1. Pengertian
Ilmu tidak pernah terlepas dari kehidupan. Adapun yang dimaksud dengan
ilmu berdasarkan asal katanya yaitu kata “ilmu” berasal dari bahasa arab alima -
ya’lamu – ‘ilman yang berarti mengetahui, memahami. Ilmu secara istilah diambil
dari bahasa Inggris science, yang berasal dari bahasa Latin Scientia dari bentuk kata
kerja scire yang berarti mempelajari dan mengetahui.
Sedangkan dalam Yunani adalah episteme yang berarti pengetahuan. Jadi, dari
beberapa asal kata mengenai ilmu tersebut, dapat disimpulakan bahwa ilmu memiliki
arti mengetahui baik dari bahasa Arab, Latin, Inggris dan Yunani. Tidak hanya dari
asal kata mengenai ilmu tersebut. Ilmu juga dijelaskan oleh beberap ahi secara
terperinci.
a. Alwi (2008) yang menjelaskan pengertian ilmu dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia bahwa ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang tersusun
secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan
untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang itu.
b. Jujun (2003: 11) mengungkapkan hal senada bahwa ilmu merupakan bagian
dari pengetahuan dan pengetahuan merupakan unsur dari kebudayaan.
c. Mundiri (2012: 5) juga mengatakan dalam bukunya tentang ilmu adalah tindak
lanjut dari pengetahuan yang membutuhkan pembuktian dengan metode yang
tersistematis.
d. Tim Dosen filsafat ilmu (2012: 22) berpendapat bahwa ilmu adalah kumpulan
pengetahuan yang memiliki syarat-syarat tertentu berupa objek baik objek
material maupun objek formal.
Dari beberapa pengertian para ahli mengenai ilmu, dapat disimpulkan
bahwa ilmu adalah kajian mendalam terhadap pengetahuan yang membutuhkan
penjelasan secara sistematis dengan menggunakan metode-metode tertentu
sebagai alat pembuktiannya. Dan jika dihubungkan dengan kebudayaan maka
dapat disimpulkan bahwa ilmu membutuhkan penjelasan lebih lanjut tentang ilmu
dan juga merupakan unsur dari kebudayaan.
Menurut The liang Gie (dalam ihsan, 2010-108), ilmu itu adalah sebuah
rangkaian aktivitas penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode untuk
memperoleh pemahaman secara rasional empiris mengenai dunia ini dalam
berbagai segi nya dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan
berbagai gejala yang ingin dimengerti manusia.
Ilmu merupakan kumpulan proses dengan menggunakan suatu metode
ilmiah yang menghasilkan suatu pengetahuan yang sistematis. Pengertian kata
ilmu secara bahasa adalah pengetahuan tentang sesuatu yang disusun secara
bersistem menurut metode metode tertentu, yang dapat digunakan untuk
menerangkan gejala gejala tertentu di bidang itu (Bachtiar,2007).
Ciri-ciri utama ilmu secara terminologi adalah:
a. Ilmu adalah pengetahuan yang bersifat koheren, empiris, sistematis, dapat
diukur dan dibuktikan.
b. Koherensi sistematik ilmu.
c. Tidak memerlukan kepastian lengkap.
d. Bersifat objektif.
e. Adanya metodologi.
f. Ilmu bersumber didalam kesatuan objeknya.
g. Kebudayaan.
Manfaat ilmu
Ilmu yang telah diperoleh dari hasil eksperimen atau pembuktian memiliki
manfaat terhadap kehidupan manusia maupun terhadap perkembangan ilmu itu
sendiri, manfaat dari ilmu tersebut antara lain:
a. Ilmu telah banyak membantu manusia dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu juga
menghasilkan kebudayaan.
b. Ilmu mengubah cara manusia dalam bekerja dan berpikir.
c. Ilmu memberikan sumbangan keserasian dalam pergaulan antar-insan.
Dari manfaat ilmu tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa ilmu itu terus
mengalami perkembangan sering dengan kemajuan zaman dan tuntutan kehidupan.
Ilmu selalu hadir dengan inovasi-inovasi baru yang diciptakan dari kreatifitas untuk
menunjang aktivitas manusia dan kehidupan. Ilmu bertujuan sekurang-kurangnya
berurusan dengan beberapa hal salah satunya yaitu kebenaran. Ilmu mencari
kebenaran melalui akal pikiran, logika dan empiris (pengalaman). Tidak semua
masalah yang dipertanyakan manusia dapat dijawab dengan positif melalui ilmu
pengetahuan, karena ilmu itu terbatas (objek, subyek dan metodologinya).
Kata budaya berasal dari kata sansekerta buddayah, yaitu bentuk dari jamak
buddhi yang berarti budi atau akal (Ihsan, 2010-245). Dengan demikian kebudayaan
dapat diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan akal.
Kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya yang kompleks mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, susila,
hukum adat dan setiap kecakapan dan kebiasaan.
Definisi kebudayaan ialah cara berpikir dan cara merasa, yang menyatakan
diri dalam seluruh segi kehidupan sekelompok manusia, yang membentuk kesatuan
sosial dalam suatu ruang dan waktu. Cara berpikir dan cara merasa itu menyatakan
diri dalam berlaku dan cara berbuat.
Jadi kebudayaan meliputi seluruh kehidupan manusia, segi kehidupan yang
dimaksud identik dengan apa yang diistilahkan oleh antropologi dengan kultural
universal atau pola kebudayaan sejagat, yaitu segi segi kebudayaan yang universal
ditemukan dalam tiap kebudayaan. antara masyarakat dan kebudayaan terjalin
hubungan dan pengaruh yang sangat dekat.
Pengertian Kebudayaan menurut beberapa ahli, yaitu:
a. Taylor (dalam Tim Dosen Filsafat Ilmu UGM, 2010: 155) mengartikan
kebudayaan sebagai keseluruhan kompleks yang mencakup pengetahuan,
kepercayaan, seni, hukum, moral, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan dan
kebiasaan lain yang dibutuhkan manusia sebagai anggota masyarakat.
b. Menurut Jujun (2003) kebudayaan diartikan sebagai perangkat sistem nilai, tata
hidup dan sarana bagi manusia dalam kehidupan.
c. Djojodigono (1958) memberikan definisi mengenai kebudayaan adalah daya dari
budi yang berupa cipta, karsa dan rasa.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kebudayaan adalah
seperangkat sistem nilai, tata hidup, dan sarana bagi manusia dalam kehidupan yang
berupa cipta, rasa, dan karsa.
Hakikat Kebudayaan
Hakikat kebudayaan ada empat yaitu:
a. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia.
b. Kebudayaan itu ada sebelum generasi lahir dan kebudayaan itu tidak dapat
hilang setelah generasi tidak ada.
c. Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya.
d. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang memberikan kewajiban-kewajiban.
Dari keempat hakikat kebudayaan tersebut, diketahui bahwa kebudayaan
menjadi identitas manusia. Kebudayaan bersifat turun-temurun yang diwariskan dari
generasi ke generasi, kebudayaan itu sudah ada sebelum kita lahir karena sudah
dimiliki oleh orang-orang terdahulu, dan setelah kita tidak ada, kebudayaan itu akan
tetap ada karena kita juga akan meariskannya kepada generasi. Tidak hanya itu,
kebudayaan berperan untuk mengontrol karena terdapat aturan di dalamnya.
Komponen kebudayaan:
Komponen kebudayaan mencirikan klasifikasi tiga bagian wilayah kebudayaan yaitu:
a. Hubungan antara manusia dan alam,yang berkaitan dengan kemampuan
manusia mempertahankan kelangsungan hidupnya “material”.
b. Hubungan antara manusia yang terkait dengan hasrat dan upaya untuk meraih
status dan hasil dalam kebudayaan masyarakat.
c. Aspek-aspek yang berkaitan dengan spiritual.
Unsur-unsur kebudayaan:
Unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah kebudayaan ada tujuh yaitu:
a. Bahasa merupakan hal yang terpenting bagi manusia, sebagai alat untuk
berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain atau berhubungan dengan
sesamanya, sebagai suatu pemenuhan kebutuhan social.
b. Sistem pengetahuan. Manusia dibekali oleh akal dan pikiran sehingga berusaha
untuk mencari tahu jawaban akan pertanyaan apa, bagaimana, dan mengapa suatu
hal tersebut terjadi.
c. Sistem kekerabatan dan organisasi sosial adalah usaha manusia untuk membentuk
masyarakan melalui kelompok kecil atau kelompok sosial sehingga terjalin sebuah
kekerabatan yang sadar akan dirinya yang tidak dapat bertahan hidup sendiri dan
memiliki kepentingan yang sama.
d. Sistem peralatan hidup dan teknologi yang lahir dan timbul karena manusia
dibekali oleh akal sehingga berpikir untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat
untuk kehidupan.
e. Sistem ekonomi dan mata pencaharian. Untuk mencukupi kebutuhan hidup,
manusia memiliki berbagai cara mata pencaharian untuk menjaga kelangsungan
hidupnya.
f. Sistem religi. Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang
muncul karena kesadara bahwa ada zat yang lebih dan maha kuasa sehingga
manusia melakukan berbagai cara untuk berkomunikasi dengan kekuatan
supranatural tersebut.
g. Kesenian. Manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan
psikis mereka sehingga lahirlah kesenian.
Sifat kebudayaan:
Bukan hanya manusia, kebudayaan juga memiliki sifat sebagaimana terterah pada
berikut ini:
a. Etnosentris adalah persepsi yang dimiliki oleh individu dan menganggap bahwa
kebudayaannya yang terbaik dibandingkan dengan kebudayaan yang lain.
b. Universal artinya kebudayaan itu bersifat umum (berlaku untuk semua orang atau
untuk seluruh dunia).
c. Akulturasi merupakan perpaduan atau percampuran dua kebudayaan atau lebih
yang saling bertemu dan saling mempenaruhi sehingga terbentuk kebudayaan
yang baru.
d. Adaptif berarti bahwa kebudayaan itu selalu mampu menyesuaikan diri.
e. Dinamis (Flexibel) artinya bahwa kebudayaan itu terus mengalami perkembangan
seiring dengan semakin berkembangnya kehidupan, dan kebudayaan itu dapat
ditempatkan dan mengikut atau sesuai dengan keberadaannya.
f. Integratif (integrasi) artinya kebudayaan itu memadukan semua unsur yang dapat
mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat.
Fungsi kebudayaan:
Kebudayaan berfungsi sebagai:
a. Suatu hubungan pedoman antarmanusia atau kelompok.
b. Wadah untuk menyatukan perasaan-perasaan dan kehidupan lainnya.
c. Pembimbing kehidupan manusia.
d. Pembeda antar manusia dan binatang.
Secara garis besar, fungsi kebudayaan adalah untuk mengatur manusia agar
dapat mengetahuai bagaimana seharusnya bertindak dan berbuat serta bersikap ketika
berhubungan dengan orang lain di dalam kehidupan.
Wujud kebudayaan:
Wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga yaitu:
a. Gagasan (wujud ideal) adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya yang sifatnya abstrak.
b. Aktivitas (tindakan) adalah aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan
kontak, serta begaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang
berdasarkan adat teta kelakuan.
c. Artefak (karya) adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas,
perbuatan dan karya berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diindrai.
Daftar Pustaka
The Liang Gie. (1987). PengantarFilsafat Ilmu. Yogyakarta: Yayasan Studi Ilmu dan
Teknologi.
https://mayakristiantini.wordpress.com/2017/05/03/filsafat-ilmu-hubungan-antara-ilmu-dan-
kebudayaan-serta-dengan-etika-keilmuan/
https://mynida.stainidaeladabi.ac.id/asset/file_pertemuan/7e976-febyana-siti-nurbayah-ilmu-
dan-kebudayaan-nasional.pdf