Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH

HAKEKAT DAN TEORI TENTANG

MANUSIA, BESERTA KOMPONENNYA

Disusun Oleh:

- Chelsea Artamevia

- Claudia Anastasya Pasali

- Arya Dinata Hardi

- Andika Gabriel

- Ari Wijaksono

XI IPA 4

SMAN 4 LUWU UTARA


KATA PENGANTAR

Memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT. karena atas berkah dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini, yang berjudul
Hakekat dan Teori Tentang Manusia, Beserta Komponennya. Dengan
harapan kita sebagai manusia dapat mengetahui serta memahami potensi-
potensi Manusia dan juga bagaimana sosok manusia itu menurut para ahli
dan para pakar. Dan saya juga tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada pihak yang telah mendukung dalam pembuatan makalah ini.

Penulis sadar makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kritik
maupun saran diharapkan dapat diberikan kepada pembaca untuk lebih
menyempurnakan makalah ini. Semoga bermanfaat. Terima kasih.
DAFTAR ISI

BAB 1. Pendahuluan...........................................................................2

A. Latar Belakang...................................................................2

BAB 2. Pembahasan...........................................................................3

A. Pendefinisian Manusia......................................................3

B. Komponen Manusia...........................................................4

C. Manusia Menurut Pandangan Plato.................................5

a. Filsafat ketuhanan dan hubungannya dengan

manusia..........................................................................5

b. Metafisika Aristoteles...................................................6

c. Etika Sebagai Filsafat Moral.........................................7

D. Kebebasan Eksistensial Menuju Kesadaran Pulang......7

BAB 3. Penutup...................................................................................8

A. Kesimpulan........................................................................8

Daftar Pustaka....................................................................................9
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu cara memahami hakekat manusia adalah dengan


pendekatan yang lebih mengarah kepada teori tentang
kepribadian manusia. Dewasa ini telah banyak hasil yang dicapai
oleh para ahli psikologi dalam usaha untuk menyusun teori
kepribadian. Pembahasan tentang kepribadian ini berkaitan erat
dengan perilaku manusia yang salah satu determinannya adalah
motivasi. Berdasarkan penggolongan determinan perilaku
manusia itulah para ahli psikologi mengemukakan teori-teorinya
tentang motivasi.

Manusia bukanlah sesosok binatang ataupun makhluk yang


lainnya, manusia sangatlah berbeda.Perbedaaan nya itu
mendasari manusia untuk berpotensi dan berkembang disetiap
kehidupan, Manusia memiliki isi yang sangat berharga yang
membuat manusia itu sangatlah sempurna ciptaan Allah SWT.
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pendefinisian Manusia

Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi


biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran.
Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens
(Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies
primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak
berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan
menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama,
dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau
makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan
dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka
dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi
mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan
teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk
membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama
lain serta pertolongan. Penggolongan manusia yang paling utama
adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis
kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau
perempuan.

B. Komponen Manusia
Manusia terbentuk dari empat bagian atau komponen yang tidak
terpisahkan, yaitu:

Pertama, Fisik atau jasad. Inilah bagian paling mudah dikenali.


Fisik merupakan komponen utama dari semua makhluk di bumi
ini. Melalui fisik inilah keberadaan makhluk di bumi dapat dilihat,
dirasa dan dikenali. Karena komponen fisik ada di seluruh
makhluk bumi, baik makhluk hidup maupun mati, maka tingkatan
fisik merupakan tingkatan terendah, setara dengan tingkatan
tumbuhan, hewan, tanah dan seterusnya.

Kedua, Nyawa atau jiwa. Komponen ini menjadi pembeda antara


makhluk hidup dan makhluk mati. Semua makhluk hidup
mempunyai komponen ini, termasuk orang gila, dan lenyap
tatkala mati.

Ketiga, Akal. Akal hanya diberikan kepada makhluk hidup, tapi


tidak semua makhluk hidup memilikinya. Tumbuhan merupakan
contoh yang tidak berakal. Makhluk hidup dianugerahi
kemampuan akal yang berbeda-beda.

Keempat, Ruh. Komponen inilah yang membedakan manusia


dengan makhluk hidup lain seperti hewan. Ruh inilah yang
memberikan rasa senang, cinta, benci, sombong, dengki, dendam,
kawatir dan seterusnya. Ruh pula yang selalu menggiring manusia
untuk selalu mencari Sang Kuasa.

C. Manusia Menurut Pandangan Plato


Manusia adalah makhluk ciptaan yang paling sempurna,
keberadaannya di dunia ini menunjukkan suatu perjalanan sejarah
yang sangat panjang. Plato menyebutkan bahwa manusia terdiri
dari roh dan badan, keduanya dipandang sebagai dua kenyataan
yang mesti dibedakan dan dipisahkan. Plato juga menjelaskan
mengenai realitas manusia yang sesungguhnya adalah jiwa.
Melalui pernyataan tersebut Plato menyebutkan bahwa manusia
adalah makhluk ganda. Ia memiliki tubuh yang berubah dan tidak
terpisahkan dengan indra. Semua yang manusia punya
didasarkan pada tubuh, dan karenanya tidak dapat dipercaya.
Namun, manusia memiliki jiwa yang abadi, sehingga jiwa ini
menjadi dunia bagi akal.

a. Filsafat ketuhanan dan hubungannya dengan manusia

Filsafat ketuhanan merupakan pemikiran kritis, sistematis,


metodis, dan mendasar tentang Tuhan. Dalam kepercayaannya,
manusia berurusan dengan bagaimana kepercayaannya akan
Tuhan dapat dipertanggungjawabkan secara rasional. Salah satu
objek yang paling mendasar ialah kesadaran manusia itu tentang
Tuhan. Kesadaran manusia tentang Tuhan yang banyak
dipermasalahkan dalam filsafat ketuhanan adalah soal
keberadaan Tuhan itu sendiri. Kesadaran tersebut misalnya
seperti yang ditemukan dalam agama maupun pengertian
manusia tentang Tuhan. Tuhan tidak pernah menjadi bahan
penyelidikan secara langsung, sehingga filsafat ketuhanan hanya
dapat memiliki batas berupa refleksi atas fenomena kesadaran
manusia tentang Tuhan.
b. Metafisika Aristoteles

Kenyataan hidup manusia saat ini adalah memikirkandirinya yang


belum diketahui asal-usulnya dan sampai sekarang masih
menjadi perdebatan yang semakin berkepanjangan. Namun
keberadaan manusia di dunia ini sangat mempengaruhi segala
apa yang ada. Menurut Martin Heidegger mengada menjadi
peziarahan terusmenerus manusia dan kematian yang bisa
menghentikannya. Melalui pernyataan Heidegger tersebut sangat
jelas bahwa manusia sepanjang hidupnya melakukan penziarahan
di dunia ini, guna mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan
dan mendapatkan kepuasannya di dalam dunia ini. Sebagai
makhluk yang memiliki akal budi, manusia seharusnya bisa
melakukan apa yang baik bagi dirinya maupun bagi orang yang
ada di sekitarnya. Sementara menurut pandangan Aquinas
manusia ada karena Sang pengada ialah, Allah. Pandangan itulah
yang mengarahkan manusia pada kesadaran, bahwa dirinya patut
mensyukuri keberadaannya sebagai makhluk yang berakal budi.

c. Etika Sebagai Filsafat Moral

Etika adalah filsafat tentang nilai baik dan buruk. Selain itu, etika
juga merupakan pengetahuan tentang nilai itu sendiri. Etika
masuk ke dalam filsafat moral yang membahas nilai-nilai dan ide-
ide dari manusia. Tingkah laku manusia akan diselidiki oleh etika
secara menyeluruh. Etika juga merupakan cabang dari ilmu
pengetahuan yang mengalami perkembangan, perkembangan itu
sendiri memunculkan implikasi-implikasi pengetahuan yang
sangat beragam, sehingga hal tersebut mempengaruhi kehidupan
manusia secara mendalam. Salah satu konsep etika sebagai
bidang kajian filsafat, khususnya filsafat moral, etika sudah lama
menjadi perbincangan dalam wacana intelektual para filsuf.

D. Kebebasan Eksistensial menuju Kesadaran Pulang

Anugerah “kebebasan eksistensial” sebenarnya sudah kita


rasakan sejak kecil. Sebagai manusia, kita memiliki kebebasan
untuk berfilsafat atau berpikir filosofis dalam memotret realitas.
Anak-anak disebut dengan “filsuf sesungguhnya” karena
mempertanyakan segala sesuatu yang ada di sekitarnya,
meskipun itu merupakan sesuatu yang sepele bagi orang dewasa.
Ini mengindikasikan bahwa manusia sudah memiliki intuisi
filosofis yang inheren dalam diri. Muthahhari dalam karyanya
tersebut mengungkapkan bahwa manusia dengan kebebasan
yang inheren dalam dirinya bertanggung jawab atas
perkembangan diri dan perbaikan masyarakat. Alam semesta
merupakan sekolah bagi manusia dan Tuhan menuntun manusia
dalam usahanya. Manusia pun memiliki peran kausal terhadap
tindakan-tindakannya; bahkan berpengaruh dalam membentuk
nasibnya sendiri. Dalam perjalanan hidup ini, kita dihadapkan
pada kondisi yang mengharuskan kita untuk bergerak; tak hanya
jiwa, tetapi juga raga. Menikmati perjalanan tak selamanya
berdiam di titik yang sama, kita pun harus mengambil keputusan
untuk berpindah. Kita terkadang memilih keluar dari zona nyaman
untuk mengembangkan diri, mencari pengalaman baru, atau
menemukan tempat yang menghargai kompetensi kita.

BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Keberadaan manusia di muka bumi ini mempunyai misi utama,


yaitu beribadah kepada Allah SWT. kehadiran manusia tidak
terlepas dari asal usul kehidupan di alam semesta. Manusia
hakihatnya adalah makhluk ciptaan Allah SWT. Pada diri manusia
terdapat perpaduan antara sifat ketuhanan dan sifat kemakhlukan.
Dalam pandangan Islam, sebagai makhluk ciptaan Allah SWT
manusia memiliki tugas tertentu dalam menjalankan
kehidupannya di dunia ini. Untuk menjalankan tugasnya, manusia
dikaruniai akal dan pikiran Oleh Allah SWT. Hakekat manusia
dalam pandangan islam yaitu sebagai khalifah di bumi ini. Yang
mampu merubah bumi ini kearah yang lebih baik. Hal yang
menjadikan manusia sebagai khalifah adalah karena manusia
memiliki kelebihan yang tidak dimiliki makhluk lainnya, seperti
akal dan perasaan. Selain itu manusia diciptakan Allah dalam
bentuk yang paling baik, ciptaan Allah yang paling sempurna
DAFTAR PUSTAKA

Komponen Manusia:

https://www.zonanalar.com/artikel/filsafat/filosofi-hidup-
manusia/

Filosofi Kehidupan Manusia:

https://lsfdiscourse.org/pandangan-filosofis-tentangmanusia/

Pendefinisian Manusia:

http://id.dbpedia.org/page/Manusia

Eksistensial Rollo May:

https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jaqfi/article/download/116
69/5606

Anda mungkin juga menyukai