Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH ISLAM DAN MANUSIA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Islam dan Ilmu Sosial
dan Humaniora
Dosen Pengampu : Drs. H. Rofik, M.Ag/Asniyah Nailasariy, M.Pd.I.

Di susun oleh :
Kelompok 1
Rida’ul Maghfiroh (20104010002)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2021

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bismillahirrahmanirrahim,

Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas
izin dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tepat waktu. Tak lupa pula
penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW.
Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.

Penulisan makalah berjudul “Islam dan Manusia” bertujuan untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah Islam dan Ilmu Sosial dan Humaniora.

Selama proses penyusunan makalah, penulis mendapatkan bantuan dari pembimbing.


Oleh karena itu, penulis berterima kasih kepada Bapak Drs. H. Rofik, M.Ag/ Ibu Asniyah
Nailasyari, M.Pd.I. Akhirul kalam, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Besar harapan penulis agar pembaca berkenan memberikan umpan balik berupa
kritik dan saran. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Aamiin.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Yogyakarta, 12 April 2021

Rida’ul Maghfiroh

2
DAFTAR ISI

SAMPUL ................................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3
BAB 1: PENDAHULUAN ........................................................................................................ 4
A. Latar Belakang .......................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 5
C. Tujuan Pembahasan ................................................................................................. 5
D. Manfaat ...................................................................................................................... 5
BAB II : PEMBAHASAN ......................................................................................................... 6
1. Islam ............................................................................................................................... 6
a. Pengertian Islam ........................................................................................................... 6
2. Manusia.......................................................................................................................... 7
a. Pengertian manusia ...................................................................................................... 7
3. Hubungan Islam dan Manusia .................................................................................... 8
a) Fitrah manusia terhadap agama .......................................................................... 9
b) Pencarian Manusia terhadap Agama .................................................................. 9
c) Agama Sumber Ketenangan Jiwa Manusia ........................................................ 9
d) Agama Sebagai Petunjuk Tata Sosial ................................................................ 10
4. Hakikat Manusia dalam Pandangan Islam .............................................................. 10
a. Pengertian hakikat manusia ...................................................................................... 10
b. Mengenali Hakikat Manusia dalam Pandangan Islam ........................................... 10
1. Manusia sebagai Makhluk Ciptaan Allah SWT sekaligus sebagai Hamba
Allah SWT ...................................................................................................................... 11
2. Manusia sebagai makhluk Individual dan Sosial (al- nas) .............................. 11
3. Manusia Sebagai khalifah Allah ........................................................................ 12
4. Manusia Sebagai al- Insan .................................................................................. 13
5. Manusia sebagai Makhluk Biologis (Al- Basyar) ............................................. 13
BAB III : PENUTUP ............................................................................................................... 15
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 15
B. Saran......................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 17

3
BAB 1: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makalah ini kami tujukan untuk masyarakat umum khususnya di kalangan remaja,
pelajar dan generasi muda yang tidak lain adalah sebagai generasi penerus bangsa agar kita
semua memahami tentang islam dan manusia, serta bagaimana hakikat manusia dalam
pandangan islam. Islam adalah jalan universal, yang di dalamnya berbicara berbagai aspek
kehidupan. Tak terkecuali tentang manusia, sebagai satu-satunya ciptaan Allah yang dalam
firman-Nya diciptakan dalam sebaik-baiknya bentuk. Artinya, manusia merupakan satu-
satunya makhluk Allah yang sempurna, ia memiliki akal sebagai alat berpikir dan memiliki
hati sebagai alat merasa. Lalu di dalam dirinya, ada dimensi fisik (jasadiyah) dan psikis
(ruhiyah), sebagai unifikasi (penyatuan) unsur tanah dalam diri manusia dengan usnur Ilahiyah
sebagai pencipta-Nya. Manusia memiliki kecenderungan berbuat baik dan buruk. Dalam Islam,
hal ini sesungguhnya adalah ujian manusia, supaya dirinya meneguhkan komitmen
keberislaman yang sejati

Kajian tentang manusia telah banyak dilakukan para ahli, yang selanjutnya dikaitkan
dengan berbagai kegiatan, seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, agama dan lain
sebagainya. Hal tersebut dilakukan karena manusia selain sebagai subjek (pelaku), juga sebagai
objek (sasaran) dari berbagai kegiatan tersebut, dari pemikiran ini selanjutnya memunculkan
banyak sebutan atau predikat untuk manusia yang dikemukakan para ahli filsafat, misalnya;
manusia makhluk yang mempunyai budi pekerti/berakal, manusia adalah binatang yang dapat
berpikir, manusia adalah makhluk yang pandai menciptakan bahasa, manusia makhluk yang
pandai bekerja sama, manusia makhluk yang tunduk kepada prinsip-prinsip ekonomi, manusia
adalah makhluk yang beragama, manusia adalah makhluk ruhaniah-spiritual, mamnusia
makhluk yang dapat dididik atau mendidik, serta manusia adalah makhluk yang selalu
membuat bentuk-bentuk baru.

Berbicara dan berdiskusi tentang manusia memang menarik dan tidak pernah tuntas.
Pembicaraan mengenai makhluk ini laksana suatu permainan yang tidak pernah selesai. Selalu
ada saja pertanyaan mengenai manusia. Para ahli telah mencetuskan pengertian manusia sejak
dahulu kala, namun sampai saat ini pun belum ada kata sepakat tentang pengertian manusia
yang sebenarnya. Oleh karena itu sebagai penulis melalui makalah ini ingin mengingatkan

4
kembali kepada para pembaca mengenai pengertian islam dan manusia, serta hakikat manusia
dalam pandangan islam.

Akhirnya penulis berharap agar karya tulis yang berupa makalah, yang dibuat oleh
seorang mahasiswa ini dapat bermanfaat bagi pembaca, tentu apabila tulisan ini dangkal mohon
diperdalam pada literature yang relevan dan otentik.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi islam ?
2. Bagaimana definisi manusia ?
3. Bagaimana hubungan antara islam dan manusia ?
4. Bagimana hakikat manusia dalam pandangan islam ?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui definisi islam.
2. Untuk mengetahui definisi manusia.
3. Untuk mengetahui hubungan antara islam dan manusia.
4. Untuk mengetahui hakikat manusia dalam pandangan islam.

D. Manfaat
Adanya manfaat dari makalah ini adalaah :
1. Bagi penulis yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah Islam dan Ilmu sosial dan
Humaniora.
2. Bagi pembaca yaitu untuk menambah literasi dan wawasan mengenai sensasi dan
presepsi sebagai dasar perilaku.

5
BAB II : PEMBAHASAN

1. Islam
a. Pengertian Islam
Islam adalah agama Allah, dari Allah dan milik Allah. Diamanatkan kepada seluruh
umat manusia pengikut dari utusan Allah. Mulai dari zaman Nabi Adam, hingga Nabi Isa
agama Allah adalah agama Tauhid yaitu Islam, walaupun sekarang agama Yahudi itu telah
diklaim agama yang dibawa oleh Musa kemudian Kristen diklaim sebagai ajaran Nabi Isa.
Padahal sesungguhnya ajaran yang dibawa oleh Nabi Musa dan Nabi Isa untuk masalah
akidah adalah sama, sama-sama mengesakan Allah, hanya berbeda dalam hal syara’ yang
lain. Jadi, makna islam secara khusus sebagai agama penyempurna yang diamantkan untuk
para pengikut Nabi Muhammad SAW.1

Islam berasal dari kata-kata:

• salam yang berarti damai dan aman


• sala mah yang berarti selamat
• istilah islaam itu sendiri berarti suatu penyerahan diri secara totalitas hanya kepada
Allah SWT agar memperoleh ridho dari Nya dengan mentaati da mematuhi semua
perintah dan semua larangan-Nya. Islam terdiri atas aqidah dan syariat,
aqidah/kepercayaan (ilmunya), syariat peribadatan dan syariat akhlak dan muamalah
Islam merupakan satu-satunya agama yang haq dan dibenarkan oleh Allah SWT.2
Dalam firman Allah :
Artinya : “barang siapa mencari agama selain agama islam, maka sekali-kali tidaklah
akan diterima (agama itu) daripadanya, dan Dia di akhirat termasuk orang-orang yang
rugi”. (QS. Ali Imran;85)
Agama Islam adalah agama penyeimbang antar dunia dan akhirat, jika kita
mengejar hanya dunia saja maka akhirat kita akan terlalai, begitu pula jika kita hanya
mengejar akhirat saja maka bisa jadi dunia kita terlalai, maka di katakan seimbang
antara dunia dan akhirat adalah menyeimbangan segala sesuatu antara dunia dan
akhirat, jika kita ingin sukses jika seorang manusia ingin sesuatu agar tercapai maka
tidak hanya dengan doa saja, ataupun tidak hanya dengan bekerja saja, namun kedua

1
Heru Juabdin, “MANUSIA DALAM PERSPSEKTIF AGAMA ISLAM,” Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan
Islam VII (Mei 2016).
2
Juabdin.

6
hal tersebut harus seimbang kita sebagaimana manusia wajib berusaha dan berdoa
kepada Allah SWT.

2. Manusia
a. Pengertian manusia
Manusia adalah makhluk pilihan yang dimuliakan oleh Allah dari makhluk
ciptaan-Nya yang lainnya, dengan segala keistimewaan yang ada pada manusia, seperti
akal manusia yang mampu membedakan antara yang baik dan yang buruk, kemudian
memilihnya. Allah SWT menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya cipta
(ahsanutaqwim), dan menundukkan alam semesta baginya agar dia dapat
memakmurkan dan memelihara kemudian melestarikan keberlangsungan hidup di alam
semesta ini. Dengan hatinya manusia dapat memutuskan sesuatu sesuai dengan
petunjuk Robbnya, dengan raganya, diharapkan aktif untuk menciptakan karya besar
dan tindakan yang benar, hingga ia tetap pada posisi kemuliaan yang sudah diberikan
Allah kepadanya seperti ahsanu taqwim, ulul albab, rabbaniun dan lai-lain. Maka,
dengan semua sifat kemuliaan dan semua sifat insaniah yang ada dengan kekurangan
dan keterbatasan, Allah SWT menugaskan misi khusus kepada umat manusia untuk
menguji dan mengetahui mana yang jujur, beriman dan dusta dalam beragama.3
Manusia merupakan mahluk hidup yang paling sulit dimengerti meskipun oleh
dirinya sendiri. Manusia adalah mahluk yang tidak bisa ditebak, namun rasional.
Manusia juga memiliki fisik yang baik seperti halnya mahluk hidup lainnya. Manusia
juga memiliki akal sehingga dia dapat menciptakan hal-hal yang luar biasa meskipun
secara fisik dia tidak mampu melakukannya. Manusia melakukan hal-hal hebat dengan
bantuan mesin-mesin yang dibuatnya. Dengan begitu, manusia bukanlah hewan, tapi
mirip dengan hewan karena punya akal dan perasaan. Sehingga manusia tidak memiliki
konsep definisi yang jelas akan dirinya.4
Dalam Al Qur’an, ada beberapa konsep berkenaan dengan manusia. 5 Namun
dalam Al-Quran tidak memaparkan secara rinci asal-usul manusia tercipta. Al-Quran
hanya menerangkan tentang prinsipnya saja. Terdapat Ayat-ayat al-Quran mengenai
penciptaan Manusia terdapat pada beberapa surat surat Nuh: 17, surat Ash-Shaffat ayat

3
Juabdin.
4
Nurmaidah, “MANUSIA DAN AGAMA (Konsep Manusia dan Agama dalam Al-quran),” PENDAIS I Nomor
1 (2019).
5
Nurmaidah.

7
11, surat Al-Mukminuun 12-13, surat Ar-Rum ayat : 20, Ali Imran ayat: 59, surat As-
Sajdah: 7-9, surat Al-Hijr ayat: 28, dan Al-Hajj ayat: 5.6 Al-Quran menjelaskan bahwa
manusia diciptakan dari tanah dengan bermacam-macam istilah, seperti : Turaab,
Thieen, Shal-shal, dan Sulalah. Dapat diartikan sesungguhnya Allah menciptakan jasad
manusia dari berbagai macam unsur kimiawi yang ada pada tanah. Adapun tahapan-
tahapan dalam proses berikutnya tidak terdapat dalam Al-Quran secara rinci. Ayat-ayat
Quran yang menyebutkan manusia diciptakan dari tanah, pada umumnya hanya
dipahami secara lahiriah saja. Menimbulkan pendapat sesungguhnya manusia
diciptakan oleh Allah SWT berasal dari tanah, karena Allah maha kuasa, segala sesuatu
pasti dapat terjadi.7

3. Hubungan Islam dan Manusia


Agama Islam ialah agama terakhir yang merupakan Agama penyempurna dari
agama-agama sebelumnya dan tetap mutakhir, agama selalu menuntun manusia untuk
menggunakan akalnya agar senantiasa memahami ayat-ayat kauniyah yang terdapat di
alam semesta, dan juga memahami ayat-ayat qur’aniyah yang terdapat dalam al-quran.8
Agama islam memerintahkan umat manusia untuk mengikuti bimbingan Yang Maha
Kuasa selama hidupnya. Seluruh bumi ini merupakan masjid tempat manusia harus
bertindak dalam setiap aspek kehidupannya demi beriadah kepada Allah.9
Tujuan eksistensi manusia di dunia menurut islam adalah semata-mata untuk
beribadah, menghambakan diri, serta patuh kepada Allah SWT.10 Dari pernyataan ini
mungkin orang menyangka bahwa manusia dalam islam tidak memiliki hak-hak selain
hanya kewajiban-kewajiban. Jelas pandangan ini keliru, menurut A.K. Brohi dalam
buku Hak Aasi Manusia dalam Islam karya Hussein mengatakan bahwa, “ dalam
totalitas islam, kewajiban manusia kepada Allah mencakup juga kewajibannnya kepada
setiap individu yang lain.11
Islam tidak mempertentangkan antara iman manusia dengan ilmu yang harus
dimilikinya, bahkan menurut Rasulullah SAW, Islam mewajibkan manusia, baik laki-

6
Juabdin.
7
Juabdin.
8
Juabdin.
9
Syekh Syaukat Husain, Human Rights in Islam, vol. XIV (New Delhi, india: Nusrat Ali Nasri for Kitab
Bhavan, 1784).
10
Syaukat Husain.
11
Syaukat Husain.

8
laki maupun perempuan untuk belajar dan mendalami ilmu pengetahuan sejak dari
buaian hingga akhir kehidupan : “Minal mahdi ilal lahd”, yaitu dengan pendidikan
seumur hidup.12 Singkat cerita, dengan ilmu, hidup dan kehidupan manusia pasti akan
bermutu, dengan agama hidup jadi teraah, dan lebih bermakna. Oleh karena itu, dengan
ilmu yang baik dan agama Islam kehidupan manusia menjadi sempurna, bahagia dan
penuh rahmat. Dalam kehidupan masyarakat modern agama pun tetap diperlukan oleh
manusia.
Adapun hubungan antara islam dan manusia secara spesifik adalah sebagai
berikut :

a) Fitrah manusia terhadap agama

Sering ditemukannya beraneka macam ritual keagamaan dalam masyarakat


semenjak dahulu hingga hingga sekarang ini membuktikan bahwa kehidupan di bawah
keyakinan adalah tabiat hidup pada manusia. Manusia membutuhkan Tuhan untuk
disembah, penyembahan yang dilakukan manusia kepada sang maha Pencipta
merupakan bagian dari karekteristik penciptaan itu sendiri sebagaimana penciptaan
satelit mengorbit pada planetnya.13

b) Pencarian Manusia terhadap Agama

Kesempurnaan akal senantiasa menuntut manusia untuk berpikir. Oleh


sebabnya, pencarian ummat manusia terhadap kebenaran ajaran agama yang dianutnya
tidak pernah lepas dari muka bumi ini. Menurut imam syafi’i dalam (Heru, 2016: 138)
Seiring dengan sifat-sifat mendasar yang ada pada diri manusia maka dari itu Al-qur’an
dalam sebagian besar ayat-ayatnya menantang kemampuan berpikir manusia untuk
menemukan kebenaran yang sejati sebagaimana yang dibawa dalam ajaran Islam.
Keteraturan alam dan sejarah bangsa-bangsa pada masa terdahulu menjadi obyek yang
dianjurkan untuk dipikirkan.

c) Agama Sumber Ketenangan Jiwa Manusia

Di katakan agama sebagai sumber ketenangan jiwa karena manusia merupakan


makhluk yang memiliki ruh, ia juga membutuhkan ketenangan-ketenangan yang
bersifat ruhaniah, yakni ketenangan hakiki. Ketenangan ruhaniah mempunyai

12
Juabdin, “MANUSIA DALAM PERSPSEKTIF AGAMA ISLAM.”
13
Juabdin.

9
kontribusi yang sangat penting terhadap kebahagiaan hidup manusia, baik secara
lahiriah maupun batiniah. Kebahagiaan hidup itu tidak akan bisa didapatkan jika
manusia tidak memperoleh ketenangan hakiki.14 Bahkan fisik manusia itu bisa hancur
jika ketidaktenangan manusia mencapai titik yang paling memprihatinkan, maka dari
itu agama adalah sumber dari ketengan hati, jiwa, dan raga manusia.

d) Agama Sebagai Petunjuk Tata Sosial

Rasulullah SAW bersabda : “Innamaa bu’itstu liutammima makarimal akhlaq”


Sesungguhnya aku diutus (Nabi Muhammad) untuk menyempurnakan akhlak. Akhlak
yang terpuji merupakan hal sangat penting harus dimiliki oleh setiap umat muslim
(sebab maju atau mundurnya suatu bangsa atau Negara itu sangat tergantung kepada
akhlak tersebut). Untuk mencapai maksud tersebut maka perlu adanya kerja sama yang
sinergis dari berbagai pihak dalam menumbuhkembangkan akhlak mulia dan
menghancur leburkan faktor-faktor penyebab timbulnya akhlak yang buruk.15

4. Hakikat Manusia dalam Pandangan Islam


a. Pengertian hakikat manusia

Menurut bahasa, hakikat berarti kebenaran atau sesuatu yang sebenar-benarnya atau
asal segala sesuatu. Dapat juga dikatakan hakikat itu adalah inti dari segala sesuatu atau
yang menjadi jiwa sesuatu. Di kalangan tasawuf orang mencari hakikat diri manusia
yang sebenarnya, karena itu muncul kata-kata diri mencari sebenar-benar diri. Sama
dengan pengertian itu mencari hakikat jasad, hati, roh, nyawa, dan rahasia.16

b. Mengenali Hakikat Manusia dalam Pandangan Islam

Manusia perlu mengenali hakekat dirinya, agar akal yang digunakannya untuk
menguasai alam dan jagad raya yang maha luas dikendalikan oleh iman, sehingga
mampu mengenali ke-Maha Perkasaan Allah dalam mencipta dan mengendalikan
kehidupan ciptaanNya.17 Dalam memahami ayat-ayat Allah dalam kesadaran akan
hakekat dirinya, manusia menjadi mampu memberi arti dan makna hidupnya, yang

14
Juabdin.
15
Juabdin.
16
Budi Abdulah, “KONSEP MANUSIA DALAM ISLAM Studi terhadap Eksistensi Manusia,” WAHANA
INOVASI, Juli 2018.
17
Abdulah.

10
harus diisi dengan patuh dan taat pada perintah-perintah dan berusaha menjauhi
larangan-larangan Allah.
Dalam bagian ini dibahas teori-teori yang berkaitan dengan pandangan islam terkait
hakikat manusia meliputi :

1. Manusia sebagai Makhluk Ciptaan Allah SWT sekaligus sebagai Hamba


Allah SWT

Firman Allah SWT mengenai penciptaan manusia dalam Q.S. Al-Hajj ayat 5 yang
Artinya : “Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari
setetes air mani menjadi segumpal darah, menjadi segumpal daging yang diberi bentuk
dan yang tidak berbentuk, untuk Kami perlihatkan kekuasaan Tuhanmu.”
Firman tersebut menjelaskan pada manusia tentang asal muasal dirinya, bahwa
hanya manusia pertama Nabi Adam AS yang diciptakan langsung dari tanah, sedang
istrinya diciptakan dari satu bagian tubuh suaminya. Setelah itu semua manusia
berikutnya diciptakan melalui perantaraan seorang ibu dan dari seorang ayah, yang
dimulai dari setetes air mani yang dipertemukan dengan sel telur di dalam rahim.
Hakikat pertama ini berlaku pada umumnya manusia di seluruh jagad raya sebagai
ciptaan Allah diluar alam yang disebut akhirat. Alam ciptaan merupakan alam nyata
yang konkrit sedangkan alam akhirat merupakan ciptaan yang ghaib kecuali Allah yang
bersifat ghaib bukan ciptaan yang ada karena dirinya sendiri.18

2. Manusia sebagai makhluk Individual dan Sosial (al- nas)

Manusia di dalam al- Qur’an juga disebut dengan al- nas. Konsep al- nas ini
cenderung mengacu pada status manusia dalam kaitannya dengan lingkungan
masyarakat di sekitarnya.19 Namun sebelum berhubungan dengan masyarakat manusia
adalah makhluk indivdual, tubuh dan jiwa yang diciptakan Allah SWT, merupakan satu
diri individu yang berbeda dengan yang lain. setiap manusia dari individu memiliki jati
diri masing - masing. Jati diri tersebut merupakan aspek dari fisik dan psikis di dalam
kesatuan. Setiap individu mengalami perkembangan dan berusah untuk mengenali jati
dirinya sehingga mereka menyadari bahwa jati diri mereka berbeda dengan yang lain.
Dalam firman Allah Q.S. Al-A’raf 189 yang Artinya “Dialah yang menciptakanmu
dari satu diri”. Firman tersebut jelas menyatakan bahwa sebagai satu diri (individu)

18
Abdulah.
19
Khasinah Siti, “HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN ISLAM DAN BARAT,” Jurnal Ilmiah
DIDAKTIKA XIII, NO. 2 (Februari 2013).

11
dalam merealisasikan dirinya melalui kehidupan, ternyata diantaranya terdapat manusia
yang mampu mensyukurinya dan menjadi beriman.20
Sebagai makhluk sosial pasti kita akan selalu bersama dan berhubungan dengan
makhluk lain, atau dengan mausia lain. Kebersamaan (sosialitas) hanya akan terwujud
jika dalam keterhubungan itu manusia mampu saling menempatkan sebagai subyek,
untuk memungkinkannya menjalin hubungan manusiawi yang efektif, sebagai
hubungan yang disukai dan diridhai Allah SWT.21 Sebagiamna yang ada dalam surah
al- Hujurat ayat 13 dijelaskan:22
“Hai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorng laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu
disisi Allah adalah yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS: 49:13).
Dari dalil di atas bisa dijelaskan bahwa manusia adalah makhluk sosial, yang dalam
hidupnya membutuhkan manusia.23 Yang harus saling mengenal karena pada dasarnya
sebagai makhluk kita diciptakan untuk saling menolong dan membantu sama lain.
Manusia dalam perspektif agama Islam juga harus menyadari bahwa pemeluk agama
Islam adalah bersaudara satu dengan yang lain.24

3. Manusia Sebagai khalifah Allah

Hakikat manusia sebagai khalifah Allah di bumi dijelaskan dalam surah al-Baqarah
ayat 30 dan surah Al-an’am ayat 165.25 Arti manusia sebagai khalifah Allah adalah
Manusia merupakan makhluk yang bertugas mengurus bumi dengan seluruh isinya dan
berkewajiban memakmurkannya sebagai amanah dari Allah SWT.26
Sebagai khalifah di bumi manusia mempunyai wewenang untuk memanfaatkan
alam (bumi) ini untuk memenuhi Kebutuhan hidupnya sekaligus bertanggung jawab
terhadap kelestarian alam ini. Sedangkan dari surah al-Baqarah dapat dijelaskan bahwa
sebutan khalifah itu merupakan anugerah dari Allah kepada manusia, dan selanjutnya

20
Abdulah, “KONSEP MANUSIA DALAM ISLAM Studi terhadap Eksistensi Manusia.”
21
Abdulah.
22
Siti, “HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN ISLAM DAN BARAT.”
23
Siti.
24
Abdulah, “KONSEP MANUSIA DALAM ISLAM Studi terhadap Eksistensi Manusia.”
25
Siti, “HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN ISLAM DAN BARAT.”
26
Nurmaidah, “MANUSIA DAN AGAMA (Konsep Manusia dan Agama dalam Al-quran).”

12
manusia diberikan beban untuk menjalankan fungsi khalifah tersebut sebagai amanah
yang harus dipertanggungjawabkan.

4. Manusia Sebagai al- Insan

Manusia disebut al- insan dalam al- Qur’an mengacu pada potensi yang diberikan
Tuhan kepadanya. Potensi antara lain adalah kemampuan berbicara , kemampuan
menguasai ilmu pengetahuan melalui proses tertentu, dan lain-lain. Namun selain
memiliki potensi positif ini, manusia sebagai al- insan juga mempunyai kecenderungan
berprilaku negatif (lupa).27Sisi kemanusiaan pada manusia yang disebut dalam al-
Qur’an dengan kata al-Ins dalam arti “tidak liar” atau “tidak biadab”, merupakan
kesimpulan yang jelas bahwa manusia yang insia itu merupakan kebalikan dari jin yang
menurut dalil aslinya bersifat metafisik yang identik dengan liar atau bebas.28
Dari pendapat di atas dapat dikatakan bahwa dalam konsep al-ins manusia selalu di
posisikan sebagai lawan dari kata jin yang bebas. bersifat halus dan tidak biadab. Jin
adalah makhluk bukan manusia yang hidup di alam “antah berantah” dan alam yang
tak terinderakan.Sedangkan manusia jelas dan dapat menyesuaikan diri dengan realitas
hidup dan lingkungan yang ada.

5. Manusia sebagai Makhluk Biologis (Al- Basyar)

Penelitian terhadap kata manusia yang disebut al-Qur’an dengan menggunakan kata
basyar menyebutkan, bahwa yang dimaksud manusia basyar adalah anak turunan
Adam, makhluk fisik yang suka makan dan berjalan ke pasar. Aspek fisik itulah yang
membuat pengertian basyar mencakup anak turun Adam secara keseluruhan. Hasan
Langgulung dalam Siti Khasinah mengatakan bahwa, sebagai makhluk biologis
manusia terdiri atas unsur materi, sehingga memiliki bentuk fisik berupa tubuh kasar
(ragawi). Dengan kata lain manusia adalah makhluk jasmaniah yang secara umum
terikat kepada kaedah umum makhluk biologis seperti berkembang biak, mengalami
fase pertumbuhan dan perkembangan, serta memerlukan makanan untuk hidup, dan
pada akhirnya mengalami kematian.29
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa manusia dalam konsep al-Basyr ini dapat
berubah fisik, yaitu semakin tua fisiknya akan semakin lemah dan akhirnya meninggal

27
Siti, “HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN ISLAM DAN BARAT.”
28
Nurmaidah, “MANUSIA DAN AGAMA (Konsep Manusia dan Agama dalam Al-quran).”
29
Siti, “HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN ISLAM DAN BARAT.”

13
dunia.30 Dan dalam konsep al-Basyr ini juga dapat tergambar tentang bagaimana
seharusnya peran manusia sebagai makhluk biologis. Bagaimana dia berupaya untuk
memenuhi kebutuhannya secara benar sesuai tuntunan Penciptanya.Yakni dalam
memenuhi kebutuhan primer, sekunder dan tersier.

30
Nurmaidah, “MANUSIA DAN AGAMA (Konsep Manusia dan Agama dalam Al-quran).”

14
BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan

Islam adalah agama Allah, dari Allah dan milik Allah. Diamanatkan kepada seluruh
umat manusia pengikut dari utusan Allah. Mulai dari zaman Nabi Adam, hingga Nabi Isa
agama Allah adalah agama Tauhid yaitu Islam. Islam berasal dari kata salam yang berarti damai
dan aman, kemudian menjadi kata sala mah yang berarti selamat. Istilah islaam itu sendiri
berarti suatu penyerahan diri secara totalitas hanya kepada Allah SWT agar memperoleh ridho
dari Nya dengan mentaati da mematuhi semua perintah dan semua larangan-Nya.

Manusia adalah makhluk pilihan yang dimuliakan oleh Allah dari makhluk ciptaan-Nya
yang lainnya, dengan segala keistimewaan yang ada pada manusia, seperti akal manusia yang
mampu membedakan antara yang baik dan yang buruk, kemudian memilihnya. Agama Islam
ialah agama terakhir yang merupakan Agama penyempurna dari agama-agama sebelumnya dan
tetap mutakhir, agama selalu menuntun manusia untuk menggunakan akalnya agar senantiasa
memahami ayat-ayat kauniyah yang terdapat di alam semesta, dan juga memahami ayat-ayat
qur’aniyah yang terdapat dalam al-quran. Adapun tujuan eksistensi manusia di dunia menurut
islam adalah semata-mata untuk beribadah, menghambakan diri, serta patuh kepada Allah
SWT. Adapun hubungan antara islam dan manusia secara spesifik adalah sebagai berikut :

a. Fitrah manusia terhadap agama


b. Pencarian Manusia terhadap Agama
c. Agama Sumber Ketenangan Jiwa Manusia
d. Agama Sebagai Petunjuk Tata Sosial

Pengertian hakikat menurut bahasa, hakikat berarti kebenaran atau sesuatu yang
sebenar-benarnya atau asal segala sesuatu. Dapat juga dikatakan hakikat itu adalah inti dari
segala sesuatu atau yang menjadi jiwa sesuatu. Dalam bagian hakikat manusia dibahas teori-
teori yang berkaitan dengan pandangan islam terkait hakikat manusia meliputi :

1. Manusia sebagai Makhluk Ciptaan Allah SWT sekaligus sebagai Hamba


Allah SWT.
2. Manusia sebagai makhluk Individual dan Sosial (al- nas) .
3. Manusia Sebagai khalifah Allah.

15
4. Manusia Sebagai al- Insan.
5. Manusia sebagai Makhluk Biologis (Al- Basyar).

B. Saran

Penulis bersedia menerima kritik dan saran yang positif dan juga dapat membangun
dari pembaca. Penulis akan menerima kritik dan saran tersebut sebagai bahan pertimbangan
dalam memperbaiki makalah ini di kemudian hari.

16
DAFTAR PUSTAKA

Abdulah, Budi. “KONSEP MANUSIA DALAM ISLAM Studi terhadap Eksistensi Manusia.”
WAHANA INOVASI, Juli 2018.
Juabdin, Heru. “MANUSIA DALAM PERSPSEKTIF AGAMA ISLAM.” Al-Tadzkiyyah:
Jurnal Pendidikan Islam VII (Mei 2016).
Nurmaidah. “MANUSIA DAN AGAMA (Konsep Manusia dan Agama dalam Al-quran).”
PENDAIS I Nomor 1 (2019).
Siti, Khasinah. “HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN ISLAM DAN BARAT.”
Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA XIII, NO. 2 (Februari 2013).
Syaukat Husain, Syekh. Human Rights in Islam. Vol. XIV. New Delhi, india: Nusrat Ali Nasri
for Kitab Bhavan, 1784.

17

Anda mungkin juga menyukai