Syarat Objek
Defenisi
Pengukuran Pengukuran
Minimasi Pengukuran
Validitas &
kesalahan Kejadian
Realibilitas
pengukuran Penyakit
Defenisi
1. Waktu
Merupakan aspek utama analis epidemiologi biasanya dinyatakan dalam
bulanan atau tahunan.
Ada dua macam perubahan dalam distribusi penyakit yang dapat diidentifikasi
menurut waktu:
a. Secular trends, yaitu perubahan atau variasi frekuensi kejadian penyakit
dalam jangka panjang
b. Cyclic change, perubahan yang terjadi secara periodis dalam satu tahun
atau lebih fluktuasi jangka pendek yang sering ditemukan dalam epidemi
penyakit.
Apa saja yang diukur dalam Epidemiologi?
2. Orang
• Beberapa karakteristik penting yang secara rutin diperhatikan dalam mempelajari distribusi
kejadian penyakit menurut orang adalah umur dan jenis kelamin.
• Variabel lain yang juga diperhatikan adalah ras, pekerjaan, status perkawinan, golongan
darah, kecenderungan kepribadian dan variabel keluarga misalnya ukuran keluarga.
3. Tempat
• Mempelajari distribusi penyakit menurut tempat sering dinyatakan menurut suatu lokasi
yang dibatasi oleh batas-batas alam (misalnya gunung, sungai) atau batas administrasi
pemerintahan.
Syarat-syarat Pengukuran
1. Isomorfisme
– Ukuran harus “sedekat” mungkin dengan benda/ kejadian yang diukurnya (identik
dengan yang diukur)
– Kesulitannya: Yg diukur adalah (umumnya) sebagian karakteristik/properti dari
obyek yang diukur, Seringkali bahkan hanya indikan-nya saja
• Indikan= sesuatu yang dapat “menunjukkan” keadaan sesuatu yang lainnya.
3. Mutually Exclusive
– Pengukuran tidak tumpang tindih
– Misal:
• Kategorisasi umur: 0-1| >1-5| >5-10| dst
Proses Pengukuran
1. Menentukan dimensi variabel
2. Rumuskan ukuran masing-masing dimensi
3. Menentukan tingkat ukuran
4. Menguji tingkat validitas dan reliabilitas
Skala Pengukuran
Katagorik Numerik
• Nominal • Interval
• Ordinal • Ratio
Skala Pengukuran
• Data hanya
Nominal Ordinal
• Terdapat Interval Ratio
bisa • Informasi
informasi • Informasi
dikelompokkan peringkat
peringkat, tapi peringkat
dalam kategori kuantitatif
jaraknya tidak kuantitatif
• Cth: Laki-laki, lengkap &
dapat lengkap &
perempuan, dapat diukur
dikuantifikasi dapat diukur
sembuh-tidak • Punya nilai 0
• Cth: Derajat • Tidak punya
sembuh alami
penyakit nilai 0 alami
• Diukur dengan • Cth: BB, kadar
(ringan-sedang- • Cth : suhu
proporsi, kolesterol
berat)
persentase
Data Keras/ Data Lunak
Teori Reliabilitas
• Memberikan nilai yang sama atau hampir sama pada pemeriksaan yang
berulang-ulang
• Strategi meningkatkan reliabilitas:
– Standardisasi cara pengukuran
– Pelatihan pengukur
– Penyempurnaan instrumen
– Otomatisasi lebih baik daripada secara manual
– Pengulangan pengukuran
Validitas Pengukuran
• Menjawab pertanyaan:
– Apakah alat ukur yg dipakai memang mengukur sesuatu yg ingin diukur:
• Timbangan badan u/ mengukur BB
• Pita ukur u/ mengukur TB
• Penyulit:
– Menemukan kriteria yang benar
Validitas Konstruk
K E S A L A H A N D A L A M P E N E L IT IA N
(ER R O R )
• K ES A LA H A N P EN G U K U R A N
In s t r u m e n t id a k v a lid / r e lia b e l
P e n g e n d a lia n :
U ji- c o b a in s t r u m e n
C o u n t e r - b a la n c e
• K E S A L A H A N P E N E L IT I
S u b y e k t iv it a s
P e n g e n d a lia n :
B lin d e x p e r im e n t
P e n g u k u r a n g a n d a ( p e n g u k u r/ f re k )
Ukuran Frekuensi Penyakit
• Rasio
– Nilai relatif yang dihasilkan dari perbandingan dua nilai kuantitatif yang
pembilangnya tidak bagian dari penyebut.
– A/B
• Proporsi
– Perbandingan dua nilai kuantitatif yang pembilangnya bagian dari penyebut
– A/ (A+B)
• Rate
– Proporsi dalam bentuk khusus, dimana perbandingan dinyatakan dalam batas
waktu tertentu.
Ukuran-ukuran dalam Epidemiologi
• Untuk mengukur masalah penyakit (Morbiditas)
– Menggambarkan kejadian penyakit dalam populasi
– Ukuran yang dipakai adalah Insidensi dan Prevalensi
• Untuk mengukur masalah kematian (Mortalitas)
– Suatu ukuran frekuensi terjadinya kematian dalam suatu populasi
tertentu selama suatu masa jeda tertentu.
INSIDENSI
• Adalah suatu ukuran frekuensi kejadian kasus baru penyakit dalam suatu
populasi tertentu selama suatu periode waktu tertentu
– Incidence rate
– Attack rate
– Secondary attack rate
Incidence Rate
• Jumlah seluruh kasus baru pada suatu populasi pada jangka waktu tertentu.
Manfaat :
1. Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi
2. Mengetahui risiko untuk terkena masalah kesehatan
3. Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan
oleh suatu fasilitas layanan kesehatan
Attack Rate
• Angka insidensi, biasanya dinyakatan dalam persen dan digunakan untuk mengamati kejadian
penyakit di populasi pada waktu yang terbatas, misalnya selama terjadinya wabah atau KLB.
•
Jumlah penderita baru pada suatu saat
Attack rate = ------------------------------------------------------------------------------- X K
Jumlah population at risk penyakit tersebut pada saat itu
Manfaat :
Memperkirakan derajad serangan atau penularan suatu
penyakit
Secondary Attack Rate
• Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua
dibandingkan dg jumlah penduduk dikurangi orang/penduduk yang pernah terkena
penyakit pada serangan pertama.
1. PERIOD PREVALENCE
jumlah penderita lama dan baru
– Periode prevalence rate = ----------------------------------------------------- x K
jumlah penduduk
2. POINT PREVALENCE
Jumlah penderita lama dan baru saat itu
– Point prevalence rate = -------------------------------------------------------- x K
Jumlah penduduk saat itu
BIAS PADA STUDI PREVALENSI
AFMR = ---------------------------------------------------------------------------- X K
Jumlah seluruh penduduk balita pada tahun yang sama
6. Angka Kematian Pasca Neonatal (Postneonatal Mortality Rate)