari kebudayaan. Demikian budaya adalah daya dari budi yang berupa
cipta, karsa dan rasa itu. (Kontjoroningrat, 1986)
Definisi kebudayaan dari para ahli sangat beragam, sehingga pemilihan definisi kebudayaan
yang tepat sangat sukar. Berikut ini beberapa pengertian kebu-dayaan dari para ahli baik dari
budayawan Indonesia atau pun dari bangsa diluar Indonesia.
a. Ki Hajar Dewantoro.
Kebudayaan berarti buahbudi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua
pengaruh kuat, yakni alam dan zaman (kodrat dan masyarakat) yang merupakan bukti
kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesu-karan di dalam
hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada
lahirnya bersifat tertib dan damai.
Sutan Takdir Alisyahbana menga-takan bahwa kebudaya-an adalah manifestasi dari cara
berpikir sehingga menurutnya pola kebudayaan itu sangat luas sebaba semua laku dan
perbuatan tercakup didalamnya dan dapat diungkapkan pada basis dan cara berpikir
termasuk didalamnya persaan karena perasaan juga merupa-kan maksud dari pikiran.
c. Koentjoroningrat.
A.L. Kroeber dan C. Kluckhohn dalam bukunya Culture, a critical review of concepts and
definisitions mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi atau penjelmaan kerja
jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.
e. Malinowski
Unsur kebudayaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti bagian suatu kebudayaan
yang dapat digunakan sebagai satuan analisis tertentu. Dengan adanya unsur tersebut,
kebuda-yaan di sini lebih mengandung makna totalitas dari pada sekedar penjumlahan unsur-
unsur yang terdapat didalamnya. Oleh karena itu dikenal adanya unsur-unsur yang universal
yang melahirkan kebudayaan universal. Menurut C. Kluckhohn ada tujuh unsur dalam
kebudayaan universal, yaitu sistem religi dan upacara keagamaan, sistem organisasi
kemasyarakatan, sistem pengetahuan, sistem mata pencarian hidup, sistem teknologi dan
peralatan, bahasa, serta kesenian. (Supartono Widyosis-woyo,1996)
4.1 Kesimpulan
Ilmu merupakan bagian dari pengetahuan dan pengetahuan merupakan unsur dari
kebudayaan. Ilmu dan kebudayaan berada dalam posisi yang saling mempengaruhi satu sama
lain. Satu sisi pengembangan ilmu dalam suatu masyarakat tergantung dari kondisi
kebudayaannya. Sedangkan di sisi lainnya, pengembangan ilmu akan mempengaruhi jalannya
kebudayaan. Dalam rangka peningkatan kebudayaan, ilmu memiliki peranan ganda. Pertama,
ilmu merupakan sumber nilai yang mendukung terselenggaranya peningkatan kebudayaan.
Kedua, ilmu merupakan sumber nilai yang mengisi pembentukan watak suatu bangsa.
Pengkajian peningkatan kebudayaan tidak dapat dilepaskan dari pengembangan ilmu
dan pengembangan dari filsafat ilmu. Untuk itu dalam pengkajiannya berfokus pada usaha
untuk meningkatkan peranan filsafat ilmu sebagai sumber nilai yang mendukung peningkatan
Kebudayaan.
DAFTAR PUSTAKA
Adib, Mohammad H. 2010. \'Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika
Ilmu Pengetahuan\'. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.