KELOMPOK 3 :
1. Inalatul Munia
2. Siti Nur Aningsih
3. Syadza Nida Nafisyah
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah dengan tema “Hakikat
Manusia Dan Sifat Keingintahuannya serta Alam Pemikiran Manusia”. Makalah ini kami
susun sesuai dengan tugas yang telah diberikan oleh Dosen Ibu Uun Kurnaesih, S.Pd.I.,MSI.
Dalam penyusunan makalah ini kami mengambil beberapa sumber atau referensi yang
sesuai dengan pembahasan. Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen kami Ibu Uun
Kurnaesih, S.Pd.I.,MSI. yang telah membantu dan membimbing kami dalam penyusunan
makalah “Hakikat Manusia Dan Sifat Keingintahuannya serta Alam Pemikiran Manusia”.
Kami menyadari akan kekurangan yang kami miliki. Sehingga kami mengharapkan
kritik dan saran yang dapat membangun kinerja kami di masa yang akan datang. Kami pun
tak lupa mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu kami baik
berupa materil maupun moral. Dan kami mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini
terdapat kekeliruan maupun kesalahan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN….……………………………………………….………….1
1.1. Latar
Belakang .............................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................................1
1.3. Tujuan ..........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.………...………...……………………………………….…2
A. Hakikat Manusia dan Sifat Keingintahuannya ................................................................2
B. Sifat Keingintahuan Manusia ..........................................................................................3
C. Alam Pikiran Manusia .....................................................................................................4
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam konsepsi Islam, manusia merupakan satu hakikat yang mempunyai dua dimensi,
yaitu dimensi material (jasad) dan dimensi immaterial (ruh, jiwa, akal dan sebagainya). Unsur
jasad akan hancur dengan kematian, sedangkan unsur jiwa akan tetap dan bangkit kembali
pada hari kiamat. (QS. Yasin, 36: 78-79). Manusia adalah makhluk yang mulia, bahkan lebih
mulia dari malaikat (QS. al-Hijr, 15: 29). Bahkan manusia adalah satu-satunya mahluk yang
mendapat perhatian besar dari Al-Qur’an, terbukti dengan begitu banyaknya ayat al-Qur‟an
yang membicarakan hal ikhwal manusia dalam berbagai aspek-nya, termasuk pula dengan
nama-nama yang diberikan al-Qur’an untuk menyebut manusia, setidaknya terdapat lima kata
yang sering digunakan Al-Qur’an untuk merujuk kepada arti manusia, yaitu insan atau ins
atau al-nas atau unas, dan kata basyar serta kata bani adam atau durriyat adam.
Untuk mengetahui sesuatu, manusia dapat menggunakan indranya dengan cara
mendengar, melihat, merasa, mencium, dan sebagainya. Semua pengetahuan yang didasarkan
secara indrawi dikategorikan sebagai pengetahuan empiris, artinya pengetahuan yang
bersumber dari pengalaman. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang telah diketahui. Salah
satu pengetahuan yaitu ilmu pengetahuan alam.
1.3. Tujuan
1.3.1. Dapat Memahami Hakikat manusia dan sifat keingintahuannya.
1.3.2. Dapat Memahami perkembangan alam pikiran manusia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Manusia dan Sifat Keingintahuannya
Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk hidup yang unik. Manusia
dengan kemampuan berpikir dan bernalar, dengan akal serta nuraninya
memungkinkan untuk selalu berbuat yang lebih baik dan bijaksana untuk dirinya
maupun lingkungannya. Dalam konsepsi Islam, manusia merupakan satu hakikat yang
mempunyai dua dimensi, yaitu dimensi material (jasad) dan dimensi immaterial (ruh,
jiwa, akal dan sebagainya). Unsur jasad akan hancur dengan kematian, sedangkan
unsur jiwa akan tetap dan bangkit kembali pada hari kiamat. (QS. Yasin, 36: 78-79).
Manusia adalah makhluk yang mulia, bahkan lebih mulia dari malaikat (QS. al-Hijr,
15: 29). Manusia dengan segala sifat dan karakternya, diciptakan dengan sebegitu
sempurnanya.
2
5) Manusia dapat mengadakan usaha (Homo Economicus).
6) Manusia mempunyai kepercayaan dan beragama (Homo religious).
Berdasarkan penjelasan di atas maka manusia sebagai makhluk hidup
umumnya mempunyai sifat unik bercirikan sebagai berikut:
1) Organ tubuhnya kompleks dan sangat khusus, terutama otaknya sehingga manusia
merupakan makhluk yang cerdas dan bijaksana (homo sapiens). Selan itu, manusia
mampu mengadakan metabolisme.
2) Memiliki potensi untuk tumbuh, bergerak, dan berkembang biak.
3) Memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan luar.
4) Berinteraksi dengan lingkungan seperti:
(a) Manusia disebut homo faber yaitu dapat membuat alat-alat dan
menggunakannya,
(b) Manusia disebut homo longuens yaitu manusia dapat berbicara sehingga apa
yang menjadi pemikiran dalam otaknya dapat disampaikan melalui bahasa lisan
maupun tulisan kepada komunitas maupun generasi berikutnya,
(c) Manusia dapat hidup bermasyarakat (homo socius) dan berbudaya (homo
humanis), tidak bergerombol seperti hewan yang hanya mengenal hukum rimba,
yang kuat itulah yang berkuasa. Dengan perkataan lain, manusia dapat
bermasyarakat dengan tata tertib dan aturan yang diciptakan untuk kepentingan
bersama dan saling menolong,
(d) Manusia dapat mengadakan usaha atas dasar perhitungan ekonomi (homo
aeconomicus), mengadakan tukar-menukar barang (barter) maupun jual beli
dengan prinsip ekonomi sehingga kebutuhan materinya terpenuhi,
(e) Manusia juga mengenal keindahan di sekelilingnya (homo aestheticus)
(f) Manusia memiliki kepercayaan dan beragam (homo religeus).
3
Beberapa pandangan filsuf tentang pengalaman sebagai sumber pengetahuan, yaitu
menggambarkan secara mendalam bahwa sumber pertama pengetahuan adalah
pengalaman. Manusia yang belajar dari pengalamannya adalah manusia yang
memahami bahwa masa depan sangat bergantung pada kecerdasan dalam mengambil
pelajaran atau hikmah dibalik semua pengalaman. Gagasan dalam pikiran manusia
adalah ide yang terdapat dalam alat pikir yang disebut dengan akal atau otak. Tidak
ada seorang pun yang dapat menggambarkan bentuk konkret dari akal yang ada
hanyalah bentuk fisikal otak yang terdapat didalam kepala manusia. Sistem gagasan
dalam pikiran manusia adalah kelancaran kerja otak dalam menangkap segala sesuatu,
mengembangkan nalar dalam sebuah ide tentang sesuatu yang dimaksudkan, dan
membentuk konsep demi pembatasan sesuatu yang digagas. Manusia memiliki rasa
ingin tahu atau kurioritas yang terus tumbuh dan berkembang sangat pesat. Rasa ingin
tahu manusia tidak pernah dapat terpuaskan, apabila suatu masalah dapat dipecahkan
akan timbul masalah lainnya yang menunggu pemecahanya. Manusia akan terus
bertanya setelah mengetahui apa, bagaimana, dan mengapa. Manusia mampu
menggunakan pengetahuan yang telah lama diperoleh untuk dikombinasikan dengan
pengetahuan yang baru menjadi pengetahuan yang lebih baru lagi. Hal ini demikian
berlangsung berabad-abad sehingga terjadi akumulasi pengetahuan. Manusia memiliki
salah satu sifat yang paling esensial yaitu berfikir.
2) Perkembangan alam pikiran manusia sejak zaman purba hingga dewasa ini
Pada zaman purba, rasa ingin tahu manusia sangat kuat. Manusia purba mulai
menyelidiki apa penyebab terjadinya fenomena-fenomena terjadinya fenomena alam
dan akibatnya, sehingga manusia zaman purba melakukan penyelidikan. Penyelidikan
ini menghasilkan jawaban atas banyaknya persoalan, tetapi kemudian akan timbul
persoalan-persoalan baru. Dengan demikian, alam pikiran manusia purba mulai
berkembang dan perkebangan ini terjadi secara terus menerus dan akan berlanjut ke
masa mendatang. Perkembangan alam pikiran manusia juga mencakup perkembangan
fisik, sifat dan pikiran manusia
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia adalah makhluk yang lemah dibandingkan makhluk lain, namun
dengan akal budi dan kemauannya yang sangat kuat maka manusia dapat
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk dapat hidup dengan lebih
baik lagi. Manusia mampu menggunakan pengetahuan lama untuk
dikombinasikan dengan pengetahuan baru menjadi pengetahuan yang lebih baru
lagi, selain untuk kepuasan manusia juga keperluan praktis agar hidup manusia
lebih mudah dan menyenangkan. Dalam sejarah manusia dapat berfikir bagaimana
sumber keingintahuannya tidak terbatas pada keadaan diri manusia sendiri
ataupun keadaan sekelilingnya.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan
karena terbatasnya pengetahuan dan kekurangan referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah yang kami susun tersebut.
Kami selaku penulis banyak berharap para pembaca studi memberikan kritik dan
saran yang tentunya membangun kepada kami, demi mencapainya kesempurnaan
dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kami dan pada
khususnya seluruh pembaca makalah ini.
5
DAFTAR PUSTAKA