Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENGEMBANGAN ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA

Disusun Oleh
Kelompok II :
 IRFAN MUSTAFA
 LM. YUSRAN YUSUF
 JEFRI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PELITA
NUSANTARA BUTON
BAUBAU
2023

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………………... i


Daftar Isi …………………………………………………………………….. ii
Bab I PENDAHULUAN ………………………………………………... 1
1.1 Latar Belakang …………………………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………. 2
1.3 Tujuan Penulisan …………………………………………………... 2
1.4 Manfaat Penulisan …………………………………………………. 2
1.5 Metode Penyusunan Makalah ……………………………………… 2
Bab II PEMBAHASAN …………………………………………………... 3
2.1 Hakikat manusia dan sifat keingin tahuannya ……………………… 3
2.2 Perkembangan fisik, sifat dan pikiran manusia …………………….. 4
2.3 Sejarah pengetahuan manusia ............................................................. 5
Bab III PENUTUP ………………………………………………………...... 6
3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 6
3.2 Saran .................................................................................................... 6
Daftar Pustaka .................................................................................................... 7
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu Pengetahuan Alam bermula dari rasa ingin tahu, yang merupakan suatu ciri
khas manusia. Manusia mempunyai rasa ingin tahu tentang benda-benda di
sekelilingnya, alam sekitarnya, angkasa luar, bahkan tentang dirinya sendiri.
Rasa ingin tahu itu tidak dimiliki oleh benda-benda tak hidup seperti batu, tanah,
api, angin, dan sebagainya. Air dan udara memang bergerak dari satu tempat ke tempat
lain, namun gerakannya itu bukan atas kehendaknya tetapi sekedar akibat dari pengaruh
alamiah yang bersifat kekal.
Bagaimana dengan manusia? Manusia juga memiliki instink seperti yang
dimiliki oleh hewan dan tumbuh-tumbuhan. Namun, manusia memiliki kelebihan, yaitu
kemampuan berpikir dengan kata lain curiousity-nya tidak idle tidak tetap seperti itu
sepanjang zaman. Manusia memiliki rasa ingin tahu yang berkembang atau dengan kata
lain, manusia mempunyai kemampuan berpikir. Sebagai ilustrasi, kita bayangkan saja
manusia purba zaman dulu yang hidup di gua-gua atau di atas pohon. Namun karena
kemampuannya berpikir tidak semata-mata didorong oleh sekedar kelestarian hidupnya
tetapi juga untuk membuat hidupnya lebih menyenangkan, maka mereka mampu
membuat rumah di atas tiang-tiang kayu yang kokoh dan bahkan sekarang manusia
mampu membuat istana atau gedung-gedung pencakar langit. Bandingkan dengan
burung tempua dengan sarangnya yang indah yang nampak tak mengalami perubahan
sepanjang masa.
Berlangsungnya perkembangan pengetahuan tersebut lebih dipermudah dengan
adanya tukarmenukar informasi mengenai pengetahuan dan pengalaman yang mereka
miliki masing-masing . Perkembangan pengetahuan pada manusia ini juga didukung
oleh adanya sifat manusia yang selalu tidak puas, dan sifat yang ingin lebih baik. Mereka
selalu berusaha mengerti dan memperoleh pengetahuan yang lebih banyak.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, kami merumuskan beberapa masalah, diantaranya:
1.2.1 Bagaimana Hakikat manusia dan sifat keingintahuannya?
1.2.2 Bagaimana Perkembangan fisik, sifat dan pikiran manusia?
1.2.3 Bagaimana Sejarah pengetahuan manusia?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan Makalah ini yaitu :
a) Supaya pembaca mengetahui tentang hakikat manusia dan sifat keingintahuannya.
b) Supaya pembaca mengetahui perkembangan fisik, sifat dan pikiran manusia.
c) Supaya pembaca mengetahui sejarah pengetahuan manusia.

1.4 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu mahasiswa atau umum dapat memahami:
1.4.1 Hakekat manusia dan sifat keingintahuannya
1.4.2 Perkembangan fisik, sifat pikiran manusia
1.4.3 Sejarah pengetahuan manusia

1.5 Metode penyusunan makalah


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 HAKEKAT MANUSIA DAN SIFAT KEINGINTAHUANNYA


Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk yang berfikir (Homo sapiens). Hal ini
disebabkan sifat ingin tahu manusia yang besar, selalu bertanya tentang siapa, apa,
bagaimana, kapan, dimana mengapa dsb. Tuhan memberi manusia kemampuan berbicara
(Homo languens) hingga mampu menyampaikan pertanyaan dan pendapatnya kepada
manusia lain. Manusia juga mampu membuat alat (Homo faber) yang dapat
membantunya mencari nafkah, seperti kemampuan manusia membuat jaring ikan, panah
untuk berburu, pisau, api untuk memasak dsb. Manusia memiliki rasa keindahan akan
sesuatu(Homo aesteticus) sehingga munculah para perancang bangunan, model pakaian,
adat istiadat suatu daerah dsb. Manusia juga mampu melakukan jual beli (Homo
economicus) seperti yang terjadi di pasar manusia melakukan jual beli terhadap hasil
kerjanya. Manusia diberi kelebihan dalam segala hal dibanding makhluk lain.
Manusia adalah makhluk religius, yang percaya akan adanya Tuhan yang maha
adil. Manusia merupakan mahluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah
SWT. Manusia pada hakekatnya sama saja dengan mahluk hidup lainnya, yaitu memiliki
hasrat dan tujuan. Ia berjuang untuk meraih tujuannya dengan didukung oleh
pengetahuan dan kesadaran. Letak perbedaan yang paling utama antara manusia dengan
makhluk lainnya adalah dalam kemampuannya melahirkan kebudayaan. Kebudayaan
hanya manusia saja yang memlikinya, sedangkan binatang hanya memiliki kebiasaan-
kebiasaan yang bersifat instinctif. Selain memiliki kekurangan, manusia juga memiliki
kelebihan. Kelebihan manusia adalah kemampuan untuk bergerak dalam ruang yang
bagaimanapun, baik di darat, di laut, maupun di udara.
Manusia memiliki naluri, nalari, dan nurani. Dengan adanya sifat nalari, manusia
dapat melakukan penalaran berdasarkan pemikirannya yang bersifta logis dan analisis.
Rasa ingin tahu manusia akan sesuatu hal terus berkembang, sedangkan makhluk yang
lain rasa keingintahuannya todak akan berkembang/monoton.
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang telah diketahui. Setiap manusia memiliki
pengetahuan karena pernah mengalami sesuatu dan setiap pengalamannya dapa dijadikan
landasan berfikir dan bertindak. Gagasan dalam pikiran manusia adalah ide yang terdapat
dalam alat pikir yang disebut dengan akal atau otak. Sistem gagasan dalam pikiran
manusia adalah kelancaran kerja otak dalam menangkap segala sesuatu, mengembangkan
nalar dalam sebuah ide tentang sesuatu yang dimaksudkan, dan membentuk konsep demi
pembatasan sesuatu yang digagas.

2.2 PERKEMBANGAN FISIK, SIFAT PIKIRAN MANUSIA


Tubuh manusia berubah mulai sejak berupa sel sederhana yang selanjutnya secara
bertahap menjadi manusia yang sempurna. Sel sederhana berasal dari sel kromosom
sperma yang identik dengan kromosom sel telur.
Perkembangan pengetahuan pada manusia sangat dipengaruhi oleh perkembangan
pengetahuan semasa anak-anak, berupa bimbingan yang baik oleh orang tua dan
lingkungan yang terus akan terbawa sampai dewasa. Perubahan fisik yang sangat nyata,
terjadi pada saat pubertas, yang ditandai di antaranya dengan t tanda kedewasaan berupa
tumbuhnya rambut pada daerah-daerah tertentu dan fungsi organ-organ reproduksi
(organ genitalia).
Masa remaja merupakan masa pertentangan dengan dirinya maupun dengan orang
dewasa, karena selalu berusaha untuk memposisikan diri sebagai orang dewasa walaupun
secara emosional belum memadai. Selanjutnya, setelah usia 30 tahun, mulai dapat
mengendalikan diri dan mampu menempatkan diri sebagai individu yang bertanggung
jawab.
Tuhan menciptakan dua makhluk, yang satu bersifat anorganis (benda mati) dan
yang lain bersifat organis (makhluk hidup). Benda yang menjadi pengisi bumi tunduk
pada hukum alam (deterministis) dan makhluk hidup tunduk pada hukum kehidupan
(biologis), tetapi yang jelas ciri-ciri kehidupan manusia sebagai makhluk yang tertinggi,
lebih sempurna dari hewan maupun tumbuhan. Dari sekian banyak ciri-ciri manusia
sebagai makhluk hidup, akal budi dan kemauan keras itulah yang merupakan sifat unik
manusia.
Rasa ingin tahu, juga merupakan salah satu ciri khas manusia. Ia mempunyai
kemampuan untuk berpikir sehingga rasa keingintahuannya tidak tetap sepanjang zaman.
Manusia juga mampu menggunakan pengetahuannya yang terdahulu untuk
dikombinasikan dengan pengetahuan yang baru sehingga menjadi pengetahuan yang
lebih baru.
Ada dua macam perkembangan alam pikiran manusia, yakni perkembangan alam
pikiran manusia sejak dilahirkan sampai akhir hayatnya dan perkembangan alam pikiran
manusia, sejak zaman purba hingga dewasa ini.
PERIODE filsafat Yunani merupakan periode penting sejarah peradaban manusia
karena pada waktu itu terjadi perubahan pola pikir manusia dari mite-mite menjadi yang
lebih rasional. Pola pikir mite-mite adalah pola pikir masyarakat yang sangat
mengandalkan mitos untuk menjelaskan fenomena alam, seperti gempa bumi dan
pelangi. Perubahan pola pikir tersebut kelihatannya sederhana, tetapi implikasinya tidak
sederhana karena selama ini alam ditakuti dan dijauhi kemudian didekati bahkan
dieksploitasi. Manusia yang dulunya pasif dalam menghadapi fenomena alam menjadi
lebih proaktif dan kreatif.
Dari proses ini kemudian ilmu berkembang dari rahim filsafat, yang akhirnya kita
nikmati dalam bentuk teknologi. Karena itu, periode perkembangan filsafat Yunani
merupakan poin untuk memasuki peradaban baru umat manusia.Zaman Yunani Kuno
dipandang sebagai zaman keemasan filsafat, karena pada masa ini orang memiliki
kebebasan untuk mengungkapkan ide-ide atau pendapatnya. Yunani pada masa itu
dianggap sebagai gudang ilmu dan filsafat, karena Bangsa Yunani pada masa itu tidak
lagi mempercayai mitologi-mitologi.

2.3 PENGETAHUAN MANUSIA


SEJARAH Manusia selalu merasa ingin tahu maka sesuatu yang belum terjawab
dikatakan wallahualam, artinya Allah yang lebih mengetahui atau wallahualam bissawab
yang artinya Allah mengetahui sebenarnya. Perkembangan lebih lanjut dari rasa ingin
tahu manusia ialah untuk memenuhi kebutuhan nonfisik atau kebutuhan alam pikirannya,
untuk itu manusia mereka-reka sendiri jawabannya.
A. Comte menyatakan bahwa ada tiga tahap sejarah perkembangan manusia, yaitu
tahap teologi (tahap metafisika), tahap filsafat dan tahap positif (tahap ilmu). Mitos
termasuk tahap teologi atau tahap metafisika. Mitologi ialah pengetahuan tentang mitos
yang merupakan kumpulan cerita-cerita mitos. Cerita mitos sendiri ditularkan lewat tari-
tarian, nyanyian, wayang dan lain-lain.
Secara garis besar, mitos dibedakan atas tiga macam, yaitu mitos sebenarnya, cerita
rakyat dan legenda. Mitos timbul akibat keterbatasan pengetahuan, penalaran dan panca
indera manusia serta keingintahuan manusia yang telah dipenuhi walaupun hanya
sementara.
Puncak hasil pemikiran mitos terjadi pada zaman Babylonia (700-600 SM) yaitu
horoskop (ramalan bintang), ekliptika (bidang edar Matahari) dan bentuk alam semesta
yang menyerupai ruangan setengah bola dengan bumi datar sebagai lantainya sedangkan
langit-langit dan bintangnya merupakan atap.
Tonggak sejarah pengamatan, pengalaman dan akal sehat manusia ialah Thales
(624-546) seorang astronom, pakar di bidang matematika dan teknik. Ia berpendapat
bahwa bintang mengeluarkan cahaya, bulan hanya memantulkan sinar matahari, dan lain-
lain. Setelah itu muncul tokoh-tokoh perubahan lainnya seperti Anaximander,
Anaximenes, Herakleitos, Pythagoras dan sebagainya.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk yang berfikir (Homo sapiens) selain itu
manusia juga merupakan makhluk religius yang percaya akan adanya Tuhan yang maha
adil. Manusia mempunyai rasa ingin tahu yang berkembang. Akumulasi dari segala yang
mereka dapat dari usahanya mendapatkan jawaban dari keingintahuannya itu merupakan
pengetahuan-nya.
Pengetahuan manusia selalu berkembang. Ia selalu tidak puas dengan fakta tetapi
ingin tahu juga tentang apa, bagaimana dan mengapa demikian. Perkembangan
pengetahuan pada manusia sangat dipengaruhi oleh perkembangan pengetahuan semasa
anak-anak, berupa bimbingan yang baik oleh orang tua dan lingkungan yang terus akan
terbawa sampai dewasa. Perubahan fisik yang sangat nyata, terjadi pada saat pubertas,
yang ditandai di antaranya dengan tanda kedewasaan berupa tumbuhnya rambut pada
daerah-daerah tertentu dan fungsi organ-organ reproduksi (organ genitalia). Tuhan
menciptakan dua makhluk, yang satu bersifat anorganis (benda mati) dan yang lain
bersifat organis (makhluk hidup).
Berlandaskan pada pengetahuan tentang beberapa rahasia alam yang diperolehnya,
manusia kemudian berusaha untuk menguasai dan memanfaatkan pengetahuannya untuk
memperbaiki kualitas dan pemenuhan kebutuhan hidupnya.

3.2 Saran
Hendaknya sebagai manusia kita selalu mengasah kemampuan berpikir kita,
mengoptimalkan kemampuan otak dan mencari ilmu pengetahuan dengan dengan cara yang
di redhai Allah sebagai wujud rasa syukur kita kepada sang Khalik.

DAFTAR PUSTAKA
http://adinda69.blogspot.co.id/2014/09/makalah-alam-pikiran-manusia-dan.html. Diakses
pada 03 oktober 2017

Anda mungkin juga menyukai