Anda di halaman 1dari 20

Pengukura

n
Disusun Oleh : Ela Sintia
Mata Kuliah : Metodologi Riset
Dosen Pengampu : Prof. Dr. dr Masrul, MSc, SpGK
Outline
1. Pendahuluan
2. Pengukuran
3. Skala Pengukuran
4. Kualitas Pengukuran
5. Syarat-syarat Pengukuran
6. Measurment Error
7. Sumber Kesalahan Dalam Pengukuran
8. Jenis Kesalahan Dalam Pengukuran
9. Cara Menghindari Kesalahan Dalam Pengukuran
10. Kesimpulan
1. Pendahuluan

• Tujuan pengukuran adalah menentukan nilai besaran ukur.


• Hasil pengukuran merupakan taksiran nilai besaran ukur.
• Karena hanya merupakan taksiran maka setiap hasil pengukuran selalu
mengandung kesalahan.
• Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran disebut dengan measurement
error.
2. Pengukuran

 Pengukuran merupakan proses kuantifikasi hasil observasi dengan


memperhatikan referensi tertentu dan dinyatakan dalam unit yang baku
atau dianggap baku.

 Pengukuran adalah Observasi fenomena dengan maksud agar fenomena


tersebutdapat dianalisis menurut aturan tertentu.
3. Skala Pengukuran
• Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai
variable yang diteliti.
• Karena instrumen penelitian akan digunakan untuk
melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data
kuantitatif yang akurat, maka setiap instrument harus
mempunyai skala (Sugiyono, 2012:92)
Skala Pengukuran…(lanjutan)
Skala Variabel Sifat Contoh Statistik yang Lazim
Kategorik
Nominal Bukan peringkat Golda, JK, agama, Jumlah, rate, resiko
suku relative, x², uji Fisher
Ordinal Peringkat degan Derajat penyakit, status Sama dengan nominal,
interval yg tidak dapat social-ekonomi median, uji non-
diukur parametrik
Numerik
Interval Peringkat dengan Suhu tubuh, koefisien Sama dengan ordinal,
interval yang dapat inteligensi ditambah mean,
diukur, namun tidak simpang baku, uji-t,
mempunyai titik 0 anova, regresi-korelasi
alamiah
Rasio Sama dengan skala Penghasilan, BB, Sama dengan skala
interval mempunyai titik 0 interval kadar ureum
alamiah
4. Kualitas Pengukuran
Validitas/Akurasi/Kesahihan
berapa dekat alat ukur menyatakan apa yang seharusnya diukur.

Relibilitas
Memberikan nilai yang sama atau hampir sama pada pemeriksaan
yang dilakukan berulang-ulang.
Lanjutan…

Strategi meningkatkan validitas


● Melakukan pemeriksaan tanpa setahu
● subyek
● Melakukan pemeriksaan tanpa identitas
● subyek
● Kalibrasi alat

Strategi meningkatkan relibilitas


● Standardisasi cara pengukuran
● Pelatihan pengukur
● Penyempurnaan intrumen
● Automatisasi
● Pengulangan pengukuran
5. Syarat-Syarat Pengukuran
1) Isomorfisme
• Ukuran harus “sedekat” mungkin dengan benda/ kejadian yang
diukurnya (identik dengan yang diukur)
• Kesulitannya: yang diukur adalah (umumnya) sebagian
karakteristik/properti dari obyek yang diukur
• Seringkali bahkan hanya indikan-nya saja
• Indikan= sesuatu yang dapat “menunjukkan” keadaan sesuatu yang
lainnya.
• Contoh: Mengukur kondisi fisik lebih “sederhana” daripada kondisi
psikologis (BB vs.Komitmen bekerja)
Syarat-Syarat Pengukuran
2) Exhaustive
• Pengukuran harus meliputi “seluruh” kemungkinan ukuran sesuai
dengan tujuan studi
Misal:
 Jenis kelamin: Lk/Pr
 Pendidikan: Buta-huruf s/d PT 3

3) Mutually Exclusive
• Pengukuran tidak tumpang tindih
Misal:
 Kategorisasi umur: 0-1| >1-5| >5-10| dst
6. Measurement Error

Measurement error (Kesalahan


pengukuran) adalah pengukuran tidak
saksama, sehingga tidak sesuai dengan
yang seharusnya diukur. (biasanya
kesalahan tersebut tidak terdeteksi/
kalau sudah terjadi sulit dikoreksi).
7. Sumber Kesalahan Dalam
Pengukuran

1 2 3
Surveyor Alat Ukur Alam
8. Jenis-Jenis Kesalahan
Pengukuran
1) Random Error (Kesalahan Acak)
Kesalahan acak timbul dari besaran
berpengaruh yang tidak terduga.

2) Systematic Error (Kesalahan Sistematik)


Kesalahan sistematik timbul dari besaran
berpengaruh yang dapat diduga
berdasarkan model besaran ukur.
9. Cara Menghindari Kesalahan
Pengukuran

● Definisi operasional
● Rancangan kuesioner yang baik
● Tenaga lapangan terlatih
● Supervisi tenaga lapangan
Rancangan kuesioner yang baik
(lanjutan…)
● Tetapkan tujuan survey
● Isi kuesioner relevan dengan tujuan
● Tetapkan informasi apa yang akan dikumpulkan
● Tetapkan variabel/indikator yang akan diukur
● Bagaimana mengajukan pertanyaan
● Bagaimana merancang kuesioner yang valid dan
reliable
● Siapa yang menjadi responden
Kuesioner yang baik (lanjutan..)

Kuesioner Kuesioner
Valid : Reliable :
Kuesioner Defenisi Uji coba/
• Siapapun Kuesioner
•Menghasilkan yang valid
jawaban yang
pewawancara,
kapanpun dan dan
dirancang operasiona pre-test
benar dan dimanapun; dengan baik l kuesioner
akurat responden yang
reliable :
•Mengukur apa sama akan
yang ingin memberi
diukur jawaban yang
sama
Lanjutan….

XPre-test/ uji coba kuesioner


Pre-test/ uji coba kuesioner merupakan
langkah yg sangat penting untuk:
 Merancang ulang/sempurnakan

Y
 Identifikasi masalah tata laksana lapangan
 Masalah salah interpretasi pertanyaan
 Masalah budaya setempat
10. Kesimpulan

X
Pengukuran adalah Observasi fenomena dengan maksud agar fenomena tersebut
dapat dianalisis menurut aturan tertentu.

Pengukuran dilakukan terhadap variable yang dapat berskala kategorik atau numerik.
Skala numerik dibagi menjadi skala nominal dan ordinal, sedangkan skala numerik
dibagi menjadi skla interval dan skala rasio

Y
Measurement error (Kesalahan pengukuran) adalah pengukuran tidak saksama,
sehingga tidak sesuai dengan yang seharusnya diukur. (biasanya kesalahan tersebut
tidak terdeteksi/ kalau sudah terjadi sulit dikoreksi).

Pengukuran merupakan dasar dari semua penelitian. Pengukuran yang tidak akurat
akan mengakibatkan hasil penelitian yang tidak akurat pula.
Daftar Pustaka

• Soekidjo Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: RinekaCipta.


• Sofian Efendi, Tukiran (ed). 2012. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.
• Sudigdo Sastroasmoro, Sofyan Ismael. 2011. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi Ke-
4. Jakarta: Sagung Seto.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai