2020/2021
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala kebesaran
dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini.
Makalah ini berjudul “Hakikat Martabat Serta Tanggung Jawab Manusia dalam
Islam”.
Penyusunan makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pendidikan Agama Islam Tahun Akademik 2020/2021.
Pembahasan makalah ini berisi tentang makna hakikat dan martabat manusia dalam
Islam.
Dalam penyusunan makalah ini penulis mendapatkan dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak, baik moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Dr. Muhammad Arifin, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Pendidikan Agama
Islam; serta
2. Para orang tua yang telah memberikan banyak dukungan baik moral maupun
material.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari sempurna baik materi
maupun teknik penyusunannya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah
ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca guna menambah
wawasan tentang Pendidikan Agama Islam.
DAFTAR ISI
JUDUL..............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………......2
1.2 Tujuan……………………………………………………………….......2
1.3 Pembatasan Masalah………………………………………...…………..2
1.4 Teknik Pengumpulan Data………………………………….…………...2
1.5 Sistematika Laporan………………………………………………......…3
BAB II PERMASALAHAN…………….…………………………………………….4
2.1 Permasalahan……………………………………………………………….4
BAB III PEMBAHASAN...............................................................................................5
3.1 Manusia…………………………………………….……………………5
3.1.1 Pengertian Manusia……………………….……………….…………….5
3.2 Hakikat…………………………………………………………………..8
3.2.1 Pengertian Hakikat…………………..…………………………………..8
3.2.2 Hakikat Manusia dalam Islam…………………….…………………….8
3.2.3 Hakikat Manusia dalam wujud dan sifatnya…...………………………13
3.2.4 Hakikat Manusia secara umum…………………………………...……13
3.3 Martabat……………......………………………………………………14
3.3.1 Pengertian Martabat……………………….…………………...………14
3.3.2 Martabat Manusia dalam Islam……………………………….....……..14
3.4 Tanggung jawab……………………………………………….……….16
3.4.1 Pengertian Tanggung Jawab…………………………………..………..16
3.4.2 Tanggung Jawab Manusia dalam Islam…………………………..……18
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………...21
4.1 Simpulan………………………………………………………………..21
4.2 Saran-saran……………………………..………………………………21
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………22
BAB I
PENDAHULUAN
“Mereka (jin dan manusia) punya hati tetapi tidak dipergunakan untuk
memahami (ayat-ayat Allah), punya mata tapi tidak dipergunakan untuk
melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), punya telinga tapi tidak mendengar
(ayat-ayat Allah).Mereka (manusia) yang seperti itu sama (martabatnya)
dengan hewan bahkan lebih rendah (lagi) dari binatang.”(QS. Al-A’raf: 179)
Manusia dalam pandangan kebendaan (materialis) hanyalah merupakan sekepal
tanah di bumi.Dari bumi asal kejadiannya, di bumi dia berjalan, dari bumi dia
makan dan kedalam bumi dia kembali.
Dalam pandangan orang yang beriman, manusia itu makhluk yang mulia
dan terhormat pada sisi Tuhan.Manusia diciptakan Tuhan dalam bentuk yang
amat baik, sesudah itu ditiup Roh ke dalam tubuhnya, para malaikat disuruh
sujud (memberi hormat) kepadanya.Tuhan memberi manusia ilmu pengetahuan
dan kemauan, dijadikan khalifah (penguasa) di bumi dan menjadi pusat
kegiatan di alam ini. Segala apa yang ada di langit dan di bumi, semuanya
bekerja untuk kepentingan manusia, dan kepadanya di berikan nikmat lahir dan
batin.
Hal itu yang mendorong penulis untuk membuat makalah ini yang
berjudul “Hakikat dan Martabat Manusia dalam Islam”. Selain diajukan untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam
1.2. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini sebagai berikut:
1. untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam
Tahun Akademik 2020/2021; serta
2. untuk menambah wawasan dalam ilmu keagamaan terutama mengenai
hakikat dan martabat manusia dalam Islam.
2.1. Permasalahan
3.1. Manusia
3.1.1. Pengertian Manusia
Artinya :
Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati
(berasal) dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim). Kemudian, air mani itu
Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang
belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.
Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain.
Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik. (Q.S. al-Mukminun [23]:
12–14)
secara ringkas adalah:
1. Diciptakan dari sari patih tanah (sulalatin min thin), lalu menjadi
2. Air mani (nuthfah disimpan dalam rahim), kemudian menjadi
3. Segumpal darah (alaqah), diproses
4. Kami jadikan menjadi segumpal daging (mudhghah)
5. Tulang belulang (‘idhaman)
6. Dibungkus dengan daging (lahman)
7. Makhluk yang (berbentuk) lain (janin)
8. Ditiupkan ruh (dari Allah) pada hari ke 120 usia kandungan
9. Lalu lahir sebagai bayi
10. Dia dijadikan pendengaran, penglihatan dan hati
11. Tumbuh anak-anak, lalu dewas, tua
12. Kemudian mati
13. Dibangkit (dari kubur) di hari kiamat
3.2 Hakikat
3.2.1 Pengertian Hakikat
Menurut bahasa hakikat berarti kebenaran atau sesuatu yang
sebenar-benarnya atau asal segala sesuatu.Dapat juga dikatakan hakikat
itu adalah inti dari segala sesuatu atau yang menjadi jiwa sesuatu.Karena
itu dapat dikatakan hakikat syariat adalah inti dan jiwa dari suatu syariat
itu sendiri.Dikalangan tasawuf orang mencari hakikat diri manusia yang
sebenarnya karena itu muncul kata-kata diri mencari sebenar-benar
diri.Sama dengan pengertian itu mencari hakikat jasad, hati, roh, nyawa,
dan rahasia.
Menurut Ibnul Jauzi manusia itu terdiri dari dua unsur yaitu jasad dan
roh. (Azmi & Zulkifli, 2018; Makmudi, Tafsir, Bahruddin, & Alim, 2018),
Bagi Ibnul Jauzi, perubahan roh lebih penting karena esensi manusia
adalah makhluk rohani atau berjiwa, berdasarkan hadis dari Abi Hurairah
yang diriwayatkan oleh Muslim, bahwa Allah tidak memandang jasad dan
bentuk manusia , tapi Allah memandang hati dan amal manusia.
3.1. Martabat
1. Pengertian Martabat
Martabat manusia artinya harga diri manusia. Martabat manusia adalah
kedudukan manusia yang terhormat sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa yang berakal budi sehingga manusia mendapat tempat yang tinggi
dibanding makhluk yang lain. Ditinjau dan martabatnya, kedudukan manusia
itu lebih tinggi dan lebth terhormat dibandingkan dengan makhluk lainnya.
Maqam ini terdiri dari beberapa tingkat atau tahapan seseorang dalam
hasil ibadahnya yang di wujudkan dengan pelaksanaan dzikir pada tingkatan
maqam tersebut, secara umum dalam thariqat naqsyabandi tingkatan maqam
ini jumlahnya ada 7 (tujuh), yang di kenal juga dengan nama martabat tujuh,
seseorang hamba yang menempuh perjalanan dzikir ini biasanya melalui
bimbingan dari seseorang yang alim yang paham akan isi dari maqam ini
setiap tingkatnya, seseorang hamba tidak di benarkan sembarangan
menggunakan tahapan maqam ini sebelum menyelesaikan atau ada hasilnya
pada riyadhah dzikir pada setiap maqam, ia harus ada mendapat hasil dari
amalan pada maqam tersebut.
1. Taubat
2. Memelihara diri dari perbuatan yang makruh, syubhat dan apalagi
yang haram
3. Merasa miskin diri dari segalanya
4. Meninggalkan akan kesenangan dunia yang dapat merintangi hati
terhadap tuhan yang maha esa
5. Meningkatkan kesabaran terhadap takdirNya;
6. Meningkatkan ketaqwaan dan tawakkal kepadaNya;
7. Melazimkan muraqabah (mengawasi atau instropeksi diri);
8. Melazimkan renungan terhadap kebesaran Allah SWT;
9. Meningkatkan hampir atau kedekatan diri terhadapNya dengan
cara menetapkan ingatan kepadaNya;
10. Mempunyai rasa takut, dan rasa takut ini hanya kepada Allah
SWT saja.
3. Carl Horber
Menurut Carl Horber, Orang yang terlibat dalam organisasi-organisasi
seperti ini adalah mereka yang melaksanakan tanggung jawab pribadi
untuk diri sendiri dan orang lain. Semboyan umum semua birokrat
adalah perlindungan sebagai ganti tanggung jawab.
4. Sugeng Istanto
Menurut Sugeng Istanto, Pertanggungjawaban berarti sebuah
kewajiban memberikan jawaban yang merupakan perhitungan atas
semua hal yang terjadi dan kewajiban untuk memberikan pemulihan
atas kerugian yang mungkin ditimbulkannya.
Ayat ini menegaskan bahwa tanggungjawab itu bukan saja terhadap apa
yang diperbuatnya akan tetapi melebar sampai semua akibat dan bekas-
bekas dari perbuatan tersebut.
Orang yang meninggalkan ilmu yang bermanfaat, sedekah
jariyah atau anak yang sholeh , kesemuanya itu akan meninggalkan
bekas kebaikan selama masih berbekas sampai kapanpun.
Dari sini jelaslah bahwa Orang yang berbuat baik atau berbuat
jahat akan mendapat pahala atau menanggung dosanya ditambah
dengan pahala atau dosa orang-orang yang meniru perbuatannya. Hal
ini ditegaskan dalam Surat An nahl ayat 25 , yang berbunyi :
PENUTUP
4.1. Simpulan
Manusia telah dianugrahi potensi yang sempurna untuk hidup di dunia,
yaitu akal, nafsu, dan qalbu. Akal diarahkan kepada alam melalui proses
tafakur, sehingga manusia dapat menguasai ilmu dan teknologi sebagai
pelaksanaan tugas kekhalifahannya, dan manusia mempunyai hakikat,
martabat, serta tanggung jawab nya masing-masing. Sementara qalbu yang
diarahkan kepada penghayatan firman-firman Allah melalui
proses dzikir melahirkan keimanan sebagai bentuk pelaksanaan tugas ke-
abdullah-annya
4.2. Saran
http://nurrizkiky.blogspot.com/2014/10/makalah-pendidikan-agama-islam-tentang.html
http://jurnalilmiyah.blogspot.com/2017/11/pengertian-hakikat-manusia-menurut-islam.html
https://www.researchgate.net/publication/334678263_Hakikat_Manusia_dalam_Perspektif_A
l-Quran
https://kumpulanilmukesahatan.blogspot.com/2015/05/pengertian-martabat-
manusia.html
https://www.zonareferensi.com/pengertian-tanggung-jawab/
https://dosenppkn.com/tanggung-jawab/
https://tafsirq.com/