Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nilai adalah pertimbangan tentang baik buruk, akal budi, atau
aktivitas yang memungkinkan seseorang berpikir logis, jangkauan
pikir, kekuatan pikir. Sedangkan penalaran adalah hal
mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan
dengan perasaan atau pengalaman.
Tuhan menciptakan dua makhluk, yang satu bersifat anorganis
(benda mati) dan yang lain bersifat organis (makhluk hidup) benda
yang menjadi pengisi bumi tunduk pada hukum alam (deterministis)
dan makhluk hidup tunduk pada hukum kehidupan (biologis), tetapi
yang jelas ciri-ciri kehidupan manusia sebagai makhluk yang
tertinggi, lebih sempurna dari hewan maupun tumbuhan.
Ada dua macam perkembangan alam pikiran manusia, yakni
perkembangan pikiran manusia sejak dilahirkan sampai akhir
hayatnya dan perkembangan alam pikirna manusia, sejak zaman
purba hingga kini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja sejarah pengetahuan yang diperoleh manusia?
2. Bagaimana perkembangan fisik manusia?
3. Bagaimana metode ilmiah dan implementasinya?
4. Bagaimana cara manusia memperoleh pengetahuan?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui sejarah pengetahuan yang diperoleh manusia.
2. Dapat mengetahui perkembangan fisik manusia.
3. Dapat mengetahui metode ilmiah dan implementasinya.
4. Dapat mengetahui cara manusia memeperoleh pengetahuan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Pengetahuan Yang Diperoleh Manusia
1.Rasa Ingin Tahu
Ilmu pengetahuan bermula dari rasa ingin tahu (curiousity).
Perasaan ini merupakan salah satu ciri khas manusia. Rasa ingin tahu
berkembang, baik tentang dirinya sendiri maupun benda-benda di
sekelilingnya dan rasa yang seperti itu tidak dimiliki oleh makhluk
hidup lainnya.
Manusia selalu merasa ingin tahu maka sesuatu yang belum
terjawab dikatakan wallahualam, artinya Allah ysng lebih
mengetahui. Perkembangan lebih lanjut dari rasa ingin tahu manusia
ialah untuk memenuhi kebutuhan nonfisik atau kebutuhan alam
pikirannya, untuk itu manusia mereka-reka sendiri jawabannya.
2. Mitos
Menurut Auguste Comte (1798-1857) bahwa dalam sejarah
perkembangan manusia itu ada tiga tahap, yaitu teologi (tahap
metafika), tahap filsafat, dan tahap positif (tahap ilmu).
Mitos termasuk tahap teologi atau tahap metafisika. Mitologi
ialah pengetahuan tentang mitos yang merupakan kumpulan cerita-
cerita mitos. Cerita mitos sendiri ditularkan lewat tari-tarian,
nyanyian, wayang, dll.
6
Secara garis besar, mitos dibedakan atas tiga macam, yaitu
mitos sebenarnya, cerita rakyat, dan legenda. mitos timbul akibat
keterbatasan pengetahuan, penalaran, dan panca indra manusia serta
keingintahuan manusia yang telah di penuhi walaupun hanya
sementara.
Puncak hasil pemikiran mitos terjadi pada zaman
Babylonia(700-600SM), yaitu horoskop (ramalan bintang), ekliptika
(bidang edar matahari) dan betuk alam semesta yang menyerupai
ruangan setengah bola dengan bumi datar sebagai lantainya
sedangkan langit-langit dan bintangnya merupakan atap.
2. Geosentris
Geosentris (geo=bumi) adalah anggapan bahwa bumi pusat alam
semesta. Semua benda langit mengelilingi bumi merupakan anggapan
yang berkembang sejak abad ke-6SM. Tokohnya:
a. Thales(624-548 SM) ialah orang pertama yang menyatakan dasar
alam dan isinya. Thales percaya bintang-bintang bisa memancarkan
cahayanya sendiri, sedangkan bulan hanya memantulkan sinar
matahari ke bumi. Dikatakan bahwa bumi merupakan cakram yang
mengapung di atas air.
b. Anaximender (610-546 SM) adalah orang pertama yang
menyatakan bahwa langit berputar dengan poros bintang kutub kubah
langit yang Nampak adalah setengah bola dengan bumi sebagai
pusatnya.
c. Pythagoras(580-500 SM) yang terkenal dengan dalil segiriga siku-
siku. Disamping pelopor matematika, ia juga berkeyakinan bahwa
bumi bulat dan berputar, sehingga menampakkan Gerakan perputaran
semu dari langit. Ia juga mengajarkan bahwa dibumi terdapat 4 unsur
yaitu: air, tanah, udara dan api.
d. Erasthothenes(127-195 SM) ialah orang yang pertama menghitung
ukuran bumi sebagai benda bulat.
e. Ptolomeus(127-151 SM) mengemukakan pendapatnya bahwa bumi
adalah pusat jagad raya, berbentuk bulat, diam setimbang tanpa tiang
penyangga.
f. Avicenna(Ibn-Shina abad 11) seorang ahli ilmu pengetahuan,
terutama dalam bidang ilmu kedokteran, fisolofi.
11
3. Heliosentris
Heliosentris (helios=matahari) adalah anggapan bahwa pusat
alam semesta adalah matahari. Hal ini merupakan pendapat baru
karena makin sempurnanya alat pengamat bintang berupa teleskop
dan semakin meningkatnya kemampuan berfikir manusia yang terjadi
pada tahun 1500-1600.
Sebagai tonggak sejarah Nicolous Copernicus (1473-1543) dengan
pokok ajaran:
a. Matahari adalah pusat system solar sedangkan bumi adalah salah
satu planet diantara planet-planet lain yang beredar mengelilingi
matahari.
b. Bulan beredar mengelilingi bumi dan Bersama bumi mengelilingi
matahari.
c.Bumi berputar pada porosnya dari barat ke timur yang
mengakibatkan adanya siang malam dan pandangan Gerakan bintang-
bintang.
12
4. Galaktosentris
Galaktosentris ( galaxy=kumpulan jutaan bintang) merupakan
anggapan bahwa pusat alam semesta adalah galaksi. Paham tersebut
berkembang sejak tahun 1920 setelah Amerika Serikat membuat
teleskop raksasa, sehingga informasi tentang galaksi makin jelas
diketahui.
Di California terdapat dua buah observatoria, Mount Wilson
dengan pemantul 1,5m dan Mount Palomar dengan pemantul 2,3m
dan tahun 1976 berdiri observatorium Zelenchukskaya di Rusia.
13
5. Asenteris
Asentris (a=tidak) merupakan anggapan bahwa tidak perlu lagi
adanya pusat-pusatan dalam alam semesta ini, semaunya beredar
dalam konstelasi ilmiah.
Dengan paham ini manusia semakin kecil jika dihadapkan pada alam
semesta yang tidak terbatas ukurannya, sehingga secara agama
semuanya dikembalikan pada tuhan sebagai sang pencipta.
14
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Nilai adalah pertimbangan tentang baik buruk, akal budi, atau
aktivitas yang memungkinkan seseorang berpikir logis, jangkauan
pikir, kekuatan pikir. Sedangkan penalaran adalah hal
mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan
dengan perasaan atau pengalaman.
Sejarah yang diperoleh manusia ada dua yaitu rasa ingin tahu dan
mitos.
Perkembangan fisik tubuh manusia berubah mulai sejak berupa sel
sederhana yang selanjutnya bertahap menjadi manusia yang
sempurna.
Metode ilmiah dan implementasinya mempunyai Alur berpikir yang
mencakup metode ilmiah dapat dujabarkan dalam Langkah-langkah
yang mencerminkan tahapan kegiatan ilmiah. Kerangka berpikir
ilmiah pada dasarnya terdiri dari Langkah-langkah operasional
metode ilmiah, yaitu perumusan masalah, penyusunan kerangka
berpikir, pengajuan hipotesis, perumusan hipotesis, perumusan
hipotesis, pengujian hipotesis, dan penarikan kesimpulan.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://ruardy.wordpress.com/2012/04/19/perkembangan-
pemikiran-manusia-dalam-mensikapi-fenomena-alam/Hijri
16