Anda di halaman 1dari 4

UNIVERSITAS CORDOVA

Jln. Pondok Pesantren Nomor 112, Taliwang – Sumbawa Barat, NTB

ILMU ALAMIAH DASAR


Oleh : Hamdani, M. Pd.

Pertemuan : I (Pertama)

I. Pengertian Ilmu Alamiah Dasar


Ilmu alamiah dasar atau sering disebut ilmu pengetahuan alam (natural science) merupakan ilmu
pengetahuan yang menjelaskan tentang gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka bumi
ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip. IAD hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-
prinsip dasar yang esensial saja dan ilmu yang hanya berbicara tentang bagaimna metode-metode
ilmu kealaman dalam menjelaskan gejala-gejala alam lebih secara filosofi. IAD merumuskan
pemikiran yang selalu di landasi oleh realisme, karena ilmu sains ini berbicara tentang metode-
metode alamiah dan gejala-gejala alamiah sehingga tidak dapat lepas dari realitas objek-objek
materi yang dapat dilihat oleh indra. Sedangkan ilmu alamiah dasar menurut Abdulah Aly dan Eny
Rahma (2006: V) “Ilmu Alamiah Dasar” merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-
konsep dasar dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Teknologi”.
Jadi, pengertian ilmu alamiah yang saya ketahui itu adalah pengetahuan dasar yang mempelajari
alam semesta,dan dapat dikatakan sebagai konsep awal terbentuknya ilmu pengetahuan alam.
Yang dapat dipelajarinya dengan cara metode-metode atau prinsip-prinsip yang tidak dapat lepas
dari kenyataan (realitas).
Ilmu alamiah dasar yang mempelajari dasar-dasar alamiah secara universal atau keselururan tapi
yang mencakup dasar-dasarnya saja. Ilmu alamiah selalu merumuskan masalahnya dari gejala-
gejala yang realitas sehingga metode yang dapat digunakan dalam ilmu alamiah dasar adalah
metode-metode yang tidak lepas dari objek-objek materi yang dapat dilihat dan dirasa oleh panca
indra. Metode-metode yang digunakan dalam menapsirkan Ilmu Alamiah Dasar adalah metode-
metode alamiah yang dapat di lihat oleh indra sehingga,tidak dapat dengan mudah untuk
mengambil keputusan untuk membuat prinsip mengenai ilmu alamiah dasar jika tidak ada
realitanya.

II. Perkembangan Alam Pikiran Manusia


Manusia sebagai makhluk berpikir diberi hasrat ingin tahu tentang benda dan peristiwa yang terjadi
di sekitarnya termasuk juga ingin tahu tentang dirinya sendiri.Rasa ingin tahu ini mendorong
manusia untik menjelaskan gejala-ejala alam serta berusaha memecahkan masalah yang dihadapi
dan akhirnya manusia dapat mengumpulakan pengetahua.Pengetahuan yang terkumpul semain
banyak disebabkan rasa ingin tahu manusia yang terus berkembang juga daya pikirnya, pada hewan
usaha untuk eksplorasi kea lam sekitar di dorong oleh instink yang terpusat pada usaha untung
mempertahankan dan melangsungkan kehidupan.

III. Perbedaan Mitor, Legenda, dan Cerita Rakyat


Ada beberapa pengertian mitos yang diungkapkan oleh para sejarawan. Dari beberapa pengertian
itu dapat disimpulkan bahwa :
Mitos adalah cerita prosa rakyat yang ditokohi para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi
di dunia lain (kayangan) dan dianggap benar – benar terjadi oleh empunya cerita atau penganutnya.
Mitos pada umumnya menceritakan tentang terjadinya alam semesta, dunia, bentuk khas binatang,
bentuk topografi, petualangan para dewa, kisah percintaan mereka dan sebagainya. Mitos itu
sendiri, ada yang berasal dari Indonesia dan ada juga yang berasal dari luar negeri.
Legenda (bahasa Latin: legere) adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang mempunyai
cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh karena itu, legenda sering kali dianggap
sebagai “sejarah” kolektif (folk history). Walaupun demikian, karena tidak tertulis, maka kisah
tersebut telah mengalami distorsi sehingga sering kali jauh berbeda dengan kisah aslinya.
Cerita rakyat adalah sebagian kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki Bangsa Indonesia. Pada
umumnya, cerita rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian di suatu tempat atau asal muasal suatu
tempat. Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam cerita rakyat umumnya diwujudkan dalam bentuk
binatang, manusia maupun dewa. Fungsi Cerita rakyat selain sebagai hiburan juga bisa dijadikan
suri tauladan terutama cerita rakyat yang mengandung pesan-pesan pendidikan moral.

IV. Bagaimana cara manusia memperoleh pengetahuan?


Pengetahuan manusia dimulai dari rasa ingin tahu manusia itu sendiri. Rasa ingin tahu ini
sudah dimiliki manusia sejak kecil. Banyak cara untuk memuaskan rasa ingin tahu
manusia. Anak yang belum dapat bertanya senang mencoba-coba hal yang tidak
diketahuinya. Sebagai contoh, anak kecil senang memasukan barang-barang ke dalam
mulutnya hanya untuk memuaskan rasa ingin tahunya. Di tahap selanjutnya anak-anak
akan banyak bertanya contohnya “itu apa ?”, “ini bagaimana?” itu hal yang lumrah
dilewati oleh manusia untuk pengembangan diri. Rasa ingin tahu tersebut akan terpuaskan
bila diperoleh pengetahuan yang dia pertanyakan dengan hal yang benar.
Pengetahuan dapat diperoleh kebenarannya dari dua pendekatan, yaitu pendekatan non-
ilmiah dan ilmiah. Pada pendekatan non ilmiah ada beberapa pendekatan yakni akal sehat,
intuisi, prasangka, penemuan dan coba-coba dan pikiran kritis.
a. Akal Sehat
Menurut Conant yang dikutip Kerlinger (1973, h. 3) akal sehat adalah serangkaian
konsep dan bagian konseptual yang memuaskan untuk penggunaan praktis bagi
kemanusiaan. Konsep merupakan kata yang dinyatakan abstrak dan dapat
digeneralisasikan kepada hal-hal yang khusus. Akal sehat ini dapat menunjukan hal
yang benar, walaupun disisi lainnya dapat pula menyesatkan.
b. Intuisi
Intuisi adalah penilaian terhadap suatu pengetahuan yang cukup cepat dan berjalan
dengan sendirinya. Biasanya didapat dengan cepat tanpa melalui proses yang panjang
tanpa disadari. Dalam pendekatan ini tidak terdapat hal yang sistemik.
c. Prasangka
Pengetahuan yang dicapai secara akal sehat biasanya diikuti dengan kepentingan
orang yang melakukannya kemudian membuat orang mengumumkan hal yang khusus
menjadi terlalu luas. Dan menyebabkan akal sehat ini berubah menjadi sebuah
prasangka.
d. Penemuan Coba-coba
Pengetahuan yang ditemukan dengan pendekatan ini tidak terkontrol dan tidak pasti.
Diawali dengan usaha coba-coba atau dapat dikatakan trial and error. Dilakukan
dengan tidak kesengajaan yang menghasilkan sebuah pengetahuan dan setiap cara
pemecahan masalahnya tidak selalu sama. Sebagai contoh seorang anak yang
mencoba meraba-raba dinding kemudian tidak sengaja menekan saklar lampu dan
lampu itu menyala kemudian anak tersebut terperangah akan hal yang ditemukannya.
Dan anak tersebut pun mengulangi hal yang tadi ia lakukan hingga ia mendapatkan
jawaban yang pasti akan hal tersebut.
e. Pikiran Kritis
Pikiran kritis ini biasa didapat dari orang yang sudah mengenyam pendidikan formal
yang tinggi sehingga banyak dipercaya benar oleh orang lain, walaupun tidak
semuanya benar karena pendapat tersebut tidak semuanya melalui percobaan yang
pasti, terkadang pendapatnya hanya didapatkan melalui pikiran yang logis.
f. Pendekatan Ilmiah
Pendekatan ilmiah adalah pengetahuan yang didapatkan melalui percobaan yang
terstruktur dan dikontrol oleh data-data empiris. Percobaan ini dibangun diatas teori-
teori terdahulu sehingga ditemukan pembenaran-pembenaran atau perbaikan-
perbaikan atas teori sebelumnya. Dan dapat diuji kembali oleh siapa saja yang ingin
memastikan kebenarannya.

Anda mungkin juga menyukai