Anda di halaman 1dari 14

JENIS DATA DAN

SKALA UKUR
DALAM GIZI
Dosen Pengampu : Effendi S. Nainggolan
Hello! KEL. 10 STATISTIKA
Disusun Oleh:
▣ Gloria Agustini Veronica (P01031220056)
▣ Gloria Elshaday Marpaug (P01031220057)
▣ Yohana Claudia Br Silaen (P01031220083)
▣ Yurika Windi Friska (P01031220084)

2
1.
Jenis Data • Data Kuantitatif
& Kualitatif
• Data diskrit &
Kontinu
3
Jenis Data
Dalam statistik, data didefinisikan sebagai fakta dan angka yang dikumpulkan bersama
untuk tujuan analisis. Ini dibagi menjadi dua kategori besar, data kualitatif, dan data
kuantitatif. Lebih lanjut, data kualitatif tidak dapat diukur dari segi jumlah dan dibagi
menjadi data nominal dan ordinal. Di sisi lain, data kuantitatif adalah data yang berisi nilai
numerik dan rentang penggunaan. Ini diklasifikasikan sebagai data diskrit dan kontinu.
Data diskrit berisi nilai hingga yang tidak memiliki apa-apa di antaranya. Seperti
melawan, data kontinu berisi data yang dapat diukur, yang mencakup pecahan dan
desimal.

4
Data kualitatitif adalah hasil observasi Sedangkan data kuantitatif adalah
atau pengukuran yang berbentuk kata, hasil observasi atau pengukuran yang
kelompok, atau kategori. Contoh data berbentuk angka, atau data kualitatif
kualitatif adalah: yang sudah diangkakan (melalui
▣ Keramahan ahli gizi terhadap proses scoring). Contoh dari data
konsumen (sangat ramah, ramah, kuantitatif hasil observasi atau
dan tidak ramah) Jenis kelamin bayi pengukuran langsung adalah :
baru lahir (laki-laki dan perempuan) ▣ Tinggi badan ibu hamil (dalam
▣ Warna rambut (hitam dan pirang) cm)
▣ Ketajaman penglihatan balita ▣ Berat badan bayi (dalam gram)
(normal dan abnormal) ▣ Jumlah anak yang dilahirkan
▣ Golongan darah ibu hamil (A, B, AB, hidup
dan O) ▣ Tekanan darah ibu hamil (dalam
mmHg)
5
Definisi Data Diskrit

Data diskrit merupakan variabel numerikal yang nilai tidak dapat diukur sekecil-
kecilnya dan merupakan satu kesatuan atau merupakan bilangan bulat, data diskrit
dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif. Data yang diperolah dengan cara
mencacah atau menghitung satu per satu.
Ciri-ciri data diskrit:
1) Diperoleh dengan cara menghitung
2) Bilangan angkanya/ bulat(3)
3) Biasanya dinyatakan dalam jumlah % atau propors
Contoh : Jumlah siswa laki-laki dan perempuan; Jumlah responden yang menjawab
ya atau tidak; Pengelompokan bunga berdasarkan warnanya; Pengelompokan
benda berdasarkan bentuk dan ukurannya.
Sementara jenis data yang digunakan dalam bidang gizi yaitu data diskrit.

6
Defenisi Data Kontinu

Data kontinu digambarkan sebagai satu set pengamatan yang tidak terputus; yang
bisa diukur pada skala. Ini dapat mengambil nilai numerik apa pun, dalam kisaran
nilai yang terbatas atau tak terbatas. Secara statistik, rentang mengacu pada
perbedaan antara pengamatan tertinggi dan terendah. Data yang diperoleh
dengan cara mengukur atau menimbang dengan alat ukur yang valid.
Ciri-ciri data kontinyu :
1) Diperoleh dengan cara mengukur
2) Bilangan cenderung decima
3) Biasanya dinyatakan dalam nilai rata-rata.

Contoh: berat badan ; 100 kg, 50 kg, 69 kg, Diameter tabung = 72,5 mm

7
2. For Business
Plans,
Marketing
Skala Plans, Project
Proposals,
Pengukuran Lessons, etc
Pengertian
Skala pengukuran adalah serangkaian klasifikasi yang menggambarkan sifat
informasi dalam nilai yang diberikan pada suatu variable. Skala dapat didefenisikan
sebagai sebuah tanda atau simbol yang digunakan sebagai standar acuan dalam sebuah
pengukuran, sedangkan variabel ialah karakteristik dari sebuah objek yang dapat
diamati. Skala dan variabel saling berhubungan satu sama lain, akan tetapi kadang kala
skala bukanlah bagian dari variabel akan tetapi merupakan defenisi operasional dari
sebuah variabel. banyak variabel yang sudah memiliki nilai atau kategori yang baku, akan
tetapi beberapa variabel harus ditentukan sendiri oleh peneliti (nilai atau kategorinya).
Skala pengukuran atau skala data terbagi dari 2 yaitu :

9
a. Skala Pengukuran Kategorik

Sesuai namanya, skala kategorik adalah data yang telah digolongkan sesuai
dengan sifat tertentu. Skala data ini bisanya ditemukan berupa kata-kata dan tidak
memerlukan pengukuran.
Skala kategorik dibagi lagi menjadi dua macam yakni skala nominal dan ordinal.
Perbedaan dari dua skala tersebut yakni ada dan tidaknya derajat atau tingkatan
data.
Pada skala nominal tidak ditemui perbedaan tingkatan. Artinya data yang didapat
bersifat setara. Contohnya adalah jenis kelamin.
Sedangkan skala ordinal mempunyai tingkatan yang membedakan satu data
dengan yang lain. Contoh dari data ordinal adalah tingkat pendidikan.

10
Skala Nominal & Ordinal

Nominal. Ordinal.
Fungsi bilangan pada skala nominal hanya Data skala nominal didasarkan pada order
sebagai simbol untuk mmembedakan sebuah data atau urutan sebuah data dari
karakteristik satu dengan lainnya. Ciri-ciri posisi yang paling tinggi ke yang terendah
skala nominal, antara lain : tidak terdapat dan sebaliknya. Data ordinal biasanya
bilangan pecahan/desimal, angka hanya menggunakan analisis statistik non
sebagai label bukan sebuah urutan atau parametrik. Berikut beberapa contoh data
rangkin, tidak mempunyai angka nol mutlak ordinal:
dan biasanya menggunakan analisis statistik ▣ Status gizi : 1=Kurus, 2=Kurang, 3=Baik,
non parametrik. Berikut beberapa contoh 4=Gemuk
data nominal:
▣ Aktivitas fisik : 1=Ringan, 2=Sedang,
▣ Jenis kelamin : 1=Laki-laki, 2=Perempuan 3=Berat
▣ Agama : 1=Islam, 2=Kristen, 3=Hindu, ▣ Status sosial : 1=Miskin, 2=Sederhana,
4=Budha, 5=Konghuchu 3=Kaya
11
b. Skala Pengukuran Numerik
Jika skala kategorik didasarkan pada penggolongan data, maka skala numerik adalah hasil
data yang didapat melalui pengukuran. Berbeda dari skala kategorik yang berupa huruf,
skala numerik ditampilkan dalam bentuk angka-angka absolut.

Sama seperti skala kategorik, skala numerik juga dibagi menjadi dua yaitu skala interval
dan skala rasio. Sekilas dua jenis data ini memang terlihat sama. Akan tetapi, terdapat
perbedaan pada skala rasio dan interval.

Skala interval tidak memiliki angka 0 mutlak. Artinya, ketika menggunakan skala interval
angka di bawah 0 masih bisa dihitung. Contoh dari skala interval adalah suhu.

Sebaliknya, data rasio memiliki angka 0 mutlak. Artinya angka 0 adalah hasil pengukuran
terendah yang bisa didapat. Contoh skala rasio adalah tinggi badan.
12
Skala Interval dan Rasio

Interval Rasio.
Skala interval merupakan skala yang Skala pengukuran rasio hampir sama persis
menunjukkan interval atau jarak antara satu dengan skala pengukuran interval, hanya
data dengan data lainnya, dimana kedua data saja pada rasio memiliki nilai 0 mutlak.
tersebut memiliki bobot yang sama. Biasanya Misalkan ketika suhu mencapai nilai 0
data interval menggunakan analsisi statistik derajat berarti akan menunjukkan suhu
parametrik. Berikut beberapa contoh data yang dingin. Namun ketika tinggi badan
interval: bernilai 0, itu akan terasa cukup mustahil.
▣ Skor hasil ujian
▣ Waktu : menit, detik, bulan, tahun
▣ Temperatur atau suhu
▣ Skor tingkat pengetahuan gizi : 1=10-8, 2=7-
5, 3=4-2, 4=0-1
13
Thanks!
Semoga Bermanfaat.

14

Anda mungkin juga menyukai