DISUSUN OLEH :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
Ibu Ir. Lisa Sulistyawati M.M selaku dosen mata kuliah Ilmu Kealaman
terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna.Oleh sebab itu,
yang akan saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
orang khususnya bagi para pembaca. Saya mohon maaf yang sebesar-
2
DAFTAR ISI
3
BAB 1
PENDAHULUAN
sebagainya.
Manusia sebagai makhluk hidup yang berpikir dan dibekali rasa ingin
tahu. Rasa ingin tahu inilah yang akan mendorong untuk mengenal dan
Dan dari sekian banyak ciri-ciri manusia sebagai makhluk hidup, akal
manusia.
4
1.2 RUMUSAN MASALAH
5
BAB 2
PEMBAHASAN
bersumber dari otak dan budi yang bersumber pada jiwa. Karena manusia
inderanya.
maupun tulisan.
(homo humanis).
6
6. Manusia mempunyai kepercayaan dan beragama (homo religious).
sosial. Kehadiran manusia tidak lepas dari asal usul kehidupan alam
semesta.
Asal usul manusia menurut ilmu pengetahuan tidak bisa dipisahkan dari
teori tentang spesies lain yang telah ada sebelum proses evolusi.
di luar dirinya. Dan juga manusia mampu berpikir tentang diri dan
7
dengan manusia lainnya sehingga bersifat unik dan subjek yang
kedudukan tertentu.
kebudayaan.
8
Manusia sebagai Makhluk Beragama
pemangsa.
perbuatannya
9
Rasa ingin tahu manusia akan sesuatu terus berkembang
tahu tentang benda di sekeliling, alam sekitar, angkasa, bahkan tentang diri
sendiri. Rasa ingin tahu tidak dimiliki oleh makhluk lain. Rasa ingin tahu
juga hal yang rumit sekalipun. Manusia mempunyai rasa ingin tahu yang
Makhluk lain seperti hewan atau tumbuhan juga memiliki rasa ingin
Berkembangnya rasa ingin tahu ini dimulai dari pertanyaan dari sesuatu
10
sekitarnya. Walaupun sudah ada jawaban terhadap pertanyaannya, pasti
hal yang belum manusia dapatkan penjelasan atau jawabannya. Rasa ingin
tahu ini muncul ketika manusia dihadapkan pada fenomena alam yang
dirasakannya dimana fenomena alam sebagai salah satu aspek dari alam
semesta.
dan investigasi. Ada beberapa cara agar untuk menciptakan rasa ingin tahu
merupakan kunci utama agar selalu memiliki rasa ingin tahu; berpikir dua
kali mengenai sesuatu hal dan tetap mencari tahu serta memperhatikan hal-
informasi juga salah satu cara agar menciptakan rasa ingin tahu.
11
2.3 Sifat Keingintahuan Manusia
Manusia dengan rasa ingin tahunya yang besar dan selalu berusaha
mencari keterangan tentang fenomena alam yang sudah amati. Rasa ingin
1. Mitos
2. Wahyu
4. Prasangka
5. Intuisi
6. Penemuan kebetulan
7. Cara-coba-ralat
Pada zaman Yunani (600-200 SM) terjadi pola pikir yang lebih maju dari
12
ingin tahu yang harus dipenuhi. Sehubungan dengan kemajuan zaman,
ukuran badan dan fungsi fisik yang murni, sedangkan perkembangan lebih
13
Tentunya dalam mempelajari perkembangan manusia, seluruh aspek
tersebut saling berkaitan satu sama lain. Begitu juga dalam penggunaan
primat atau kera tapi ternyata gagal karena tidak ditemukan bukti-bukti
Disebut sifat hakikat manusia karena secara haqiqi sifat tersebut hanya
dimiliki oleh manusia dan tidak terdapat pada hewan. Karena manusia
mempunyai hati yang halus dan dua pasukannya. Pertama, pasukan yang
tampak yang meliputi tangan, kaki, mata dan seluruh anggota tubuh, yang
seperti syaraf dan otak. Inilah yang disebut kemauan. Pengetahuan dan
14
2.5 Perkembangan Fisik Manusia
dari sel kromosom sperma yang identik dengan kromosom sel telur,
pada prosesnya akan terjadi kromosom yang tidak homolog yang akan
menjadi laki-laki.
otaknya.
g. Bergerak
15
Sama dalam Sistem Saraf
perubahan emosi
16
2.6 Perkembangan Sifat dan Pikiran Manusia
manusia memiliki kecerdasan yang lebih baik dari makhluk lain, sehingga
memungkinkan manusia untuk selalu berbuat lebih baik dan bijak bagi diri
mereka amati, seperti rasa ingin tahu yang tidak dimiliki hewan, mereka
tidak akan pernah puas. Manusia adalah makhluk hidup yang memiliki
17
karena pemikiran manusia dapat berkembang secara tidak langsung.
apa yang benar dan apa yang salah. Perkembangan ilmu pengetahuan
memahami atau menambah ilmu. Oleh karena itu, penumpukan ilmu akan
18
dan motorik yang baik. Masa ini juga merupakan “masa tenang”
bertanggung jawab.
ini berasal dari istilah "positif" dan didefinisikan sebagai "teori yang
19
dipahami. Baginya, positivisme adalah puncak dalam sejarah ilmu
Tahap Teologis
Tahapan ini merupakan tahapan paling awal bagi manusia untuk mencari
Manusia saat ini dipengaruhi oleh dua jenis rasionalitas yang berbeda,
kekuatan, misalnya filsuf Thales percaya bahwa bumi terbentuk dari air.
dewa di satu padukan menjadi satu kekuatan, disebut Tuhan atau Allah.
Tahap ini adalah pertama kalinya Fir'aun menyebut dirinya dewa dan
20
Pada fase Teologis kesadaran yang muncul di masyarakat adalah Magis.
ilahi atau lisan para agamawan yang dianggap sebagai wakil dari Tuhan.
hal itu datangnya dari tuhan (seolah di legitimasi oleh teks ilahi
hadist) ”tidak lah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya
merupakan takdir atau ketetapan dari Tuhan, kerap kali juga dilegitimasi
Tahap Metafisik
Pada tahap ini manusia mulai melakukan perombakan atas cara berfikir
21
Manusia tidak puas hanya dengan mencari pengertian-pengertian umum,
Dalam fase ini, manusia mulai menggunakan fungsi akal atau pikirannya
hal yang dianggap benar atas dasar agama atau lisan agamawan. Corak
Faktor terbesar yang melatar belakangi transisi dari fase teologi menjadi
Eropa yang mengalami Dark Age (Zaman Kegelapan). Pada saat itu
Otoritas Gereja begitu kuat, ajaran gereja menjadi sesuatu yang tidak
ekonomi.
dengan teori heliosentris nya. Pada saat itu di abad ke-17 teori
mengajarkan teori itu kembali dan membela kebenaran teori itu meski
22
bumi lah pusat tata surya. Usaha Galileo Galilei dalam meluruskan
Kesadaran yang muncul dalam fase metafisik ini adalah kesadaran naïf.
Tahap Positiv
pada fakta-fakta dan data inderawi, tidak lagi berpusat pada teks-teks
ilahiyah dan pikiran semata. Segala sesuatu didasarkan atas fakta yang
ada. Tahap positivisme menurut Auguste Comte adalah tahap termaju dari
lingkungan.
ada.
23
“Lebih jauh Comte berpendapat bahwa pengetahuan positiv merupakan
kenyataan.
didasarkan pada fakta-fakta objektif yang bisa dicerap olah indra. Bahwa
saluran irigasi yang rusak, sampah yang menumpuk serta tidak adanya
24
2.8 Isu yang Berkembang
Manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhan fisiknya, tetapi juga ingin
Contoh:
“dewa dari gunung sedang marah”. Muncul pengetahuan baru, yaitu yang
disebut “dewa”.
berkuasa di dalam hutan yang lebat, sungai yang besar, pohon yang
besar, matahari, bulan, kilat, raksasa yang menelan bulan pada saat
masyarakat.
mitos. Adapun cerita yang berdasarkan atas mitos ini disebut legenda.
Isu itu timbul disebabkan antara lain karena keterbatasan alat indera
manusia.Misalnya :
1. Penglihatan :
25
Banyak benda-benda bergerak begitu cepat sehingga tak tampak oleh
mata. Mata tak dapat membedakan seluruh gambar yang berbeda dalam
satu detik. Mata tak mampu melihat partikel atau jauhnya benda.
2. Pendengaran :
Bau dan rasa tidak dapat dipastikan benda yang dikecap maupun
Bau seperti parfum dan bau-bauan yang lain dapat dikenal oleh hidung
kita jika konsentrasinya di udara lebih dari 1/10 juta dari udara. Bau dapat
membedakan satu benda dengan benda yang lain, namun tidak semua
4. Alat perasa :
Alat perasa pada kulit manusia dapat membedakan panas atau dingin,
namun sangat relatif, sehingga tidak dapat dipakai sebagai alat observasi
yang tepat.
yang sangat tajam penglihatannya ada yang tidak. Demikian pula ada
yang tajam penciumannya ada yang lemah. akibat dari keterbatasan alat
26
indera kita maka mungkin timbul salah informasi, salah tafsir dan salah
pemikiran.
dilatih untuk itu, tapi tetap sangat terbatas. Usaha-usaha lain adalah
Jadi mitos ini dapat diterima oleh masyarakat pada masa itu karena :
2. Keterbatasan penalaran.
yang paling memuaskan pada masa itu. Puncak hasil pemikiran seperti itu
pendapat mereka waktu itu adalah berupa suatu ruangan atau selungkup.
pada permukaan dalam langit. Pada atap ada semacam jendela dimana
atau bidang edar matahari, dan telah menetapkan perhitungan satu tahun
27
yaitu satu kali matahari beredar kembali ke tempat semula, sama dengan
362,25 hari.
berasal dari zaman Babylonia ini. Masyarakat waktu itu, bahkan mungkin
hadapi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sains dimulai dengan rasa ingin tahu. Hewan juga memiliki "rasa ingin
tahu" tetapi tidak berkembang, atau disebut "rasa ingin tahu yang malas"
selalu tidak puas dengan fakta, tetapi juga ingin tahu apa, bagaimana dan
28
ilmunya untuk meningkatkan kualitas hidup dan memenuhi kebutuhan
hidupnya sendiri.
3.2 Saran
Dari zaman kuno hingga hari ini, manusia secara alami selalu ingin tahu.
29