Anda di halaman 1dari 11

Perkembangan Pemikiran Manusia

Makalah ini disusun oleh mata kuliah metode studi islam

Dosen Pengampu : Dr.H.Sugeng Wanto, M.Ag

Disusun Oleh :

Kelompok 4

1.M.Haris.Z.Pulungan (0403232139)
2.Nona Yulinda Dly (0403232147)
3.Nurunnisa Aini ( 0403232137)

PROGRAM ILMU AL-QUR’AN & TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN & STUDI ISLAM
UIN SUMATERA UTARA MEDAN
T/A 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perkembangan
Pemikiran Manusia” dengan baik.
Makalah merupakan karya tulis ilmiah karena disusun berdasarkan kaidah kaidah
ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa dalam rangka menyelesaikan studi \yang menggunakan
teknik pengumpulan data, menggunakan metodologi penelitian yang relevan dan terarah pada
pokok permasalahan yang berkaitan dengan bidang studi mahasiswa. Ada pun tujuan
penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas. Untuk itu, makalah ini disusun
dengan memakai bahasa yang sederhana dan mudah untuk dipahami.
Dan pada kesempatan ini juga penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata
kuliah, Bapak Dr.H.Sugeng wanto M.Ag. yang telah memberikan bimbingan, arahan, saran,
dan petunjuk hingga makalah ini dapat disusun dengan baik.
Sebagai sebuah makalah, tidak lepas dari kekurangan,oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang berkepentingan, guna penyempurnaan
makalah ini. Selanjutnya terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penulisan makalah ini sehingga dapat diselesaikan. Akhirnya, penulis
berharap semoga makalah ini dapat digunakan oleh pembaca dengan baik.

Medan, 8 oktober 2023

Penulis

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Umumnya pengetahuan seseorang tentang sesuatu dimulai dari adanya rangsangan dari
suatu objek, rangsangan itu menimbulkan rasa ingin tahu yang mendorong seseorang untuk
melihat, menyaksikan, mengamati, mengalami dan sebagainya.
Manusia sebagai makhluk yang berpikir akan dibekali rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu
inilah yang mendorong untuk mengenal, memahami, dan menjelaskan gejala-gejala alam,
juga berusaha untuk memecahkan masalah atau persoalan yang dihadapi, serta berusaha
untuk memahami masalah itu sendiri, ini semua menyebabkan manusia mendapatkan
pengetahuan yang baik.
Pengetahuan yang diperoleh mula-mula terbatas pada hasil pengamatan terhadap gejala
alam yang ada, kemudian semakin bertambahnya dengan pengetahuan yang diperoleh dari
hasil pemikirannya, setelah manusia mampu memadukan kemampuan penalaran dengan
eksperimentasi ini, maka lahirlah ilmu pengetahuan yang mantap atau bagus.
Jadi, perkembangan alam pikiran manusia sampai dengan kelahiran Ilmu Pengetahuan
Alam sebagai ilmu yang mantap, melalui 4 (empat) tahap yaitu tahap mitos, tahap penalaran
deduktif (rasionalisme) atau tahap pemikiran rasional, tahap penalaran induktif (empirisme)
atau tahap pemikiran empiris, dan akhirnya sampai ke tahap pengkristalan konsep metode
ilmiah.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari penalaran?
2. Bagaimana proses perkembangan penalaran manusia?
3. Bagaimana tahap perkembangan pola pikir manusia?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari penalaran
2. Untuk mengetahui bagaimana proses perkembangan penalaran manusia
3. Untuk mengetahui tahap perkembangan pola pikir manusia

3
BAB II
PEMBAHASAN

Nalar adalah pertimbangan tentang baik buruk, akal budi, atau aktivitas yang
memungkinkan seseorang berpikir logis, jangkauan pikir, kekuatan pikir. Sedangkan
penalaran adalah hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan
dengan perasaan atau pengalaman.
Tuhan menciptakan dua makhluk, yang satu bersifat anorganis (benda mati) dan yang
lain bersifat organis (makhluk hidup). Benda yang menjadi pengisi bumi tunduk pada hukum
alam (deterministis) dan makhluk hidup tunduk pada hukum kehidupan (biologis), tetapi
yang jelas ciri-ciri kehidupan manusia sebagai makhluk yang tertinggi, lebih sempurna dari
hewan maupun tumbuhan.
Ada dua macam perkembangan alam pikiran manusia, yakni perkembangan alam
pikiran manusia sejak dilahirkan sampai akhir hayatnya dan perkembangan alam pikiran
manusia, sejak zaman purba hingga dewasa ini.

A. Sejarah Pengetahuan yang diperoleh Manusia


1. Rasa Ingin Tahu
Ilmu Pengetahuan bermula dari rasa ingin tahu (curiousity). Perasaan ini merupakan
salah satu ciri khas manusia. Rasa ingin tahu berkembang, baik tentang dirinya sendiri
maupun benda-benda di sekelilingnya dan rasa yang seperti itu tidak dimiliki oleh makhluk
hidup lainnya.
Manusia selalu merasa ingin tahu maka sesuatu yang belum terjawab
dikatakan wallahualam, artinya Allah yang lebih mengetahui atau wallahualam
bissawab yang artinya Allah mengetahui sebenarnya. Perkembangan lebih lanjut dari rasa
ingin tahu manusia ialah untuk memenuhi kebutuhan nonfisik atau kebutuhan alam
pikirannya, untuk itu manusia mereka-reka sendiri jawabannya.
2. Mitos
Menurut Auguste Comte (1798-1857) bahwa dalam sejarah perkembangan manusia itu
ada tiga tahap, yaitu tahap teologi (tahap metafiika), tahap filsafat, dan tahap positif (tahap
ilmu). Mitos termasuk tahap teologi atau tahap metafisika. Mitologi ialah pengetahuan
tentang mitos yang merupakan kumpulan cerita-cerita mitos. Cerita mitos sendiri ditularkan
lewat tari-tarian, nyanyian, wayang dan lain-lain.
Secara garis besar, mitos dibedakan atas tiga macam, yaitu mitos sebenarnya, cerita
rakyat dan legenda. Mitos timbul akibat keterbatasan pengetahuan, penalaran dan panca
indera manusia serta keingintahuan manusia yang telah dipenuhi walaupun hanya sementara.

4
Puncak hasil pemikiran mitos terjadi pada zaman Babylonia (700-600 SM) yaitu
horoskop (ramalan bintang), ekliptika (bidang edar Matahari) dan bentuk alam semesta yang
menyerupai ruangan setengah bola dengan bumi datar sebagai lantainya sedangkan langit-
langit dan bintangnya merupakan atap.

B. Perkembangan Fisik Tubuh Manusia


dan lingkungan yang terus akan terbawa sampai dewasa. Tubuh manusia berubah mulai
sejak berupa sel sederhana yang selanjutnya secara bertahap menjadi manusia yang
sempurna. Sel sederhana berasal dari sel kromosom sperma yang identik dengan kromosom
sel telur, pada prosesnya akan terjadi kromosom yang tidak homolog yang akan menjadi laki-
laki.
Lima minggu setelah terjadi konsepsi, bakal jantung mulai berdenyut yang selanjutnya
akan membagi menjadi serambi kiri dan kanan pada minggu ke-9. Sedangkan pada minggu
ke-13, janin sudah mulai berbentuk yang ditandai dengan berfungsinya berbagai organ, yang
selanjutnya pada usia 18 minggu mulai terasa gerakan dari janin. Pada usia 32 minggu, janin
mulai mempersiapkan diri untuk dilahirkan dengan kepala di bawah makin mendekati lubang
kelahiran. Pada saat ini gerakan semakin berkurang. Perkembangan tercepat terjadi pada saat
setelah kelahiran sampai remaja.
Perubahan fisik yang sangat nyata, terjadi pada saat pubertas, yang ditandai di
antaranya dengan tanda kedewasaan berupa tumbuhnya rambut pada daerah-daerah tertentu
dan fungsi organ-organ reproduksi (organ genitalia). Perkembangan pengetahuan pada
manusia sangat dipengaruhi oleh perkembangan pengetahuan semasa anak-anak, berupa
bimbingan yang baik oleh orang tua
Sampai usia 2 tahun, perkembangan kecerdasan sangat cepat, dari belajar, makan,
berbicara dan berjalan. Pada usia 2 – 7 tahun rasa ingin tahu akan makin besar. Masa remaja
merupakan masa pertentangan dengan dirinya maupun dengan orang dewasa, karena selalu
berusaha untuk memposisikan diri sebagai orang dewasa walaupun secara emosional belum
memadai. Selanjutnya, setelah usia 30 tahun, mulai dapat mengendalikan diri dan mampu
menempatkan diri sebagai individu yang bertanggung jawab.

C. Metode Ilmiah dan Implementasinya


Pengetahuan tentang mitos, ramalan nasib berdasarkan perbintangan bahkan percaya
adanya dewa diperoleh dengan cara berprasangka, berintuisi dan coba-coba (trial and error).
Suatu pengetahuan dapat dikatakan pengetahuan yang ilmiah apabila memenuhi syarat-syarat
antara lain: objektif, metodik, sistematik dan berlaku umum. Salah satu syarat ilmu
pengetahuan tersebut harus diperoleh melalui metode ilmiah. Kriteria metode ilmiah yang
digunakan dalam penelitian antara lain harus berdasarkan fakta, bebas prasangka,

5
menggunakan prinsip-prinsip analisis, hipotesis, berukuran objektif serta menggunakan
teknik kuantitatif atau kualitatif.
Alur berpikir yang mencakup metode ilmiah dapat dijabarkan dalam langkah-langkah
yang mencerminkan tahapan kegiatan ilmiah. Kerangka berpikir ilmiah pada dasarnya terdiri
dari langkah-langkah operasional metode ilmiah, yaitu perumusan masalah, penyusun
kerangka berpikir, pengajuan hipotesis, perumusan hipotesis, pengujian hipotesis, dan
penarikan simpulan.
Metode ilmiah mempunyai keterbatasan maupun keunggulan. Keterbatasan metode
ilmiah adalah ketidak sanggupannya menjangkau untuk menguji adanya Tuhan, membuat
kesimpulan yang berkenan dengan baik dan buruk atau sistem nilai dan juga tidak dapat
menjangkau tentang seni dan keindahan. Sedangkan keunggulannya, antara lain: mencintai
kebenaran yang objektif dan bersikap adil; kebenaran ilmu tidak absolut sehingga dapat dicari
terus-menerus; mengurangi kepercayaan pada tahayul, astrologi maupun peruntungan, dan
lain-lain.
Manusia memiliki kelebihan dibanding semua makhluk, antara lain :
a. Manusia dapat berpikir, sehingga manusia merupakan makhluk yang cerdas ( homo sapiens
). Dengan daya pikirnya manusia dapat mempertimbangkan apa yang akan dilakukan masa
sekarang, atau masa depan dengan pengalaman yang dialaminya.
b. Manusia dapat membuat alat-alat dan mempergunakannya, sehingga disebut sebagai
manusia kerja ( homo faber ). Salah satu tindakan dan wujud budaya adalah barang buatan
manusia ( artefact ). Alat-alat diciptakan manusia karena sadar kemampuan inderanya
terbatas, sehingga alat-alat dibuat untuk mencapai tujuan, misal mikroskop, roda untuk
kereta.
c. Manusia dapat berbicara ( homo longuens ), sehingga apa yang menjadi pemikiran dalam
otaknya dapat disampaikan melalui bahasa kepada manusia lain.
d. Manusia dapat hidup bermasyarakat ( homo socius ) tidak seperti binatang yang
bergerombol yang hanya mengenal hukum rimba. Manusia bermasyarakat yang diatur
dengan tata tertib demi kepentingan bersama.
e. Manusia dapat mengadakan usaha atas dasar perhitungan ekonomi ( homo aeconomicus ).
Dalam hukum ekonomi, semua kegiatan harus atas dasar untung rugi. Pada awalnya
manusia mencukupi kebutuhannya sendiri, kemudian atas dasar jasa maka dikembangkan
sistem pasar (produksi dijual di pasaran) dan keuntungan semakin besar, sehingga
meningkatkan produktivitas kerja.
f. Manusia menyadari adanya kekuatan gaib yang memiliki kemampuan lebih hebat dari
manusia, sehingga manusia memiliki kepercayaan atau beragama ( homo religius ). Di
samping keenam hal di atas, manusia disebut juga manusia berbudaya ( homo humanus )
dan manusia yang tahu akan keindahan ( homo aesteticus ).

6
Manusia Berperasaan dan Rasional Manusia mempunyai akal budi. Akal yang menjadi
sumber sifat rasional, sedangkan budi bersumber pada perasaan. Perasaan adalah fungsi jiwa
untuk mempertimbangkan dan mengukur sesuatu menurut rasa senang dan tidak senang.
Sedangkan rasional adalah menerima sesuatu atas dasar kebenaran pikiran atau rasio. Paham
tersebut bersumber pada akal manusia yang diolah dalam otak. Dengan berpikir yang rasional
manusia dapat meletakkan hubungan-hubungan dari apa yang telah diketahui dan yang
sedang dihadapi. Kemampuan manusia memperguna kan daya akalnya disebutkan
intelegensi.
Cara manusia memperoleh pengetahuan :
a. Cara lama dengan masih mengandalkan perasaan daripada kebenaran pikiran, yaitu dengan
prasangka, intuisi dan coba-ralat.
b. Cara baru yaitu dengan mempergunakan logika, yaitu pengetahuan dan kecakapan untuk
berpikir lurus, tepat dan sehat. Logika yang bersifat kodratiah dan ilmiah.
Tahapan perkembangan pola pikir manusia :
1. Antroposentris
Antroposentris ( anthropus = manusia, centrum = pusat ) adalah anggapan bahwa
manusialah yang menjadi pusat segala-galanya. Pandangan ini masih dalam tahap awal
perkembangan pikiran manusia.
2. Geosentris
Geosentris ( geo = bumi ) adalah anggapan bahwa bumi pusat alam semesta. Semua
benda langit mengelilingi bumi merupakan anggapan yang berkembang sejak abad ke-6 SM.
Tokohnya:
a. Thales (624-548 SM) yang dianggap orang pertama yang mempertanyakan dasar alam dan
isinya. Thales percaya bintang-bintang bisa memancarkan cahaya sendiri, sedangkan bulan
hanya memantulkan sinar matahari ke bumi. Dikatakan bahwa bumi merupakan cakram
yang mengapung di atas air.
b. Anaximender (610 – 546 SM) ialah orang pertama yang menyatakan bahwa langit berputar
dengan poros bintang kutub Kubah langit yang nampak adalah setengah bola dengan bumi
sebagai pusatnya.
c. Pythagoras (580-500 SM) yang terkenal dengan dalil segitiga siku-siku.Di samping
pelopor matematika, ia juga berkeyakinan bahwa bumi bulat dan berputar, sehingga
menampakkan gerakan perputaran semu dari langit. Ia juga mengajarkan bahwa di bumi
terdapat 4 unsur yaitu : tanah, air, udara dan api.
d. Erasthothenes (276-195 SM) ialah orang yang pertama menghitung ukuran bumi sebagai
benda bulat.
e. Ptolomeus (127-151 SM) mengemukakan pendapatnya bahwa bumi adalah pusat jagad
raya, berbentuk bulat, diam setimbang tanpa tiang penyangga
f. Avicenna (Ibn-Shina abad 11), seorang ahli Ilmu Pengethuan, terutama dalam bidang Ilmu
Kedokteran, Fiolosof.

7
3. Heliosentris
Heliosentris (Helios = matahari) adalah anggapan bahwa pusat alam semesta adalah
matahari. Hal ini merupakan pendapat baru karena makin sempurnanya alat pengamat
bintang berupa teleskop dan semakin meningkatnya kemampuan berfikir manusia yang
terjadi pada tahun 1500 – 1600.
Sebagai tonggak sejarah Nicolous Copernicus (1473-1543) dengan pokok ajaran :
a. Matahari adalah pusat sistem solar sedangkan bumi adalah salah satu planet di antara
planet-planet lain yang beredar mengelilingi matahari.
b. Bulan beredar mengelilingi bumi dan bersama bumi mengelilingi matahari.
c. Bumi berputar pada porosnya dari barat ke timur yang mengakibatkan adanya siang dan
malam dan pandangan gerakan bintang-bintang.
Pengikut Copernicus adalah Bruno (1548-1600). Ia memberikan kesimpulan lebih jauh
lagi:
a. Jagat raya tidak ada lagi.
b. Bintang-bintang tersebar di seluruh jagat raya.
Tokoh lain adalah Johannes Kepler (1571-1630), pendapatnya :
a. Planet-planet beredar mengelilingi matahari pada suatu garis edar yang berbentuk elips
dengan suatu fokus.
b. Bila ditarik garis imajinasi dari planet ke matahari dan ia bergerak menurut garis edarnya,
luas bidang yang ditempuh pada jangka waktu yang sama adalah sama.
c. Pangkat dua dari waktu yang dibutuhkan sebuah planet utk mengelilingi matahari secara
penuh sebanding dengan pangkat tiga dari jarak rata-rata palnet itu terhadap matahari.
Tokoh lain adalah Galileo (1564-1642) dengan penemuannya yaitu teleskop yang
mutakhir. Ia menemukan bahwa ada empat buah bulan yang mengelilingi Yupiter, adanya
gunung-gunung di bulan dan satu bintik hitam di matahari yang sangat penting untuk
menghitung kecepatan rotasi matahari, adanya Mikly Way atau Bima Sakti. Dan yang sangat
menakjubkan adalah ditemukannya cincin Saturnus.
4. Galaktosentris
Galaktosentris (Galaxy : kumpulan jutaan bintang) merupakan anggapan bahwa pusat
alam semesta adalah galaksi. Paham tersebut berkembang sejak tahun 1920 setelah Amerika
Serikat membuat teleskop raksasa, sehingga informasi tentang galaksi makin jelas diketahui
orang.
Di California terdapat 2 buah observatoria : Mount Wilson dengan pemantul 1,5 meter
dan Mount Palomar dengan pemantul 2,5 meter dan tahun 1976 berdiri observatorium
Zelenchukskaya di Rusia.
Pengetahuan tentang galaksi Bima Sakti makin intensif, sementara itu perhatian ke
galaksi yang lain mulai dikembangkan.

8
5. Asentris
Asentris (a = tidak) merupakan anggapan bahwa tidak perlu lagi adanya pusat-pusatan
dalam alam semesta ini, semuanya beredar dalam konstelasi ilmiah.
Dengan paham ini manusia semakin kecil jika dihadapkan pada alam semesta yang
tidak terbatas ukurannya, sehingga secara agama semuanya dikembalikan pada Tuhan
sebagai Sang Pencipta.

9
BAB III
PENUTUP
1. kesimpulan
Penalaran adalah hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan
bukan dengan perasaan atau pengalaman. Ada dua macam perkembangan alam pikiran
manusia, yakni perkembangan alam pikiran manusia sejak dilahirkan sampai akhir hayatnya
dan perkembangan alam pikiran manusia sejak zaman purba hingga dewasa ini. Ilmu
Pengetahuan bermula dari rasa ingin tahu (curiousity). Rasa ingin tahu itu berkembang, baik
tentang dirinya sendiri maupun benda-benda di sekelilingnya dan rasa yang seperti itu tidak
dimiliki oleh makhluk hidup lainnya. Menurut A. Comte bahwa dalam sejarah perkembangan
manusia itu ada tiga tahap, yaitu tahap teologi (tahap metafiika), tahap filsafat, dan tahap
positif (tahap ilmu). Perkembangan pengetahuan pada manusia sangat dipengaruhi oleh
perkembangan pengetahuan semasa anak-anak, berupa bimbingan yang baik oleh orang tua
dan lingkungan yang terus akan terbawa sampai dewasa.
Cara manusia memperoleh pengetahuan :
a. Masih mengandalkan perasaan daripada kebenaran pikiran
b. Dengan mempergunakan logika yang bersifat kodratiah dan ilmiah.
Tahapan perkembangan pola pikir manusia :
1. Antroposentris
Antroposentris adalah anggapan bahwa manusialah yang menjadi pusat segala-galanya.
2. Geosentris
Geosentris adalah anggapan bahwa bumi pusat alam semesta.
3. Heliosentris
Heliosentris adalah anggapan bahwa pusat alam semesta adalah matahari
4. Galaktosentris
Galaktosentris merupakan anggapan bahwa pusat alam semesta adalah galaksi
5. Asentris
Asentris merupakan anggapan bahwa tidak perlu lagi adanya pusat-pusatan dalam alam
semesta ini karena semuanya beredar dalam konstelasi ilmiah.

2. saran
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan
dalam makalah ini,tentunya banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya
pengetahuan kurang nya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya
dengan makalah ini .kami banyak berharap kepada para pembaca memberikan kritik
dan saran yang membangunkepada kami demi sempurna nya makalah ini.semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan para pembaca.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Drs. H. Abu, Supatmo, Ir. A. 1991. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Aly, Drs. Abdullah, Rahma, Ir. Eny. 1991. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Jasin, Drs. Maskoeri. 1986. Ilmu Alamiah Dasar. Surabaya: PT. Raja Grafindo Persada.
Mawardi, Drs., Hidayati, Ir. Nur. 2000. IAD-ISD-IBD. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Nasution, Dr. Rizali H., Hatta, Drs. H. Mohd. 1993. Ilmu Alamiah Dasar. Medan: PT.
Pustaka Widyasarana.
Rizal, Fahrul, dkk. 2006. Antroposentris, Geosentris, Heliosentris, Galaktosentris, Asentris.
Jakarta: Hijri Pustaka Utama.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.
2005. Balai Pustaka.

11

Anda mungkin juga menyukai