Anda di halaman 1dari 4

MAKNA KEBUDAYAAN

Pengertian Kebudayaan

Pengertian Kebudayaan – Acapkali Kita melihat kebudayaan berdasarkan sudut pandang


material atau dengan hal-hal yang berkaitan dengan sebuah kesenian atau karya manusia,
seperti: tari, tarik suara, drama, candi, relief, dan sebagainya. Terkadang juga,
kebudayaan mengarah pada pola tingkah laku masyarakat dalam sebuah lingkup tertentu.
Pandangan-pandangan tersebut tidak sepenuhnya salah, karena bentuk-bentuk material tersebut
mencerminkan sebuah eksistensi budaya yang benar-benar hidup di masyarakat. Namun, jika
dikaji lebih jauh, pengertian kebudayaan tidak hanya sampai pada tahap materi saja, kebudayaan
dapat ditemukan dalam pandangan hidup, tata-nilai, serta norma-norma.
Untuk memahami definisi kebudayaan, mari kita simak pembahasan berikut;

A. ETIMOLOGI
Etimologi Kebudayaan

Secara etimologi, kata “kebudayaan” berasal dari bahasa sansekerta “budhayah” (merupakan
bentuk jamak dari kata “budhi“) yang memiliki pengertian budi, akal, atau hal yang berkaitan
dengan akal. Adapun kata “budaya“, merupakan bentuk jamak dari kata “budi-daya“,
yaitu daya dari budi yang berupa cipta, rasa, dan karsa. Maka, hasil dari cipta, rasa, dan karsa
tersebut diistilahkan dengan “kebudayaan“.

Kebudayaan dipadankan dengan kata “culture” dalam bahasa Inggris atau “cultuur” dalam
bahasa Belanda. Culture sendiri berasal dari kata “colera” dalam bahasa Latin yang memiliki
makna mengolah, mengerjakan, atau menyuburkan. Lalu, dari pengertian leksikal ini maknanya
berkembang sebagai “segala daya, aktivitas, dan tindakan manusia untuk mengolah tanah dan
mengubah alam”.
Lantas, bagaimana KBBI mendeskripsikan pengertian kebudayaan?. Kebudayaanmerupakan
kata benda yang terdiri dari lima suku kata “ke-bu-da-ya-an“. Kata ini merupakan kata turunan
yang berasal dari akar kata “budaya” yang memiliki pengertian “pikiran atau akal budi“.
Sedangkan pengertian kebudayaan sendiri diartikan sebagai hasil kegiatan dan penciptaan batin
(akal-budi) manusia, sedangkan dari sudut pandang antropologi, ia dimaknai sebagai keseluruhan
pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami lingkungan serta
pengalamannya dan yang menjadi pedoman tingkah lakunya.

B. TERMINOLOGI
Kebudayaan merupakan hal yang terus berkembang dan terus diamati oleh peneliti. Tidak jarang
jika banyak persepsi dan definisi yang disampaikan berbeda satu sama lain, namun hal tersebut
merupakan bagian dari sebuah kajian yang harus diapresiasi dengan baik agar dapat diambil
manfaatnya. Berikut adalah pengertian kebudayaan menurut para ahli;

1. Kebudayaan merupakan keseluruhan aktifitas yang meliputi tindakan, perbuatan,


tingkah laku manusia, dan hasil karyanya yang didapat melalui belajar.
(Koentjaraningrat)
2. Kebudayaan adalah keseluruhan hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. (Selo
Sumardjan)
3. Kebudayaan sangatlah kompleks, ia mencakup pengetahuan, kepercayaan, moral,
hukum adat istiadat, kesenian, serta kebiasaan-kebiasaan lainnya yang didapat oleh
manusia sebagai anggota masyarakat. (E.B. Taylor)
4. Kebudayaan merupakan konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan hasil dari
tingkah laku yang dipelajari tersebut, dimana unsur pembentuknya didukung oleh
masyarakat lainnya dan diteruskan oleh generasi selanjutnya. (R. Linton)
5. Kebudayaan merujuk pada organisasi pengalaman yang telah dicapai oleh
sekelompok masyarakat, termasuk di dalamnya standar mereka terhadap persepsi,
prediksi, penilaian dan tingkah laku. (Charles A. Valentine)
6. Kebudayaan merupakan manifestasi kehidupan individu maupun kelompok
(masyarakat). Ia dipandang sebagai sesuatu yang dinamis, bukan sesuatu yang kaku
atau statis. (Van Peursen)
7. Kebudayaan adalah seperangkat pengetahuan, kepercayaan, moral, hukum, kesenian,
yang dijadikan pedoman dalam bertindak untuk memecahkan persoalan yang dihadapi
dalam liku-liku kehidupan. (Mundzirin Yusuf, dkk)
Pengertian Kebudayaan Menurut Koentjoroningrat
Menurut Koentjoroningrat pengertian kebudayaan adalah "keseluruhan sistem gagasan, tindakan,
dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia
dengan belajar".

Prof. DR. Koentjoroningrat adalah Sarjana Sastra Bahasa Indonesia dari Universitas Indonesia
1952, Beliau meraih gelar M.A. bidang Antropologi dari Yale University, AS, 1956 dan doktor
antropologi dari Universitas Indonesia, 1958.

Prof. DR. Koentjoroningrat adalah perintis berdirinya sebelas jurusan antropologi di berbagai
universitas di Indonesia. Ilmuwan yang mahir berbahasa Belanda dan Inggris ini juga tekun
menulis. Beberapa karya tulisnya telah menjadi rujukan bagi dosen dan mahasiswa di Indonesia.
Ia banyak menulis mengenai perkembangan antropologi Indonesia. Sejak tahun 1957 hingga
1999, ia telah menghasilkan puluhan buku serta ratusan artikel.

Melalui tulisannya, ia mengajarkan pentingnya mengenal masyarakat dan budaya bangsa sendiri.
Buah-buah pikirannya yang terangkum dalam buku sering dijadikan acuan penelitian mengenai
kondisi sosial, budaya, dan masyarakat Indonesia, baik oleh para ilmuwan Indonesia maupun
asing.

Salah satu bukunya yang menjadi pusat pembelajaran para mahasiswanya adalah Antropologi
Indonesia, yang diterbitkan pada tahun 1963. Dalam buku itu, diceritakan kegiatan Prof Dr
Koentjaraningrat dalam menimba ilmu. Juga di dalamnya, dia menjadi tokoh pusat dalam
perkembangan antropologi.

Menurut Koentjaraningrat Kebudayaan mempunyai unsur unsur yang bersifat universal. Unsur
unsur kebudayaan tersebut dianggap universal karena dapat ditemukan pada semua kebudayaan
bangsa bangsa di dunia. Menurut Koentjaraningrat ada tujuh unsur kebudayaan universal yaitu

1. Bahasa. Bahasa adalah suatu pengucapan yang indah dalam elemen kebudayaan dan
sekaligus menjadi alat perantara yang utama bagi manusia untuk meneruskan atau
mengadaptasi kan kebudayaan. Bentuk bahasa ada dua yaitu bahasa lisan dan bahasa
tulisan.
2. Sistem Pengetahuan. Sistem pengetahuan itu berkisar pada pegetahuan tentang kondisi
alam sekelilingnya dan sifat sifat peralatan yang dipakainya. Sistem pengetahuan
meliputi ruang pengatahuan tentang alam sekitar, flora dan fauna, waktu, ruang dan
bilangan, sifat sifat dan tingakh laku sesama manusia, tubuh manusia.
3. Sistem Kemasyarakatan atau Organisasi Sosial. Organisasi Sosial adalah sekelompok
masyarakat yang anggotanya merasa satu dengan sesamanya. Sistem kemasyarakatan
atau organisasi sosial yang meliputi: kekerabatan, asosiasi dan perkumpulan, sistem
kenegaraan, sistem kesatuan hidup, perkumpulan.
4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi. Yang dimaksud dengan teknologi adalah jumlah
keseluruhan teknik yang dimiliki oleh para anggota suatu masyarakat, meliputi
keseluruhan cara bertindak dan berbuat dalam hubungannya dengan pengumpulan bahan
bahan mentah, pemrosesan bahan-bahan itu untuk dibuat menjadi alat kerja,
penyimpanan, pakaian, perumahan, alat trasportasi dan kebutuhan lain yang berupa benda
meterial. Unsur teknologi yang paling menonjol adalah kebudayaan fisik yang meliputi,
alat alat produksi, senjata, wadah, makanan dan minuman, pakaian dan perhiasan, tempat
berlindung dan perumahan serta alat alat transportasi.
5. Sistem mata pencaharian hidup. Sistem mata pencaharian hidup merupakan segala
usaha manusia untuk mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan. Sistem mata
pencaharian hidup atau sistem ekonomi yang meliputi, berburu dan mengumpulkan
makanan, bercocok tanam, peternakan, perikanan, perdagangan.
6. Sistem Religi. Sistem religi dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang terpadu antara
keyakinan dan praktek keagamaan yang berhubungan dengan hal hal suci dan tidak
terjangkau oleh akal. Sistem religi yang meliputi, sistem kepercayaan, sistem nilai dan
pandangan hidup, komunikasi keagamaan, dan upacara keagamaan.
7. Kesenian. Secara sederhana kesenian dapat diartikan sebagai segala hasrat manusia
terhadap keindahan. bentuk keindahan yang beraneka ragam itu timbul dari imajinasi
kreatif yang dapat memberikan kepuasan batin bagi manusia. Secara garis besar, kita
dapat memetakan bentuk kesenian dalam tiga garis besar, yaitu seni rupa, seni suara dan
seni tari.

Anda mungkin juga menyukai