Disusun Oleh :
NUR AFIFA (B1B121163)
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
MATERI 1
LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
(ontologis,epistemologis,dan aksiologis ilmu)
Didalam dunia filsafat kita mengenal dimensi – dimensi filosofi sebagai
landasan ilmu :
Landasan Metafikisa/ontology
LANDASAN ONTOLOGI
Ontologi membahas tentang apa yang ingin diketahui atau dengan kata
lain merupakan suatu pengkajian mengenai teori tentang ada. Dasar
ontologis dari ilmu berhubungan dengan materi yang menjadi objek
penelaahan ilmu. Berdasarkan objek yang telah ditelaahaya, ilmu dapat
disebut sebagai pengetahuan empiris, karena objeknya adalah sesuatu
yang berada dalam jangkauan pengalaman manusia yang mencakup
seluruh aspek kehidupan yang dapat diuji oleh panca indera manusia.
Berlainan dengan agama atau bentuk-bentuk pengetahuan yang lain,
ilmu membatasi diri hanya kepada kejadian-kejadian yang empiris,
selalu berorientasi terhadap dunia empiris. Ilmu dimulai dari
kesangsian atau keragu-raguan bukan dimulai dari kepastian,
sehingga berbeda dengan agama yang dimulai kepastian.
Jadi ontologi ilmu adalah ciri-ciri yang essensial dari objek ilmu yang
berlaku umum, artinya dapat berlaku juga bagi cabang cabang ilmu
yang lain. Asumsi dasar menurut Endang Saifudin ada dua macam
sumbernya:
1. Dunia itu ada, dan kita dapat mengetahui bahwa dunia itu benar
ada.
2. Dunia empiris itu dapat diketahui oleh manusia melalui
pancaindera.
3. Fenoma-fenomena yang terdapat di dunia ini berhubungan satu
sama lain secara kausal.
DASAR ONTOLOGI ILMU
Ilmu
Asumsi
Kaidah Asumsi
Asumsi harus relevan dengan tujuan pengkajian disiplin
keilmuan. Asumsi ini mendasari telaahan ilmiah.
Asumsi, harus disimpulkan dari "keadaan sebagaimana
adanya" bukan "seharusnya". Asumsi ini mendasari telaahan
moral.
Ilmuwan harus mengenal asumsi yang digunakan dalam
analisis keilmuannya, karena berpengaruh pada konsep
pemikiran yang digunakan.
ILMU
diikuti pertanyaan:
Objek material
Sasaran material suatu penyelidikan, pemikirian, atau penelitian
keilmuan
→ bisa material dan non-material.
Objek formal
Cara pendekatan/pandang secara cermat dan bertahap menurut
segi segi yang dimiliki objek materi itu.
Ada beberapa asumsi mengenai objek empiris yang dibuat oleh ilmu,
yaitu:
Manfaat Ontologi
Membantu untuk mengembangkan dan mengkritisi berbagai
bangunan sistem pemikiran yang ada.
Membantu memecahkan masalah pola relasi antar berbagai
eksisten dan eksistensi
Bisa mengeksplorasi secara mendalam dan jauh pada
berbagai ranah keilmuan maupun masalah, baik itu sains
hingga efika
Ontologi ini pantas dipelajari bagi orang yang ingin memahami
secara menyeluruh tentang dunia ini dan berguna bagi studi
ilmu-ilmu empiris (misalnya antropologi, sosiologi, ilmu
kedokteran, imu budaya. fiska, ilmu teknik dan sebagainya).
MATERI 3
LANDASAN EPISTEMOLOGI ILMU
LANDASAN EPISTEMOLOGIS
a. Statis
b. Dinamis
1. Problem Ilmiah
2. Sikap Ilmiah
3. Penggunaan Metode Ilmiah
4. Adanya Aktivitas
5. Adanya Kesimpulan
6. Adanya Pengaruh
Sikap Ilmiah
Keingin Tahuan
Spekulatif
Kemauan Utk Objektif
Keterbukaan
Kemauan Utk Menangguhkan Penilaian Atau Menunda
Keputusan
Kesementaraan: Meragukan Validitas Dan Kebenaran
ADANYA AKTIVITAS
1. Aspek Individual
2. Aspek Sosial
Adanya Kesimpulan
Adanya Pengaruh
MATERI 4
Landasan Aksiologi Ilmu
DIMENSI AKSIOLOGIS
Pengertian Aksiologis
Isitilahnya berasal dari Yunani, axio yang berarti nilai dan logos
yang berarti ilmu atau tori. Jadi aksiologi adalah 'teori tentang
nilai'. Teori tentang nilai dalam filsafat mengacu kepada
permasalahan etika dan estetika.
Aksiologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat nilai
yang umumnya ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan.
Objek Aksiologis
ETIKA
Estetika
Pada kenyataannya:
Seperti:
Juga dalam hal ini, filsafat ilmu berperan sebagai dasar dan arah
pengembangan ilmu ekonomi dalam rangka meningkatkan mutu,
para ilmuwan ekonomi khususnya, menjadi amat penting untuk
diutamakan.
Dan dasar aksiologi, membimbing dalam membahas tentang
manfaat dari ilmu pengetahuan ekonomi yang didapatkannya.
Sedangkan ilmuwan bidang ekonomi harus mampu menilai
antara yang baik dan yang buruk.
MATERI 5
STRUKTUR DAN METODE ILMIAH
Teori
Hukum
Hipotesis
Observasi
Presepsi
Perkembangan Ilmu
1. Kronologi
A. ILMU Empiris
PENGETAHUAN
EMPIRIS
2. Psikologi
Empiris
a. Aritmetika
1. Murni b. Geometri
c. Aljabar
B. MATEMATIKA
2. Campuran: Mekanika,
dan lain-lain
1. Spekulatif
(metafisika)
Psikologi
b. Khusus Kosmologi
C. FILSAFAT Theologi
Ekonomi
2. Praktis b. Kehendak Etika
Politik
c. Pekerjaan
Teknologi
fisik
Aguste Comte (1791- 1857)
Jurgen Habermas
Pandangan Jurgen Habermas tentang klasifika dinu
pengetahuan sangat terkait dengan sifat dan jenis ilmu,
pengetahuan yang dihasilkan, akses Lepada realitas, dan
tujuan ilmu pengetahuan itu sendiri. Dalam hal ini Ignas
Kleden" menunjukkan nga jenis metode ilmiah berdasarkan
sifat dan jenis ilmu seperti terlihat dalam bagan berikut:
Jurgen Habermas
Thomas Kuhn
Paul Feyerabend