Anda di halaman 1dari 10

Paper

PENGERTIAN SENAM RITMIK DAN SENAM SECARA


UMUM,SEJARAHNYA,JENIS,ATURAN DAN SARANA
Disusun untuk memenuhi mata kuliah T/P senam dan ritmik

Dosen pengampu: karim, S.Pd., M.Pd

Di susun oleh
JEFRIN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA S1


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PELITA NUSANTARA BUTON
TAHUN AJARAN
2023/202
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Cabor olahraga senam di Indonesia mewarisi sejarah dan tradisi yang


cukup panjang dalam perkembangannya. Diawali dari perkembangan yang
didorong oleh militer di masa-masa kependudukan Belanda dan Jepang, senam
pernah identik dengan olahraga militer di masa-masa awal kemerdekaan dengan
dominasi pelatih yang juga datang dari latar belakang kemiliteran yang kuat.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai berbagai macam
olahraga. Salah satunya adalah senam. Senam merupakan olahraga yang banyak
manfaatnya bagi tubuh kita. Karena, pada saat kita senam kita menggerakan
seluruh anggota tubuh kita. Mulai dari kepala, tangan, badan, kaki, otot, dsb.
Senam juga telah diakui di dunia perolahragaan dan juga sudah di ikutkan di
dalam acara-acara besar seperti SAE GAMES, ASIAN GAMES, bahkan
OLIMPYADE. Sehingga tidak jarang anak kecil sudah di didik sejak dini dalam
menekuni senam agar bisa menjadi pesenam yang handal. Tetapi senam bukan
hanya bisa di buat lomba tapi juga di buat untuk kegiatan yang menyehatkan.
Karena waktu kita melaksanakan senam otot-otot kita dipaksa untuk bekerja.
dijelaskan beberapa ciri fisik yang diperlukan dalam senam, serta upaya
mengembangkan komponen-komponen kualitas fisik tersebut dalam praktik
pelatihan dan pembelajaran. Dengan demikian, makalah ini akan dibagi ke dalam
beberapa penjelasan. Diantaranya: membahas Sejarah Masuknya Senam Ke
Indonesia dan beberapa tahapan perkembangannya, membahas pengertian senam
serta pengelompokkan senam sesuai pengertian dan penjenisannya, membahas
persyaratan fisik yang harus dimiliki dan dapat terkembangkan melalui partisipasi
dalam senam, dilengkapi dengan pembahasan pengertian serta metode
pengembangannya.

2
B. Rumusan Masalah
1.Pengertian Senam ritmik dan senam secara umum
2.Sejarah Senam masuk di Indonesia
3.Manfaat senam
4.Aturan senam
5.Senam Irama
6.Senam lantai
7.Senam irama
C. Tujuan Penulisan
Tujuan paper ini dibuat adalah untuk memberitahu mahasiswa akan
banyaknya manfaat olahraga dan senam apa yang bemanfaat.

3
BAB II

PEMBAHASAN.

1. pengertian Senam Ritmik dan Senam Secara Umum.

 Senam Ritmik: Senam ritmik adalah olahraga yang menggabungkan gerakan


tubuh dengan gerakan alat, seperti pita, bola, gelang, atau juggling.
Tujuannya adalah untuk menyelaraskan gerakan tubuh dengan alat dan musik.

 Senam Secara Umum: Senam adalah serangkaian gerakan fisik yang


dirancang untuk meningkatkan kebugaran fisik, kesehatan, dan keterampilan
motorik seseorang.Sejarah Senam:Sejarah Dunia: Senam telah menjadi
bagian dari budaya manusia sejak zaman kuno, dengan bukti awalnya
ditemukan dalam seni lukis gua prasejarah. Di Yunani Kuno, senam
merupakan bagian penting dari pendidikan fisik dan budaya atletik.

2. Sejarah senam masuk di Indonesia.

Senam modern mulai masuk ke Indonesia pada masa kolonial Belanda, tetapi
senam tradisional Indonesia telah ada sejak zaman kuno, seperti senam Jawa yang
terkait dengan budaya Jawa.Jenis-jenis Senam:Senam RitmikSenam
AerobikSenam YogaSenam Peregangan (Stretching)Senam Kesehatan (Kegel).

3. Manfaat Senam.

Meningkatkan kebugaran fisik ,Meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan


otot,Meningkatkan keseimbangan, dan koordinasi Mengurangi stres, dan
meningkatkan kesejahteraan menta ,lMeningkatkan kesehatan jantung, dan
pernapasan

4. Aturan Senam.

Aturan dalam senam tergantung pada jenis dan konteksnya. Misalnya, dalam
kompetisi senam ritmik, ada aturan spesifik tentang teknik gerakan, penilaian, dan
penggunaan alat.Secara umum, aturan dalam senam meliputi keselamatan,
penggunaan alat dengan benar, dan menghormati instruktur atau pelatih.

5. Sarana Prasarana.

4
Sarana dan prasarana senam dapat beragam, termasuk:Studio Senam: Tempat
khusus untuk latihan senam dengan ruang yang cukup dan peralatan yang
sesuai.Peralatan Senam: Seperti matras, bola senam, pita, gelang, atau alat lainnya
tergantung pada jenis senam yang dilakukan.Instruktur atau Pelatih: Orang yang
memandu dan mengajar teknik dan gerakan senam.Musik: Musik dapat digunakan
untuk memfasilitasi gerakan dan membuat sesi senam lebih menyenangkan.

6. Senam lantai.

Senam lantai (flour exercise) adalah satu bagian dari rumpun senam,
sesuai dengan istilah lantai, maka gerakan-gerakan senam yang dilakukan di atas
yang beralasan matras atau permadani atau sering juga disebut dengan istilah
latihan bebas, sebab pada waktu melakukan gerakan atau latihannya. Pesenam
tidak boleh menggunakan alat atau suatu benda. Senam lantai menggunakan area
yang berukuran 12 x 12 meter, dan area 1 meter untuk menjaga keamanan.
1. Berguling
Cara melakukannya sebagai berikut:
a. Sikap permulaan jongkok,kedua tangan menumpu pada matras selebar
bahu.
b. Kedua kaki diluruskan, siku tangan ditekuk, kepala dilipat sampai
dagu menyentuh dada.
c. Mengguling ke depan dengan mendaratkan tengkuk terlebih dahulu
dan kedua kaki di lipat rapat pada dada.
d. Kedua tangan melemaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan
berusaha bangun.
e. Kembali berusaha bangun.

2. Kayang

5
Kayang adalah posisi kaki bertumpu dengan empat titik dalam keadaan
terbalik dengan meregang dan mengangkat perut dan panggul.
Cara melakukan gerakan kayang sebagai berikut:
a. Sikap permulaan berdiri, keduan tangan menumpu pada pinggul.
b. Kedua kaki ditekuk, siku tangan ditekuk, kepala di lipat ke belakang.
c. Kedua tangan diputar ke belakang sampai menyentuh matras sebagai
tumpuan.
d. Posisi badan melengkung bagai busur.

3. Sikap Lilin
Sikap lilin merupakan sikap tidur terlentang kemudian kedua kaki
diangkat keras di atas (rapat) bersama-sama, pinggang ditopang kedua tangan
dan pundak tetap menempel pada lantai.Cara melakukan gerakan sikap lilin
sebagai berikut:
a. Tidur terlentang, kedua tangan di saping badan, pandangan ke atas.
b. Angkat kedua kaki lurus ke atas dan rapat.
c. Yang menjadi landasan adalah seluruh pundak dibantu kedua tangan
menopang pada pinggang.
d. Pertahankan sikap ini beberapa saat.

6
4. Guling lenting.
a. Latihan rangkaian berakan berguling.
Cara melakukannya sebagai berikut:
1) Sikap permulaan berbaring menelantang atau duduk telumpar.
2) Mengguling ke belakang, tungkai keras, kaki dekat kepala, lengan
bengkok, tangan menumpu di samping kepala, ibu jari dekat
dengan telinga.
3) Mengguling ke depan disertai dengan lecutan tungkai ke atas
depan, tangan menolak badan melayang dan membusur, kepala
rapat.
4) Mendarat dengan kaki rapat, dorong panggul ke depan, badan
membusur dengan keras ke atas.

b. Lenting kepala/dahi
Cara melakukannya sebagai berikut:
1) Membungkuk bertumpu pada dahi dan membentuk segi tiga sama
sisi, punggung tegak lurus, tungkai rapat dan lurus, jari-jari kaki
bertumpu di lantai.

7
2) Mengguling ke belakang disertai lecutan tungkai serentak tangan
menolak sekuat-kuat kepala pasif, badan melaayang dan
membusur.
3) Mendarat dengan kaki rapat, badan membusur lengan ke atas.

7. Senam Irama.
1. Senam Irama Tanpa Alat
Senam irama dalah senam yang berjalan harus menyesuaikan dengan
suatu irama yang biasanya irama musik, tetapi dapat juga dengan irama
hitungan yang teratur. Irama adalah iringan baik berupa musik ataupun
hitungan yang beraturan.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam melakukan senam adalah
sebagai berikut:
a. Irama musik yang dipakai menggunakan bicara, misalnya 2/4, 3/4 dan
sebagainya
b. Adanya kontinuitas gerakan.
c. Fleksibilitas.
d. Keindahan gerak.
Latihan senam irama tanpa diiringi musik, tatapi dengan menggunakan
irama hitungan yang teratur.

8
DAFTAR PUSTAKA

Diakses : Darussalam, Tgl 01 Juni 2011


http://penjaskesneges.blogspot.com/2008/12/mempraktikkanketerampilan-
rangakaian.html

Nurhasan, 2001. Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani : Prinsip-prinsip


dan Penerapannya. Jakarta : Depdiknas

Suherman, Adang. 2001. Asesmen Balajar dalam Pendidikan Jasmani Evaluasi


Alternatif untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Jakarta : Depdiknas

9
1
0

Anda mungkin juga menyukai