Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PROSES PERKEMBANGAN PEMIKIRAN


MANUSIA

Dosen Pembimbing : Sasrito. S.Ag., M.Pd.I


Disusun Oleh:
Nama: Ali Sya’ban
Prodi: PBA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MA’ARIF


SAROLANGUN
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur kami panjatkan atas hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan nikmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga saya
dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “ Proses Perkembangan
Pemikiran Manusia” tepat pada waktu. Terima kasih juga kami
ucapkan kepada dosen pembimbing yang selalu memberika dukungan
dan bimbingannya.
Makalah ini saya buat dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas
IAD/IBD/ISD. Tak hanya itu, saya juga berharap makalah ini bisa
bermanfaat untuk penulis pada khususnya pembaca pada umumnya.
Walaupun demikian, kami menyadari dalam penyusunan makalah ini
masih banyak kekurangan. Maka dari itu, saya sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya berharap semoga makalah ini bisa memberikan
informasi dan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada para pembaca yang telah membaca
makalah ini hingga akhir.
Wassalamualaikum. Wr. Wb.

Sarolangun,25 September 2022

Penyusun
2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……..………………………….......... .............


………………2
DAFTAR ISI……………………………….
………………...........................……...….3
BAB I PENDAHULUAN……………..
…………………………......................…...4
LATAR
BELAKANG…………………………………….......................
…...4
RUMUSAN
MASALAH……………………………………....................….4
TUJUAN………………………………………………………....
........................5
BAB II
PEMBAHASAN………………………………………….....................
..…..6
SEJARAH PENGETAHUAN YANG DIPEROLEH
MANUSIA………………………………………………….........
....................…6
PERKEMBANGAN FISIK
MANUSIA……………………...............….7
METODE ILMIAH DAN
IMPLEMENTASINYA………………………………….............
........…...…8
CARA MANUSIA MEMPEROLEH
PENGETAHUAN…………………………………………..........
..............…10
BAB III
PENUTUP………………………………………………......................
...…15
KESIMPULAN……………………………………………..........
..............….15
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….
…........................16

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nilai adalah pertimbangan tentang baik buruk, akal budi, atau
aktivitas yang memungkinkan seseorang berpikir logis, jangkauan
pikir, kekuatan pikir. Sedangkan penalaran adalah hal
mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan
dengan perasaan atau pengalaman.
Tuhan menciptakan dua makhluk, yang satu bersifat anorganis
(benda mati) dan yang lain bersifat organis (makhluk hidup) benda
yang menjadi pengisi bumi tunduk pada hukum alam (deterministis)
dan makhluk hidup tunduk pada hukum kehidupan (biologis), tetapi
yang jelas ciri-ciri kehidupan manusia sebagai makhluk yang
tertinggi, lebih sempurna dari hewan maupun tumbuhan.
Ada dua macam perkembangan alam pikiran manusia, yakni
perkembangan pikiran manusia sejak dilahirkan sampai akhir
hayatnya dan perkembangan alam pikirna manusia, sejak zaman
purba hingga kini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja sejarah pengetahuan yang diperoleh manusia?
2. Bagaimana perkembangan fisik manusia?
3. Bagaimana metode ilmiah dan implementasinya?
4. Bagaimana cara manusia memperoleh pengetahuan?

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui sejarah pengetahuan yang diperoleh manusia.
2. Dapat mengetahui perkembangan fisik manusia.
3. Dapat mengetahui metode ilmiah dan implementasinya.
4. Dapat mengetahui cara manusia memeperoleh pengetahuan.
5

BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Pengetahuan Yang Diperoleh Manusia
1.Rasa Ingin Tahu
Ilmu pengetahuan bermula dari rasa ingin tahu (curiousity).
Perasaan ini merupakan salah satu ciri khas manusia. Rasa ingin tahu
berkembang, baik tentang dirinya sendiri maupun benda-benda di
sekelilingnya dan rasa yang seperti itu tidak dimiliki oleh makhluk
hidup lainnya.
Manusia selalu merasa ingin tahu maka sesuatu yang belum
terjawab dikatakan wallahualam, artinya Allah ysng lebih
mengetahui. Perkembangan lebih lanjut dari rasa ingin tahu manusia
ialah untuk memenuhi kebutuhan nonfisik atau kebutuhan alam
pikirannya, untuk itu manusia mereka-reka sendiri jawabannya.

2. Mitos
Menurut Auguste Comte (1798-1857) bahwa dalam sejarah
perkembangan manusia itu ada tiga tahap, yaitu teologi (tahap
metafika), tahap filsafat, dan tahap positif (tahap ilmu).
Mitos termasuk tahap teologi atau tahap metafisika. Mitologi
ialah pengetahuan tentang mitos yang merupakan kumpulan cerita-
cerita mitos. Cerita mitos sendiri ditularkan lewat tari-tarian,
nyanyian, wayang, dll.

6
Secara garis besar, mitos dibedakan atas tiga macam, yaitu
mitos sebenarnya, cerita rakyat, dan legenda. mitos timbul akibat
keterbatasan pengetahuan, penalaran, dan panca indra manusia serta
keingintahuan manusia yang telah di penuhi walaupun hanya
sementara.
Puncak hasil pemikiran mitos terjadi pada zaman
Babylonia(700-600SM), yaitu horoskop (ramalan bintang), ekliptika
(bidang edar matahari) dan betuk alam semesta yang menyerupai
ruangan setengah bola dengan bumi datar sebagai lantainya
sedangkan langit-langit dan bintangnya merupakan atap.

B. Perkembangan Fisik Tubuh Manusia


Tubuh manusian berubah mulai sejak berupa sel sederhana yang
selanjutnya secara bertahap menjadi manusia yang sempurna.
Perubahan fisik yang sangat nyata, terjadi pada saat pubertas, yang
ditandai diantaranya dengan tanda kedewasaan berupa tumbuhnya
rambut pada daerah-daerah tertentu dan fungsi organ-organ
reproduksi (organ genital).
Perkembangan pengetahuan pada manusia sangat dipengaruhi
oleh perkembangan pengetahuan semasa anak-anak, berupa
bimbingan yang baik oleh orang tua dan lingkungan yang terus akan
terbawasampai dewasa.
Sampai usia 2 tahun, perkembangan kecerdasan sangat cepat,
dari belajar, makan, berbicara dan berjalan. Pada usia 2-7 tahun rasa
ingin tahu akan makin besar.

Masa remaja merupakan masa pertentangan dengan dirinya maupun


dengan orang dewasa, karena selalu berusaha untuk memposisikan
diri sebagai orang dewasa walaupun secara emosional belum
memadai. Selanjutnya, setelah usia 30 tahun, mulai dapat
mengendalikan diri sebagai individu yang bertanggung jawab.
C. Metode Ilmiah Dan Implementasinya
Pengetahuan tentang mitos, ramalan nasib berdasarkan
perbintangan bahkan percaya adanya dewa diperoleh dengan cara
berprasangka, berintuisi dan coba-coba (tria and error).
Suatu pengetahuan dapat dikatakan pengetahuan yang ilmiah
apabila memenuhi syarat-syarat antara lain: objektif, metodik,
sistematik dan berlaku umum. Salah satu syarat ilmu pengetahuan
tersebut harus diperoleh melalui metode. Kriteria metode ilmiah yang
digunakan dalam penelitian antara lain harus berdasarkan fakta, bebas
prasangka, menggunakan prinsip-prinsip analisi, hipotesis, berukuran
objektif serta menggunakan Teknik kuantitatif atau kualitatif. Alur
berpikir yang mencakup metode ilmiah dapat dujabarkan dalam
Langkah-langkah yang mencerminkan tahapan kegiatan ilmiah.
Kerangka berpikir ilmiah pada dasarnya terdiri dari Langkah-langkah
operasional metode ilmiah, yaitu perumusan masalah, penyusunan
kerangka berpikir, pengajuan hipotesis, perumusan hipotesis,
perumusan hipotesis, pengujian hipotesis, dan penarikan kesimpulan.
Metode ilmiah mempunyai keterbatasan maupun keunggulan.
Keterbatasan metode ilmiah adalah ketidaksanggupannya menjangkau
untuk menguji adanya tuhan, membuat kesimpulan yang berkenan
dengan baik dan buruk atau system nilai dan juga tidak dapat
menjangkau tentang seni dan keindahan.
8

Sedangkan keunggulannya, antara lain: mencintai kebenaran yang


objektif dan bersikap adil, kebenaran ilmu tidak absolut sehingga
dapat dicari terus-menerus, mengurangi kepercayaan pada tahayul,
astrologi maupun peruntungan, dll.
Manusia memiliki kelebihan dibanding semua makhluk, antara lain:
a. Manusia dapat berfikir, sehingga manusia merupakan makhluk
yang cerdas (homo sapiens). Dengan daya pikirnya manusia dapat
mempertimbangkan apa yang akan dilakukan masa sekarang, atau
masa depan dengan pengalaman yang dialaminya.
b. Manusia dapat membuat alat-alat dan mempergunakannya,
sehingga disebut manusia kerja (homo faber). Salah satu Tindakan
dan wujud budaya adalah barang buatan manusia (artefak). Alat-alat
diciptakan manusia karena sadar kemampuan inderanya terbatas,
sehingga alat-alat dibuat untuk mencapai tujuan, missal mikroskop,
roda untuk kereta, dll.
c. Manusian dapat berbicara (homo longuens), sehingga apa yang
menjadi pemikiran dalam otaknya dapat disampaikan melalui Bahasa
kepada manusia lain.
d. Manusia dapat hidup bermasyarakat (homo socius), tidak seperti
binatang yang bergerombol yang hanya mengenal hukum rimba,
manusia bermasyarakat yang diatur dengan tata tertib demi
kepentingan Bersama.
e. Manusia dapat mengadakan usaha atas dasar perhitungan ekonomi
(homo aeconomicus). Dalam hukum ekonomi, semua kegiatan harus
atas dasar untung rugi. Pada awalnya manusia mencukupi
kebutuhannya sendiri, kemudian atas dasar jasa maka dikembangkan
system pasar dan keuntungan semakin besar, sehingga meningkatkan
produktivitas kerja.
9

f. Manusia menyadari adanya kekuatan gaib yang memiliki


kemampuan lebih hebat dari manusia, sehingga manusia memiliki
kepercayaan atau beragama (homo religius). Disamping keenam hal
diatas, manusia disebut juga manusia berbudaya (homo aesteticus).
Manusia berperasaan dan rasional, mempunyai akal budi. Akal
yang menjadi sifat rasional, sedangkan budi bersumber pada perasaan.
Perasaan adalah fungsi jiwa untuk mempertimbangkan dan mengukur
sesuatu menurut rasa senang dan tidak senang. Sedangkan rasional
adalah menerima sesuatu atas dasar kebenaran pikiran atau rasio.
Paham terbsebut bersumber pada akal manusia yang diolah dalam
otak. Dengan berpikir yang rasional manusia dapat meletakkan
hubungan-hubungan dari apa yang sedang dihadapi. Kemampuan
manusia mempergunakan daya akalnya disebut intelegensi.
D. Cara Manusia Memperoleh Pengetahuan
a. Cara lama dengan masih mengandalkan perasaan daripada
kebenaran pikiran, yaitu dengan prasangka, instuisi dan coba-ralat.
b. Cara baru yaitu dengan mempergunakan logika, yaitu pengetahuan
dan kecakapan untuk berpikir lurus, tepat dan sehat. Logika yang
bersifat kodratiah dan ilmiah.
Tahapan perkembangan pola pikir manusia:
1. Antroposentris
Antroposentris (anthopus = manusia, centrum = pusat) adalah
anggapan bahwa manusialah yang menjadi pusat segala-galanya.
Pandangan ini masih dalam tahap awal perkembangan pikiran
manusia.
10

2. Geosentris
Geosentris (geo=bumi) adalah anggapan bahwa bumi pusat alam
semesta. Semua benda langit mengelilingi bumi merupakan anggapan
yang berkembang sejak abad ke-6SM. Tokohnya:
a. Thales(624-548 SM) ialah orang pertama yang menyatakan dasar
alam dan isinya. Thales percaya bintang-bintang bisa memancarkan
cahayanya sendiri, sedangkan bulan hanya memantulkan sinar
matahari ke bumi. Dikatakan bahwa bumi merupakan cakram yang
mengapung di atas air.
b. Anaximender (610-546 SM) adalah orang pertama yang
menyatakan bahwa langit berputar dengan poros bintang kutub kubah
langit yang Nampak adalah setengah bola dengan bumi sebagai
pusatnya.
c. Pythagoras(580-500 SM) yang terkenal dengan dalil segiriga siku-
siku. Disamping pelopor matematika, ia juga berkeyakinan bahwa
bumi bulat dan berputar, sehingga menampakkan Gerakan perputaran
semu dari langit. Ia juga mengajarkan bahwa dibumi terdapat 4 unsur
yaitu: air, tanah, udara dan api.
d. Erasthothenes(127-195 SM) ialah orang yang pertama menghitung
ukuran bumi sebagai benda bulat.
e. Ptolomeus(127-151 SM) mengemukakan pendapatnya bahwa bumi
adalah pusat jagad raya, berbentuk bulat, diam setimbang tanpa tiang
penyangga.
f. Avicenna(Ibn-Shina abad 11) seorang ahli ilmu pengetahuan,
terutama dalam bidang ilmu kedokteran, fisolofi.

11

3. Heliosentris
Heliosentris (helios=matahari) adalah anggapan bahwa pusat
alam semesta adalah matahari. Hal ini merupakan pendapat baru
karena makin sempurnanya alat pengamat bintang berupa teleskop
dan semakin meningkatnya kemampuan berfikir manusia yang terjadi
pada tahun 1500-1600.
Sebagai tonggak sejarah Nicolous Copernicus (1473-1543) dengan
pokok ajaran:
a. Matahari adalah pusat system solar sedangkan bumi adalah salah
satu planet diantara planet-planet lain yang beredar mengelilingi
matahari.
b. Bulan beredar mengelilingi bumi dan Bersama bumi mengelilingi
matahari.
c.Bumi berputar pada porosnya dari barat ke timur yang
mengakibatkan adanya siang malam dan pandangan Gerakan bintang-
bintang.

Pengikut Copernicus adalah Bruno (1548-1600). Ia memberikan


kesimpulan lebih jauh lagi:
a. Jagat raya tidak ada lagi.
b. Bintang-bintang tersebar di seluruh jagat raya.

Tokoh lain adalah Johanes Kepler (1571-1630), pendapatnya:


a. Planet-planet beredar mengelilingi matahari pada suatu garis edar
yang berbentuk elips dengan suatu focus.

12

b. Bila ditarik garis imajinasi dari planet ke matahari dan ia bergerak


menurut garis edarnya, luas bidang yang ditempuh pada jangka waktu
yang sama adalah sama.
c. Pangkat dua dari waktu yang dibutuhkan sebuah planet untuk
mengelilingi matahari secara penuh sebanding dengan pangkat tiga
dari jarak rata-rata planet itu terhadap matahari.

Tokoh lain adalah Galileo ( 1564-1642) dengan penemuannya yaitu


teleskop yang mutakhir. Ia menemukan bahwa ada empat buah bulan
yang mengelilingi Yupiter, adanya gunung-gunung di bulan dan satu
bitnik hitam di matahari yang sangat penting untuk menghitung
kecepatan rotasi matahari, adanya Milky Way atau Bima Sakti, dan
yang sangat menakjubkan adalah ditemukannya cincin saturnus.

4. Galaktosentris
Galaktosentris ( galaxy=kumpulan jutaan bintang) merupakan
anggapan bahwa pusat alam semesta adalah galaksi. Paham tersebut
berkembang sejak tahun 1920 setelah Amerika Serikat membuat
teleskop raksasa, sehingga informasi tentang galaksi makin jelas
diketahui.
Di California terdapat dua buah observatoria, Mount Wilson
dengan pemantul 1,5m dan Mount Palomar dengan pemantul 2,3m
dan tahun 1976 berdiri observatorium Zelenchukskaya di Rusia.

13

5. Asenteris
Asentris (a=tidak) merupakan anggapan bahwa tidak perlu lagi
adanya pusat-pusatan dalam alam semesta ini, semaunya beredar
dalam konstelasi ilmiah.

Dengan paham ini manusia semakin kecil jika dihadapkan pada alam
semesta yang tidak terbatas ukurannya, sehingga secara agama
semuanya dikembalikan pada tuhan sebagai sang pencipta.
14
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan
Nilai adalah pertimbangan tentang baik buruk, akal budi, atau
aktivitas yang memungkinkan seseorang berpikir logis, jangkauan
pikir, kekuatan pikir. Sedangkan penalaran adalah hal
mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan
dengan perasaan atau pengalaman.
Sejarah yang diperoleh manusia ada dua yaitu rasa ingin tahu dan
mitos.
Perkembangan fisik tubuh manusia berubah mulai sejak berupa sel
sederhana yang selanjutnya bertahap menjadi manusia yang
sempurna.
Metode ilmiah dan implementasinya mempunyai Alur berpikir yang
mencakup metode ilmiah dapat dujabarkan dalam Langkah-langkah
yang mencerminkan tahapan kegiatan ilmiah. Kerangka berpikir
ilmiah pada dasarnya terdiri dari Langkah-langkah operasional
metode ilmiah, yaitu perumusan masalah, penyusunan kerangka
berpikir, pengajuan hipotesis, perumusan hipotesis, perumusan
hipotesis, pengujian hipotesis, dan penarikan kesimpulan.
15

DAFTAR PUSTAKA

http://ruardy.wordpress.com/2012/04/19/perkembangan-
pemikiran-manusia-dalam-mensikapi-fenomena-alam/Hijri
16

Anda mungkin juga menyukai