Anda di halaman 1dari 17

ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA

Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar

Disusun Oleh:
Balqis Alya Zahroh [1205619021]

Dosen Pengampu:
Drs. Andreas Handjoko Permana, M.Si.

Program Studi Pendidikan Bahasa Arab


Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Jakarta
2020
DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………………………………………………………………………………………….1

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………………………………2

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………………………………..3

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………………………………………….3

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………………………………………….4

1.3 Tujuan……………………………………………………………………………………………………...................4

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………………………………………5

2.1 Hakekat Manusia dan Sifat Keingintahuannya………………………………………………………….5

2.2 Perbedaan antara Manusa dan Hewan…………………………………………………………………….8

2.3 Perkembangan Sifat dan Pemikiran Manusia………………………………………………………….10

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………………………………………….15

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………………….15

3.2 Kritik dan Saran………………………………………………………………………………………………………15

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………………..16

2.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Alam bermula dari rasa ingin tahu, yang merupakan suatu ciri khas
manusia. Manusia mempunyai rasa ingin tahu tentang benda-benda di sekelilingnya, alam
sekitarnya, angkasa luar, bahkan tentang dirinya sendiri.
Umumnya pengetahuan seseorang tentang sesuatu dimulai dari adanya rangsangan dari
suatu objek, rangsangan itu menimbulkan rasa ingin tahu yang mendorong seseorang untuk
melihat, menyaksikan, mengamati, mengalami dan sebagainya.
Manusia sebagai makhluk yang berpikir akan dibekali rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu
inilah yang mendorong untuk mengenal, memahami, dan menjelaskan gejala-gejala alam, juga
berusaha untuk memecahkan masalah atau persoalan yang dihadapi, serta berusaha untuk
memahami masalah itu sendiri, ini semua menyebabkan manusia mendapatkan pengetahuan
yang baik.
Manusia merupakan makhluk hidup ciptaan tuhan yang paling berhasil dalam
persaingan hidup di bumi ini, meski banyak keterbatasan fisik, seperti: ukuran, kekuatan,
kecepatan, dan panca inderanya, bila dibandingkan dengan penghuni bumi lainnya.
Keberhasilan itu disebabkan oleh manusia memiliki kemampuan otak yang lebih baik daripada
makhluk lainnya, yang memungkinkan lebih mudah untuk beradabtasi dengan lingkungannya.
Dan dari sekian banyak ciri-ciri manusia sebagai makhluk hidup, akal budi dan kemauan
keras itulah yang merupakan sifat unik manusia
Rasa ingin tahu, juga merupakan salah satu ciri khas manusia. Ia mempunyai
kemampuan untuk berpikir sehingga rasa keingintahuannya tidak tetap sepanjang zaman.
Karena apa? Karena manusia akan selalu bertanya apa, bagaimana dan mengapa begitu.
Manusia juga mampu menggunakan pengetahuannya yang terdahulu untuk dikombinasikan
dengan pengetahuan yang baru sehingga menjadi pengetahuan yang lebih baru.
Dengan selalu berlangsungnya perkembangan pengetahuan tampak lebih nyata bahwa
manusia berbeda dari pada hewan. Manusia merupakan makhluk hidup yang berakal serta
mempunyai derajat yang tertinggi bila dibandingkan dengan hewan atau makhluk selainnnya.
Dalam makalah ini, saya akan membahas tentang “Perkembangan Alam Pikiran
Manusia”. Bagaimana hakikat manusia dan keingintahuannya, perbedaan antara manusia dan
hewa, serta bagaimana perkembangan dan pemikiran manusia.

3.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana hakekat manusia dan sifat keingintahuannya?

2. Bagaimana perbedaan antara manusia dan hewan ?

3. Bagaimana perkembangan sifat dan pemikiran manusia ?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari Makalah ini yaitu :


A. Untuk memenuhi tugas makalah mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar sebagai salah satu
proses perkuliahan.

B. Untuk mengetahui bagaimana alam pikiran manusia yang sebenarnya dan sifat
keingintahuannya
C. Untuk mengetahui bagaimana perbedaan antara manusia dan hewan

D. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan sifat dan pemikiran manusia.

4.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 HAKEKAT MANUSIA DAN SIFAT KEINGINTAHUANNYA

Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk yang berfikir (Homo sapiens). Hal ini
disebabkan sifat ingin tahu manusia yang besar, selalu bertanya tentang siapa, apa, bagaimana,
kapan, dimana mengapa dsb. Tuhan memberi manusia kemampuan berbicara (Homo languens)
hingga mampu menyampaikan pertanyaan dan pendapatnya kepada manusia lain. Manusia
juga mampu membuat alat (Homo faber) yang dapat membantunya mencari nafkah, seperti
kemampuan manusia membuat jaring ikan, panah untuk berburu, pisau, api untuk memasak
dsb. Manusia memiliki rasa keindahan akan sesuatu(Homo aesteticus) sehingga munculah para
perancang bangunan, model pakaian, adat istiadat suatu daerah dsb. Manusia juga mampu
melakukan jual beli (Homo economicus) seperti yang terjadi di pasar manusia melakukan jual
beli terhadap hasil kerjanya. Manusia diberi kelebihan dalam segala hal dibanding makhluk lain.

Manusia adalah makhluk religius, yang percaya akan adanya Tuhan yang maha adil.
Manusia merupakan mahluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT.
Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas
mereka sebagai khalifah dimuka bumi ini. Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal tanah
dengan mempergunakan bermacam-macam istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal, dan
Sualalah.

Hal ini dapat diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam
unsur kimiawi yang terdapat dari tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses selanjutnya, Al-
Quran tidak menjelaskan secara rinci. Akan tetapi hampir sebagian besar para ilmuwan
berpendapat membantah bahwa manusia berawal dari sebuah evolusi dari seekor binatang
sejenis kera, konsep-konsep tersebut hanya berkaitan dengan bidang studi biologi. Anggapan
ini tentu sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekadar konsep biologi. Teori evolusi
telah menjadi pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan sebagian besar manusia. Dalam hal ini
membuat kita para manusia kehilangan harkat dan martabat kita yang diciptakan sebagai
mahluk yang sempurna dan paling mulia.

Walaupun manusia berasal dari materi alam dan dari kehidupan yang terdapat di
dalamnya, tetapi manusia berbeda dengan makhluk lainnya dengan perbedaan yang sangat
besar karena adanya karunia Allah yang diberikan kepadanya yaitu akal dan pemahaman. Itulah
sebab dari adanya penundukkan semua yang ada di alam ini untuk manusia, sebagai rahmat
dan karunia dari Allah SWT. Allah telah menundukkan bagi kalian apa-apa yang ada di langit dan
di bumi semuanya.(Q. S. Al-Jatsiyah: 13). Allah telah menundukkan bagi kalian matahari dan
bulan yang terus menerus beredar. Dia juga telah menundukkan bagi kalian malam dan siang.
(Q. S. Ibrahim: 33). Allah telah menundukkan bahtera bagi kalian agar dapat berlayar di
5.
lautan atas kehendak-Nya.(Q. S. Ibrahim: 32), dan ayat lainnya yang menjelaskan apa
yang telah Allah karuniakan kepada manusia berupa nikmat akal dan pemahaman serta derivat
(turunan) dari apa-apa yang telah Allah tundukkan bagi manusia itu sehingga mereka dapat
memanfaatkannya sesuai dengan keinginan mereka, dengan berbagai cara yang mampu
mereka lakukan. Kedudukan akal dalam Islam adalah merupakan suatu kelebihan yang
diberikan Allah kepada manusia dibanding dengan makhluk-makhluk-Nya yang lain. Dengannya,
manusia dapat membuat hal-hal yang dapat mempermudah urusan mereka di dunia. Namun,
segala yang dimiliki manusia tentu ada keterbatasan-keterbatasan sehingga ada pagar-pagar
yang tidak boleh dilewati.

Dengan demikian, manusia adalah makhluk hidup. Di dalam diri manusia terdapat apa-
apa yang terdapat di dalam makhluk hidup lainnya yang bersifat khsusus. Dia berkembang,
bertambah besar, makan, istirahat, melahirkan dan berkembang biak, menjaga dan dapat
membela dirinya, merasakan kekurangan dan membutuhkan yang lain sehingga berupaya
untuk memenuhinya. Dia memiliki rasa kasih sayang dan cinta, rasa kebapaan dan sebagai
anak, sebagaimana dia memiliki rasa takut dan aman, menyukai harta, menyukai kekuasaan
dan kepemilikan, rasa benci dan rasa suka, merasa senang dan sedih dan sebagainya yang
berupa perasaan-perasaan yang melahirkan rasa cinta. Hal itu juga telah menciptakan dorongan
dalam diri manusia untuk melakukan pemuasan rasa cintanya itu dan memenuhi kebutuhannya
sebagai akibat dari adanya potensi kehidupan yang terdapat dalam dirinya. Oleh karena itu
manusia senantiasa berusaha mendapatkan apa yang sesuai dengan kebutuhannya,hal ini juga
dialami oleh para mahluk-mahluk hidup lainnya, hanya saja, manusia berbeda dengan makhluk
hidup lainnya dalam hal kesempurnaan tata cara untuk memperoleh benda-benda pemuas
kebutuhannya dan juga tata cara untuk memuaskan kebutuhannya tersebut. Makhluk hidup
lain melakukannya hanya berdasarkan naluri yang telah Allah ciptakan untuknya sementara
manusia melakukannya berdasarkan akal dan pikiran yang telah Allah karuniakan kepadanya.

Dewasa ini manusia, prosesnya dapat diamati meskipun secara bersusah payah.
Berdasarkan pengamatan yang mendalam dapat diketahui bahwa manusia dilahirkan ibu dari
rahimnya yang proses penciptaannya dimulai sejak pertemuan antara spermatozoa dengan
ovum.

1. Siapakah Manusia

Kehadiran manusia pertama tidak terlepas dari asal usul kehidupan di alam semesta.
Asal usul manusia menurut ilmu pengetahuan tidak bisa dipisahkan dari teori tentang spesies
lain yang telah ada sebelumnya melalui proses evolusi.

Evolusi menurut para ahli paleontology dapat dibagi menjadi empat kelompok
berdasarkan tingkat evolusinya, yaitu :
A) Pertama, tingkat pra manusia yang fosilnya ditemukan di Johanesburg Afrika Selatan
pada tahun 1942 yang dinamakan fosil Australopithecus.

6.
B) Kedua, tingkat manusia kera yang fosilnya ditemukan di Solo pada tahun 1891 yang
disebut pithecanthropus erectus.

C) Ketiga, manusia purba, yaitu tahap yang lebih dekat kepada manusia cutting-edge
yang sudah digolongkan genus yang sama, yaitu Homo walaupun spesiesnya dibedakan. Fosil
jenis ini di neander, karena itu disebut Homo Neanderthalesis dan kerabatnya ditemukan di
Solo (Homo Soloensis).

D) Keempat, manusia modern-day atau Homo sapiens yang telah pandai berpikir,
menggunakan otak dan nalarnya.

2. Beberapa Definisi Manusia :

A) Manusia adalah makhluk utama, yaitu diantara semua makhluk natural dan
supranatural, manusia mempunyai jiwa bebas dan hakikat hakikat yang mulia.

B) Manusia adalah kemauan bebas. Inilah kekuatannya yang luar biasa dan tidak dapat
dijelaskan : kemauan dalam arti bahwa kemanusiaan telah masuk ke dalam rantai kausalitas
sebagai sumber utama yang bebas kepadanya dunia alam global of nature, sejarah dan
masyarakat sepenuhnya bergantung, serta terus menerus melakukan campur tangan pada dan
bertindak atas rangkaian deterministis ini. Dua determinasi eksistensial, kebebasan dan pilihan,
telah memberinya suatu kualitas seperti Tuhan

c) Manusia adalah makhluk yang sadar. Ini adalah kualitasnya yang paling menonjol;
Kesadaran dalam arti bahwa melalui daya refleksi yang menakjubkan, ia memahami aktualitas
dunia eksternal, menyingkap rahasia yanag tersembunyi dari pengamatan, dan mampu
menganalisa masing-masing realita dan peristiwa. Ia tidak tetap tinggal pada permukaan serba-
indera dan akibat saja, tetapi mengamati apa yang ada di luar penginderaan dan menyimpulkan
penyebab dari akibat. Dengan demikian ia melewati batas penginderaannya dan
memperpanjang ikatan waktunya sampai ke masa lampau dan masa mendatang, ke dalam
waktu yang tidak dihadirinya secara objektif. Ia mendapat pegangan yang benar, luas dan
dalam atas lingkungannya sendiri. Kesadaran adalah suatu zat yang lebih mulia daripada
eksistensi.

D) Manusia adalah makhluk yanag sadar diri. Ini berarti bahwa ia adalah satu-satuna
makhluk hidup yang mempunyai pengetahuan atas kehadirannya sendiri ; ia mampu
mempelajari, manganalisis, mengetahui dan menilai dirinya.

E) Manusia adalah makhluk kreatif. Aspek kreatif tingkah lakunya ini memisahkan
dirinya secara keseluruhan dari alam, dan menempatkannya di samping Tuhan. Hal ini
menyebabkan manusia memiliki kekuatan ajaib-semu quasi-miracolous yang memberinya
kemampuan untuk melewati parameter alami dari eksistensi dirinya, memberinya perluasan
dan kedalaman eksistensial yang tak terbatas, dan menempatkannya pada suatu posisi untuk
menikmati apa yang belum diberikan alam.

7.
F) Manusia adalah makhluk idealis, pemuja yg ideal. Dengan ini berarti ia tidak pernah
puas dengan apa yang ada, tetapi berjuang untuk mengubahnya menjadi apa yang seharusnya.
Idealisme adalah faktor utama dalam pergerakan dan evolusi manusia. Idealisme tidak
memberikan kesempatan untuk puas di dalam pagar-pagar kokoh realita yg ada. Kekuatan
inilah yg selalu memaksa manusia untuk merenung, menemukan, menyelidiki, mewujudkan,
membuat dan mencipta dalam alam jasmaniah dan ruhaniah.

G) Manusia adalah makhluk moral. Di sinilah timbul pertanyaan penting mengenai nilai.
Nilai terdiri dari ikatan yg ada antara manusia dan setiap gejala, perilaku, perbuatan atau
dimana suatu motif yg lebih tinggi daripada motif manfaat timbul. Ikatan ini mungkin dapat
disebut ikatan suci, karena ia dihormati dan dipuja begitu rupa sehingga orang merasa rela
untuk membaktikan atau mengorbankan kehidupan mereka demi ikatan ini.

H) Manusia adalah makhluk utama dalam dunia alami, mempunyai esensi uniknya
sendiri, dan sebagai suatu penciptaan atau sebagai suatu gejala yg bersifat istimewa dan mulia.
Ia memiliki kemauan, ikut campur dalam alam yg independen, memiliki kekuatan untuk
memilih dan mempunyai andil dalam menciptakan gaya hidup melawan kehidupan alami.
Kekuatan ini memberinya suatu keterlibatan dan tanggung jawab yg tidak akan punya arti kalau
tidak dinyatakan dengan mengacu pada sistem nilai.

2.1 PERBEDAAN ANTARA MANUSIA DAN HEWAN


Manusia pada hakekatnya sama saja dengan mahluk hidup lainnya, yaitu memiliki hasrat
dan tujuan. Ia berjuang untuk meraih tujuannya dengan didukung oleh pengetahuan dan
kesadaran. Perbedaan diantara keduanya terletak pada dimensi pengetahuan, kesadaran dan
keunggulan yang dimiliki manusia dibanding dengan mahluk lain.

Manusia sebagai salah satu mahluk yang hidup di muka bumi merupakan mahluk yang
memiliki karakter paling unik. Manusia secara fisik tidak begitu berbeda dengan binatang,
sehingga para pemikir menyamakan dengan binatang. Letak perbedaan yang paling utama
antara manusia dengan makhluk lainnya adalah dalam kemampuannya melahirkan
kebudayaan. Kebudayaan hanya manusia saja yang memlikinya, sedangkan binatang hanya
memiliki kebiasaan-kebiasaan yang bersifat instinctif.
8.

Perbedaan secara Rohani

Manusia Hewan
1. Diberi akal dan naluri sehingga 1. Tidak diberi akal  hanya di beri
manusia dapat membedakan yang baik insting/naluri, sehingga tidak  bisa
dan yang salah. membedakan yang baik dan yang benar.

2. Diberi hati dan perasaannya. 2. Diberi hati tetapi tidak dengan


perasaanya.

3. Diberi Ruh dalam penciptaanNya. 3. Tidak diberi ruh dan hanya dIberi
hidup saja.

Perbedaan secara Fisik / Jasmani

Manusia Hewan
1. Membutuhkan tempat tinggal.  1. Tidak membutuhkan / hidup liar.

2. Belajar. 2. Tidak pernah belajar.

3. Menggunakan pakaian. 3. Tidak membutuhkan pakaian.

4. Memiliki rasa malu. 4. Tidak memilik rasa malu.

5. Bicara. 5. Tidak bisa bicara.


6. Tidak berbulu / hanya bagian 6. Berbulu banyak dan sangat lebat.
tertentu.

7. Postur Tubuh sangat indah dan 7. Postur Tubuh sangat tidak indah dan
menarik. tidak menarik.

8. Bisa mengetahui bahwa api itu panas 8. Tidak Bisa mengetahui bahwa api itu
dan membahayakan. panas dan membahayakan.

9.
2.3 PERKEMBANGAN SIFAT DAN PEMIKIRAN MANUSIA

Dari sekian banyak ciri-ciri manusia sebagai makhluk hidup, akal budi dan kemauan
keras itulah yang merupakan sifat unik manusia.
Sifat ingin tahu manusia berkembang seiring dengan perkembangan umur dan waktu
dimana manusia tersebut hidup. Pada zaman pra sejarah manusia hidup dari berburu dan
berladang yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain, kemudian meningkat menjadi
petani dan peternak yang menetap.Ada dua macam perkembangan alam pikiran manusia, yakni
perkembangan alam pikiran manusia sejak dilahirkan sampai akhir hayatnya dan
perkembangan alam pikiran manusia, sejak zaman purba hingga dewasa ini.Berikut
ini,pengelompokan perkembangan kecerdasan manusia berdasarkan usia dari bayi hingga
dewasa.
1. Masa bayi (0 – 2 Tahun)
Masa bayi menurut psikologi disebut juga sebagai periode sensomotorik.Pada periode
ini,perkembangan kecerdasan bayi sangat cepat.Ia mulai belajar makan,berjalan,berbicara,dan
mengikatkan diri pada orang lain.Dengan gerakan – gerakan anggota tubuhnya,ia belajar
memadukan keterangan – keterangan melalui semua alat inderanya.
2. Masa Kanak – kanak ( 3 – 5 Tahun )
Masa kanak – kanak disebut sebagai periode praoperasional,dengan kisaran usia 2 – 7
tahun.Pada periode ini,dorongan keingintahuannya sangat besar,sehingga banyak yang
menyebut masa ini sebagai masa bertanya.Apalagi pada masa ini si anak sudah memiliki
keterampilan berbahasa lisan.Namun,pada masa ini pengungkapannya sering menggunakan
lambang – lambang,seperti bermain mobil dengan garasinya menggunakan kotak kosong.
3. Masa Usia Sekolah ( 6 – 12 Tahun )
Masa ini disebut juga sebagai periode operasional nyata,dengan kisaran usia 7-11
tahun.Pada periode ini,anak sangat aktif,ditandai dengan perkembangan fisik, dan motorik yang
baik.Para ahli psikologi menyebut juga masa ini sebagai “ masa tenang”,karena proses
perkembangan emosional si anak telah mendapatkan kepuasan maksimal sesuai dengan
kemampuan individu.Perolehan pengetahuannya masih dengan induksi (pengamatan dan
percobaan),walaupun sudah dimulai dengan menggunakan penalaran dan logika.
4. Masa Remaja ( 13 – 20 Tahun )
Masa remaja disebut juga periode operasional formal ( 11 – 15 tahun).Periode ini
merupakan masa pertentangan (konflik),baik dengan dirinya sendiri maupun dengan orang
dewasa.Mereka berusaha mengekspresikan dirinya sebagai orang dewasa,padahal secara
fisik,mental,dan emosional belum mampu menggunakan nalar serta berhipotesis.

10.
5. Masa dewasa ( > 20 Tahun )
Masa dewasa ini ditandai dengan kemampuan individu untuk berdiri sendiri.Mereka
mampu mengendalikan perilakunya dengan baik,menempatkan dirinya sebagai anggota dalam
kelompok serta merupakan individu yang bertanggung jawab.
Ada dua macam perkembangan alam pikiran manusia, yakni perkembangan alam pikiran
manusia sejak dilahirkan sampai akhir hayatnya dan perkembangan alam pikiran manusia, sejak
zaman purba hingga dewasa ini.

Manusia yang mempunyai rasa ingin tahu terhadap rahasia alam mencoba menjawab
dengan menggunakan pengamatan dan penggunaan pengalaman, tetapi sering upaya itu tidak
terjawab secara memuaskan. Pada manusia kuno untuk memuaskan mereka menjawab sendiri.
Misalnya kenapa ada pelangi mereka membuat jawaban, pelangi adalah selendang bidadari
atau kenapa gunung meletus jawabannya karena yang berkuasa marah. Dari hal ini timbulnya
pengetahuan tentang bidadari dan sesuatu yang berkuasa. Pengetahuan baru itu muncul dari
kombinasi antara pengalaman dan kepercayaan yang disebut mitos. Cerita-cerita mitos disebut
legenda. Mitos dapat diterima karena keterbatasan penginderaan, penalaran, dan hasrat ingin
tahu yang harus dipenuhi. Sehubungan dengan dengan kemajuan zaman, maka lahirlah ilmu
pengetahuan dan metode ilmiah.

Puncak pemikiran mitos adalah pada zaman Babilonia yati kira-kira 700-six hundred SM.
Orang Babilonia berpendapat bahwa alam semesta itu sebagai ruangan setengah bola dengan
bumi yang datar sebagai lantainya dan langit dan bintang-bintang sebagai atapnya. Namun
yang menakjubkan mereka telah mengenal bidang ekleptika sebagai bidang edar matahari dan
menetapkan perhitungan satu tahun yaitu satu kali matahari beredar ketempat semula, yaitu
365,25 hari. Pengetahuan dan ajaran tentang orang Babilonia setengahnya merupakan dugaan,
imajinasi, kepercayaan atau mitos pengetahuan semacam ini disebut Pseudo science (sains
palsu)

Tokoh-tokoh Yunani dan lainnya yang memberikan sumbangan perubahan pemikiran


pada waktu itu adalah :

1. Anaximander, langit yang kita lihat adalah setengah saja, langit dan isinya beredar
mengelilingi bumi ia juga mengajarkan membuat jam dengan tongkat.

2. Anaximenes, (560-520) mengatakan unsur-unsur pembentukan semua benda adalah


air, seperti pendapat Thales. Air merupakan salah satu bentuk benda bila merenggang
menjadi api dan bila memadat menjadi tanah.

3. Herakleitos, (560-470) pengkoreksi pendapat Anaximenes, justru apilah yang


menyebabkan transmutasi, tanpa ada api benda-benda akan seperti apa adanya.

4. Pythagoras (500 SM) mengatakan unsur semua benda adalah empat : yaitu tanah, api,
udara dan air. Ia juga mengungkapkan dalil Pythagoras C2 = A2 + B2, sehubungan
dengan alam semesta ia mengatakan bahwa bumi adalah bulat dan seolah-olah benda

11.
lain mengitari bumi termasuk matahari.

5. Demokritos (460-370) bila benda dibagi terus, maka pada suatu saat akan sampai
pada bagian terkecil yang disebut Atomos atau atom, istilah atom tetap dipakai
sampai saat ini namun ada perubahan konsep.

6. Empedokles (480-430 SM) menyempurnakan pendapat Pythagoras, ia


memperkenalkan tentang tenaga penyekat atau daya tarik-menarik dan facts tolak-
menolak. Kedua tenaga ini dapat mempersatukan atau memisahkan unsur-unsur.

7. Plato (427-345) yang mempunyai pemikiran yang berbeda dengan orang sebelumnya,
ia mengatakan bahwa keanekaragaman yang tampak ini sebenarnya hanya suatu
duplikat saja dari semua yang kekal dan immatrial. Seperti serangga yang
beranekaragam itu merupakan duplika t yang tidak sempurna, yang benar adalah
concept serangga.

8. Aristoteles merupakan ahli pikir, ia membuat intisari dari ajaran orang sebelumnya ia
membuang ajaran yang tidak masuk akal dan memasukkan pendapatnya sendiri. Ia
mengajarkan unsur dasar alam yang disebut Hule. Zat ini tergantung kondisi sehingga
dapat berwujud tanah, air, udara atau api. Terjadi transmutasi disebabkan oleh kondisi,
dingin, lembah, panas dan kering. Dalam kondisi lembab hule akan berwujud sebagai
api, sedang dalam kondisi kering ia berwujud tanah. Ia juga mengajarkan bahwa tidak
ada ruang yang hampa, jika ruang itu tidak terisi suatu benda maka ruang itu diisi oleh
ether. Aristoteles juga mengajarkan tentang klasifikasi hewan yang ada dimuka bumi ini.

9. Ptolomeus (127-151) SM, mengatakan bahwa bumi adalah pusat tata surya
(geosentris), berbentuk bulat diam seimbang tanpa tiang penyangga.

10. Avicenna (ibn-Shina abad 11), merupakan ahli dibidang kedokteran, selain itu ahli
lain dari dunia Islam yaitu Al-Biruni seorang ahli ilmu pengetahuan asli dan
komtemporer. Pada abab Sep 11 ilmu pengetahuan dan filasafat Yunani banyak yang
diterjemahkan dan dikembangkan dalam bahasa Arab. Kebudayaan Arab berkembang
menjadi kebudayaan Internasional.

Periode filsafat Yunani merupakan periode penting sejarah peradaban manusia karena
pada waktu itu terjadi perubahan pola pikir manusia dari mite-mite menjadi yang lebih rasional.
Pola pikir mite-mite adalah pola pikir masyarakat yang sangat mengandalkan mitos untuk
menjelaskan fenomena alam, seperti gempa bumi dan pelangi. Gempa bumi tidak dianggap
fenomena alam biasa, tetapi Dewa Bumi yang sedang menggoyangkan kepalanya. Namun,
ketika filsafat diperkenalkan, fenomena alam tersebut tidak lagi dianggap sebagai aktivitas
dewa, tetapi aktivitas alam yang terjadi secara kausalitas. Perubahan pola pikir tersebut
kelihatannya sederhana, tetapi implikasinya tidak sederhana karena selama ini alam ditakuti
dan dijauhi kemudian didekati bahkan dieksploitasi. Manusia yang dulunya pasif dalam
menghadapi fenomena alam menjadi lebih proaktif dan kreatif, sehingga alam dijadikan objek
penelitian dan pengkajian.

12.
Dari proses ini kemudian ilmu berkembang dari rahim filsafat, yang akhirnya kita nikmati
dalam bentuk teknologi. Karena itu, periode perkembangan filsafat Yunani merupakan poin
untuk memasuki peradaban baru umat manusia.Zaman Yunani Kuno dipandang sebagai zaman
keemasan filsafat, karena pada masa ini orang memiliki kebebasan untuk mengungkapkan ide-
ide atau pendapatnya. Yunani pada masa itu dianggap sebagai gudang ilmu dan filsafat, karena
Bangsa Yunani pada masa itu tidak lagi mempercayai mitologi-mitologi. Zaman Kuno meliputi
zaman filsafat pra-Socrates di Yunani. Prothagoras menyatakan bahwa manusia adalah ukuran
untuk segala-galanya. Hal ini ditentang oleh Socrates (469-399 SM) dengan mengatakan bahwa
yang benar dan yang baik harus dipandang sebagai nilai-nilai objektif yang dijunjung tinggi oleh
semua orang. Hasil pemikiran Socrates dapat diketemukan pada muridnya Plato.

Dalam filsafatnya Plato mengatakan: realitas seluruhnya terbagi atas dua dunia yang
hanya terbuka bagi pancaindra dan dunia yang hanya terbuka bagi rasio kita. Dunia yang
pertama adalah dunia jasmani dan yang kedua dunia ide, sehingga adanya dualisme manusia
yaitu dunia fisik dan dan dunia ide.Satu wilayah dari manusia adalah dunia indera, yang
mengenai kita hanya dapat mempunyai pengetahuan yang tepat dan tidak tepat atau tidak
sempurna dengan menggunakan lima indera. Dunia indera akan selalu berubah-ubah sesuai
dengan kondisi yang diserap indera. Wilayah yang lain adalah dunia ide yang mengenainya kita
mempunyai ilmu pengetahuan yang bersifat abadi dan kekal.Pendapat tersebut dikritik oleh
Aristoteles dengan mengatakan bahwa yang ada itu adalah manusia-manusia yang konkret. Ide
manusia tidak terdapat dalam kenyataan.

Aristoteles adalah filsuf realis, dan sumbangannya kepada perkembangan ilmu


pengetahuan besar sekali. Sumbangan yang sampai sekarang masih digunakan dalam ilmu
pengetahuan adalah mengenai abstraksi, yakni aktivitas rasional di mana seseorang
memperoleh pengetahuan. Menurut Aristoteles ada tiga macam abstraksi, yakni abstraksi fisis,
abstraksi matematis, dan metafisis.Abstraksi yang ingin menangkap pengertian dengan
membuang unsur-unsur man or woman untuk mencapai kualitas adalah abstraksi fisis.
Sedangkan abstraksi di mana subjek menangkap unsur kuantitatif dengan menyingkirkan unsur
kualitatif disebut abstraksi matematis. Abstraksi di mana seseorang menangkap unsur-unsur
yang hakiki dengan mengesampingkan unsur-unsur lain disebut abstraksi metafisis.Teori
Aristoteles yang cukup terkenal adalah tentang materi dan bentuk. Keduanya ini merupakan
prinsip–prinsip metafisis, Materi adalah prinsip yaug tidak ditentukan, sedangkan bentuk
adalah prinsip yang menentukan. Teori ini terkenal dengan sebutan Hylemorfisyme.

Hippocrates (460-370 SM) adalah Bapak Ilmu Kedokteran, karena itu tidak
mengherankan kalau dia membahas manusia dari titik tolak konstitusional. Terpengaruh oleh
kosmologi Empedokles, yang menganggap bahwa alam semesta beserta isinya ini tersusun dari
empat unsur dasar yaitu: tanah, air, udara, dan api. Dengan sifat-sifat yang didukungnya yaitu:
kering, basah, dingin, dan panas, maka Hippocrates berpendapat bahwa dalam diri seseorang
terdapat empat macam sifat tersebut yang didukung oleh keadaan konstitusional yang berupa
cairan-cairan yang ada dalam tubuh orang itu, yaitu sifat kering terdapat dalam chole (empedu
kuning), sifat basah terdapat dalam melanchole (empedu hitam), sifat dingin terdapat dalam

13.
phlegma (lendir), sifat panas terdapat dalam sanguis (darah).Keempat cairan tersebut
ada dalam tubuh dalam proporsi tertentu. Apabila cairan-cairan tersebut adanya dalam tubuh
dalam proporsi selaras (normal) orangnya normal (sehat), apabila keselarasan proporsi tersebut
terganggu maka orangnya menyimpang dari keadaan normal (sakit).

Galenus menyempurnakan ajaran Hipocrates tersebut, dan membeda-bedakan


kepribadian manusia atas dasar keadaan proporsi campuran cairan-cairan tersebut. Galenus
sependapat dengan Hipocrates, bahwa di dalam tubuh manusia terdapat empat macam cairan
yaitu : (1) chole; (2) melanchole, (three) plegma, (four) sanguis, dan bahwa cairan-cairan
tersebut adanya dalam tubuh manusia secara teori dalam proporsi tertentu. Kalau suatu cairan
adanya dalam tubuh itu melebihi proporsi yang seharusnya (jadi dominant) maka akan
mengakibatkan adanya sifat-sifat kejiwaan yang khas. Sifat-sifat kejiwaan yang khas ada pada
seseorang sebagai akibat dari dominant-nya salah satu cairan badaniah itu oleh Gelenus
disebutnya temperament. Jadi, dengan dasar fikiran yang telah dikemukakan itu sampailah
Galenus kepada penggolongan manusia menjadi empat tipe temperament, beralas pada
dominasi salah satu cairan badaniahnya.Pengaruh ajaran Hipocrates yang kemudian di
sempurnakan oleh Galenus, itu tahan uji sampai berapa abad, pendapatnya lama sekali diikuti
oleh para ahli, hanya dengan variasi yang berbeda-beda. Bahkan sampai dewasa ini pun
pengaruh itu masih sangat terasa. Lama-kelamaan latar belakang kefilsafatannya, yaitu adanya
kesatuan dalam seluruh kosmos, ditinggalkan, dan sebagai akibatnya terdapat adanya dua garis
perkembangan, yaitu: (a) yang menekankan pentingnya kejasmanian, yaitu teori-teori
konstitusional, dan (b) yang menekankan pentingnya segi kejiwaan, yaitu teori-teori
temperament.Pada zaman Alexander Agung (359-323 SM) sebagai kaisar Romawi dari
Macedonia bidang filsafat tetap berkembang, namun pada saat itu tidak ada filsuf yang
sungguh-sungguh besar kecuali Plotinus. Pada masa ini muncul beberapa aliran:Sinisme,
Menurut paham ini jagat raya ditentukan oleh kuasa-kuasa yang disebut Logos. Oleh karena itu,
segala kejadian berlangsung menurut ketetapan yang tidak dapat dihindari.

Aliran Sinisme merupakan pengembangan dari aliran Stoik. Stoik menyatakan


penyangkalannya adanya Ruh dan Materi aliran ini disebut juga dengan Monoisme dan
menolak pandangan Aristoteles dengan Dualismenya. Epikurime, segala-galanya terdiri atas
atom-atom yang senantiasa bergerak. Manusia akan bahagia jika mau mengakui susunan dunia
ini dan tidak boleh takut pada dewa-dewa. Setiap tindakan harus dipikirkan akan akibatnya.
Aliran ini merupakan pengembangan dari teori atom Democritus sebagai obat mujarab untuk
menghilangkan rasa takut pada takhayul. Neo Platonisme, paham yang ingin menghidupkan
kembali filsafat Plato. Tokohnya adalah Plotinus. Seluruh filsafatnya berkisar pada Allah sebagai
yang satu. Segala sesuatu berasal dari yang satu dan ingin kembali kepadanya.

14.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun simpulan yang dapat diperoleh dalam makalah ini, yaitu;
Ilmu pengetahuan bermula dari rasa ingin tahu. Hewan juga mempunyai “rasa ingin tahu”
akan tetapi tidak berkembang atau disebut “idle curiousity” atau “instinct.” Segala aktivitasnya
didorong oleh instink itu dengan tujuan untuk melestarikan hidupnya.
Manusia mempunyai rasa ingin tahu yang berkembang. Akumulasi dari segala yang mereka
dapat dari usahanya mendapatkan jawaban dari keingintahuannya itu merupakan
“pengetahuan”-nya. Pengetahuan manusia selalu berkembang. Ia selalu tidak puas dengan
fakta tetapi ingin tahu juga tentang “apa,” “bagaimana” dan “mengapa”, Sehingga Auguste
Comte memformulasikan menjadi tiga tahap perkembangan manusia, yaitu 1) teologi, 2)
metafisis, dan 3) positif.
Manusia dengan kemampuan berpikir dan bernalar, dengan akal serta nuraninya
memungkinkan untuk selalu berbuat yang lebih baik dan bijaksana untuk dirinya maupun
lingkungannya. Hal ini pula yang membedakannya dengan makhluk lain (hewan).
Berlandaskan pada pengetahuan tentang beberapa rahasia alam yang diperolehnya, manusia
kemudian berusaha untuk menguasai dan memanfaatkan pengetahuannya untuk memperbaiki
kualitas dan pemenuhan kebutuhan hidupnya.

3.2 Saran
Hendaknya sebagai manusia kita selalu mengasah kemampuan berpikir kita, mengoptimalkan
kemampuan otak danmengoptimalkan kemampuan otak , mencari ilmu pengetahuan dengan
terus belajar dan terus berlatih sehingga dapat menciptakan ide-ide baru dan menghasilkan
karya-karya baru yang kreatif dan inovatif dengan cara yang di ridhai Allah sebagai wujud rasa
syukur kita kepada sang Khalik.

15.
DAFTAR PUSTAKA

Siahaan Z, Nurseide S, Dewi W, Raihanati, Alfia P, Suryanda, [2018]. Bahan Ajar Buku Kealaman

Dasar, UPT MKU Universitas Negeri Jakarta.

Sodiq, M. [2014]. Ilmu Kealaman Dasar, Kencana.

http://ramlahazkiyah.blogspot.co.id/2015/11/makalah-alam-pikiran-manusia.html

http://adinda69.blogspot.co.id/2014/09/makalah-alam-pikiran-manusia-dan.html

http://www.academia.edu/16388792/Makalah_Alam_Pemikiran_Manusia

http://noctisora.blogspot.co.id/2011/09/sejarah-pengetahuan-manusia.html
http://www.wivrit.com/2012/10/alam-pikiran-manusia-dan-rasa-keingintahuannya.html

16.

Anda mungkin juga menyukai