TERHADAP PENDIDIKAN
ISLAM
PENGERTIAN HELLENISTIK
Helenis atau Helenisasi, istilah ini berasal dari kata Yunani Helen (Istilah yang
dipakai oleh orang Yunani untuk menyebutkan etnik mereka). Helenis
juga adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan perubahan kultural di
mana sesuatu yang bersifat bukan Yunani menjadi Yunani (peradaban
Helenistik, pemikiran Helenistik inilah yang menjadi perhatian kalangan
pemikir filsafat Arab Islam).
Prosesnya ada yang bersifat sukarela, serta ada dengan penggunaan kekuatan.
Iskandar/Aleksander Agung menyebarkan wawasan peradaban Yunani,
termasuk pula di dalamnya bahasa. Hasilnya adalah, beberapa unsur yang
berasal dari Yunani digabung dalam bentuk yang bervariasi dengan unsur lain
dari peradaban daerah yang dikuasai, yang dikenal dengan Helenisme
Hellenisme terbagi dalam 2 macam yaitu:
• a. Hellenisme klasik: Yaitu kebudaya’an yunani yang berkembang pada abad ke-5 dan
ke-4 SM.
• b. Hellenisme secara umum: Istilah yang menunjukkan kebudaya’an yang merupakan
gabungan antara budaya Yunani dan budaya Asia kecil, Syiria, Mesopotomia,dan Mesir
yang lebih tua.
•Filsafat helenisme berasal dari filsafat hellens (nama orang) termasuk kaum zabaniyah,
yang mencari kebenaran melalui akal. Filsafat Hellenisme menurut pengertian etika adalah
“Manusia hendaknya mengikuti saja suratan takdir dan penentuan alam baginya.
Dengan demikian, ia akan mencapai harmoni dengan alam yang akan membawanya kepada
kebahagiaan (eudaimonia). Jadi, hukum alam harus ditaati terlepas dari perasaan senang atau
tidak, menguntungkan atau merugikan, mengenakkan atau menjengkelkan. Soalnya bagi
Zenon, kebahagiaan terletak dalam tekad keras menjalankan kewajiban demi hukum alam
yang objektif, bukan demi perasaan atau selera subjektif orang perorang.
Akibat Interaksi Intelektual Muslim dengan Non-Muslim
Dengan tanpa dimaksudkan untuk mengesampingkan atau mensubordinasikan wahyu dalam arti sempit, kemajuan yang
dicapai Islam pada masa klasik sangat erat hubungannya dengan terjadinya interaksi antara Islam dan aneka ragam
kebudayaan yang berkembang saat itu, seperti yang terdapat di Bizantium, daerah-daerah Mesopotamia, Persia, India, dan
Cina. Interaksi ini kemudian melahirkan hal-hal yang positif karena adanya sikap terbuka kalangan Islam untuk
mempelajari dan menerima sesuatu yang ditemukannya.
Hubungan Hellenisme dengan Kemajuan Pendidikan Islam