Disusun oleh:
(Kelompok 6)
FAHRIJA FAJARIANOOR (212308126)
M. IHSA NADAMI (212308134)
MUHAMMAD AMIN (212308142)
RADIAN (212308147)
YENI (212308164)
AMUNTAI
2021
KATA PENGANTAR
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas kelompok, mata kuliah
Ilmu Sosial semester 1 tahun akademik 2021/2022 pada sekolah tinggi ilmu
administrasi (STIA) Oleh karena itu, kami haturkan terima kasih banyak kepada
Dosen pembina Mahdalina,S.PD.I,MP.D sebagai Dosen pembina mata kuliah
IAD Semester 1 dalam membimbing mata kuliah kali ini.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
…………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR
……………………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI…………………………..
………………………………………………….iii
BAB I. PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang………………………………………………………………. 4
2. Topik Pembahasan……………………………….………………………..
4
3. Tujuan
…………………………………………………………………………..4
4. Pokok Pokok Materi ………………………………………………………
4
1. Penutup
…………………………………………………………………………..10
2. Ringkasan Materi
…………………………………………………………….10
DAFTAR PUSTAKA……
……………………………………………………………..10
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
A. TUJUAN
B. POKOK-POKOK MATERI
2) Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah
laku intelektual dan sosial.
5) Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk
mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih
baik untuk ditempati.
Gagasan dalam pikiran manusia adalah ide yang terdapat dalam alat pikir
yang disebut dengan akal atau otak. Tidak ada seorang pun yang dapat
menggambarkan bentuk konkret dari akal yang ada hanyalah bentuk fisikal otak
yang terdapat didalam kepala manusia. Sistem gagasan dalam pikiran manusia
adalah kelancaran kerja otak dalam menangkap segala sesuatu,
mengembangkan nalar dalam sebuah ide tentang sesuatu yang dimaksudkan,
dan membentuk konsep demi pembatasan sesuatu yang digagas.
Manusia memiliki rasa ingin tahu atau kurioritas yang terus tumbuh dan
berkembang sangat pesat. Rasa ingin tahu manusia tidak pernah dapat
terpuaskan, apabila suatu masalah dapat dipecahkan akan timbul masalah
lainnya yang menunggu pemecahanya. Manusia akan terus bertanya setelah
mengetahui apa, bagaimana, dan mengapa. Manusia mampu menggunakan
pengetahuan yang telah lama diperoleh untuk dikombinasikan dengan
pengetahuan yang baru menjadi pengetahuan yang lebih baru lagi. Hal ini
demikian berlangsung berabad-abad sehingga terjadi akumulasi pengetahuan.
Manusia memiliki salah satu sifat yang paling esensial yaitu berfikir
C. Perkembangan Alam Pikiran dan Sejarah Manusia
Rasa ingin tahu yang dimiliki manusia, menyebabkan alam pikiran
manusia berkembang. Ada dua macam perkembangan yang dapat kita ketahui,
sebagai berikut:
1) Perkembangan alam pikiran manusia sejak dilahirkan sampai akhir hayatnya
Alam pikiran seorang bayi yang baru dilahirkan, mengalami perkembangan
yang hampir serupa dari zaman ke zaman. Alam pikiran manusia semakin
berkembang sesuai dengan peningkatan umurnya yaitu dari bayi, anakanak,
remaja, dan dewasa, sampai pada suatu saat di mana umurnya semakin tua akan
terjadi penurunan daya ingat sehingga alam pikiran manusia tidak lagi
berkembang, tetapi berhenti bahkan sering kali kembali seperti masa
kanakkanak.
2) Perkembangan alam pikiran manusia sejak zaman purba hingga dewasa ini
Pada zaman purba, rasa ingin tahu manusia sangat kuat. Manusia purba mulai
menyelidiki apa penyebab terjadinya fenomena-fenomena terjadinya fenomena
alam dan akibatnya, sehingga manusia zaman purba melakukan penyelidikan.
1) Perkembangan Fisik Manusia Tubuh manusia mengalami proses
pertumbuhan sedikit demi sedikit mulai dari masa di rahim ibu, masa setelah
dilahirkan sampai masa dewasa. Proses perubahan tersebut diawali dari bentuk
sel yang sangat sederhana pada saat pembuahan sampai ke bentuk sel yang
sangat kompleks.
Perubahan fisik yang sangat nyata, terjadi pada saat pubertas, yang
ditandai di antaranya dengan tanda kedewasaan berupa tumbuhnya rambut pada
daerah-daerah tertentu dan fungsi organ-organ reproduksi (organ genitalia).
Perubahan fisik dan emosi pada masa pubertas dipengaruhi oleh hormon seperti:
(1) estrogen dan progesteron, pada remaja perempuan dan diproduksi oleh
indung telur, dan
(2) testosteron, pada remaja laki-laki diproduksi oleh testis. Perkembangan
pengetahuan pada manusia sangat dipengaruhi oleh perkembangan pengetahuan
semasa anak-anak, yang baik oleh orang tua dan lingkungan yang terus akan
terbawa sampai dewasa.
D. Perkembangan Sifat dan Pikiran Manusia
Sifat ingin tahu manusia berkembang seiring dengan perkembangan umur
dan waktu dimana manusia tersebut hidup. Ada beberapa perkembangan pikiran
manusia berdasarkan usia dari bayi hingga dewasa sebagai berikut:
a) Masa Bayi (0-2 tahun) Masa bayi merupakan periode sensorimotorik. Pada
periode ini perkembangan kecerdasan bayi sangat cepat, bayi mulai belajar
makan, berjalan, berbicara, dan mengikatkan diri pada orang lain. Melalui
gerakan-gerakan anggota tubuhnya, bayi belajar memadukan keterangan-
keterangan melalui semua alat inderanya.
b) Masa Kanak-kanak (3–5 tahun) Masa kanak-kanak disebut sebagai periode
praoperasional. Pada periode ini, bayi sudah mulai memiliki ketreampilan
berbasa lisan yang pengungkapnnya menggunakan lambang-lambang, seperti
bermain mobil-mobilan dengan garasinya menggunakan kotak kosong.
Keingintahuan bayi pada periode ini sangat besar yang ditandai dengan banyak
bertanya.
c) Masa Usia Sekolah (6–12 tahun) Masa ini disebut juga sebagai periode
operasional nyata. Pada periode ini anak sangat aktif, ditandai dengan
perkembangan fisik dan motorik yang baik. Perolehan pengetahuannya masih
dengan induksi (pengamatan dan percobaan) walaupun sudah mulai
menggunakan penalaran dan logika. Proses perkembangan emosional anak telah
mendapatkan kepuasan maksimal sesuai dengan kemampuan individu.
d) Masa Remaja (13–20 tahun) Masa remaja disebut juga dengan periode
operasional formal yang merupakan masa pertentangan (konflik),
e)Masa Dewasa ( > 20 tahun) Masa dewasa ditandai dengan kemampuan
individu untuk berdiri sendiri.
E. Sejarah Pengetahuan Manusia
Menurut Auguste Comte (1798-1857), dalam sejarah perkembangan jiwa
manusia, baik sebagai individu maupun sebagai keseluruhan, berlangsung
dalam tiga tahap (Heri Purnama, 2008: 13):
1) Tahap teologi atau fiktif Pada tahap teologi atau fiktif, berusaha untuk
mencari dan menemukan sebab yang pertama dan tujuan yang terakhir dari
segala sesuatu, dan selalu dihubugkan dengan kekuatan gaib. Gejala alam yang
menarik perhatiannya selalu diletakkan dalam kaitannya dengan sumber yang
mutlak. Mempunyai anggapan bahwa setiap gejala dan peristiwa dikuasai dan
diatur oleh para dewa atau kekuatan gaib lainnya.
2) Tahap filsafat atau fisik atau abstrak Tahap metafisika atau abstrak
merupakan tahap dimana manusia masih tetap mencari sebab utama dan tujuan
akhir, tetapi manusia tidak lagi menyadarkan diri kepada kepercayaan akan
adanya kekuatan gaib, melainkan pada akalnya sendiri, akal yang telah mampu
melakukan abstraksi guna menemukan hakekat segala sesuatu.
3) Tahap positif atau ilmiah riil Tahap positif atau riil merupakan tahap dimana
manusia telah mampu berpikir secara positif atau riil atas dasar pengetahuan
yang telah dicapainya yang dikembangkan secara positif melalui pengamatan,
percobaan dan perbandingan.
1) Zaman Purba Alat dari batu, masa bercocok tanam, dan beternak merupakan
pengalaman dan kemampuan untuk mengamati alam sekitar. pengetahuan yg
diperoleh sampai zaman Babilonia.
2) Zaman Yunani Beberapa pakar yang berpengaruh antara lain Thales
menyatakan bahwa bintang mengeluarkan sinar, bulan memantulkan cahaya
matahari
3) Zaman Pertengahan Dikembangkan metode eksperimen menyangkut bidang
kedokteran, farmasi, astroniomi, kimia dan biolgi. Penulisan bilangan Arab dan
desilmal memunculkan ilmu aljbar.
4) Zaman Modern Banyak penemuan yg menghubah pola pikir yang dibantu
dengan alat yg lebih baik. Perubah yang radikal, geosentrisme ke
heliosentrisme. didukung oleh Gallileo. Ini dianggap sebagai titik awal ilmu
pengetahuan modern dan membuka cara berpikir yg lebih maju.
BAB III
PENUTUP
RINGKASAN MATERI
Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk hidup yang unik. Manusia
dengan kemampuan berpikir dan bernalar, dengan akal serta nuraninya
memungkinkan untuk selalu berbuat yang lebih baik dan bijaksana untuk
dirinya maupun lingkungannya. Manusia dengan segala sifat dan karakternya,
diciptakan dengan sebegitu sempurnanya. manusia sebagai makhluk hidup
umumnya mempunyai sifat unik bercirikan sebagai berikut: 1) Organ tubuhnya
kompleks dan sangat khusus, terutama otaknya sehingga manusia merupakan
makhluk yang cerdas dan bijaksana (homo sapiens). Selan itu, manusia mampu
mengadakan metabolisme, 2) Memiliki potensi untuk tumbuh, bergerak, dan
berkembang biak, 3) Memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam
dan luar, da 4) Berinteraksi dengan lingkungan. Manusia memiliki rasa ingin
tahu atau kurioritas yang terus tumbuh dan berkembang sangat pesat. Rasa ingin
tahu manusia tidak pernah dapat terpuaskan, apabila suatu masalah dapat
dipecahkan akan timbul masalah lainnya yang menunggu pemecahanya.
Manusia akan terus bertanya setelah mengetahui apa, bagaimana, dan mengapa.
Manusia mampu menggunakan pengetahuan yang telah lama diperoleh untuk
dikombinasikan dengan pengetahuan yang baru menjadi pengetahuan yang
lebih baru lagi. Hal ini demikian berlangsung berabad-abad sehingga terjadi
akumulasi pengetahuan. Manusia memiliki salah satu sifat yang paling esensial
yaitu berfikir. Perkembangan alam pikiran manusia juga mencakup
perkembangan fisik, sifat dan pikiran manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Aly Abdullah dan Rahman Eny. (1992). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta:
Bumi Aksara. Amirullah, Andi. 2008. Metode Ilmiah. Online
(http://amiere.multiply.com/journal/item/19/Metode-Ilmiah , diakses tanggal 24
April 2015) Aradea, Riswan. 2008. Bab II Ilmu Pengetahuan Alam. Online
(http://irfanzizi.multiply.com-/journal/item/3