A. Definisi Kebudayaan
Menurut ilmu antropologi, kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan,
tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan
milik manusia dengan belajar. Dari pengertian tersebut maka, kita dapat mengartikan
bahwa seluruh tindakan manusia adalah “kebudayaan”.
Kata “Kebudayaan ” dan “Culture”. Kata “kebudayaan” berasal dari bahasa
Sansekertabuddhayah, yaitu bentuk jamak dari “budi” atau “akal”. Dengan demikian
kebudayaan dapat diartikan “hal-hal yang bersangkutan dengan akal”. Ada sarjana lain
yang mengupas kata budaya sebagai suatu perkembangan dari majemuk budi-daya, yang
berarti “daya dan budi”. Karena itu mereka membedakanbudaya dari kebudayaan .
Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, karsa, dan rasa. Sedangkan kebudayaan
adalah hasil dari cipta, karsa dan rasa itu. Dalam istilah “antropologi-budaya” perbedaan
itu ditiadakan. Kata “budaya ” merupakan singkatan saja dari “kebudayaan” dengan arti
yang sama.
Kata “culture” berasal dari bahasa Latin colere yang berarti “mengolah,
mengerjakan,”terutama mengolah tanah dan bertani. Kemudian arti ini berkembang
menjadi segala daya atau upaya serta tindakan manusia untuk mengolah tanah dan
merubah alam.
Jadi, inti dari kebudayaan adalah segala tindakan yang dilakukan yang manusia
yang mempunyai besar kemungkinan berpengaruh pada lingkungan sekitarnya.
B. Wujud Budaya
Kebudayaan sebagai tindakan manusia yang diperoleh melalui belajar yang
kemudian melahirkan karya sebagai peradaban manusia. Kebudayaan tidak hanya berupa
gagasan, ide tapi juga benda-benda (artefak) yang merupakan hasil karya manusia pada
zamannya. Sebagai karya manusia, kebudayaan memiliki wujud sebagai sistem dari ide-
ide manusia. Dalam hal ini Talcott Parsons dan A.L. Kroeber secara tajam membedakan
wujud kebudayaan sebagai sistem ide dengan konsep- konsep kebudayaan sebagai suatu
rangkaian tindakan dan aktivitas manusia yang berpola. J.J. Honingmann dalam
memandang wujud kebudayaan membedakan tiga gejala kebudayaan yaitu; (1) ideas, (2)
activities dan (3) artifacts. Koentjaraningrat sependapat dengan Honingmann yang
mengemukakan bahwa kebudayaan itu memiliki tiga wujud terdiri atas:
1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-
norma, peraturan dan sebagainya.