Disusun :
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar ( IAD )
Dosen Pengampu :
Akhnu Affandi, M. Pd.I
Oleh :
Muhammad Syafila Al Akbar
NIM : 20212405740
Ilmu Alamiah Dasar (IAD) merupakan salah satu mata kuliah wajib
diikuti oleh setiap peserta didik pada semua program studi, terutama untuk
program studi non-eksakta, dengan maksud peserta didk dikenalkan pada
konsep-konsep dasar alamiah dalam menunjang dan melandasi pengetahuan
tentang teori maupun konsep yang berkaitan dengan alam.
Materi ilmu alamiah dasar ini tentu saja hanya bersifat dasar, umum dan
pengantar yang berkenaan dengan fenomena alam dan daya fikir manusia hingga
mampu memperoleh budaya modern yang dapat dimanfaatkan oleh manusia
dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya.
2.3 Mitos
Mitos juga bisa di sebut mitologi, yang kadang di artikan mitologi adalah
cerita rakyat yang di anggap benar-benar terjadi yang berhubungan dengan
terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat dan konsep dongeng
suci. Jadi, mitos adalah cerita tentang asal-usul alam semesta, manusia atau bangsa
yang di ungkapkan dengan cara-cara ghaib dan mengandung arti yang dalam.
Perkembangan selanjutnya adalah manusia berusaha memenuhi
kebutuhan nonfisik atau kebutuhan alam pikirnya. Rasa ingin tahu manusia
ternyata tidak dapat terpuaskan hanya atas dasar pengamatan maupun
pengalamannya. Untuk itulah, manusia mereka-reka sendiri jawaban aras
keingintahuannya itu.Sebagai contoh:”Apakah pelangi itu?”, karena tak dapat
dijawab, manusia mereka-reka jawaban bahwa pelangi adalah
selendang”bidadari”. Jadi, muncul pengetahuan baru yaitu”bidadari”. Contoh
lain, mengapa gunung meletus?, Karena tak tahu jawabannya, manusia mereka-
reka sendiri dengan jawaban”Yang berkuasa dari gunung itu sedang marah
”.Disinilah muncul pengetahuan baru yang disebut”yang berkuasa”.Dengan
menggunakan jalan pikiran yang sama, muncullah anggapan adanya “yang
berkuasa” didalam hutan lebat, sungai yang besar, pohon yang besar, matahari,
bulan atau adanya raksasa yang menelan bulan pada saat gerhana rembulan.
Pengetahuan baru yang bermunculan dan kepercayaan itulah yang disebut mitos.
Cerita yang disebabkan atas mitos disebut legenda. Mitos timbul disebabkan
antara lain oleh keterbatasan alat indera manusia..
1. Alat Penglihatan
2. Alat Pendengaran
3. Alat pencium dan Pengecap
4. Alat Perasa
Alat-alat indera tersebut berbeda-beda di antara manusia. Ada yang tajam
penglihatannya, ada pula yang tidak. Ada yang tajam penciumannya, ada yang
lemah. Akibat keterbatasan alat indera kita, maka mungkin saja timbul salah
informasi, salah tafsir atau salah pemikiran. Untuk meningkatkan ketepatan alat
indera tersebut manusia dapat juga orang dilatih untuk itu, namun tetap sangat
terbatas. Usaha-usaha lain adalah penciptaan alat meskipun alat yang diciptakan
ini masih mengalami kesalahan.
2.4 Fase-fase Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Segala sesuatu hal itu pasti ada fase-fase perkembangannya di mulai dari
yang mendasar hingga mencapai pemesatan. Seperti halnya ilmu pengetahuan,
ilmu pengetahuan yang bisa kita rasakan saat ini begitu pesatnya pengetahuan-
pengetahuan keilmuan. Karena ilmu itu bertahap yang dulunya masih sangat
rendah prioritasnya dan sekarang bisa kita lihat hasil pengembangan itu.
Perlu kita ketahui bahwa pengembangan ilmu pengetahuan terbagi menjadi
3 yaitu :
1) Zaman klasik (filsafat).
2) Zaman pertengahan.
3) Zaman modern (tekhnologi).
Langkah-langkah
Adapun langkah-langkah dalam melakukan metode ilmiah adalah sebagai
berikut :
A. Menentukan dan Merumuskan Masalah
Langkah pertama dalam metode ilmiah adalah menentukan masalah
yang akan dipecahkan, dan untuk menemukan masalah kita perlu membuat
pertanyaan. Masalah sendiri adalah segala sesuatu yang harus dipecahkan
secara pasti dan benar.
B. Mengumpulkan data dan informasi
Setelah menemukan masalah apa yang akan dipecahkan, maka langkah
selanjutnya adalah mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan
masalah yang telah ditentukan sebelumnya. Kegiatan ini dapat dilakukan
dengan cara membaca buku, membaca laporan hasil penelitian orang lain, atau
bisa juga dengan melakukan wawancara dengan orang yang sudah ahli dalam
masalah tersebut.
C. Mengajukan hipotesis
Hipotesis adalah dugaan atau prediksi sementara terhadap masalah
berdasarkan data dan informasi yang telah diperoleh sebelumnya. Kebenaran
dari hipotesis yang diajukan ini belum pasti, jadi harus dilakukan pengujian
dan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan hal tersebut
D. Melakukan eksperimen
Eksperimen adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menguji
dan membuktikan hipotesis yang telah disampaikan sebelumnya. Tujuan dari
eksperimen adalah untuk membuktikan hipotesis dengan didukung oleh bukti
yang nyata. Dan kadang, untuk mendapatkan hasil yang pasti, eksperimen bisa
dilakukan lebih dari satu kali.
E. Menarik kesimpulan
Kesimpulan adalah hasil akhir yang diperoleh setelah melewati
serangkaian metode-metode ilmiah diatas. Kesimpulan dibuat berdasarkan
hasil dari eksperimen. Kesimpulan bisa sesuai (menerima) hipotesis, namun
bisa juga tidak sesuai (menolak) hipotesis.
3.2 SARAN
Jagalah selalu nama almamater dengan cara sopan dalam ucapan dan
perbuatan dimanapun dan kapanpun bila kita merasa sebagai manusia ulul
albab. Di sini saya sebagai penulis makalah tentang Ilmu Alamiah Dasar saya
sangat berharap tinjauan dan revisi anda sekaligus kritik dan saran anda apabila
tanpa sengaja saya kurang tepat dalam menulis makalah tentang Ilmu Alamiah
Dasar ini.
Semoga dengan adanya makalah tentang Ilmu Alamiah Dasar ini bisa
bermanfaat bagi kita semua, Amiiiin . . . .
DAFTAR PUSTAKA
Agus mukti wibowo; (2012) “Rangkuman Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar”
Ilmu Alamiah Dasar, Malang
KH.Abdul Ghofur; (2009) “Pengajian Jum’at” Al-ilahiyat Makhluqot, Ponpes
Sunan Drajat Lamongan
Hj.Siti Annijat Maimunah; (2011) “Metode Ilmiah” Bahasa Indonesia untuk
Perguruan Tinggi, Malang http://sophiasciencia.word