Anda di halaman 1dari 147

KAPITA SELEKTA

FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA

Oleh
Imelda Ganeza
OUTLINE
1. PENGANTAR FILSAFAT ILMU
2. ILMU PENGETAHUAN SECARA UMUM
3. ILMU PENGETAHUAN DAN PERKEMBANGANNYA
4. EPISTEMOLOGI
5. ONTOLOGI
6. AXIOLOGI
7. ASPEK EPISTEMOLOGI DAN ONTOLOGI DALAM KEBIDANAN
8. ASPEK ILMUWAN ISLAM PERKEMBANGAN ILMU
KEBIDANAN
9. PENGERTIAN LOGIKA ILMIAH
10. PRINSIP MEMBANGUN LOGIKA ILMIAH
11. UNSUR-UNSUR MEMBANGUN LOGIKA ILMIAH
12. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOGIKA ILMIAH
13. TEKHNIK BERKOMUNIKASI SECARA ILMIAH DAN STUDI
SKILL
14. KEBENARAN ILMIAH
1. PENGANTAR
Manusia memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan
selalu berupaya mencari suatu kebenaran.
Keinginan untuk memperdalam baik ilmu maupun
pengetahuan timbul sesuai dengan kodrat manusia
yang selalu berpikir dan merasa tidak pernah puas
dengan ilmu yang didapat karena manusia
melebihi semua makluk lainnya yg mempunyai
pikiran .

Maka tidak heran setiap bangsa mempunyai


ahli-ahli pemikirnya sendiri walaupun tidak
sampai pada tahap sempurna dan selalu
berusaha mencari kemajuan dan kebenaran.
HAKIKAT FILSAFAT ILMU
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau
sekelompok orang yang merupakan konsep dasar
mengenai kehidupan yang dicita-citakan
Filsafat Ilmu merupakan penerusan
pengembangan filsafat pengetahuan.

Ilmu
Objeknya
pengetahuan

Untuk mencari
Pengetahuan Lama
pengetahuan baru
2. Ilmu Pengetahuan secara umum
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU
PENGETAHUAN
Zaman pra yunani
Zaman yunani Zaman abad
kuno
kuno pertengahan
(4 jt-20 rb tahun
(zaman keemasan (tampilnya para
/zaman batu)
filsafat) teolog)

Zaman Zaman
Zaman Modern
Kontemporer Renaissance
(penemuan dalam
(abad 20- (peralihan/kebuda
bidang ilmiah)
seterusnya) yaan modern)
DEFINISI
ILMU

Ilmu merupakan pengetahuan yang diilmiahkan atau


pengetahuan yang diilmukan

Konsep ilmu memiliki 2 sifat dasar :


1. Sifat operasional
2. Sifat abstrak
OBJEK ILMU

Dijadikan sasaran
MATERIAL penyelidikan

Metode untuk memahami


FORMAL objek material
DEFINISI PENGETAHUAN

Pengetahuan merupakan hasil proses dari usaha manusia


untuk tahu. Sidi gazalba, pengetahuan ialah apa yang
diketahui atau hasil pekerjaan tahu.

Pengetahuan yang dimiliki manusia :


1. Common sense

2. Pengetahuan ilmu

3. Pengetahuan filsaFat

4. Pengetahuan realigi
PENGETAHUAN BIASA ? PENGETAHUAN ILMIAH?

Persamaan : sama2 mencari kebenaran,timbul


dari keinginan manusia untuk mengejar
kebenaran
Perbedaan : tidak ada sebab akibat, tidak
menyelidiki, tidak ada metode, tidak ada
bersistem
SUMBER
PENGETAHUAN
Nurani Sayomukti
(2011)

Empirisme Rasionalisme Intuisi

Wahyu Otoritas
ILMU PENGETAHUAN

himpunan informasi yang


berupa pengetahuan ilmiah
tentang gejala yang dapat
dilihat, dirasakan, atau
dialami yang didapatkan dari
hasil penyelidikan yang
dilakukan secara teliti dengan
metode-metode tertentu.
TUJUAN ILMU PENGETAHUAN
Darsono pratiwi (2011) :
1. Berdasarkan pengembangan ilmu pengetahuan itu
sendiri
2. Pragmatis
a. menghasilkan teknologi yang memungkinkan
manusia dapat bergerak dg cermat dan tepat
b.manusia dituntut untuk mengadakan perubahan
3. ILMU PENGETAHUAN DAN
PERKEMBANGANNYA

A. PENGERTIAN ILMU DAN PENGETAHUAN

PENGETAHUAN ( Suhartono, 2008 )


 Hasil tahu manusia terhadap sesuatu atau
segala perbuatan manusia untuk memahami suatu
objek yang dihadapinya atau hasil usaha manusia
untuk memahami suatu objek.

ILMU
 Akumulasi pengetahuan yang sistematis, siatu
pendekatan atau metode pendekatan terhadap
seluruh dunia yang pada prinsipnya dapat diamati
oleh panca indra.
B. Landasan ilmu

Ada 3 kelompok yang menjadi landasan ilmu,


yakni :
1. Landasan Ontologis.
 Tentang objek yang ditelaah ilmu
2. Landasan Epistemologi
 Cara yang digunakan untuk mengkaji atau
menelaah objek sehingga diperoleh ilmu tersebut
3. Landasan Aksiologi
 Berhubungan dengan penggunaan ilmu
tersebut dalam rangka memenuhi kebutuhan
manusia
C. CARA MEMPEROLEH PENGETAHUAN
(FUAD IHSAN, 2010 )

1. Cara Tradisional 2. Cara Modren atau


atau Non ilmiah Ilmiah
 Penemuan Kebetulan  Skeptik
dan Coba - Coba  Analitik
 Akal Sehat ( Common
 Kritis
Sense )
 Prasangka

 Pendapat Otoritas
Ilmiah dan Pikiran
Ilmiah
 Pendekatan Intuitif
D. CIRI – CIRI ILMU PENGETAHUAN
( KONRAD KEBUG, 2011 )

Sistematis Empiris

Objektif Analitis
4. EPISTEMOLOGI

Sejarah epistemologi dimulai pada zaman Yunani


kuno ketika orang mulai mempertanyakan
secara sadar mengenai pengetahuan dan
merasakan bahwa pengetahuan merupakan faktor
penting yang dapat menentukan hidup dan
kehidupan manusia.
PENGERTIAN
A. SECARA ETIMOLOGI
 Epistemologi merupakan gabungan dari dua kata dalam
bahasa Yunani, yaitu:
 Episteme : artinya pengetahuan
 Logos : lazim dipakai untuk menunjukkan adanya
pengetahuan sistematik (ilmu).

 Epistemologi merupakan cabang filsafat yang berkaitan


dengan asal, sifat, karakter dan jenis pengetahuan (Simon
Blackburn).

 Bagian dari ilmu filsafat yg mempelajari cara memperoleh dan


menyusun suatu ilmu pengetahuan.
MENURUT PARA AHLI

• Segala macam bentuk aktivitas dan


Abdul pemikiran manusia yang selalu
Munir mempertanyakan dari mana asal muasal
Mulkan ilmu pengetahuan itu diperoleh.

• Bagian ilmu filsafat yang secara khusus


mempelajari dan menentukan arah dan
Mujamil
kodrat pengetahuan
Qomar

• Cabang filsafat yang berurusan


mengenai ruang lingkup serta hakikat
Anton
pengetahuan
Bakker
• Suatu ilmu yang secara khusus
mempelajari dan mempersoalkan
Achmad secara dalam mengenai apa itu
Charris pengetahuan, dari mana pengetahuan
Zubair itu diperoleh serta bagaimana cara
memperolehnya

• Arah berfikir manusia dalam


menemukan dan memperoleh suatu
Jujun S. ilmu pengetahuan degan menggunakan
Suria kemampuan rasio
Sumantri
• Dalam The Encyclopedia of Philosophy,
Paul Edwards, menjelaskan bahwa epistemologi adalah
“the theory of knowledge.”

• Salah satu komponen dalam filsafat


ilmu , berfokus pd telaah tentang
LITTLEJOHN
bagaimana ilmu pengetahuan
memperoleh kebenarannya, atau
(2005) bagaimana mendapatkan
pengetahuan yang benar.
Epistemologi sering diperdebatkan dan dibahas
dalam bidang Filsafat, misalnya tentang:
 Apa itu pengetahuan,

 Bagaimana karakteristiknya,

 Bagaimana macamnya,

 Bagaimana hubungannya dengan kebenaran dan


Keyakinan.
3 PERSOALAN POKOK DALAM BIDANG
EPISTOMOLOGI
1. ORIGINS
Apakah sumber - sumber pengetahuan? Dari mana pengetahuan yang benar itu
datang, dan bagaimana manusia dapat mengetahui? Ini semua adalah problem
“asal “.

2. APPERIENCE
Apakah watak dari pengetahuan? Apakah ada dunia yang riil di luar akal, dan
kalau ada, dapatkah manusia mengetahui?Ini semua merupakan problem
penampilan (apperience) terhadap realitas.

3. VERIFICATION
Apakah pengetahuan manusia itu benar (valid). Bagaimana membedakan
antara kebenaran dan kekeliruan? Ini adalah problema mencoba pengetahuan
(verification)
Karena membahas tentang kebenaran, epistemologi juga
disebut LOGIKA
 yaitu ilmu tentang pikiran atau ilmu tentang metode
(cara) berpikir.

LOGIKA dibedakan menjadi dua, yaitu :


1. LOGIKA MINOR: mempelajari struktur berpikir
dan dalil dalilnya.Seperti silogisme.
2. LOGIKA MAYOR mempelajari hal pengetahuan,
kebenaran, dan kepastian yang sama dengan
lingkup epistemologi
NALAR PENGETAHUAN
Kata“pengetahuan" tidak hanya meliputi
pengetahuan ilmiah, melainkan pula pengalaman
pribadi, melihat dan mendengar, perasaan dan
intuisi, dugaan dan suasana jiwa.

Dua macam pengetahuan:


1. Pengetahuan melalui pancaindra :
digambarkan sebagai pengetahuan yang tidak
menentu, bahkan yang menyesatkan
2. Pengetahuan melalui akal budi : dihormati
sebagai pengetahuan yang sejati
SUMBER TERJADINYA PENGETAHUAN

Manusia sadar
Titik tolak KEJADIAN
penyelidikan Bahwa dirinya
(Situasi manusia dan
epistemologi mempunyai
alam sekitarnya)
pengetahuan

Apakah pengetahuan memberikan pengetahuan dg Berusaha untuk


manusia benar atau menerangkan dan memahami,
tdk mempertanggung jawabkannya Menghayati

Akal sehat mempunyai peran penting dlm usaha manusia


menemukan penjelasan mengenai berbagi gejala alam
• Diperoleh manusia
Pengetahuan
melalui:

Akal, dan • Dengan berbagai


Panca indra metode, seperti:

Metode induktif,
Metode deduktif,
Metode positivisme,
Metode kontemplatis dan
metode dialektis.
CON’T

 AKAL SEHAT (Randall dan Buchlar ) 


pengetahuan yang diperoleh lewat pengalaman secara
tidak sengaja yang bersifat sporadis dan kebetulan.

 Karakteristik akal sehat (Titus):


1. Cenderung bersifat kebiasaan dan pengulangan 
karena landasannya yg berakar pd adat dan tradisi.
2. Cenderung untuk bersifat kabur dan samar  karena
landasannya yang berakar kurang kuat.
3. Merupakan pengetahuan yang tidak teruji  karena
kesimpulan yang ditariknya sering berdasarkan asumsi
yang tidak dikaji lebih lanjut.
SUMBER PENGETAHUAN
1. KESAKSIAN ATAU OTORITITAS : kesaksian atau otoritas yang terbuka bagi
penyelidikan yang bebas dan jujur tentang kebenarannya adalah suatu sumber yang sah
dari pengetahuan.

2. PERSEPSI INDRA (EMPIRIS) : pengalaman2 manusia yang kongkrit melalui panca


indra membentuk bidang pengetahuan. Pengetahuan diperoleh dg membentuk ide sesuai
dg fakta yang di amati.

3. AKAL (RASIONAL) : faktor pokok dalam pengetahuan. Manusia mengetahui apa


yang dipikirkan dan akal mempunyai kemampuan mengungkapkan kebenaran, atau
pengetahuan itu diperoleh dengan membandingkan ide dengan ide.

4. INTUISI : pemahaman yang langsung tentang pengetahuan yang tidak merupakan


hasil pemikiran yang sadar atau persepsi rasa yang langsung.

5. WAHYU : berita yang disampaikan oleh Tuhan kepada Nabi-Nya untuk kepentingan
umatnya.
KECENDERUNGAN CARA-CARA MENEMUKAN
KEBENARAN (PENGETAHUAN), MENURUT SEJARAH
EPISTEMOLOGI:

PENGETAHUAN
DITITIKBERATKAN/DITEKANKAN PADA:
1. Keabsolutannya dan karakternya yang
permanen.
2. Kerelativitasan atau situation (keadaan)
dependence (ketergantungan).

Terus berkembang (berevolusi).


Pandangan pasif pengetahuan bergerak
secara aktif ke arah penyesuaian demi
penyesuaian.
ALIRAN PEMIKIRAN PARA AHLI DLM
MEMANDANG BERBAGAI METODE ILMIAH

 Epistemologi idealisme  pribadi yang peka terhadap realitas


disekitarnya, sehingga tidak Satu pun kejadian yang dilihat dan
didengarnya luput dari pikirannya.

 Epistemologi Realisme  manusia mengenal dunia dari bagian-


bagiannya yang bersifat materi dan teridentifikasi dalam kategori-
kategori yang terukur dan nyata.

 Epistemologi Pragmatisme  tidaklah dikatakan pengetahuan, jika


tidak membawa pada perubahan bagi kehidupan manusia. Jadi nilai
pengetahuan dilihat dari kadar instrumentalianya yang akan membawa
pada akibat-akibat, baik yang setelah atau yang akan dihasilkan oleh ide
pikiran dalam pengalaman nyata.

 Epistemologi Eksistensialisme suatu eksistensi yang dipilih dalam


kebebasan bereksistensi dalam suatu perbuatan yang harus dilakukan
oleh setiap orang bagi dirinya sendiri. Pilihan bukanlah soal konseptual
melainkan soal komitmen total seluruh pribasi individu.
LANDASAN EPISTEMOLOGI
 Disebut metode ilmiah, yaitu cara yang
dilakukan ilmu dalam menyusun pengetahuan
yang benar/prosedur dalam mendapatkan
pengetahuan yang disebut ilmu

 ilmu pengetahuan  pengetahuan yang di


dapatkan lewat metode ilmiah.

 Tidak semua pengetahuan disebut ilmiah 


sebab ilmu merupakan pengetahuan yang cara
mendapatkannya harus memenuhi syarat-syarat
tertentu tercantum dalam metode ilmiah.
Kerangka dasar prosedur ilmu pengetahuan dapat
diuraikan dalam enam langkah sebagai berikut:
1. Sadar akan adanya masalah dan perumusan
masalah
2. Pengamatan dan pengumpulan data yang
relevan
3. Penyusunan atau klarifikasi data
4. Perumusan hipotesis
5. Deduksi dari hipotesis
6. Tes pengujian kebenaran (Verifikasi)
 Dalam metode ilmiah pendekatan rasional
digabungkan dengan pendekatan empiris, artinya
teori ilmu merupakan suatu penjelasan rasional yang
berkesusaian dengan obyek yang dijelaskannya.

 Secara rasionalilmu menyusun pengetahuannya


secara konsisten dan kumulatif,
 secara empiris  ilmu memisahkan pengetahuan yang
sesuai dengan fakta dari yang tidak
Ontologi
PENGERTIAN
 Ontologi berasal dari bahasa yunani yaitu:
on/ontos = ada, dan logos = ilmu
 Menurut istilah, ontologi adalah ilmu yang
membahas tentang hakikat yang ada, yang
merupakan ultimate reality baik yang berbentuk
jasmani/konkret maupun rohani/ abstrak
Bachtiar 2004
PENGERTIAN MENURUT PAKAR
Ontologi membahas ttg apa yg ingin diketahui,
suriasumantri seberapa jauh kita ingin tahu, atau dg kata lain
suatu pengkajiaan ttg “ada” :
• Objek ilmu
• Wujud hakiki
• Hubungan antar objek

Ontologi merupakan asas dalam batas atau ruang


Soetriono &
lingkup wujud yg menjadi objek penelaahan (objek
hanafie 2007
ontologis atau obj formal dari pengetahuan) serta
penafsiran ttg hakikat realita (metafisika) dari objek
ontologi atau objek formal tsb.
Landasan ilmu
Sidi Gazalba :
 Ontologi mempersoalkaan sifat dan keadaan terakhir
daripada kenyataan. Karena itu disebut ilmu hakekat,
hakekat yang bergantung pada pengetahuan ilmu alam
atau fisika memikirkan yang nyata tanpa
mempersoalkan hakekatnya, ontologi (ilmu hakekat)
justru mempersoalkan hakekat itu, dengan memisahkan
secara tajam antara subjek dan objek. Dalam agama
ontologi memikirkan tentang tuhan

Langeveld :
 keseluruhan dan unsur
 pengertian sebab
 masalah kausalitet alam tertutup
 perhubungan antara tubuh dan jiwa
METAFISIKA

 Tafsiran pertama yang diberikan oleh manusia


terhadap alam ini adalah bahwa terdapat ujud- ujud
yang bersifat ghaib (supernatural)

Dasar animisme

lawannya Gejala2 alam tidak disebabkan oleh pengaruh


kekuatan gaib, malainkan kekuatan yang
terdapat di alam itu sendiri, yang dapat
dipelajari kemudian diketahui

Prinsip2 materialisme ini dikembangkan oleh


Materialisme Democritos (460-370 SM): Unsur dasar alam ini
adalah atom
Hanya berdasarkan kebiasaan saja maka manis itu manis, panas
itu panas, dingin itu dingin, warna itu warna. Lam kenyataannya
hanya terdapat atom dan kehampaan

 Dengan demikian maka gejala


alam dapat didekati dr segi
kimia-fisika.(mekanistik)

Bertolak belakang dengan kaum Vitalistik: hidup


adalah sesuatu yg unik yg berbeda secara
substantif dg proses kimia-fisika.
 Monoistik (Christian Wolff): tidak membedakan
zat dg fikiran
 Proses berfikir dianggap sebagai aktivitas
elektrokimia dari otak
 Yg membedakan manusia dg robot hanya komponen
yg menyusunnya

• Dualistik (Thomas Hyde):membedakan zat


dengan kesadaran (pikiran)
• Dianut oleh Rene Descartes, John Locke dan
Gerorge Barkeley
 Descartes: Nyata adalah pikiran, sebab dengan
berpikirlah maka sesuatu lantas ada: “cogito
ergo sum” (saya berpikir maka saya ada)
ASUMSI

 Ilmu sebagai pengetahuan berfungsi membantu


manusia dalam kehidupan sehari hari tidaklah
perlu memiliki kemutlakan seperti agama.
 Sampai tahap tertentu ilmu perlu memiliki
keabsahan dalam melakukan generalisasi.
3 DASAR ASUMSI:

(William Hamilton & Thomas Hobbes),


Determinisme Pengetahuan bersifat empiris dan
dicerminkan oleh zat dan gerak yang bersifat
universal

manusia mempunyai kebebasan dalam


Pilihan Bebas menentukan pilihannya, tidak terikat kepada
hukum alam yang tidak memberikan
alternatif.

Probabilitas suatu kejadian dapat terjadi jika adanya


peluang
ALIRAN ONTOLOGI
Materialisme = naturalisme, zat mati
adlh kenyataan dan satu2nya fakta
Monoisme
Idealisme, dibalik realitas fisik pasti
ada sesuatu yang tidak tampak
What is Being?
Dualisme, hakikat materi dan rohani

Pluralisme, setiap macam bentuk adlh nyata

Nihilisme = nothing

Agnostisisme= unknown

How is Being? Apakah yang ada itu sebagai sesuatu yang


tetap, abadi, atau berubah-ubah

Yang ada itu berada dalam alam ide, adi


Whre is Being? kodrati, universal, tetap abadi dan abstrak
ASPEK ONTOLOGIS

Metodis Sistematis Koheren

Radikal Komprehensif Rasional

Universal
6. AKSIOLOGI

Aksios Nilai

logos Teori
DEFENISI

Aksiologi adalah sebagai


teori nilai yang berkaitan
dengan kegunaan dari
berbagai pengetahuan
yang di peroleh atau
didapatkan oleh manusia.
• Aksiologi adalah nilai – nilai
sebagai tolak ukur kebenaran,
etika, moral serta penerapan
Wibisono ilmu dan juga merupakan
filsafat tentang baik dan buruk

• Aksiologi adalah menceritakan


apa tujuan pengetahuan itu
disusun serta hikmah
Syafaruddin pengetahuan tersebut untuk
kemasalahan manusia.
Nilai yang
berkaitan dengan
subjektif
Ciri – Ciri Nilai yang
Nilai berkaitan dengan
Praktice

Nilai yang
berkaitan
dengan Objek
TEORI NILAI DALAM AKSIOLOGI
Etika

 Etika disebut juga filsafat moral (moral


philosophy), yang berasal dari kata ethos
(Yunani) yang berarti watak. Moral berasal dari
kata mos atau mores (Latin) yang artinya
kebiasaan.
 Etika adalah Cabang filsafat aksiologi yang
membahas masalah – masalah moral.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003)
menjelaskan etika dalam tiga arti:

1. Etika merupakan ilmu tentang apa yang baik dan


apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban
moral (akhlak).
2. Etika adalah kumpulan asas atau nilai yang
berkenaan dengan akhlak.
3. Etika ialah nilai mengenai benar dan salah yang
dianut suatu golongan atau masyarakat.
Aliran dalam etika yaitu :
1. Naturalisme
2. Hedonisme
3. Utilitarisme
4. Idealisme
5. Vitalisme
6. Theologis
ESTETIKA

Adalah salah satu cabang filsafat yang


berkaitan dengan seni.
Estetika merupakan bidang studi
manusia
yang mempersoalkan tentang nilai
keindahan.
Keindahan adalah realitas yang
sebenarnya dan tidak pernah berubah –
Prinsip Estetika Konsep Estetika

 Prinsip estetika  Merupakan konsep –


konsep yang berasosiasi
ditemukan pada dengan istilah – istilah
Hellenistik secara yang mengangkat
kelengkapan estetik
umum Yaitu bahwa yang mengacu pada
deskripsi dan evaluasi
keindahan mengandung pengalaman –
ekspresi imajinatif dan pengalaman yang
melibatkan objek satu
sensuous kesatuan kejadian artistik dan
estetik.
dalam kemajemukan.
ILMU DAN SOSIAL

Ilmu adalah rangkaian aktivitas yang mencari penjelasan


suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional
empiris mengenai dunia dalam berbagai seginya, dan
keseluruhan pengetahuan sistimatis yang menjelaskan
berbagai gejala yang ingin dimengerti manusia ( ihsan fuad,
2010:108)

Ilmu atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar


untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan
pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam
alam manusia.
Moral adalah sistem nilai (sesuatu yang dijunjung
tinggi ) yang berupa ajaran ( agama ) dan paham
(ideologi) sebagai pedoman untuk bersikap dan
bertindak baik yang diwariskan dari generasi ke
generasi berikut nya.

Tujuan Moral : mengarahakan sikap dan perilaku


manusia agar menjadi baik sesuai dengan ajaran yang
dianutnya.
7. ASPEK EPISTEMIOLOGI
& ONTOLOGI DALAM PERKEMBANGAN
OUTLINE
ILMU KEBIDANAN

1 Definisi Bidan Menurut


ICM 2017
Filosofi kebidanan menurut Kepmenkes
2 369/Menkes/SK.III/2007

3 Paradigma Kebidanan
PERKEMBANGAN ILMU
4 KEBIDANAN
ASPEK EPISTEMIOLOGI DALAM
5 PERKEMBANGAN ILMU
KEBIDANAN
ASPEK ONTOLOGI DALAM
6 PERKEMBANGAN ILMU
KEBIDANAN
Program Study S2 Kebidanan Universitas Andalas 2018/2019
Definisi Bidan Menurut SLIDE
ICM 2017 57
Lulus 1 Berhak Melakukan
sebutan praktik
Kebidanan
“bidan” kebidanan
2

3Memiliki
Diakui oleh
lisensi/ izin
Negaranya
4 sah

5
Kompetensi Telah di
praktik keb 6 register

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE
ARTI KEBIDANAN
58
Sansekerta ”Bidan/:Widwan” :
”Wise Woman”
Inggris ”Midwife” berarti ”With
Woman” (pendamping
perempuan),
Belanda ”Verloskundige”
Berarti penolong persalinan yang
terampil.
Latin OBSTO OBSTETRIC 
mendampingi
Program Study S2 Kebidanan Universitas Andalas 2018/2019
FILOSOFI KEBIDANAN MENURUT KEPMENKES
369/MENKES/SK.III/2007 SLIDE

 Perempuan
 Fungsi utama
profesi bidan
59
adalah pribadi adalah  Setiap
yang unik mengupayaka individu
mempunyai n berhak untuk
hak, kesejahteraan dilahirkan
kebutuhan, ibu dan secara sehat
keinginan bayinya
masing-masing

 Keyakinan Pelayanan
tentang kesehatan yang
kehamilan dan Tujuan utama aman dan
persalinan mengurangi memuaskan
merupakan mordibitas dan sesuai dengan
suatu proses mortalitas baik kebutuhan
alamiah dan ibu maupun bayi
Program Studybukan
S2 Kebidanan Universitas Andalas 2018/2019
penyakit
MODEL PRAKTIK KEBIDANAN SLIDE
DI INDONESIA
60
 Primary Care Bidan sebagai pemberi asuhan bertanggung jawab sendiri dalam
memberikan asuhan yang berkesinambungan sejak hamil, melahirkan dan post
partum

Continuity of
Care
MODEL
Collaborative
Care

Program Study S2 Kebidanan Universitas Andalas 2018/2019


BATANG TUBUH ILMU SLIDE
KEBIDANAN
61
 Pada perkembangan peradaban manusia,
ilmu dibagi dalam dua kelompok besar yaitu :
Ilmu Mempelajari setiap gejala erat hubungannya dengan alam
eksakta beserta isinya, mempunyai sifat yang pasti. Ex: biologi,fisika,
kimia.

& Ilmu Mempelajari seluruh gejala manusia pada setiap aspek


sosial kehidupan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat.
Ilmu Ex:Ilmu ekonomi, politk, psikologi, sosiologi, hukum

Filsafat Titik tekan utama pada tiga dimensi keilmuan ini


ilmu (ontologi, epistemologi, aksiologi) mengeksplorasi
kebidanan ilmu kebidanan secara mendalam.

Program Study S2 Kebidanan Universitas Andalas 2018/2019


PERKEMBANGAN ILMUAN
SLIDE
KEBIDANAN
62

 Hipokrates  Soranus  Ambroise Pare

Hipokrates  Soranus  bapak Ambroise Pare 


bapak kedokteran kebidanan menemukan versi
pedali (versi
ekstraksi)

Program Study S2 Kebidanan Universitas Andalas 2018/2019


SLIDE
63

 Prancois mauriceau  William Smillie  William Hunter

Prancois William Smillie  William Hunter 


mauriceau  menulis buku melanjutkan
kebidanan, teknik
perasat mauriseau cunam, ukuran usaha willuam
panggul Smille

Program Study S2 Kebidanan Universitas Andalas 2018/2019


SEJARAH PERKEMBANGAN BIDAN DI
SLIDE
LUAR NEGERI
 The story of this presentation
64

zaman Abad 1789


1752 1932
Fir’aun 12

Mesir, Cordoba, Lulus ujian Madrid Resmi


fir’aun Spanyol dengan pendidikan menjadi
memerintah bangsa materi ujian bidan School of
kan bidan wanita muda diambil dari dibuka. Midwives.
untuk menjadi buku “A
membunuh bidan. short
setiap bayi Treatise on
laki-laki the Art of
yang lahir Midwifery”.
Program Study S2 Kebidanan Universitas Andalas 2018/2019
SLIDE
 The story of this presentation
65

Verlos 10 tahun
1787
kundige terakhir

Belanda Denmark Australia


pendidikan post Traditional
bidan harus graduate Hospital Base
terpisah dari selama 9 Programme
pendidikan bulan menjadi Tertiary
perawat Course Studies

Program Study S2 Kebidanan Universitas Andalas 2018/2019


SLIDE
66

Kursus 1957
tambahan
Turning Point
1952
bidan di Puskesmas
Yogyakarta

Pelatihan 1953
1807 Pendidikan bidan
Bidan secara
Dukun 1851 formal
dilatih

Program Study S2 Kebidanan Universitas Andalas 2018/2019


SEJARAH PERKEMBANGAN BIDAN DI
SLIDE
DALAM NEGERI
67
S2
Universita
s
Turning Point
Brawijaya 2013
dan
Universita
 2006 s Andalas
Dibuka S1
Kebidanan
D-IV bidan di
pendidik di S2 2011 Universita
1981 FK UGM Kebidanan s Andalas.
& (APN) di UNPAD
Pendidikan 2000 Bandung
Diploma I
Kesehatan
Ibu dan
Anak

Program Study S2 Kebidanan Universitas Andalas 2018/2019


SLIDE
EPISTEMIOLOGI 68

Epistemologi mempelajari tentang asal,


sifat, metode, dan batasan pengetahuan Epistemiologi
manusia. Epistemologi sendiri dinamakan
sebagai teori pengetahuan..
Jika diartikan secara keseluruhan,
epistemologi adalah ilmu tentang Episteme Logos
bagaimana seorang ilmuwan
membangun ilmunya.

 Kata epistemologi berakar dari bahasa Y

Program Study S2 Kebidanan Universitas Andalas 2018/2019


CARA MEMPEROLEH ILMU PENGETAHUAN
SLIDE
MELALUI :
69
Empiris Pengalaman

 John Lock Pengalaman


Inderawi
- Melihat
- Merasa
- Mendengar

Program Study S2 Kebidanan Universitas Andalas 2018/2019


SLIDE
KAITANNYA DALAM ILMU KEBIDANAN
70
EBM
 Evidence : Bukti, fakta
 Base : Dasar
 asuhan kebidanan berdasarkan bukti penelitian yang telah
teruji menurut metodologi ilmiah yang sistematis.

 Contoh:
- Lotus Birth
- Persalinan normal, tetapi karena ada penyulit (HAP, Plasenta
Previa, solplas, gemelli)

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE
71
 Rasionalisme Sumber Pengetahuan Berasal dari
akal

Bapak Rasionalisme (Descartes) “Diperoleh dengan akal budi saja”

 Akal- Budi Dipaham :


 a. Dapat mengenal kebenaran
 b. Proses penalaran

Program Study S2 Kebidanan Universitas Andalas 2018/2019


SLIDE
KAITANNYA DALAM ILMU KEBIDANAN
72

 Fisiologi proses persalinan


Teori Teori Teori
penurunan plasenta distensi
hormone menjadi tua uterus

 Ibu hamil yang tidak patuh dalam pemeriksaan


ANC secara rutin akan berdampak buruk
terhadap kehamilan hingga proses
persalinannya.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE
FENOMENALISME EMANUEL KANT
73
 Ilmu diperoleh dari fenomena
hubungan sebab akibat.

 Lahirnya profesi bidan dikarenakan kebutuhan


dari wanita sebagai pendamping persalinan.
 Pemberian vaksin imunisasi karena adanya KLB
terhadap suatu penyakit, ex: rubella. Maka
pemerintah mengadakan program pemberian
vaksin rubella

Program Study S2 Kebidanan Universitas Andalas 2018/2019


SLIDE
INTUISIONALISME
74
 Intuisionalisme Ilmu yg
diperoleh dari penalaran

 Feeling bidan yang mengatakan seseorang


ibu yang ingin melahirkan tidak
memungkinkan bisa melahirkan normal,
dikarenakan pengamatannya selama
proses persalinan berlangsung.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


ASPEK ONTOLOGI DLM SLIDE
PERKEMBANGAN ILMU KEBIDANAN 75
METODE ILMIAH

 Metode bracht untuk pertolongan


persalinan pervaginam dengan
kelainan letak sunsang

Program Study S2 Kebidanan Universitas Andalas 2018/2019


Kata ontologi sendiri berakar dari bahasa Yunani. SLIDE
Onto berarti ada dan logos berarti ilmu
76
Menurut istilah, ontology adalah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ADA,
yang merupakan ultimate reality baik yang berbentuk jasmani atau konkret
maupun rohani atau abstrak
 memahami “wanita” yang termasuk dalam salah satu objek kebidanan. Ada dua
jenis objek yang dikaji dalam ilmu kebidanan:

Ontologi
kebidanan

Objek Obyek
Material Formal
Program Study S2 Kebidanan Universitas Andalas 2018/2019
ADAPUN WUJUD YANG HAKIKI DARI OBYEK ILMU SLIDE
KEBIDANAN ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
77

 Wanita  Reproduksi  Keluarga  Persalinan

Wanita adalah mahluk Mempertahankan diri Keluarga terdiri dari Persalinan adalah
bio-psikososial-kultural dari kepunahan suami, istri disertai suatu proses yang
dan spiritual yang utuh anak yang mempunyai alami, normal, namun
dan unik. Kualitas hubungan apabila tidak dikelola
manusia ditentukan kekeluargaan serta dengan tepat dapat
oleh wanita/ibu dalam tinggal dibawah satu berubah menjadi
keluarga. atap abnormal.

Program Study S2 Kebidanan Universitas Andalas 2018/2019


SLIDE
78
 Dari sudut pandang bidan, ontology
mempengaruhi seorang bidan untuk menjawab
beberapa pertanyaan berikut::
 Apa itu bidan?

 Apa arti seorang wanita (klien) oleh bidan?

 Bagaimana pelayanan kebidanan seharusnya


diberikan?
 Bagaimana memandang apa yang sedang
terjadi pada seorang wanita?”

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


8. PERAN ILMUWAN ISLAM DALAM
PERKEMBANGAN ILMU KEBIDANAN

SEJARAH PROFESI
DEFINISI
PERKEMBANG BIDAN
AN DALAM
PANDANGAN
ISLAM

ILMUAN KESIMPULAN
DALAM
PERKEMBANG
AN KEBIDANAN
International Confederation Of Midwives (ICM) ke 27
Definisi bidan
memiliki izin yang sah (lisensi)
untuk melakukan praktik bidan

serta memenuhi kualifikasi


untuk
terdaftar (register)

telah lulus dari


pendidikan

seseorang yang telah


mengikuti program
pendidikan bidan
yang diakui di
negaranya

BIDAN

SUMBER: Barnawi, Najla dan Solina Richter dkk.2013. Midwifery and Midwives: A Historical Analysis. International Research Journal
Wulansari. 2014. Pandangan Islam Mengenai Bidan. Malang: Universitas Islam Negeri
Zaman Batu (40.000 SM- 2000SM)
Wanita menopang diri mereka sendiri selama kelahiran
1 berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka
peroleh dari mengamati orang lain

Zaman kuno
Pembantunya berasal dari/luar keluarga yang
2 mempunyai pengalaman dalam kelahiran

Bangsa Mesir
Sejarah 3 Kebidanan itu adalah suatu hal yang paling m
uli dan diberkahi oleh dewa.
Perkembangan
Bidan Bangsa Yahudi
Hyigiene dalam menolong persalinan, merangsa
4 ng persalinan dengan bantuan mantra

Bangsa Yunani

5 Dibayar atas pelayanan yang telah diberikan da


n
UU yang keras mengontrol praktek mereka.

Era Alkitab (2200 SM - 1700 SM)


6 Terfokus kehamilan dan persalinan normal,
keluarga / suami partisipasi selama kelahiran

SUMBER: Pratiwi, Hanifa Wicak. 2017. Sejarah Perkembangan Bidan Sebagai Profesi dalam dan Luar negeri. Yogyakarta: Poltekes Kemenkes Jur. Kebidanan
Barnawi, Najla dan Solina Richter dkk.2013. Midwifery and Midwives: A Historical Analysis. International Research Journal
Profesi Bidan dalam Pandangan Islam
PROFESI KEBIDANAN HARUS DARI
PIHAK PEREMPUAN

Faktor biologis
dan psikologis 01 02 Etik Moral

Ketika bidan dalam


Akhlaq yang sejalan membantu/menolong persalinan

dengan nilai agama 03 seorang perempuan, dimana pada


saat itu aurat seorang wanita
manapun, terutama Islam. semuanya terbuka tanpa tertutup apa-
apa. “Karena etika dilarang melihat
aurat yang bukan muhrimnya” itu
tertera di dalam Alquran surah an-
Nur/24: 30-31
ILMUAN PERADABAN ISLAM

al- Ibnu Ibn el- Ibn Al-Quff


al-Razi Ibnu Sina
Zahrawi Rushd Nafis
865-925 M 936-1013 980-1037 1126-1198 1210-1288 1233-1286
Dokter bedah. “avicenna” Bapak Fungsi retina Dokter ahli
Mendeskripsikan
Penjelasan al-tasrif, kumpulan kedokteran bedah.
dalam peredaran darah
praktik modern, Pertama kali
cacar&campak, pengelihatan, secara akurat dalam
kedokteran yang al-qanun (kitab tubuh manusia. menjelaskan
alergi&demam, terdiri dari 30 jilid metode
penyebab strok,
Mendokumentasika
dan gejala fisologi jantung
farmasi, etika termasuk tetang pengobatan purba n sirkuit paru dan
penyakit dan Embriologi
kedokteran gigi dan kelahiran dan metode mengemukakan
anak Parkinson teori pembuluh Modern,
pengobatan islam)
darah kapiler
Al-Zahrawi alias Abulcasis
Bapak ilmu Bedah Modern

Kitab al-Tasrif abad ke-10


M
Andil dalam perkembangan kebidanan
Terdiri dari 30 jilid, tentang
deskripsi anatomi, klasifikasi
penyakit, informasi nutrisi, Dalam Kitab al-Tasrif;
bagian-bagian pada obat-obatan, •Metode "Posisi Walcheri" dalam bidang kebidanan.
ortopedi, ophtalmologi, •Pembedahan pada wanita; penggunaan forseps dlm
farmakologi, gizi,
pemeriksaan vagina
terutama operasi
•Senar untuk menjahit luka
•Forsep untuk mengeluarkan janin yang sudah mati
•Kapas sebagai alat medis untuk mengendalikan
perdarahan.
Temuan Lain

Memperkenalkan koleksi
alat-alat bedah yang
jumlahnya
lebih dari 200 buah

SUMBER: Republika. 2009. Kitab Altasrif, Buku Rujukan Para dokter. www. republika.co.id
Ibn Sina atau Avicenna
Father of Doctor (980-1037) pada abad ke 11

Pemikirannya dalam dunia kesehatan

• Mengatakan bahwa bayi selama masih dalam


kandungan megambil makanannya lewat tali pusarnya
• Kesehatan fisik dana kesehatan jiwa berikatan erat dan
saling mendukung. Ibnu sina menganggap masa
embrio sebagai awal pendidikan manusia sahingga
wanita hamil harus menghindari stress dan tegang yang
dapat berdampak buruk pada janin
• Dalam kitab al-siyasah fi al-tarbiyah, Anak harus
disapih dari menyusui

Qanun fi at Thibb atauThe Canon Of Medicine.


Mengkaji ilmu kedokteran, obat-obatan
dan jenis penyakit

Sumber: Gobel, Fatmah Afrianty.2010.Ibnu sina,pahlawan dana tokoh kesehatan islam. www.Kompasiana.com
Klasifikasi ilmu menurut ibnu sina dalam Sc.syekhnurjati.ac.id
Ibnu Al-Quff
Pelopor Embriologi Modern

Bibliografi
Ahli bedah tentara yang jaya pada abad ke-13. Selain menguasai
bidang kedokteran beliau juga ahli dalam bidang matematika,
fisika, dan filsafat. Karya dalam bidang kesehan ialah kitab Al-
Umda fil Harahat tentang pembedahan dan Jami Al-Gharadh fi
Hifz al-Sihha tentang embriologi kesehatan. Beliau mengatakan
“bayi harus dirwat ibunya dengan ASI yang merupakan nutrisi
terbaik”

6-7 hari pertama,


Hari ke 3-16, tahap
01 Pembentukan awal
adalah buih
02 membentuk gumpalan

Hari ke 38-40,
terbentuknya kepala, bahu
28-30 hari, gumpalan dan lengan. Otak, jantung
03 menjadi daging 04 serta hati terbentuk
sebelum organ lainnya

Melalui pembuluh Vena,


Pada bulan ke 7, Janin mengambil makanan
05 semua organ telah 06 dari ibunya untuk tumbuh.
selesai Dan pembulu arteri
membawa udara
SUMBER: Khazanah. 2009. Ibnu al-Quff, sang pelopor embriologi modern. M.republika
Conclusion
• Bidan adalah salah satu profesi tertua di dunia sejak adanya peradaban umat manusia.
Bidan muncul sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu yang
melahirkan.

• Abad ke-10M menjadi periode gemilang dalam perkembangan peradaban Islam. Pada
masa itu, para intelektual Muslim telah sampai pada puncak kematangan pemikiran dan
berbagai ide. Bahkan beragam ide yang berasal dari tradisi intelektual diuar Islam,
khususnya filsafat Yunani.

• Contoh ilmuwan muslim yang memberikan pengaruh besar pada zaman sekarang
terutama dibidang kesehatan (kebidanan) adalah Al-Zahrawi, Ibn Sina dan Ibn Quff.
Dimana Al-Zahrawi menemukan alat Focep yang emebantu proses persalinan Patologi,
Ibn Sina yang mengajarkan adanay ikatan erat antara psikologi dengan kesehatan (ibu
ke janin) dan Ibn Quff tentang perkembangan embrio dalam kandungan.

• Mereka ini disamping sebagai Filsuf juga orang-orang yang mendalami ajaran
agamanya. sehingga corak pemikirannya mengacu pada upaya mempertahankan
keyakinan agama dengan jalan filosofis, meskipun dalam banyak hal terkadang ajaran
Agama dijadikan Hakim untuk memfonis benar tidaknya suatu hasil pemikiran Filsafat
(Pemikiran Rasional)
9. Pengertian logika

 Logika berasal dari : bahasa yunani kuno


(Logos), Latin (Logica), Inggris (Logic)
 Logika merupakan salah satu kajian ilmu filsafat
yang membahas tentang kaidah penalaran dan
sebagai sarana ilmu

Aristoteles , Logika adalah ajaran tentang berpikir


yang secara alamiah membicarakan bentuk pikiran
itu sendiri dan hukum-hukum yang menguasai
pikiran. Aritoteles juga mengatakan bahwa logika
adalah persiapan yang mendahului ilmu-ilmu atau
dengan kata lain alat untuk mempraktikkan ilmu
pengetahuan
PEMBAGIAN LOGIKA
Logika makna Logika
luas dan logika deduktif dan
makna sempit logika induktif

Logika formal Logik murni


dan material dan terapan

Logika
falsafati dan
matematik
LOGIKA MAKNA LUAS
DAN LOGIKA MAKNA
SEMPIT
Dalam arti sempit istilah tersebut dipakai searti
dengan deduktif atau logika formal

Dalam arti luas, mencakup kesimpulan-


kesimpulan dari berbagai bukti dan tentang
bagaimana sistem penjelasan disusun dalam ilmu
alam serta meliputi pula pembahasan mengenai
logika itu sendiri
• Dr hal yang bersifat
LOGIKA umum menjadi kasus
DEDUKTIF yang bersifat
individual (khusus)

• Erat hubungannya
dengan penarikan
LOGIKA kesimpulan dari kasus
individual (khusus)
INDUKTIF menjadi kasus yang
bersifat umum
LOGIKA DEDUKTIF DAN LOGIKA
INDUKTIF
LOGIKA DEDUKTIF
Premis Mayor : semua makhluk mempunyai
mata
Premis Minor : si Polan adalah seorang makhluk
Kesimpulan : si Polan mempunyai mata

LOGIKA INDUKTIF
Kambing mempunyai mata
Gajah mempunyai mata
Kucing mempunyai mata
Kuda mempunyai mata dan hewan lain mempunyai
mata
Kesimpulan : Semua hewan mempunyai mata
PERBEDAAN DEDUKSI DAN
INDUKSI
Logika Logika
Deduktif Induktif
berpikir untuk merumuskan
sesuatu melalui pendekatan Berbicara apa proses,
membaca, merenung, mengingat, apa dasar teorinya,
menganalisis sehingga bagaimana cara
menghasilkan hipotesis. membuktikan, siapa
yang
tidak bisa dipercaya orang, maka terlibat/bagaimana kita
diperlukan logika induktif membuktikan

Logika deduktif merupakan dasar Induktif tidak bisa


bergerak untuk induktif dilakukan jika deduktif
tidak kuat
Logika induktif akhirnya berperan besar dalam
pembangunan ilmu filsafat

Proses penelitian selalu digabung kedua logika


(deduktif-induktif)

Penelitian berangkat dari teori  hipotesa 


kumpulan data Analisa  Kesimpulan

Induktif
LOGIKA FORMAL DAN LOGIKA
MATERIAL

Logika formal
•Mempelajari asas aturan atau hukum-
hukum berfikir yang harus ditaati agar
orang berfikir dengan benar mencapai
kebenaran

Logika Material
•Mempelajari sumber-sumber dan asalnya
pengetahuan, proses terjadinya
pengetahuan dan akhirnya merumuskan
metode ilmu pengetahuan itu
LOGIKA MURNI DAN LOGIKA
TERAPAN

Logika Murni
• Suatu pengetahuan mengenai asas dan aturan
logika yang berlaku umum pada semua segi dan
bagian dari pernyataan-pernyataan dengan tanpa
mempersoalkan arti khusus dalam suatu cabang
ilmu dari istilah yang dipakai dalam pernyataan
dimaksud

Logika Terapan
• Pengetahuan logika yang diterapkan dalam
setiap cabang ilmu bidang-bidang filsafat dan
juga pembicaraan yang menggunakan bahasa
sehari-hari
LOGIKA FALSAFATI DAN LOGIKA
MATEMATIK

Logika Falsafati Logika Matematik

• Dapat digolongkan
sebagai suatu ragam • Suatu bentuk
atau bagian logika lambang khusus dan
yang masih cermat untuk
berhubungan sangat menghindari makna
erat dengan ganda atau
pembahasan dalam kekaburan yang
bidang filsafat, terdapat dalam
seperti logika bahasa biasa
kewajiban dengan
etika atau logika arti
dengan metafisika
PROSES BERPIKIR

 Berpikir  berkembangnya ide atau konsep


didalam diri seseorang
 Proses berpikir berawal dari proses logika

 Proses atau jalannya berpikir ada 4 langkah :


a. Pembentukan Pengertian.

b. Pembentukan Pendapat

c. Pembentukan Keputusan

d. Pembentukan Kesimpulan
ALUR BERPIKIR

Perumusan masalah

Penyusunan kerangka
berpikir

Perumusan hipotesa

Pembuktian hipotesa

Penarikan kesimpulan
PENALARAN

Penalaran  kegiatan berpikir yang mempunyai


karakteristik tertentu dalam menemukan
kebenaran

Proses penalaran mempunyai ciri tertentu :


a. Berpikir luas (logis)  menurut pola tertentu
mis : Sarjana teknik  pola teknik
Sarjana kedokteran  Pola dokter
Sarjana IKM  Pola IKM
b. Bersifat analitik
BERPIKIR ILMIAH
LOGIKA ILMIAH
Suatu metode yang memberikan kemampuan kita
melaksanakan kerja berpikir dengan semestinya (betul,
lurus, sahih)

Logika ilmiah memperhalus, mempertajam pikiran serta


akal budi

Logika ilmiah menjadi ilmu khusus yang merumuskan


azas-azas yang harus ditepati dalam setiap pemikiran

Logika ilmiah dimaksudkan untuk menghindarkan


kesesatan atau paling tidak dikurangi
Ciri-ciri atau sifat logika ilmiah

Rasional Terbukti Objektif Verifikatif Universal


 Logika ilmiah dapat dikatakan rasional atau
masuk akal karena dalam logika ilmiah telah
adanya akal sehat yang mendasari penelitian
ilmiah dengan berbagai alasan yang berasal dari
pemikiran manusia itu sendiri

 Logika ilmiah untuk mengetahui dan kecakapan


yang mengacu pada kesanggupan akal budi
untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam
tindakan
SYARAT-SYARAT LOGIKA ILMIAH

Pemikiran harus berpangkal


dari kenyataan atau titik
pangkalnya harus benar

Alasan-alasan yag diajukan


haruslah tepat dan kuat

Jalan pikiran harus logis dan


lurus/sah
1O.PRINSIP DASAR
MEMBANGUN LOGIKA

1. Prinsip identitas : segala sesuatu


punya identitas
2. Prinsip pembatalan : kontradiksi
3. Prinsip penyisihan kemungkinan
ketiga
4. Prinsip alasan mencukupi : sesuatu itu
harus ada alasan keberadaannya.
BERPIKIR ILMIAH

 Berpikir ilmiah yaitu bersikap skeptik, analitik


dan kritik
 Berpikir skeptik : selalu menanyakan bukti &
fakta yg mendukung pertanyaan
 Berpikir analitik : selalu menganalisis setiap
pertanyaan atau persoalan
 Berpikir Kritik : selalu mendasarkan pikiran
atau pendapat pada logika & mampu menimbang
berbagai hal secara obyektif berdasarkan
data, dan analisis akal sehat
11. UNSUR-UNSUR MEMBANGUN
LOGIKA ILMIAH
ENAM HIMPUNAN METODE DASAR ILMIAH

Deduksi logis

Penjabaran Instrumen

Pengukuran

Pengujian Hipotesa

Logika Kesimpulan

Pembentukan Konsep Baru 10


8
Masalah

Teori

Pembahsan Logika Deduksi


konsep kesimpulan logis

Menerima
Generalisasi Hipotesa
hipotesa
empiris

Penjabaran
Pengujian instrumen,skal,
Pengukuran
hipotesa sampel

Pengamatan
DASAR BERPIKIR DEDUKTIF
 Berpikir deduktif adalah sistem penalaran yang
menelaah prinsi-prinsip penyimpulan yg sah
(runtut, sesuai dengan pertimbangan akal, tepat).
 Simpulan yang diambil dalam penalaran deduktif
ini hanya benar, bila kedua premis yang
digunakan benar dan cara menarik simpulannya
juga benar.

11
0
LANJUTAN…

 Jika salah satu saja dari ketiga hal


ini salah, berarti simpulan yang
diambil juga tidak benar.

11
1
LOGIKA DEDUKSI (TEORI, HIPOTESA,
INSTRUMEN, SKALA

a. Teori
 bersifat universal, umum

 dibangun dari beberapa konsep

 merupakan pengetahuan ilmiah yg mencakup


penjelasan mengenai faktor tertentu dari
sebuah disiplin keilmuan

 Komponen teori :
1) Abstrak kalkulus

2) Satu set aturan


11
3) Interprestasi / model dari abstrak kalkulus 2
Sifat teori:
1) Utuh dan konsisten
2) Universal
3) Kebenaran tidak absolut / pragmatis

Kriteria teori A lebih dari teori B, bila:


1) Keakuratan ramalan
2) Perimbangan antara pokok masalah
sehari-hari dgn masalah keahlian
3) Jumlah problema yg sudah dipecahkan
4) Kesederhanaan, ruang lingkup dan
kesesuaian dgn kekhususan lainnya.
11
3
B. HIPOTESA

 Merupakan proposisi yang masih perlu


diuji
 Ukuran untuk menilai hipotesis:
1) Relevansi
2) Mampu untuk diuji
3) Bersesuaian dgn hipotesis yg telah
diterima sbg pengetahuan yg benar
4) Mempunyai daya ramal
5) Sederhana

11
4
C. INSTRUMEN

 Alat untuk pengamatan


 Terdiri dari:
1) Dokumen : pencatatan & pelaporan, pustaka,
jurnal
2) Kuesioner : terbuka, tertutup, gabungan
3) Wawancara : terstruktur, tdk terstruktur,
wawancara mendalam
4) Observasi : kontinum, intermiten,
laboratorium
5) Alat ukur : antropometri, stopwatch

11
5
D. SKALA
 Tujuan pengukuran : mengidentifikasi besar
kecilnya suatu gejala atau sifat dari objek/orang
yg sedang diselidiki.
 Karakteristik skala pengukuran

Karakteristik Nominal Ordinal Interval Rasio

Dpt dibedakan ya ya ya Ya
Urutan menurut tidak ya ya ya
besar
Interval yg sama tidak tidak ya ya
Nol absolut tidak tidak tidak ya
Dapat dihitung ya ya ya ya
Dapat diukur Tidak ya ya ya
Ditambah/dikurangi tidak ya ya ya 11
6

Dikalikan/dibagi tidak tidak tidak ya


BERPIKIR INDUKTIF

 Berpikir Induktif merupakan suatu cara


berpikir dgn menarik suatu kesimpulan yang
bersifat umum dari berbagai kasus yang
bersifat individual.
 Proses berpikir induktif :
a) Generalisasi
b) Analogi
c) Hubungan sebab akibat
d) Hipotesis dan teori

11
7
A). GENERALISASI
 Bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan
umum

 Macam :
1) Generalisasi sempurna
2) Generalisasi tidak sempurna

 Pengujian generalis: perlu informasi  apakah :


1) Jumlah sampel cukup mewakili (representatif)?
2) Sampel bervariasi?
3) Hal yg menyimpang dg fenomena umum?
4) Kesimpulan konsisten dg fenomena individual?

11
8
B).ANALOGI
 Bertolak dari satu/sejumlah peristiwa
menuju kepada peristiwa lain yg sejenis

 Unsur pokok analogi:


1) Peristiwa pokok  dasar analogi
2) Persamaan prinsipal  pengikat
3) Simpulan peristiwa

Macam analogi:
1) Analogi induktif
2) Analogi deklaratif  benchmarking 11
9
CARA MENILAI ANALOGI

1) Jumlah peristiwa sejenis yg


dianalogikan
2) Sedikit banyak aspek yg menjadi
dasar analogi
3) Sifat analogi yang dibuat
4) Mempertimbangkan unsur-unsur
yang berbeda
5) Relevan

12
0
C). HUBUNGAN SEBAB AKIBAT
1) Necessary causa (sebab yg mesti)
suatu keadaan bila tidak ada, maka
akibatnya tidak akan ada, tetapi adanya
sesuatu keadaan (sebab) tidak harus ada
akibat.

2) Sufficient causa
sesuatu yg karena keberadaannya,
menyebabkan lahirnya akibat, sedangkan
tidak adanya sesuatu tersebut, akibat juga
tidak mungkin terlaksana/terjadi. 12
1
D). HIPOTESIS DAN TEORI

 hipotesis adalah proposisi yg masih perlu


diuji, teori adalah proposisi yg telah teruji

 Hubungan dalam hipotesis dapat berupa:


1) Independen (tak ada hubungan)
2) Fungsional (simetris)
3) Timbal balik (interaksi)
4) Sebab akibat (asimetris)

12
2
12. FAKTOR- FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI BERPIKIR ILMIAH

 Faktor-faktor yang mempengaruhi, yaitu :

 1. Agama

 2. Budaya

 3. Bahasa

 4. Matematika/statistika

 5. Lingkungan tempat hidup/bekerja

 6. Kesehatan fisik dan mental


CON’T
1. Agama

Menuntun hidup manusia terhadap aturan yang


diturunkan Tuhan melalui Nabi.

Pendekatan Agama : percaya dulu secara kuat


baru dicoba pembuktiannya secara rasional.
Pengetahuan manusia (beragama) :
1. Roh
2. Asal manusia
3. Hari kiamat
4. Surga/neraka
CON’T AGAMA

Agama Islam, menempatkan ilmu dan berpikir merupakan


suatu pekerjaan mulia.
Pendekatan Ilmiah (tanpa bimbingan agama) :
1. Tidak rasional
2. Atheis
3.Mudah putus asa, kecewa, penuh ragu.
Agama mengajarkan manusia agar yakin adanya kekuatan
diatas kita (agar) tidak sombong dan tidak takabur
2. Budaya
Masyarakat tradisional mengandalkan alam untuk hidup
sehingga mereka selalu menjaga keseimbangan alam (dari)
tahayul dan kekuatan supranatural

 Manusia mulai berfikir untuk mengolah dan


mengeksploitasi fenomena alam dari hasil
observasi/mempelajari pengalaman dan keterampilan
seseorang.

 Keterampilan dan pengalaman teori IP


Bila budaya masyarakat : Otoriter dan Patrilinealistik

Masyarakat jadi Pengekor

Sulit dikembangkan pola berpikir ilmiah

Ciri budaya masyarakat tertutup :


1. Memiliki kepribadian tertutup
2. Ada suku terasingi
Con’t

3. Bahasa

Merupakan suatu simbol yang digunakan


dalam proses berkomunikasi.
 Simbol ini dapat berupa : Gerakan dan
Bunyian
 Simbol bunyi : mengandung ide, konsep
dan pengertian.

Bahasa Verbal
Con’t Bahasa
 Bahasa membentuk sarana Berpikir Ilmiah & sarana
Komunikasi Ilmiah yang mengekspresikan perkiraan
mengkomunikasikan Ilmu dimana suatu Ilmu
Pengetahuan berkembang melalui Penalaran dan
Berbahasa.
 Fungsi bahasa : (sebagai)
1. Informatif
2. Emotif
3. Afektif
Con’t

5. Lingkungan tempat hidup/bekerja


 Lingkungan memberikan rangsangan
kepada manusia untuk berbuat dan berpikir.
 Bila suatu lingkungan menerapkan berpikir
logis dan ilmiah maka akan menghasilkan
masyarakat yang logis dan ilmiah
Con’t….

6. Kesehatan fisik dan mental


Proses berpikir dan proses perkembangan intelektual
dipengaruhi oleh status fisik dan mental seseorang.
Gangguan fisik yang sering muncul, spt :
1) Kurang gizi
2) Sakit kronis
3) Kecacatan hebat
“Sehingga mengakibatkan gangguan berpikir
Ilmiah”
Con’t Kesehatan…

Gangguan Mental, spt :


1) Depresi
2) Anxietas
3) Schizophrenia

“Sehingga mengakibatkan gangguan berpikir


Ilmiah”
13. TEKHNIK BERKOMUNIKASI SECARA ILMIAH DAN
STUDY SKILL

Prinsip Teknik berkomunikasi

Berbicara Berbicara penuh


Efektif motivasi

Berbicara untuk Berbicara


mendapat melalui
perhatian keindraan
Teknik Komunikasi Ilmiah

Suatu tekhnik yang biasa digunakan untuk


memaparkan hasil suatu penelitian ilmiah
secara lisan maupun tulisan agar dapat
diterima & meningkatkan manfaat penelitian
dikalangan masyarakat
KARANGAN ILMIAH
1. Karangan & tulisan yang dibuat berdasarkan
kenyataan ilmiah dari sebuah penelitian /catatan
ilmiah kepustakaan /laboratorium klinik /klinik
laporan

Karangan ilmiah
Masalah
Data tentang masalah
Analisa /pembahasan masalah
Kesimpulan & saran
Hal baru /memperkuat teory lama
CON’T….
2. Menguasai cara ilmiah & mengikutinya dengan
jujur

Kenyataan
Harapan
Fakta ilmiah yang sudah diterima
Asumsi / Dugaan
Kendala Komunikasi Ilmiah

Kendala komunikasi ilmiah:


1. Kurangnya kemampuan menulis

2. Penggunaan kata ambigu

3. Subjektifitas penulis

4. Kurangnya data

5. Hasil akhir yang tidak bermanfaat untuk masyarakat

6. Plagiatisme
Paham
STUDY SKILL konsep

kemampuan

Keterampilan
Belajar
MACAM-MACAM KETERAMPILAN BELAJAR
SECARA UMUM

Keterampilan Membaca

Keterampilan Mendengarkan

Keterampilan Mencatat

Keterampilan Mengingat
5 TAHAPAN PROSES DALAM MEMBACA
DENGAN METODE SQ3R YAITU :
 Survey/ meninjau
Baca judul, baca pendahuluan, baca kepla judul/subbab, dan
perhatikan grafik/diagram.
 Question/bertanya
Setelah memperhatkan kepala judul satu per satu ubah kepala
judul menjadi beberapa pertanyaan.
 Read/membaca
Pada saat membaca, kita mulai mencaari jawaban pertanyaan
yang kita buat pada question
 Recite/mengkaji
Melakukan recite jika masih kesulitan dalam memahami/masih
ada pertanyaan yang belum bisa terjawab ulangi membaca
satu kali lagi sebelum menginjak ke langkah selanjutnya.
 Review/mengulang
Proses ini dapat dilakukan dengan membaca ulang seluruh
subbab, melengkapi catatan/berdiskusi dengan teman.
KARAKTERISTIK SESEORANG YANG
MEMILIKI KETERAMPILAN BELAJAR

1. Percaya diri
2. Independence
3. Mampu merekonstruksi belajar sesuai dengan dirinya
(mengorganisasi belajar)
4. Mampu berinisiatif sendiri
5. Bertanggung jawab
6. Mampu berpikir logis dalam mengarahkan tujuan belajar
7. Mempunyai kemampuan fleksibilitas dan adaptabilitas yang tinggi
terhadap lingkungan
8. Selalu mempunyai gagasan baru (kreatif)
14. KEBENARAN ILMIAH

HAKIKAT KEBENARAN

Kebenaran

Suatu hal yang mutlak diperlukan untuk


membuktikan suatu kebenaran dari teori
ataupun pengetahuan yang kita dapatkan.
Rasa ingin tahu terbentuk dari adanya
kekuatan akal yang dimiliki manusia yang
selalu ingin mencari, memahami serta
memanfaatkan kebenaran yang telah ia
dapatkan.
KRITERIA KEBENARAN ILMIAH
Ada 5 teori tentang kebenaran yang dapat menjadi
landasan kebenaran ilmiah atau dalam perspektif
ilmu

Teori Koherensi
• Teori Korespondensi

Teori Pragmatik
• Teori Performatif

Teori Struktural
JENIS DAN SIFAT KEBENARAN ILMIAH
 Ada 3 jenis kebenaran ilmiah :
Kebenaran Ontologikal :
Kebenaran sebagai sifat dasar yang melekat
kepada segala sesuatu yang ada maupun
diadakan
Kebenaran Epistemologikal :
Kebenaran dalam hubungannya dengan
pengetahuan manusia

Kebenaran Semantikal :
Kebenaran yang terdapat serta melekat di
dalam tutur kata dan bahasa
CARA MENDAPATKAN KEBENARAN ILMIAH
 Jujun S Suriasumantri (2010) mengidentifikasi
pendekatan ini dalam 6 hal , yakni :

1. Pendekatan Empiris 2. Pendekatan Rasional


3. Pendekatan Intuitif 4. Pendekatan Religius
5. Pendekatan Otoritas 6. Pendekatan Ilmiah
KETERKAITAN ANTARA FILSAFAT ILMU
DAN KEBENARAN

 Persamaan bahwa keduanya menggunakan


berfikir reflektif dalam upaya
menghadapi/memahami fakta dunia dan
kehidupan, baik filsafat maupun ilmu
bersikap kritis , berpikiran terbuka serta
sangat konsern pada kebenaran, disamping
perhatiannya pada pengetahuan yang
terorganisasi dan sistematis.
Intinya setiap orang yang berfilsafat
berupaya untuk menemukan
kebenaaran yang hakiki

Anda mungkin juga menyukai