Anda di halaman 1dari 39

Pengukuran Epidemiologi Klinik

dr. Sri Mulyanti


Azmi Elvita
Evynatra

Program Studi Ilmu Biomedis Program Magister


Pengukuran

Syarat Objek
Defenisi
Pengukuran Pengukuran

Data Keras/ Variasi dalam


Skala
Data Lunak Pengukuran

Minimasi Pengukuran
Validitas &
kesalahan Kejadian
Realibilitas
pengukuran Penyakit
Defenisi

• Pengukuran adalah proses kuantifikasi hasil observasi dengan


memperhatikan referensi tertentu, dinyatakan dalam unit yang baku/
dianggap baku.
– Kualitatif
– Kuantitatif

• Salah pengukuran salah hasil kesimpulan

• GIGO “Garbage In Garbage Out”


Apa saja yang diukur dalam Epidemiologi?

1. Waktu
Merupakan aspek utama analis epidemiologi biasanya dinyatakan dalam
bulanan atau tahunan.

Ada dua macam perubahan dalam distribusi penyakit yang dapat diidentifikasi
menurut waktu:
a. Secular trends, yaitu perubahan atau variasi frekuensi kejadian penyakit
dalam jangka panjang
b. Cyclic change, perubahan yang terjadi secara periodis dalam satu tahun
atau lebih fluktuasi jangka pendek yang sering ditemukan dalam epidemi
penyakit.
Apa saja yang diukur dalam Epidemiologi?
2. Orang

• Beberapa karakteristik penting yang secara rutin diperhatikan dalam mempelajari distribusi
kejadian penyakit menurut orang adalah umur dan jenis kelamin.

• Variabel lain yang juga diperhatikan adalah ras, pekerjaan, status perkawinan, golongan
darah, kecenderungan kepribadian dan variabel keluarga misalnya ukuran keluarga.

3. Tempat
• Mempelajari distribusi penyakit menurut tempat sering dinyatakan menurut suatu lokasi
yang dibatasi oleh batas-batas alam (misalnya gunung, sungai) atau batas administrasi
pemerintahan.
Syarat-syarat Pengukuran

1. Isomorfisme
– Ukuran harus “sedekat” mungkin dengan benda/ kejadian yang diukurnya (identik
dengan yang diukur)
– Kesulitannya: Yg diukur adalah (umumnya) sebagian karakteristik/properti dari
obyek yang diukur, Seringkali bahkan hanya indikan-nya saja
• Indikan= sesuatu yang dapat “menunjukkan” keadaan sesuatu yang lainnya.

– Mengukur kondisi fisik lebih “sederhana” daripada kondisi psikologis

(BB vs Komitmen bekerja)


Syarat-Syarat Pengukuran
2. Exhaustive
– Pengukuran harus meliputi “seluruh” kemungkinan ukuran sesuai dengan
tujuan studi
– Misal:
• Jenis kelamin: Lk/Pr
• Pendidikan: Buta-huruf s/d PT3

3. Mutually Exclusive
– Pengukuran tidak tumpang tindih
– Misal:
• Kategorisasi umur: 0-1| >1-5| >5-10| dst
Proses Pengukuran
1. Menentukan dimensi variabel
2. Rumuskan ukuran masing-masing dimensi
3. Menentukan tingkat ukuran
4. Menguji tingkat validitas dan reliabilitas
Skala Pengukuran

Katagorik Numerik
• Nominal • Interval
• Ordinal • Ratio
Skala Pengukuran

• Data hanya
Nominal Ordinal
• Terdapat Interval Ratio
bisa • Informasi
informasi • Informasi
dikelompokkan peringkat
peringkat, tapi peringkat
dalam kategori kuantitatif
jaraknya tidak kuantitatif
• Cth: Laki-laki, lengkap &
dapat lengkap &
perempuan, dapat diukur
dikuantifikasi dapat diukur
sembuh-tidak • Punya nilai 0
• Cth: Derajat • Tidak punya
sembuh alami
penyakit nilai 0 alami
• Diukur dengan • Cth: BB, kadar
(ringan-sedang- • Cth : suhu
proporsi, kolesterol
berat)
persentase
Data Keras/ Data Lunak

Data Keras Data Lunak


• Data yang andal, dimensional (dari • Lebih subjektive
hasil laboratorium) • Misalnya: keluhan nyeri pasien
• Menggunakan mesin yang canggih, • Data lunak bisa dikeraskan dengan
cepat, akurat cara membuat skor berdasarkan
• Cth: berat dalam gram, suhu data objektive sehingga dapat
dalam derajat celsius diulang serta membuat defenisi
operasional yang jelas
Hasil pengukuran bisa dianggap data keras:

“ Inter-observer disagrement” “ Intra-observer disagrement”


Hasil PA juga sering berbeda bila • Dokter yang sama memeriksa data yang
dibaca oleh dokter yang berbeda sama pada waktu yang berbeda
Variasi dalam Pengukuran

1. Variasi dalam pengukuran


– Instrumen : alat dan cara pengukuran
– Pemeriksa : orang yang mengukur
2. Variasi Biologis
– Pada 1 subjek : perubahan variabel karena waktu dan keadaan
– Pada 2 subjek : perbedaan biologis dari 1 subjek ke subjek lainnya
Realibilitas dan Validitas

Teori Reliabilitas
• Memberikan nilai yang sama atau hampir sama pada pemeriksaan yang
berulang-ulang
• Strategi meningkatkan reliabilitas:
– Standardisasi cara pengukuran
– Pelatihan pengukur
– Penyempurnaan instrumen
– Otomatisasi lebih baik daripada secara manual
– Pengulangan pengukuran
Validitas Pengukuran

• Seberapa dekat alat ukur menyatakan apa yang seharusnya diukur

• Menjawab pertanyaan:
– Apakah alat ukur yg dipakai memang mengukur sesuatu yg ingin diukur:
• Timbangan badan u/ mengukur BB
• Pita ukur u/ mengukur TB

• Jenis Validitas Pengukuran (American Psychological Association):


– V-Content (V-Isi)
– V-Criterion (V-kriterium)
– V-Construct (V-konstruk)
Validitas Isi

• Adalah adekuasi sampling isi alat ukur (representativeness)


• Menjawab pertanyaan:
– Apakah isi alat ukur telah mewakili populasi properti dari sesuatu yang
ingin diukur
• Misal:
– isi ujian Metlit harus mewakili TIU/TIK mata ajaran Metlit
– kuesioner ttg kepuasan pasien mewakili seluruh aspek/dimensi
kepuasan pasien
Validitas Kriterium

• Adalah kemampuan alat ukur memprediksi kriteria lain yang berhubungan


• Apakah alat ukur yang dipakai dapat memprediksi “sesuatu” dengan baik?
– Ujian Metlit yg baik memprediksi keberhasilan tesis

– Pasien yg puas akan kembali untuk berobat (re-visit)

• Penyulit:
– Menemukan kriteria yang benar
Validitas Konstruk

• Adalah kemampuan alat ukur dalam menerjemahkan aspek teoritis


• Faktor apakah yang berperan dalam menjelaskan hasil ukur?
– Faktor apa yg berkaitan dengan keberhasilan/kegagalan ujian metlit
• Faktor berkaitan dengan variasi hasil
• mengapa data menunjukkan sukses Metlit berkaitan dengan konstruk
kreativitas/imajinasi?
– Proses validasi konstruk berkaitan erat dengan proses penelahaan ilmiah empiris
(empirical scientific enquiry)
Hubungan Realiabilitas & Validitas
Cara meminimalkan Kesalahan Pengukuran
– Pengendalian Kesalahan Sistematik
• Pembakuan alat ukur
• Peneraan alat ukur
• Pelatihan
• Pengukuran ganda
• Pengendalian “lingkungan” saat mengukur
– Reliabilitas & Validitas Pengukuran
• Konsisten - Tepat - Teliti
• Construct - Content - Criterion related
1 3

K E S A L A H A N D A L A M P E N E L IT IA N
(ER R O R )

• K ES A LA H A N P EN G U K U R A N
In s t r u m e n t id a k v a lid / r e lia b e l
P e n g e n d a lia n :
U ji- c o b a in s t r u m e n
C o u n t e r - b a la n c e

• K E S A L A H A N P E N E L IT I
S u b y e k t iv it a s
P e n g e n d a lia n :
B lin d e x p e r im e n t
P e n g u k u r a n g a n d a ( p e n g u k u r/ f re k )
Ukuran Frekuensi Penyakit
• Rasio
– Nilai relatif yang dihasilkan dari perbandingan dua nilai kuantitatif yang
pembilangnya tidak bagian dari penyebut.
– A/B
• Proporsi
– Perbandingan dua nilai kuantitatif yang pembilangnya bagian dari penyebut
– A/ (A+B)
• Rate
– Proporsi dalam bentuk khusus, dimana perbandingan dinyatakan dalam batas
waktu tertentu.
Ukuran-ukuran dalam Epidemiologi
• Untuk mengukur masalah penyakit (Morbiditas)
– Menggambarkan kejadian penyakit dalam populasi
– Ukuran yang dipakai adalah Insidensi dan Prevalensi
• Untuk mengukur masalah kematian (Mortalitas)
– Suatu ukuran frekuensi terjadinya kematian dalam suatu populasi
tertentu selama suatu masa jeda tertentu.
INSIDENSI
• Adalah suatu ukuran frekuensi kejadian kasus baru penyakit dalam suatu
populasi tertentu selama suatu periode waktu tertentu
– Incidence rate
– Attack rate
– Secondary attack rate
Incidence Rate
• Jumlah seluruh kasus baru pada suatu populasi pada jangka waktu tertentu.

Jumlah penderita baru pada waktu tertentu


• Incidence rate = ------------------------------------------------------------- x K
Jumlah population at risk waktu tertentu

Manfaat :
1. Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi
2. Mengetahui risiko untuk terkena masalah kesehatan
3. Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan
oleh suatu fasilitas layanan kesehatan
Attack Rate
• Angka insidensi, biasanya dinyakatan dalam persen dan digunakan untuk mengamati kejadian
penyakit di populasi pada waktu yang terbatas, misalnya selama terjadinya wabah atau KLB.


Jumlah penderita baru pada suatu saat
Attack rate = ------------------------------------------------------------------------------- X K
Jumlah population at risk penyakit tersebut pada saat itu

Manfaat :
Memperkirakan derajad serangan atau penularan suatu
penyakit
Secondary Attack Rate

• Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua
dibandingkan dg jumlah penduduk dikurangi orang/penduduk yang pernah terkena
penyakit pada serangan pertama.

Jumlah penderita baru pada serangan kedua


• SAR = ------------------------------------------------------------------------ X K
( Jumlah penduduk – penduduk yang terkena serangan pertama)
PREVALENSI
Prevalensi adalah jumlah kasus suatu penyakit dalam suatu populasi pada
suatu waktu, sebagai proporsi dari jumlah total orang dalam populasi itu

1. PERIOD PREVALENCE
jumlah penderita lama dan baru
– Periode prevalence rate = ----------------------------------------------------- x K
jumlah penduduk
2. POINT PREVALENCE
Jumlah penderita lama dan baru saat itu
– Point prevalence rate = -------------------------------------------------------- x K
Jumlah penduduk saat itu
BIAS PADA STUDI PREVALENSI

1. Menginterpretasi urutan waktu

Penyakit dan factor-factor yang berperan diukur secara


bersamaan , dan sering tidak jelas mana yang lebih dahulu.
BIAS PADA STUDI PREVALENSI

2. Kasus lama dibanding kasus baru • Kasus baru bisa


dipastikan bila populasi
yang diteliti itu diikuti
secara cermat sepanjang
waktu
• Survai prevalensi meliputi
kasus-kasus yang ada,
baru maupun lama dalam
waktu pengamatan
tunggal
HUBUNGAN INSIDENSI DAN PREVALENSI
• Semua angka prevalensi dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan durasi
penyakit.

• Titik Prevalensi (Point Prevalence) = Tingkat Insidensi (Incidence Rate) x


Durasi Waktu
Syarat berlakunya rumus prevalensi
1. Nilai insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat
P = I X D
konstan
2. Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil
UKURAN PAPARAN, RISK AND RATIO

• Ukuran epidemiologi digunakan untuk melihat hubungan paparan dengan


penyakit. Ukuran ini dapat diekpresikan dalam rasio yaitu risk rasio, odds
rasio, dan rasio prevalensi.
• Risk Rasio/ relative risk (RR)
– sebagai ukuran yang dapat menunjukkan berapa kali risiko untuk mengalami
penyakit pada populasi terpapar dibandingkan dengan populasi yang tidak terpapar.
• OddsRasio
– Adalah perbandingan odds subjek sakit dengan odds subjek tidak sakit. Odds rasio
merupakan sebuah pendekatan risiko relatif yang digunakan dalam penelitian kasus
kontrol
• RasioPrevalensi
– Ukuran rasio prevalensi dapat menggunakan rumus odds rasio maupun risk rasio.
Data yang digunakan adalah data prevalensi bukan data kumulatif insidensi.
ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS)
Angka kematian adalah suatu ukuran frekuensi terjadinya kematian dalam
suatu populasi tertentu selama suatu masa jeda tertentu.

1. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate)


Jumlah seluruh kematian
AKR/ CDR = --------------------------------------------------------------------- X K
Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
2. Angka Kematian Perinatal (Perinatal Mortality Rate)

Jumlah kematian janin yang dilahirkan pada usia 28 minggu/lebih


+ kematian bayi berumur < 7 hari, dalam 1 tahun
AKP/ PMR = ------------------------------------------------------------------------- X K
Jumlah seluruh bayi lahir hidup pada tahun yang sama

3. Angka Kematian Bayi Baru Lahir ( Neonatal Mortality Rate)

Jumlah kematian bayi umur < 28 hari


AKN/ NMR = ---------------------------------------------------------------------------- X K
Jumlah seluruh bayi lahir hidup pada tahun yang sama
4. Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate)

Jumlah kematian bayi berumur 0-1 tahun, dalam 1 tahun

AKB/ IMR = -------------------------------------------------------------------------------- X K


Jumlah seluruh bayi lahir hidup pada tahun yang sama

5. Angka Kematian Balita ( Under Five Mortality Rate)

Jumlah kematian balita dalam 1 tahun

AFMR = ---------------------------------------------------------------------------- X K
Jumlah seluruh penduduk balita pada tahun yang sama
6. Angka Kematian Pasca Neonatal (Postneonatal Mortality Rate)

Jumlah kematian bayi berumur 28 hari- 1 tahun


AKP-N/ PMR = ------------------------------------------------------------------------------ X K
Jumlah seluruh bayi lahir hidup pada tahun yang sama

7. Angka Kematian Janin/ Angka Lahir Mati ( Fetal Seath Rate)

Jumlah kematian janin dalam 1 tahun


AKJ = -------------------------------------------------------------------------------------- X K
Total kematian janin + janin lahir hidup pada tahun yang sama
8. Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality Rate)

Jumlah kematian ibu hamil, bersalin dan nifas dalam 1 tahun


AKI/ MMR = -------------------------------------------------------------------------------------- X K
Jumlah seluruh lahir hidup pada tahun yang sama

9. Angka Kematian Menurut Golongan Umur (Age Specific Mortality Rate)


Jumlah kematian pada golongan umur tertentu
ASMR = ----------------------------------------------------------------------------------------------- X K
Jumlah penduduk golongan umur tersebut pada pertengahan tahun
10. Angka Kematian Karena Sebab Tertentu (Cause Spesific Mortality Rate)

Jumlah kematian karena sebab tertentu dalam 1 tahun


CSMR = ------------------------------------------------------------------- X K
Jumlah penduduk pada tahun yang sama

11. Case Fatality Rate

Jumlah kematian karena penyakit tertentu


CFR = -------------------------------------------------------------------------------X K
Jumlah seluruh penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama
Daftar Pustaka
• Fletcher, Robert H. Fletcher, Suzanne W. Wagner,
Edward H. 1992. Sari Epidemiologi Klinik. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press
• Sastroasmoro, Sudigdo. Ismael, Sofyan. 2011. Dasar-
Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Sagung
Seto.

Anda mungkin juga menyukai