Oleh
Imelda Ganeza
OUTLINE
1. PENGANTAR FILSAFAT ILMU
2. ILMU PENGETAHUAN SECARA UMUM
3. ILMU PENGETAHUAN DAN PERKEMBANGANNYA
4. EPISTEMOLOGI
5. ONTOLOGI
6. AXIOLOGI
7. ASPEK EPISTEMOLOGI DAN ONTOLOGI DALAM KEBIDANAN
8. ASPEK ILMUWAN ISLAM PERKEMBANGAN ILMU
KEBIDANAN
9. PENGERTIAN LOGIKA ILMIAH
10. PRINSIP MEMBANGUN LOGIKA ILMIAH
11. UNSUR-UNSUR MEMBANGUN LOGIKA ILMIAH
12. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOGIKA ILMIAH
13. TEKHNIK BERKOMUNIKASI SECARA ILMIAH DAN STUDI
SKILL
14. KEBENARAN ILMIAH
1. PENGANTAR
Manusia memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan
selalu berupaya mencari suatu kebenaran.
Keinginan untuk memperdalam baik ilmu maupun
pengetahuan timbul sesuai dengan kodrat manusia
yang selalu berpikir dan merasa tidak pernah puas
dengan ilmu yang didapat karena manusia
melebihi semua makluk lainnya yg mempunyai
pikiran .
Ilmu
Objeknya
pengetahuan
Untuk mencari
Pengetahuan Lama
pengetahuan baru
2. Ilmu Pengetahuan secara umum
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU
PENGETAHUAN
Zaman pra yunani
Zaman yunani Zaman abad
kuno
kuno pertengahan
(4 jt-20 rb tahun
(zaman keemasan (tampilnya para
/zaman batu)
filsafat) teolog)
Zaman Zaman
Zaman Modern
Kontemporer Renaissance
(penemuan dalam
(abad 20- (peralihan/kebuda
bidang ilmiah)
seterusnya) yaan modern)
DEFINISI
ILMU
Dijadikan sasaran
MATERIAL penyelidikan
2. Pengetahuan ilmu
3. Pengetahuan filsaFat
4. Pengetahuan realigi
PENGETAHUAN BIASA ? PENGETAHUAN ILMIAH?
Wahyu Otoritas
ILMU PENGETAHUAN
ILMU
Akumulasi pengetahuan yang sistematis, siatu
pendekatan atau metode pendekatan terhadap
seluruh dunia yang pada prinsipnya dapat diamati
oleh panca indra.
B. Landasan ilmu
Pendapat Otoritas
Ilmiah dan Pikiran
Ilmiah
Pendekatan Intuitif
D. CIRI – CIRI ILMU PENGETAHUAN
( KONRAD KEBUG, 2011 )
Sistematis Empiris
Objektif Analitis
4. EPISTEMOLOGI
Bagaimana karakteristiknya,
Bagaimana macamnya,
2. APPERIENCE
Apakah watak dari pengetahuan? Apakah ada dunia yang riil di luar akal, dan
kalau ada, dapatkah manusia mengetahui?Ini semua merupakan problem
penampilan (apperience) terhadap realitas.
3. VERIFICATION
Apakah pengetahuan manusia itu benar (valid). Bagaimana membedakan
antara kebenaran dan kekeliruan? Ini adalah problema mencoba pengetahuan
(verification)
Karena membahas tentang kebenaran, epistemologi juga
disebut LOGIKA
yaitu ilmu tentang pikiran atau ilmu tentang metode
(cara) berpikir.
Manusia sadar
Titik tolak KEJADIAN
penyelidikan Bahwa dirinya
(Situasi manusia dan
epistemologi mempunyai
alam sekitarnya)
pengetahuan
Metode induktif,
Metode deduktif,
Metode positivisme,
Metode kontemplatis dan
metode dialektis.
CON’T
5. WAHYU : berita yang disampaikan oleh Tuhan kepada Nabi-Nya untuk kepentingan
umatnya.
KECENDERUNGAN CARA-CARA MENEMUKAN
KEBENARAN (PENGETAHUAN), MENURUT SEJARAH
EPISTEMOLOGI:
PENGETAHUAN
DITITIKBERATKAN/DITEKANKAN PADA:
1. Keabsolutannya dan karakternya yang
permanen.
2. Kerelativitasan atau situation (keadaan)
dependence (ketergantungan).
Langeveld :
keseluruhan dan unsur
pengertian sebab
masalah kausalitet alam tertutup
perhubungan antara tubuh dan jiwa
METAFISIKA
Dasar animisme
Nihilisme = nothing
Agnostisisme= unknown
Universal
6. AKSIOLOGI
Aksios Nilai
logos Teori
DEFENISI
Nilai yang
berkaitan
dengan Objek
TEORI NILAI DALAM AKSIOLOGI
Etika
3 Paradigma Kebidanan
PERKEMBANGAN ILMU
4 KEBIDANAN
ASPEK EPISTEMIOLOGI DALAM
5 PERKEMBANGAN ILMU
KEBIDANAN
ASPEK ONTOLOGI DALAM
6 PERKEMBANGAN ILMU
KEBIDANAN
Program Study S2 Kebidanan Universitas Andalas 2018/2019
Definisi Bidan Menurut SLIDE
ICM 2017 57
Lulus 1 Berhak Melakukan
sebutan praktik
Kebidanan
“bidan” kebidanan
2
3Memiliki
Diakui oleh
lisensi/ izin
Negaranya
4 sah
5
Kompetensi Telah di
praktik keb 6 register
Perempuan
Fungsi utama
profesi bidan
59
adalah pribadi adalah Setiap
yang unik mengupayaka individu
mempunyai n berhak untuk
hak, kesejahteraan dilahirkan
kebutuhan, ibu dan secara sehat
keinginan bayinya
masing-masing
Keyakinan Pelayanan
tentang kesehatan yang
kehamilan dan Tujuan utama aman dan
persalinan mengurangi memuaskan
merupakan mordibitas dan sesuai dengan
suatu proses mortalitas baik kebutuhan
alamiah dan ibu maupun bayi
Program Studybukan
S2 Kebidanan Universitas Andalas 2018/2019
penyakit
MODEL PRAKTIK KEBIDANAN SLIDE
DI INDONESIA
60
Primary Care Bidan sebagai pemberi asuhan bertanggung jawab sendiri dalam
memberikan asuhan yang berkesinambungan sejak hamil, melahirkan dan post
partum
Continuity of
Care
MODEL
Collaborative
Care
Verlos 10 tahun
1787
kundige terakhir
Kursus 1957
tambahan
Turning Point
1952
bidan di Puskesmas
Yogyakarta
Pelatihan 1953
1807 Pendidikan bidan
Bidan secara
Dukun 1851 formal
dilatih
Contoh:
- Lotus Birth
- Persalinan normal, tetapi karena ada penyulit (HAP, Plasenta
Previa, solplas, gemelli)
Ontologi
kebidanan
Objek Obyek
Material Formal
Program Study S2 Kebidanan Universitas Andalas 2018/2019
ADAPUN WUJUD YANG HAKIKI DARI OBYEK ILMU SLIDE
KEBIDANAN ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
77
Wanita adalah mahluk Mempertahankan diri Keluarga terdiri dari Persalinan adalah
bio-psikososial-kultural dari kepunahan suami, istri disertai suatu proses yang
dan spiritual yang utuh anak yang mempunyai alami, normal, namun
dan unik. Kualitas hubungan apabila tidak dikelola
manusia ditentukan kekeluargaan serta dengan tepat dapat
oleh wanita/ibu dalam tinggal dibawah satu berubah menjadi
keluarga. atap abnormal.
SEJARAH PROFESI
DEFINISI
PERKEMBANG BIDAN
AN DALAM
PANDANGAN
ISLAM
ILMUAN KESIMPULAN
DALAM
PERKEMBANG
AN KEBIDANAN
International Confederation Of Midwives (ICM) ke 27
Definisi bidan
memiliki izin yang sah (lisensi)
untuk melakukan praktik bidan
BIDAN
SUMBER: Barnawi, Najla dan Solina Richter dkk.2013. Midwifery and Midwives: A Historical Analysis. International Research Journal
Wulansari. 2014. Pandangan Islam Mengenai Bidan. Malang: Universitas Islam Negeri
Zaman Batu (40.000 SM- 2000SM)
Wanita menopang diri mereka sendiri selama kelahiran
1 berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka
peroleh dari mengamati orang lain
Zaman kuno
Pembantunya berasal dari/luar keluarga yang
2 mempunyai pengalaman dalam kelahiran
Bangsa Mesir
Sejarah 3 Kebidanan itu adalah suatu hal yang paling m
uli dan diberkahi oleh dewa.
Perkembangan
Bidan Bangsa Yahudi
Hyigiene dalam menolong persalinan, merangsa
4 ng persalinan dengan bantuan mantra
Bangsa Yunani
SUMBER: Pratiwi, Hanifa Wicak. 2017. Sejarah Perkembangan Bidan Sebagai Profesi dalam dan Luar negeri. Yogyakarta: Poltekes Kemenkes Jur. Kebidanan
Barnawi, Najla dan Solina Richter dkk.2013. Midwifery and Midwives: A Historical Analysis. International Research Journal
Profesi Bidan dalam Pandangan Islam
PROFESI KEBIDANAN HARUS DARI
PIHAK PEREMPUAN
Faktor biologis
dan psikologis 01 02 Etik Moral
Memperkenalkan koleksi
alat-alat bedah yang
jumlahnya
lebih dari 200 buah
SUMBER: Republika. 2009. Kitab Altasrif, Buku Rujukan Para dokter. www. republika.co.id
Ibn Sina atau Avicenna
Father of Doctor (980-1037) pada abad ke 11
Sumber: Gobel, Fatmah Afrianty.2010.Ibnu sina,pahlawan dana tokoh kesehatan islam. www.Kompasiana.com
Klasifikasi ilmu menurut ibnu sina dalam Sc.syekhnurjati.ac.id
Ibnu Al-Quff
Pelopor Embriologi Modern
Bibliografi
Ahli bedah tentara yang jaya pada abad ke-13. Selain menguasai
bidang kedokteran beliau juga ahli dalam bidang matematika,
fisika, dan filsafat. Karya dalam bidang kesehan ialah kitab Al-
Umda fil Harahat tentang pembedahan dan Jami Al-Gharadh fi
Hifz al-Sihha tentang embriologi kesehatan. Beliau mengatakan
“bayi harus dirwat ibunya dengan ASI yang merupakan nutrisi
terbaik”
Hari ke 38-40,
terbentuknya kepala, bahu
28-30 hari, gumpalan dan lengan. Otak, jantung
03 menjadi daging 04 serta hati terbentuk
sebelum organ lainnya
• Abad ke-10M menjadi periode gemilang dalam perkembangan peradaban Islam. Pada
masa itu, para intelektual Muslim telah sampai pada puncak kematangan pemikiran dan
berbagai ide. Bahkan beragam ide yang berasal dari tradisi intelektual diuar Islam,
khususnya filsafat Yunani.
• Contoh ilmuwan muslim yang memberikan pengaruh besar pada zaman sekarang
terutama dibidang kesehatan (kebidanan) adalah Al-Zahrawi, Ibn Sina dan Ibn Quff.
Dimana Al-Zahrawi menemukan alat Focep yang emebantu proses persalinan Patologi,
Ibn Sina yang mengajarkan adanay ikatan erat antara psikologi dengan kesehatan (ibu
ke janin) dan Ibn Quff tentang perkembangan embrio dalam kandungan.
• Mereka ini disamping sebagai Filsuf juga orang-orang yang mendalami ajaran
agamanya. sehingga corak pemikirannya mengacu pada upaya mempertahankan
keyakinan agama dengan jalan filosofis, meskipun dalam banyak hal terkadang ajaran
Agama dijadikan Hakim untuk memfonis benar tidaknya suatu hasil pemikiran Filsafat
(Pemikiran Rasional)
9. Pengertian logika
Logika
falsafati dan
matematik
LOGIKA MAKNA LUAS
DAN LOGIKA MAKNA
SEMPIT
Dalam arti sempit istilah tersebut dipakai searti
dengan deduktif atau logika formal
• Erat hubungannya
dengan penarikan
LOGIKA kesimpulan dari kasus
individual (khusus)
INDUKTIF menjadi kasus yang
bersifat umum
LOGIKA DEDUKTIF DAN LOGIKA
INDUKTIF
LOGIKA DEDUKTIF
Premis Mayor : semua makhluk mempunyai
mata
Premis Minor : si Polan adalah seorang makhluk
Kesimpulan : si Polan mempunyai mata
LOGIKA INDUKTIF
Kambing mempunyai mata
Gajah mempunyai mata
Kucing mempunyai mata
Kuda mempunyai mata dan hewan lain mempunyai
mata
Kesimpulan : Semua hewan mempunyai mata
PERBEDAAN DEDUKSI DAN
INDUKSI
Logika Logika
Deduktif Induktif
berpikir untuk merumuskan
sesuatu melalui pendekatan Berbicara apa proses,
membaca, merenung, mengingat, apa dasar teorinya,
menganalisis sehingga bagaimana cara
menghasilkan hipotesis. membuktikan, siapa
yang
tidak bisa dipercaya orang, maka terlibat/bagaimana kita
diperlukan logika induktif membuktikan
Induktif
LOGIKA FORMAL DAN LOGIKA
MATERIAL
Logika formal
•Mempelajari asas aturan atau hukum-
hukum berfikir yang harus ditaati agar
orang berfikir dengan benar mencapai
kebenaran
Logika Material
•Mempelajari sumber-sumber dan asalnya
pengetahuan, proses terjadinya
pengetahuan dan akhirnya merumuskan
metode ilmu pengetahuan itu
LOGIKA MURNI DAN LOGIKA
TERAPAN
Logika Murni
• Suatu pengetahuan mengenai asas dan aturan
logika yang berlaku umum pada semua segi dan
bagian dari pernyataan-pernyataan dengan tanpa
mempersoalkan arti khusus dalam suatu cabang
ilmu dari istilah yang dipakai dalam pernyataan
dimaksud
Logika Terapan
• Pengetahuan logika yang diterapkan dalam
setiap cabang ilmu bidang-bidang filsafat dan
juga pembicaraan yang menggunakan bahasa
sehari-hari
LOGIKA FALSAFATI DAN LOGIKA
MATEMATIK
• Dapat digolongkan
sebagai suatu ragam • Suatu bentuk
atau bagian logika lambang khusus dan
yang masih cermat untuk
berhubungan sangat menghindari makna
erat dengan ganda atau
pembahasan dalam kekaburan yang
bidang filsafat, terdapat dalam
seperti logika bahasa biasa
kewajiban dengan
etika atau logika arti
dengan metafisika
PROSES BERPIKIR
b. Pembentukan Pendapat
c. Pembentukan Keputusan
d. Pembentukan Kesimpulan
ALUR BERPIKIR
Perumusan masalah
Penyusunan kerangka
berpikir
Perumusan hipotesa
Pembuktian hipotesa
Penarikan kesimpulan
PENALARAN
Deduksi logis
Penjabaran Instrumen
Pengukuran
Pengujian Hipotesa
Logika Kesimpulan
Teori
Menerima
Generalisasi Hipotesa
hipotesa
empiris
Penjabaran
Pengujian instrumen,skal,
Pengukuran
hipotesa sampel
Pengamatan
DASAR BERPIKIR DEDUKTIF
Berpikir deduktif adalah sistem penalaran yang
menelaah prinsi-prinsip penyimpulan yg sah
(runtut, sesuai dengan pertimbangan akal, tepat).
Simpulan yang diambil dalam penalaran deduktif
ini hanya benar, bila kedua premis yang
digunakan benar dan cara menarik simpulannya
juga benar.
11
0
LANJUTAN…
11
1
LOGIKA DEDUKSI (TEORI, HIPOTESA,
INSTRUMEN, SKALA
a. Teori
bersifat universal, umum
Komponen teori :
1) Abstrak kalkulus
11
4
C. INSTRUMEN
11
5
D. SKALA
Tujuan pengukuran : mengidentifikasi besar
kecilnya suatu gejala atau sifat dari objek/orang
yg sedang diselidiki.
Karakteristik skala pengukuran
Dpt dibedakan ya ya ya Ya
Urutan menurut tidak ya ya ya
besar
Interval yg sama tidak tidak ya ya
Nol absolut tidak tidak tidak ya
Dapat dihitung ya ya ya ya
Dapat diukur Tidak ya ya ya
Ditambah/dikurangi tidak ya ya ya 11
6
11
7
A). GENERALISASI
Bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan
umum
Macam :
1) Generalisasi sempurna
2) Generalisasi tidak sempurna
11
8
B).ANALOGI
Bertolak dari satu/sejumlah peristiwa
menuju kepada peristiwa lain yg sejenis
Macam analogi:
1) Analogi induktif
2) Analogi deklaratif benchmarking 11
9
CARA MENILAI ANALOGI
12
0
C). HUBUNGAN SEBAB AKIBAT
1) Necessary causa (sebab yg mesti)
suatu keadaan bila tidak ada, maka
akibatnya tidak akan ada, tetapi adanya
sesuatu keadaan (sebab) tidak harus ada
akibat.
2) Sufficient causa
sesuatu yg karena keberadaannya,
menyebabkan lahirnya akibat, sedangkan
tidak adanya sesuatu tersebut, akibat juga
tidak mungkin terlaksana/terjadi. 12
1
D). HIPOTESIS DAN TEORI
12
2
12. FAKTOR- FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI BERPIKIR ILMIAH
1. Agama
2. Budaya
3. Bahasa
4. Matematika/statistika
3. Bahasa
Bahasa Verbal
Con’t Bahasa
Bahasa membentuk sarana Berpikir Ilmiah & sarana
Komunikasi Ilmiah yang mengekspresikan perkiraan
mengkomunikasikan Ilmu dimana suatu Ilmu
Pengetahuan berkembang melalui Penalaran dan
Berbahasa.
Fungsi bahasa : (sebagai)
1. Informatif
2. Emotif
3. Afektif
Con’t
Karangan ilmiah
Masalah
Data tentang masalah
Analisa /pembahasan masalah
Kesimpulan & saran
Hal baru /memperkuat teory lama
CON’T….
2. Menguasai cara ilmiah & mengikutinya dengan
jujur
Kenyataan
Harapan
Fakta ilmiah yang sudah diterima
Asumsi / Dugaan
Kendala Komunikasi Ilmiah
3. Subjektifitas penulis
4. Kurangnya data
6. Plagiatisme
Paham
STUDY SKILL konsep
kemampuan
Keterampilan
Belajar
MACAM-MACAM KETERAMPILAN BELAJAR
SECARA UMUM
Keterampilan Membaca
Keterampilan Mendengarkan
Keterampilan Mencatat
Keterampilan Mengingat
5 TAHAPAN PROSES DALAM MEMBACA
DENGAN METODE SQ3R YAITU :
Survey/ meninjau
Baca judul, baca pendahuluan, baca kepla judul/subbab, dan
perhatikan grafik/diagram.
Question/bertanya
Setelah memperhatkan kepala judul satu per satu ubah kepala
judul menjadi beberapa pertanyaan.
Read/membaca
Pada saat membaca, kita mulai mencaari jawaban pertanyaan
yang kita buat pada question
Recite/mengkaji
Melakukan recite jika masih kesulitan dalam memahami/masih
ada pertanyaan yang belum bisa terjawab ulangi membaca
satu kali lagi sebelum menginjak ke langkah selanjutnya.
Review/mengulang
Proses ini dapat dilakukan dengan membaca ulang seluruh
subbab, melengkapi catatan/berdiskusi dengan teman.
KARAKTERISTIK SESEORANG YANG
MEMILIKI KETERAMPILAN BELAJAR
1. Percaya diri
2. Independence
3. Mampu merekonstruksi belajar sesuai dengan dirinya
(mengorganisasi belajar)
4. Mampu berinisiatif sendiri
5. Bertanggung jawab
6. Mampu berpikir logis dalam mengarahkan tujuan belajar
7. Mempunyai kemampuan fleksibilitas dan adaptabilitas yang tinggi
terhadap lingkungan
8. Selalu mempunyai gagasan baru (kreatif)
14. KEBENARAN ILMIAH
HAKIKAT KEBENARAN
Kebenaran
Teori Koherensi
• Teori Korespondensi
Teori Pragmatik
• Teori Performatif
Teori Struktural
JENIS DAN SIFAT KEBENARAN ILMIAH
Ada 3 jenis kebenaran ilmiah :
Kebenaran Ontologikal :
Kebenaran sebagai sifat dasar yang melekat
kepada segala sesuatu yang ada maupun
diadakan
Kebenaran Epistemologikal :
Kebenaran dalam hubungannya dengan
pengetahuan manusia
Kebenaran Semantikal :
Kebenaran yang terdapat serta melekat di
dalam tutur kata dan bahasa
CARA MENDAPATKAN KEBENARAN ILMIAH
Jujun S Suriasumantri (2010) mengidentifikasi
pendekatan ini dalam 6 hal , yakni :