Anda di halaman 1dari 26

ALAM PIKIR MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA

KELOMPOK I

Rahma Aulia S D10122265


Cinta Wirandawati Tobigo D10122017
Asti Tivank D10122003
Lestari D10122349
Ismi Septiangsih D10122029
Fathurrahmah D10122383
Dhea risqidianty D10122235
Salma Nabilla Ramadhania Putri D10122301
Nurmaulindah D10122297
I Putu Egie Dwidya Prawira D10122178
Rati Awaliah D10122498
I Gede Pasek Antawijaya D10122505
Asdar D10122516
Dian Yustika Rahma D10122218
Ramdani Guntur Dwi Saputra D10122765
Moh Nouval D10122539

DOSEN PENGAMPU : ABDUL RAHMAN S,Pd.,M,Pd

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS TADULAKO
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan
limpahannya, taufik dan hidayah–Nya sehingga kelompok kami dapat
menyelesaikan penyusunan tugas makalah mata kuliah ILMU KEALAMAN
DASAR ini yang berjudul‘’alam pikir manusia dan perkembangannya’’ dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
diperigunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca dalam pendidikan. Dalam penulisan makalah ini kelompok kami merasa
masih banyak kekurangan baik pada penulisan maupun materi, mengingat
kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Ucapan terima kasih kami
kepada pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini teman – teman
sekalian yang turut membantu serta mendukung dan memberi masukan, saran,
dan kritik
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………….............

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………...

DAFTAR ISI………………………………..………………………………………................

BAB I PENDAHULUAN …………………..……..………………………………...............

1.1 Latar Belakang Masalah ……….……………….………………………………………

1.2 Rumusan Masalah ….…………………………………………………………………...

1.3 Tujuan Masalah ….………………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN .……………………………………………………………………

2.1 Hakika Manusia Dan Sifat Keingintahuannya………………………………………...

2.2 Perkembangan Fisik, Sifat, Dan Pikiran Manusia …………………………………….

2.3 Sejarah Pengetahuan Manusia…………………………………………………………..

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………….

3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………………....

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………..


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebelum pemikiran atau pola piker manusia berkembang pesat, terutama

pemahaman filosofis tentang kehidupan alam manusia dan berbagai sudut

pandang alam semesta ini. Secara fitrah, manusia adalah makhluk yang selalu

ingin tahu sepanjang hidupnya. Manusia juga penasaran dengan misteri alam,

berusaha menjawab melalui pengamatan dan pengalaman, namun seringkali tidak

terjawab dengan memuaskan. Maka dalam hal ini, pengetahuan baru lahir dari

interaksi pengalaman dan keyakinan.

Manusia adalah makhluk yang paling sempurna di antara makhluk Tuhan

lainnya. Alasannya ialah, manusia adalah makhluk yang paling sempurna di

antara makhluk lainnya adalah karena manusia memiliki akal dan pikiran. Hal ini

membedakan kita manusia dengan makhluk lain di bumi, namun manusia juga

memiliki keterbatasan fisik dibandingkan dengan makhluk lain, seperti ukuran,

kekuatan, kecepatan, dan panca indera.

Manusia memiliki naluri, nalari, dan nurani. Dengan adanya sifat nalari,

manusia dapat melakukan penalaran berdasarkan pemikirannya yang bersifat logis

dan analisis. Berbeda halnya dengan binatang yang hanya mempunyai naluri

seperti cara memperoleh makanan, proses berkembang biak, dan upaya

mempertahankan dirinya dari pemangsa.


Rasa ingin tahu, juga merupakan salah satu ciri khas manusia. Ia

mempunyai kemampuan untuk berpikir sehingga rasa keingintahuannya tidak

tetap sepanjang zaman. Karena apa? Karena manusia akan selalu bertanya apa,

bagaimana dan mengapa begitu. Manusia juga mampu menggunakan

pengetahuannya yang terdahulu untuk dikombinasikan dengan pengetahuan yang

baru sehingga menjadi pengetahuan yang lebih baru.

1.2 Rumusan Masalah

Berikut ini yang menjadi rumusan masalah kami pada makalah ini antara
lain:

1. Bagaimana hakikat manusia dan sifat keingintahuannya?

2. Bagaimana perkembangan fisik, sifat, dan pikiran manusia?

3. Bagaimana sejarah pengetahuan manusia?

1.3 Tujuan

Tujuan dari makalah ini yaitu untuk mengetahui hakikat manusia dan sifat

keigintahuannya, perkembangan fisik, sifat, dan pikiran, serta sejarah pengetahuan

manusia itu sendiri.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Manusia Dan Sifat Keingintahuannya

Hakikat Manusia adalah makhluk yang kuat, ada juga yang menyebut

hakikat manusia adalah makhluk yang sempurna , ada juga yang menyebutnya

makhluk paling cerdas dari semua itu menunjukan bahwa hakikat manusia adalah

mahkluk yang positif. Manusia dengan segala sifat dan karakternya, diciptakan

dengan sebegitu sempurnanya. Hakikat manusia adalah sebagai berikut :

a. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya

untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

b. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah

laku intelektual dan sosial.

c. Mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan

mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.

d. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang

tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.

e. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha

untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat

dunia lebih baik untuk ditempati.

f. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan

ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas.


g. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung

kemungkinan baik dan jahat.

h. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan

sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat

kemanusiaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.

Hakikat manusia terbagi ada beberapa jenis yaitu meliputi:

2.2 Hakikat Manusia Sebagai Makhluk yang Kuat

Hakikat manusia sebagai mahluk yang kuat tentu karena manusia dicipta

dengan diberikan akal. Dengan akalnya manusia bisa mengalahkan terbangnya

burung yang terbang ke angkasa, dengan akalnya manusia bisa berenang di dasar

laut seperti ikan. Dibanding makhluk lainnya manusai mempunyai kelebihan-

kelebihan yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Kelebihan

manusia adalah kemampuan untuk bergerak dalam ruang yang bagaimanapun,

baik didarat, dilaut, maupun diudara. Sedangkan binatang bergerak diruang

yang terbatas. Walaupun ada binatang yang bergerak didarat dan dilaut, namun

tetap saja mempunyai keterbatasan dan tidak bisa melampaui manusia.

2.3 Hakikat Manusia Sebagai Makhluk yang Bertanggung Jawab

Sesungguhnya hakikat manusia adalah mahluk yang bertanggung jawab

atas tindakannya dan manusia diberi naluri. Naluri adalah semacam dorongan

alamiah dari dalam diri manusia untuk memikirkan serta menyatakan suatu

tindakan. Setiap makluk hidup memiliki dorongan yang dapat diekspresikan

secara spontan sebagai tanggapannya kepada stimulus yang muncul dari dalam
diri atau dari luar dirinya. Naluri ini tidak setiap waktu muncul yang baik tetapi

kadang muncul naluri kejahata. Namun pada hakikatnya atas tindakan kebaikan

maupun kejahatan manusia memiliki tanggung jawab.

2.4 Hakikat Manusia Dalam Wujud dan Sifatnya

Mengenai wujud sifat hakikat manusia (yang tidak dimiliki oleh hewan),

akan dipaparkan oleh paham eksistensialisme dengan tujuan agar menjadi

masukan dalam membenahi konsep pendidikan, yaitu:

a. Kemampuan Menyadari Diri

Kaum rasional menunjuk kunci perbedaan manusia dengan hewan

pada adanya kemampuan menyadari diri yang dimiliki oleh manusia.

Berkat adanya kemampuan menyadari diri yang dimiliki oleh manusia,

maka manusia menyadari bahwa dirinya memiliki ciri khas atau

karakteristik diri. Hal ini menyebabkan manusia dapat membedakan

dirinya dengan yang lain dan dengan lingkungan fisik di sekitarnya.

b. Kemampuan Bereksistensi

Kemampuan bereksistensi adalah kemampuan menempatkan diri dan

menerobos. Justru karena manusia memiliki kemampuan bereksistensi

inilah maka pada manusia terdapat unsur kebebasan.Dengan kata lain,

adanya manusia bukan ”berada” seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan,

melainkan “meng-ada” di muka bumi. Jika seandainya pada diri manusia

ini tidak terdapat kebebasan, maka manusia itu tidak lebih dari hanya

sekedar “esensi” belaka, artinya ada hanya sekedar “ber-ada” dan tidak

pernah “meng-ada” atau “ber-eksistensi”. Adanya kemampuan


bereksistensi inilah yang membedakan manusia sebagai makhluk human

dari hewan selaku mahkluk infra human, dimana hewan menjadi orderdil

dari lingkungan, sedangkan manusia menjadi manajer terhadap

lingkungannya.

c. Kata Hati

Kata hati atau conscience of man juga sering disebut dengan istilah hati

nurani, lubuk hati, suara hati, pelita hati, dan sebagainya. Conscience ialah

“pengertian yang ikut serta” atau “pengertian yang mengikut

perbuatan”. Manusia memiliki pengertian yang menyertai tentang apa

yang akan, yang sedang, dan yang telah dibuatnya, bahkan mengerti juga

akibatnya, bagi manusia sebagai manusia.

d. Moral

Jika kata hati diartikan sebagai bentuk pengertian yang menyertai

perbuatan, maka yang dimaksud dengan moral (yang sering juga disebut

etika) adalah perbuatan itu sendiri. Disini tampak bahwa masih ada jarak

antara kata hati dengan moral. Artinya seseorang yang telah memiliki kata

hati yang tajam belum otomatis perbuatannya merupakan realisasi dari

kata hatinya itu. Untuk menjembatani jarak yang mengantarai

keduanya masih ada aspek yang diperlukan yaitu kemauan. Bukankah

banyak orang yang memiliki kecerdasan akal tetapi tidak cukup memiliki

moral. Itulah sebabnya maka pendidikan moral juga sering disebut

pendidikan kemauan.
e. Tanggung Jawab

Kesedian untuk menanggung segenap akibat dari perbuatan yang menuntut

tanggung jawab, merupakan pertanda dari sifat orang yang bertanggung

jawab. Wujud bertanggung jawab bermacam-macam. Ada tanggung jawab

kepada diri sendiri, tanggung jawab kepada masyarakat, dan tanggung

jawab kepada Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab dapat diartikan

sebagai keberanian untuk menentukan bahwa sesuatu perbuatan sesuai

dengan tuntunan kodrat manusia, dan bahwa hanya karena itu perbuatan

tersebut dilakukan, sehingga sanksi apapun yang dituntutkan (oleh kata

hati, masyarakat, norma-norma agama), diterima dengan penuh kesadaran

dan kerelaan.

f. Rasa Kebebasan

Merdeka adalah rasa bebas (tidak merasa terikat oleh sesuatu), tetapi

sesuai dengan tuntunan kodrat manusia. Kemerdekaan dalam arti yang

sebenarnya memang berlangsung dalam keterikatan. Artinya, bebas

berbuat sepanjang tidak bertentangan dengan tuntunan kodrat manusia.

Kemerdekaan berkaitan erat dengan kata hati dan moral. Seseorang

mengalami rasa merdeka apabila segenap perbuatanya (moralnya) sesuai

dengan apa yang dikatakan oleh kata hatinya, yaitu kata hati yang sesuai

dengan kodrat manusia.

g. Kewajiban dan Hak

Pada dasarnya hak itu adalah sesuatu yang masih kosong. Artinya

meskipun hak tentang sesuatu itu ada. Belum tentu seseorang


mengetahuinya (misalnya hak memperoleh perlindungan hukum).

Pemenuhan hak dan pelaksanaan kewajiban bertalian erat dengan soal

keadilan. Dalam hubungan ini dapat dikatakan bahwa keadilan terwujud

bila hak sejalan dengan kewajiban karena pemenuhan hak dan pelaksaaan

kewajiban dibatasi oleh situasi kondisi yang berarti tidak semua hak dapat

terpenuhi dan tidak segenap kewajiban dapat sepenuhnya dilakukan.

h. Kemampuan Menghayati Kebahagian

Pada saat orang menghayati kebahagian, aspek rasa lebih berperan dari

pada aspek nalar. Oleh karena, itu dikatakan bahwa kebahagian itu

sifatnya irasional. Kebahagian itu ternyata tidak terletak pada keadaanya

sendiri secara factual (lulus sebagai sarjana, mendapat pekerjaan dan

seterusnya) atau pun pada rangkaian prosesnya, maupun pada perasaan

yang diakibatkannya tetapi terletak pada kesangguapan menghayati

semuanya itu dengan keheningan jiwa, dan mendudukkan hal-hal tersebut

didalam rangkaian atau ikatan tiga hal yaitu, usaha, norma-norma, dan

takdir. Manusia yang menghayati kebahagian adalah pribadi manusia

dengan segenap keadaan dan kemampuannya. Manusia menghayati

kebahagaian apabila jiwanya bersih dan stabil, jujur, bertanggung jawab,

mempunyai pandangan hidup dan keyakinan hidup yang kukuh dan

bertekad untuk merealisasikan dengan cara yang realistis.


2.5 Sifat Keingintahuan

Sifat keingintahuan manusia dapat di bedakan menjadi dua yaitu:

a. Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Manusia

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang telah diketahui.

Untuk mengetahui sesuatu, manusia dapat menggunakan indranya dengan

cara mendengar, melihat, merasa, mencium, dan sebagainya. Semua

pengetahuan yang didasarkan secara indrawi dikategorikan sebagai

pengetahuan empiris, artinya pengetahuan yang bersumber dari

pengalaman. Oleh karena itu, pengalaman menjadi bagian penting

dari seluk-beluk adanya pengetahuan.Setiap orang memiliki pengetahuan

karena pernah mengalami sesuatu dan setiap pengalamannya dapat

dijadikan landasan berfikir dan bertindak. Secara otomatis setiap orang

memiliki pengetahuan, akan tetapi kerena pengalaman setiaporang

berbeda-beda, penyelesaian masalahnya bersumber pada pengalaman

yang beragam sehingga pengetahuan menjadi semakin banyak.

Pengetahuan yang bersumber dari pengalaman akan membedakan cara

penyelesaian masalah, sekaligus memperkaya pengetahuan. Pengalaman

merupakan pengetahuan yang sangat berharga. Kerena pengalaman

merupakan sumber pengetahuan yang utama dan kemudian

melahirkan empirisme. Empirisme adalah salah satu aliran dalam

filsuf yang menekankan peranan pengalaman dalam memperoleh

pengetahuan dan pengetahuan itu sendiri. Beberapa pandangan filsuf

tentang pengalaman sebagai sumber pengetahuan, yaitu menggambarkan


secara mendalam bahwa sumber pertama pengetahuan adalah pengalaman.

Manusia yang belajar dari pengalamannya adalah manusia yang

memahami bahwa masa depan sangat bergantung pada kecerdasan dalam

mengambil pelajaran atau hikmah dibalik semua pengalaman.Gagasan

dalam pikiran manusia adalah ide yang terdapat dalam alat pikir yang

disebut dengan akal atau otak. Tidak ada seorang pun yang dapat

menggambarkan bentuk konkret dari akal yang ada hanyalah bentuk fisikal

otak yang terdapat didalam kepala manusia. Sistem gagasan dalam pikiran

manusia adalah kelancaran kerja otak dalam menangkap segala sesuatu,

mengembangkan nalar dalam sebuah ide tentang sesuatu yang

dimaksudkan, dan membentuk konsep demi pembatasan sesuatu yang

digagas.

b. Fungsi Ilmu Alamiah Bagi Manusia

Ilmu alamiah sering disebut ilmu pengetahuan alam atau ilmu kealaman

yang dalam Bahasa Inggris disebu natural science. Ilmu ini merupakan

ilmu pengetahuan yang mengkaji gejala-gejala alam semesta, termasuk

bumi sehingga terbentuknya konsep dan prinsip. Fungsi ilmu alamiah bagi

manusia didasarkan pada hal-hal berikut:

a) Manusia tercipta dalam keadaan tidak memiliki ilmu pengetahuan.

b) Manusia lahir dalam keadaan fitrah.

c) Manusia diwajibkan mencari ilmu.

d) Semua ilmu bersumber dari alam dan berasal dari Tuhan.


Hasil-hasil alam dengan baik dan benar. Salah satu ilmu yang

menjelaskan alam dilihat dari ciri-ciri umumnya yang normatif adalah ilmu

alamiah dasar. Ciri-ciri ilmu alamiah dasar adalah sebagai berikut:

a) Merupakan disiplin ilmu yang sudah ada

b) Objek penelitian berupa gejala alam

c) Memerlukan uji laboraturium dan uji eksperimenta

d) Bersifat objektif

e) Berkelanjutan

f) Dapat dirasakan hasilnya

g) Rasional

Bersifat matematis dan teknologis, yakni dapat diterapkan dalam kehidupan

manusia untuk berbagai kepentingan.

2.6 Perkembangan Fisik Manusia

Tubuh manusia berubah mulai sejak berupa sel sederhana yang selanjutnya

secara bertahap menjadi manusia yang sempurna. Sel sederhana berasal dari sel

kromosom sperma yang identik dengan kromosom sel telur, pada prosesnya akan

terjadi kromosom yang tidak homolog yang akan menjadi laki-laki.

Lima minggu setelah terjadi konsepsi, bakal jantung mulai berdenyut yang

selanjutnya akan membagi menjadi serambi kiri dan kanan pada minggu ke-9.

Sedangkan pada minggu ke-13, janin sudah mulai berbentuk yang ditandai dengan

berfungsinya berbagai organ, yang selanjutnya pada usia 18 minggu mulai terasa

gerakan dari janin.


Pada usia 32 minggu, janin mulai mempersiapkan diri untuk dilahirkan

dengan kepala di bawah makin mendekati lubang kelahiran. Pada saat ini gerakan

semakin berkurang. Perkembangan tercepat terjadi pada saat setelah kelahiran

sampai remaja.

Perubahan fisik yang sangat nyata, terjadi pada saat pubertas, yang ditandai

di antaranya dengan tanda kedewasaan berupa tumbuhnya rambut pada daerah-

daerah tertentu dan fungsi organ-organ reproduksi (organ genitalia).

Perkembangan pengetahuan pada manusia sangat dipengaruhi oleh

perkembangan pengetahuan semasa anak-anak, berupa bimbingan yang baik oleh

orang tua dan lingkungan yang terus akan terbawa sampai dewasa.

Sampai usia 2 tahun, perkembangan kecerdasan sangat cepat, dari belajar,

makan, berbicara dan berjalan. Pada usia 2 – 7 tahun rasa ingin tahu akan makin

besar. Masa remaja merupakan masa pertentangan dengan dirinya maupun dengan

orang dewasa, karena selalu berusaha untuk memposisikan diri sebagai orang

dewasa walaupun secara emosional belum memadai. Selanjutnya, setelah usia 30

tahun, mulai dapat mengendalikan diri dan mampu menempatkan diri sebagai

individu yang bertanggung jawab.

Manusia berasal dari sel telur ibu dan sel sperma ayah yang bersatu

membentuk embrio, kemudian tumbuh menjadi banyak sel serta melakukan

diferensiasi dan berkembang menjadi bayi yang dilahirkan ke muka bumi. Bayi

manusia tumbuh dan berkembang menjadi anak yang pandai berbicara, membaca,

berhitung dan mampu bergerak dengan lincah. Anak tersebut menjadi remaja yang

mulai mengalami pubertas, seperti perempuan mulai mensturasi, dan laki-laki


mulai memiliki jenggot, kumis, serta membesar suaranya. Selanjutnya masuk

masa dewasa yang sudah mampu bekerja dan berumah tangga.

2.7 Perkembangan Sifat dan Pikiran Manusia

Sifat ingin tahu manusia berkembang seiring dengan perkembangan umur

dan waktu dimana manusia tersebut hidup. Pada zaman pra sejarah manusia hidup

dari berburu dan berladang yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain,

kemudian meningkat menjadi petani dan peternak yang menetap. Sampai pada

abad 20 di kenal metode kultur jaringan, dimana memperbanyak tanaman dapat

dilakukan dari satu helai daun atau sepotong ranting yang masih muda untuk

menghasilkan banyak tanaman. Hal ini disebabkan tanaman memiliki sel bersifat

totipoten, dimana satu sel tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang menjadi

tumbuhan utuh jika berada pada medium tanam yang sesuai.

Ada dua macam perkembangan alam pikiran manusia, yakni

perkembangan alam pikiran manusia sejak dilahirkan sampai akhir hayatnya dan

perkembangan alam pikiran manusia, sejak zaman purba hingga dewasa ini.

Manusia yang mempunyai rasa ingin tahu terhadap rahasia alam sehingga

mencoba menjawab dengan menggunakan pengamatan dan penggunaan

pengalaman. Tetapi sering upaya itu tidak terjawab secara memuaskan. Pada

manusia kuno untuk memuaskan mereka menjawab sendiri. Pengetahuan baru

muncul dari kombinasi antara pengalaman dan kepercayaan yang disebut mitos,

sehingga cerita-cerita mitos disebut legenda. Mitos dapat diterima karena

keterbatasan penginderaan, penalaran, dan hasrat ingin tahu yang harus dipenuhi,

sehubungan dengan kemajuan zaman maka lahirlah ilmu pengetahuan dan metode
ilmiah. Negara Indonesia yang pluralis kesukuannya atau ras dan etnisnya,

memiliki kebudayaan serta keyakinan agama beragam. Sarat dengan legenda dan

mitos-mitos yang patut di jadikan pelajaran. Secara filosofis semua bukan sekedar

mitos dan legenda , melainkan pesan-pesan yang tersirat didalamnya memberikan

inspirasi berpikir pada perkembangan manusia, dari yang berfikir mitologis

menuju berpikir yang empiris dan rasional.

Legenda dan keyakinan manusia terhadap mitos-mitos yang memberikan

pesan-pesan religius sesungguhnya tidak disampaikan oleh untaian cerita dan

kata-kata yang tanpa makna simbolis. Nilai-nilai kesusastraan dan sajak atau

pantun-pantun yang diuntai dalam kalimat yang puitis memberikan gambaran

kemajuan estetik dan pola pikir manusia yang penuh kelembutan dan keindahan.

Sejak awal perkembangan berbagai mitos dan hubungannya dengan legenda,

dongeng, dan cerita rakyat lainnya. Sejarah mitos adalah bagian dari hakikat

kehidupan manusia sejak manusia dilahirkan ke dunia. Adapun hal-hal yang

sangat penting dari mitos adalah sebagai berikut:

a. Mitos diperlukan untuk menunjang sistem nilai hidup manusia.

b. Mitos dapat memberi kejelasan tentang eksistensi manusia dalam

hubungannya dengan alam sekitar.

c. Mitos dapat memberi kejelasan tentang bentuk hubungan yang baik

antarsesama manusia dan wujud Yang Maha Tinggi.

d. Mitos adalah pencerahan masyarakat yang hidup dimasa lalu

dalam menemukan jawaban-jawaban atas masalah yang disebabkan

oleh situasi dan kondisi alam. Karena mitos adalah pandangan


manusia tentang berbagai gejala alam yang merupakan jawaban

yang cerdas sesuai dengan kepastiannya.

Puncak pemikiran mitos adalah pada zaman Babillonia, yakni kira-kira

600-700 SM. Orang Babillonia berpendapat bahwa alam semesta itu sebagai

ruang setengah bola dengan bumi yang datar sebagai lantainya dan langit,

bintang-bintang sebagai atapnya. Namun yang menakjubkan mereka telah

mengenal bidang ekleptika sabagai bidang edar matahari dan menetapkan

perhitungan satu tahun, yaitu satu kali matahari beredar ketempat semulai yaitu

365,25 hari. Pengetahuan dan ajaran tentang orang Babillonia setengahnya

merupakan dugaan, imajinasi, kepercayaan atau mitos, sehingga pengetahuan

semacam ini disebut pseudo science ( sains palsu). Dalam hal ini ada tokoh-tokoh

Yunani dan lainnya yang memberikan sumbangan perubahan pemikiran pada

waktu itu adalah:

a. Anaximander, langit yang kita lihat adalah setengah saja, langit dan

isinya beredar mengelilingi bumi dan Ia juga mengajarkan membuat

jam dengan tongkat.

b. Anaximenes, mengatakan unsur-unsur pembentukan semua benda

adalah air, seperti pendapat Thales yang mengatakan bahwa air adalah

salah satu bentuk benda bila merenggang menjadi api dan bila

memadat menjadi tanah.

c. Herakleitos, pengkoreksi pendapat Anaximenes, justru apilah yang

menyebabkan transmutasi, tanpa ada api benda-benda akan seperti apa

adanya.
d. Pythagoras, mengatakan semua unsur benda adalah tanah, api, udara,

dan air. Ia juga mengungkapkan dalil Pythagoras C² = A² + B²,

sehubungan dengan alam semesta Ia mengatakan bahwa bumi adalah

bulat dan seolah-olah benda lain mengitari bumi termasuk matahari.

e. Demokritos, bila benda dibagi terus maka pada suatu saat akan sampai

pada bagian terkecil yang disebut atom yang tetap dipakai sampai saat

ini namun ada perubahan konsep.

f. Empedokles, menyempurnakan pendapat Pythagoras, Ia

memperkenalkan tentang tenaga penyekat atau daya tarik-menarik dan

data tolak-menolak. Kedua tenaga ini dapat mempersatukan atau

memisahkan unsur-unsur.

g. Plato, yang mempunyai pemikiran yang brbeda dengan orang

sebelumnya, Ia mengatakan bahwa keanekaragaman yang tampak ini

sebenarnya hanya satu duplikat saja dari semua yang kekal dan

immatrial. Seperti serangga yang beranekaragam itu merupakan

duplikat yang tidak sempurna, yang benar adalah idea serangga.

h. Aristoteles merupakan ahli pikir, Ia membuat intisari dari ajaran orang

sebelumnya Ia membuang ajaran yang tidak masuk akan dan

memasukan pendapatnya sendiri. Ia mengajarkan unsur dasar alam

yang disebut hule. Zat ini tergantung kondisi sehingga dapat berwujud

tanah, air, udara, atau api. Terjadi transmutasi disebabkan oleh kondisi,

angin, lembab, panas, dan kering.


i. Ptolomeus, mengatakan bahwa bumi adalah pusat tata surya (

goesentris), berbentuk bulat diam seimbang tanpa tiang penyangga.

j. Avicenna merupakan ahli dibidang kedokteran, selain itu ahli lain dari

dunia islam yaitu Al-Biruni seorang ahli ilmu pengetahuan asli dan

komtemporer.

Perkembangan pola pikir manusia berevolusi secara bertahap mengikuti

berbagai kejadian dan pengalaman yang setiap hari silih berganti. Di Indonesia

pola pikir nenek moyang kita mengalami perubahan seiring dengan per-

kembangan zaman, ilmu, dan pengetahuan. Agama-agama yang berkembang,

seperti adanya animisme dan dinamisme. Suatu kepercayaan terhadap roh-roh

nenek moyang dan para penguasa alam jagat raya ini dengan wilayahnya masing-

masing.

2.8 Sejarah Pengetahuan Manusia

Secara umum, ada berbagai perdebatan tentang apakah manusia modern

sekarang ini berkembang di Afrika, dan kemudian menyebar ke seluruh dunia atau

berkembang dari manusia Neanderthal di Eropa. Dalam hal ini, berhadapan

dengan suatu periode waktu yang sangat panjang dan tidak bisa begitu saja

dipastikan. Para peneliti pernah menemukan lukisan gua di Perancis Selatan yang

diperkirakan sudah ada sejak 30.000 tahun sebelum Masehi. Paparan tersebut

menyatakan bahwa terdapat problem fundamental di dalam penelitian ilmiah

tentang asal usul manusia, yakni bahwa suatu bukti fisik yang kecil seringkali

dijadikan suatu pondasi bagi teori besar tentang perkembangan dan proses migrasi

manusia purba. Sehingga dapat dikatakan, satu batu kecil bisa jadi titik awal bagi
suatu teori masif tentang asal usul manusia. Berikut merupakan jenis-jenis

manusia:

a. Homo Sapiens

Homo sapiens adalah makhluk yang berfikir sehingga merupakan

makhluk yang cerdas dan bijaksana. Dengan daya pikirnya manusia dapat

berfikir apakah sebaiknya dilakukan pada masa lalu yang merupakan

pengalaman. Pemikiran yang sifatnya abstrak merupakan salah satu wujud

budaya manusia yang kemudian diikuti wujud budaya lain, berupa

tindakan atau perilaku, ataupun kemampuan mengerjakan suatu tindakan

b. Homo Faber

Homo faber adalah manusia yang dapat membuat alat-alat dan

mempergunakannya atau disebut sebagai manusia kerja dengan salah satu

tindakan atau wujud budayanya berupa manusia (artifact). Manusia

menciptakan alat-alat kerena menyadari kemampuan inderanya terbatas,

sehingga diupayakan membuat peralatan sebagai sarana pembantu untuk

mencapai tujuan.

c. Homo Languens

Homo languens adalah manusia yang dapat berbicara sehingga apa

yang menjadi pemikiran dalam otaknya dapat disampaikan melalui bahasa

kepada manusia lain. Bahasa sebagai ekspresi dalam tingkat biasa adalah

bhasa lisan.
d. Homo Socius

Homo socius adalah manusia yang dapat hidup bermasyarakat, bukan

bergerombol seperti binatang yang hanya mengenal hukum rimba, yaitu

yang kuat yang berkuasa. Manusia bermasyarakat diatur dengan tata tertib

demi kepentingan bersama.

e. Homo Ecconomicus

Homo ecconomicus adalah manusia yang dapat mengadakan usaha

atas dasar perhitungan ekonomi. Salah satu prinsip dalam hukum ekonomi

adalah bahwa semua kegiatan harus atas dasar untung dan rugi. Dalam

tingkat sederhana manusia mencukupi kebutuhannya sendiri, kemudian

atas dasar jasa maka dikembangkan sistem pasar sehingga hasil

produksinya dijual dipasaran.

f. Homo Religius

Homo religius adalah manusia yang menyadari adanya kekuatan gaib

yang memiliki kemampuan lebih hebat daripada kemampuan manusia,

sehingga menjadikan manusia berkepercayaan atau beragama.

g. Homo Humanus dan Homo Aesteticus

Homo humanus adalah manusia yang berbudaya, sedangkan homo

aesteticus adalah manusia yang tahu akan keindahan. Dari perbedaan-

perbedaan yang sedemikian banyak makin nyata bahwa manusia

memang memiliki sifat-sifat yang unik, jauh berbeda dari pada hewan

apalagi tumbuhan. Sehingga manusia tidak dapat disamakan dengan

binatang atau tumbuhan. Sekitar empat juta tahun yang lalu muncul suatu
spesies di Afrika yang merupakan percabangan dari kera. Spesies inilah

yang nantinya berkembang menjadi homo sapiens, atau manusia sekaran

ini.

2.9 Cara Manusia Memperoleh Ilmu Pengetahuan

Pada zaman dahulu kemampuan manusia masih terbatas baik peralatan

maupun pemikiran. Keterbatasan itu menyebabkan pengamatan menjadi

kurang seksama, dan cara pemikiran yang sederhana menyebabkan hasil

pemecahan masalah memberikan kesimpulan yang kurang tepat. Dengan

demikian, pengetahuan yang terkumpul belum memberikan kepuasan terhadap

rasa ingin tahu manusia dan masih jauh dari kebenaran. Berbagai pengetahuan

baru yang bermunculan dan merupakan gabungan dari pengalaman dan

kepercayaan. Rasa ingin tahu manusia ternyata tidak dapat terpuaskan atas dasar

pengamatan maupun pengalamannya saja untuk memuaskan alam pikirannya.

Menurut Auguste Comte (1798-1857 M), dalam sajarah perkembangan jiwa

manusia baik sabagai individu maupun sebagai keseluruhan yang berlangsung tiga

tahap, yaitu:

a. Tahap teologi atau fiktif.

b. Tahap filsafat atau metafisik.

c. Tahap positif atau ilmiah ril.

Dalam manusia curiosity (rasa ingin tahu) yang merupakan pikiran

manusia berkembang dari waktu kewaktu. Rasa ingin tahunya atau

pengetahuannya selalu bertambah sehingga terjadi timbunan pengetahuan. Rasa

ingin tahu manusia berasal dari ingin mengenal dirinya sendiri, yang akhirnya
disadari bahwa dirinya terdiri atas dua unsur yaitu rohani dan jasmani.

Perkembangan selanjutnya adalah keingintahuan manusia pada alam sekitanya.

Dengan kemampuan bahasa, manusia berkomunikasi dan bertukar pengalaman

tentang segala hal yang ada di alam serta kegunaan bagi manusia.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Manusia adalah makhluk yang lemah dibandingkan makhluk lain, namun

dengan akal budi dan kemauannya yang sangat kuat maka manusia dapat

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk dapat hidup dengan lebih

baik lagi.

Menurut kodratnya manusia selalu ingin tahu terhadap seluruh kehidupan

yang dilakoninya. Banyak mitos yang berkembang merupakan metode untuk

memahami segala sesuatu yang ada dan terjadi di alam jagat raya ini, berbagai

pertanyaan atas ketidaktahuan atau rasa penasaran manusia atas eksistensi jagat

raya ini hanya dijawab dengan mitos.

Manusia mampu menggunakan pengetahuan lama untuk dikombinasikan

dengan pengetahuan baru menjadi pengetahuan yang lebih baru lagi, selain untuk

kepuasan manusia juga keperluan praktis agar hidup manusia lebih mudah dan

menyenangkan.

Dalam sejarah manusia dapat berfikir bagaimana sumber

keingintahuannya tidak terbatas pada keadaan diri manusia sendiri ataupun

keadaan sekelilingnya.
DAFTAR PUSTAKA

Erabudin. 2010. Ilmu Alamiah Dasar. Pustaka Setia: Bandung.

Jablonski dan Choplin. 2000. Catatan Teratur Evolusi Manusia.

Leakey, Richard. 2003. Asal Usul Manusia. Kepustakaan Populer


Gramedia: Jakarta.

Darmo, Hendro dan Yeni Kaligis.2004. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta :


Universitas Terbuka

Hudiyono, Sumi. 2004. Alam Pikiran Manusia dan Perkembangannya. Jakarta:


Departemen Pendidikan Nasional.

Jasin, Maskoeri. 2006. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

http://viapurwawisesasiregar.blogspot.co.id/2014/01/makalah-tentang-hakikat-
manusia-dan_17.html

Anda mungkin juga menyukai