Anda di halaman 1dari 15

DASAR – DASAR

ILMU : TEORI
EPISTEMOLOGI
Nama Kelompok :

1. Adi Aprianto (2110831017)


2. Dini Fajriana (2110831011)
3. Nada Luthfiyah (2110832025)
4. Salsa Auliamri Putri
(2110831001)
5. Wahyu Ilahi (2110831015)

2
TOPIK PEMBAHASAN :

1. Pengertian Epistemologi
2. Sejarah Epistemologi Pengetahuan
3. Aliran – Aliran Epistemologi
4. Metode Untuk Memperoleh Pengetahuan

3
1.
Pengertian Epistemologi
Let’s start with the first set of slides
1. Pengertian Epistemologi

 epistemologi berasal dari kata Yunani yakni Episteme (pengetahuan) dan logos (teori).
Epistimologi bisa didefinisikan sebagai cabang ilmu filsafat yang mempelajari tentang asal
mula atau sumber, metode dan sahnya pengetahuan.

 Masalah-masalah sentral epistemology adalah apa yang bisa ketahui dan bagaimana kita
mengetahuinya, tetapi masalah-masalah ini bukan semata-mata masalah-masalah filsafat.
Karena epistemologi berhubungan dengan pekerjaan pikiran manusia. Dalam epistemologi
terdapat upaya-upaya untuk mendapatkan pengetahuan dan mengembangkannya.

5
Pengertian Epistemologi Menurut Para Ahli

1. Imam Khanafie Al- 2. Amsal Bahtiar 3. Nurani Soyomukti


jauharie Epistemologi adalah cabang Epistemologi adalah cabang
Epistemologi adalah sebuah filsafat yang mempelajari dan filsafat yang memberikan
teori untuk menjawab dari mencoba menemukan kodrat fokus perhatian pada sifat dan
mana asal atau sumber seuatu suatu pengetahuan dan ruang lingkup ilmu
itu, dan bagaimana cara pertanggungjawaban atas pengetahuan, yang terdiri dari
memperolehnya. pernyataan mengenai pertanyaan apakah
pengetahuan yang dimiliki. pengetahuan itu?
bagaimanakah pengetahuan
itu diperoleh? dan bagaimana
kita mengetahui apa yang kita
ketahui?

6
Pengertian Epistemologi Menurut Para Ahli

4. D.W. Hamlyn
Epistemologi adalah cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, dasar
dan pengandaian-pengandaiannya serta secara umum hal itu dapat diandalkannya sebagai penegasan
bahwa orang memiliki pengetahuan.

 Ada hakikatnya epistimologi keilmuan merupakan gabungan antara berpikir secara rasional dan
berpikir secara empiris. Oleh karena itu, epistemologi adalah usaha untuk menafsir dan
membuktikan keyakinan bahwa kita mengetahuan kenyataan yang lain dari diri sendiri. Usaha
menafsirkan adalah aplikasi berpikir rasional, sedangkan usaha untuk membuktikan adalah aplikasi
berpikir empiris.

7
2. Sejarah Epistemologi
Pengetahuan
Let’s start with the second set of slides
2. Sejarah Epistemologi Pengetahuan

 Manusia percaya dengan kekuatan pengenalaanya dapat mencapai realitas.


 Para filosofi pra Socrates tidak memberikan perhatian pada cabang filsafat karena lebih
memusatkan perhatian, terutama pada alam dan perubahannya.
 Manusia mengandaikan bahwa pengetahuan mengenai kodrat itu mungkin walaupun
beberapa diantaranya menyarankan bahwa pengetahuan mengenai struktur kenyataan dapat
lebih dimunculkan dari sumber – sumber tertentu ketimbang sumber – sumber lainnya.
 Pada abad ke-5 SM, muncul keraguan terhadap adanya kemungkinan, dimana mereka ragu
akan kemampuan manusia dalam mengetahui realitas.,
 Sikap skeptis manusia yang seperti itulah yang mengawali munculnya Epistemologi.

9
2. Sejarah Epistemologi Pengetahuan

 Bacon mempunyai peran penting dalam metode induksi dan sistematis prosedur ilmiah
dimana menurut Rusel, dasar filsafat itu bersifat praktis yaitu memberi kekuasaan pada
manusia atas alam melalui penyelidikan ilmiah.
 Bacon mengeaskan tujuan pengetahuan sebagai bentuk usaha pertama, sehingga
menurutnya pengetahuan itu tidak akan mengalami perkembangan dan tidak akan
bermakna kecuali mempunyai kekuatan yang dapat membantu manusia meraih kehidupan
yang lebih baik.
 Bagi Descartes (1596-1650 M), persoalan filsafat bukan bagaimana kita tahu, tetapi
mengapa kita dapat membuat kekeliruan .

10
3. Aliran – Aliran dalam
Epistemologi
Let’s start with the Third set of slides
3. Aliran – Aliran dalam Epistemologi
 Aliran Empirisme, berasal dari Bahasa Yunani “empeirikos” yang berarti pengalaman,
dengan maksud bahwa manusia memperoleh pengetahuan melalui pengalamannya
(pengalaman inderawi).
 Aliran Rasionalisme, aliran yang menegaskan bahwa untuk sampainya manusia kepada
kebenaran adalah semata – mata dengan akalnya dan tidak mengingkari kegunaan indera
dalam memperoleh pengetahuan indera diperlukan untuk merangsang akal.
 Aliran positivisme, aliran yang berusaha menyempurnakan aliran empirisme dan
rasionalisme.
 Aliran kritisisme. Immanuel Kant menyelesaikan pertentangan antara rasionalisme dan
empirisme secara kritisisme, lalu I Kant membedakan 3 pengetahuan, yaitu pengetahuan
analistis, pengetahuan sintetis aposteriori dan pengetahuan sintetis apriori.
 Aliran Intiusionisme. Aliran menurut Herry Bergson yang mengatakan bahwa akal dan
indera memiliki keterbatasan.

12
4. Metode Untuk Memperoleh
Pengetahuan
Let’s start with the Next set of slides
4. Metode Untuk Memperoleh Pengetahuan
 Metode Induktif. Metode yang menyimpulkan pernyataan – pernyataan hasil observasi
yang disimpulkan dalam suatu pernyataan yang lebih umum.
 Metode deduktif merupakan metode penalaran yang dalam pengetahuan untuk
mendapatkan yang benar secara logika yang diawali dengan memberikan pernyataan
umum.
 Metode positivisme merupakan suatu aliran filsafat yang berpangkal pada suatu hal yang
nyata, pasti dan faktual berdasarkan data empiris, pengalaman dan ilmu yang pasti.
 Metode kontemplatif yaitu metode yang mangatakan adanya keterbatasan indera dan akal
manusia untuk memperoleh pengetahuan.
 Metode dialektis. Menurut Socrates merupakan metode cara memahami sesuaty dengan
berdialog komunikasi dua arah dimana salah satunya sebagai pembicara dan yang lainnya
mendengarkan, dengan tujuan untuk saling mengetahui dan memahami kesimpulan yang
didapat dari proses dua arah tersebut.

14
THANKS!
Any questions?

15

Anda mungkin juga menyukai