Anda di halaman 1dari 24

TUGAS ILMU BIOMEDIK DASAR

TERMOFISIKA
Dosen Pembimbing: Siti Mulidah, S.Pd,s.Kep.Ns.M.Kes

OLEH:

1. Brilyan Praladi Wananda (P1337420219027)


2. Sekar Citra Ningsih (P1337420219028)
3. Anissa Galuh Fitriani (P1337420219029)
4. Triana Puji Astuti (P1337420219030)
5. Titan Athaillah P.P (P1337420219039)

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa  atas limpah hidayah, rahmat dan
lindungan-nya. Akhirnya makalah ini kami selesaikan dengan lancar. Makalah ini kami susun
untuk memenuhi tugas dari Ibu Siti Mulidah, S.Pd,s.Kep.Ns.M.Kes, selain itu kami menyusun
makalah ini untuk menambah wawasan untuk memahami tentang Termofisika.

Tidak terlepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak, kami sadar akan kesuksesan
dalam mengerjakan sesuatu tidak akan mungkin bisa terselesaikan tanpa dukungan dari orang
lain yang senantiasa dengan kesungguhan hati turut berpartisipasi dalam penyusunan makalah
ini. Hanya sepatah kata yang penulis bisa ucapkan sebagai tanda terimakasih, semoga Tuhan
Yang Maha Esa menerima amal dan kebaikan yang pahalanya kelak akan menuntunnya
menjadi seorang yang sangat berarti dan berguna di dunia ini.

Mungkin makalah yang kami buat ini belum sempurna karena kami juga masih dalam
belajar, oleh karena itu kami menerima saran/kritikan anda agar makalah selanjutnya bisa
lebih baik dari sebelumnya.

Demikianlah makalah yang saya susun dan jika ada tulisan atau perkataan yang
kurang berkenan saya mohon maaf setulus-tulusnya, semoga makalah ini bermanfaat untuk
pembaca.

Purwokerto, 21 Agustus 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................1

1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................................2

1.3 TUJUAN......................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3

2.1 PENGERTIAN DAN APLIKASI HUKUM TERMODINAMIKA...........................3

2.2 KONSEP-KONSEP TERMODINAMIKA.................................................................5

BAB III PENUTUP.........................................................................................................19

3.1 KESIMPULAN.........................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Termofisika merupakan materi yang harus dipahami dengan baik karena di dalamnya
mencakup cukup banyak materi lainnya, termometrik dan skala temperatur, serta perpindahan
panas.

Termofisika adalah ilmu pengetahuan yang mencakup semua cabang ilmu pengetahuan
yang mempelajari dan menjelaskan sikap zat dibawah pengaruh kalor dan perubahan-
perubahan yang menyertainya. Termodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara
spesifik membahas tentang hubungan antara energi panas dengan kerja. Energi dapat berubah
dari satu bentuk ke bentuk lain, baik secara  alami maupun hasil rekayasa teknologi. 

Proses termodinamik yang berlanggsung secara alami seluruhnya disebut proses


ireversibel (irreversibel process). Proses tersebut berlangsung secara spontan pada satu arah
tetapi tidak pada arah sebaliknya. Contohnya kalor berpindah dari benda yang bersuhu tinggi
ke benda yang bersuhu rendah.

Proses reversibel adalah proses termodinamik yang dapat berlangsung secara bolak-balik.
Sebuah sistem yang mengalami idealisasi proses reversibel selalu mendekati keadaan
kesetimbangan termodinamika antara sistem itu sendiri dan lingkungannya. Proses reversibel
merupakan proses seperti-kesetimbangan (quasi equilibrium process).

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari makalah ini adalah:

1. Apa pengertian dan aplikasi hukum termodinamika ?


2. Bagaimana konsep-konsep termodinamika ?

1.3 Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk:
1. Memberikan tambahan pengetahuan kepada pembaca tentang Hukum 
Termodinamika.
2. Memberikan penjelasan tentang hal – hal dasar yang sering dilupakan dalam
Thermodinamika.
3. Memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang Hukum Termodinamika.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Aplikasi Hukum Termodinamika


2.1.1 Pengertian Thermodinamika

Termodinamika berasal dari dua kata yaitu thermal (yang berkenaan dengan
panas) dan dinamika (yang berkenaan dengan pergerakan). Jadi, termodinamika adalah
ilmu yang mengenai fenomena-fenomena tentang energy yang berubah-ubah karena
pengaliran panas dan usaha yang dilakukan.

Misalnya suatu benda dinaikan suhunya maka timbul pemuaian atau penyusutan.
Pada proses ini terdapat suatu pemindahan panas dan juga bekerja sesuatu gaya yang
mengalami perpindahan yang mengakibatkan terlaksananya suatu usaha. Dengan
demikian, termodinamika merupakan akar dari beberrapa cabang ilmu fisika. Dalam
mempelajari termodinamika bukan hanya fenomena suhu tetapi juga tuntunan logika,
sifat-sifat gas, larutan zat padat dan reaksi kimia.

2.1.2 Aplikasi Hukum Termodinamika

Hukum ke nol termodinamika oleh R.H Fowler membahas tentang dua buah
substansi dengan dua keadaan berbeda (substansi I dengan keadaan I dan subtansi II
dengan keadaan II). Jika benda Adan B masing-masing dalam keadaan setimbang termal
dengan benda ketiga C, maka benda A dan B dalam keadaan setiimbang termal terhadap
satu sama lain. Benda ketiga C ini nanti yang akan kita sebut thermometer. Dua benda A
dan B yang dalam kesetimbangan termal mempunyai temperatur yang sama.

Misalnya dalam keadaan adiabatik suatu gas ideal dalam ruangan tertutup
pemuaian sangat lambat, tidak ada panas yang dimasukkan maupun dilepaskan. Dari
proses ini maka diperroleh :

dE = -pdv

Pada uraian hokum I terrmodinamika :

dE = n Cv. Dt

Maka:
3
n Cv.Dt = -pdv

Hukum pertama Termodinamika (Joule Thompson) membahas tentang konsep energy


dalam dan menghasilkan prinsip kekekalan energy. Dan menegaskan ke ekivalenan
perpindahan kalor dan perpindahan kerja.

Misalnya suatu zar dirubah dari keadaan 1 ke keadaan 2 menurut lintasan tertentu maka
panas Q yang diberikan itu akan diserap dan menyebabkan usaha sebesar W (yang diukur
dalam satuan panas). Maka dapat dikatakan energy untuk bekerja sebesar :

E=Q–W atau

Q=E–W

Jadi hukum pertama termodinamika membahas berapa besar energy yang diserap atau
bebas.

Hukum kedua Termodinamika (Carnot) membahas tentang masalah efisiensi suatu


mesin bekerja hanya 70% saja, sedangkan 30% berupa panas terbuang. Hal ini
memperlihatkan arah perubahan alami distribusi energy dan memperkenalkan prinsip
peningkatan entropi.

Carnot membuat rumusan sebagai berikut :

Mesin yang bekerja diantara reservoir dengan suhu T1 dan reservoir dengan suhu T2
(T1>T2) efisiensinya sama bagaimanapun sifat zat kerjanya

Hukum ketiga Termodinamika (NERZT) membahas tentang kaitan antara gerakan


gerakan molekul dengan penurunan temperature benda tersebut. NERNST (1906) telah
melakukan eksperimen pada temperature absolut 0, beliau mengambil 2 kesimpulan dari
peprcobaan ini yang diberi nama Hukum Termodinamika ketiga atau disebut Hukum NERNS.

S
lim ( )T =0
¿T =0P

Pada T = 0.K ( nol absolut ) perubahan entropy ( zat homogeny yang isotropic) adalah
sama dengan konstan.

4
2.2 Konsep-konsep Termodinamika

2.2.1 Termometrik
Termometrik adalah sifat dasar suatu zat yang apabila di ubah-ubah suhunya berubah
pula secara teratur.
1. Sifat Termometrik Zat

Sesungguhnya setiap zat atau benda yang dipanaskan atau dinaikkan


suhunya akan mengalami pemuaian, baik itu pemuaian pajang (l), luas (A), dan
volume (V). Hal itu merupakan bukti bahwa benda atau zat tersebut memiliki
yang namanya Sifat Termometrik, yaitu sifat dasar suatu zat yang apabila
diubah-ubah suhunya akan berubah pula secara teratur. Adapun sifat-sifat yang
berubah antara lain:

1) Wujud/bentuknya
2) Volumenya
3) Panjang dan Luasnya
4) Hambatan Listriknya
5) Warnanya
6) Daya hantar listriknya.

Pada dasarnya, bahan yang digunakan untuk membuat termometer


mempunyai karakteristik linier, yaitu hubungan sifat termometrik bahan dengan
suhu dan mengikuti persamaan di bawah ini,

t (x) = a (x) + b

dengan: t = temperature (suhu)

x = thermometric property (sifat termometrik)

a,b = constants that depend on the substances used (konstanta yang bergantung
pada bahan yang digunakan).

Sifat termometrik zat adalah sifat-sifat zat yangberubah jika suhunya


berubah. Sifat-sifat termomertrik digunakan sebagai dasar untukpengukuran
suhu. Sifat-sifat termometrik zatantara lain: volume zat akan berubah

5
jikasuhunya berubah, panjang benda akanberubah jika suhunya berubah,
hambatanlistrik konduktor akan berubah jika suhunyaberubah, dan tekanan gas
pada volumetetap akan berubah jika suhunya berubah.

2.2.2 Skala Temperatur Pengaturan Suhu


1. Pengertian Suhu

Apa yang akan dirasakan oleh jarimu jika dimasukkan ke dalam air es? Ya,
air es akan terasa dingin. Dingin boleh dikatakan sebagai salah satu ukuran dari
suhu suatu benda. Benda yang dingin mempunyai suhu yang lebih rendah dari
benda yang panas. Dari pernyataan ini suhu dapat difenisikan sebagai
derajat/tingkatan panas suatu benda atau kuantitas panas suatu benda. Seperti
dalam materi sebelumnya, suhu merupakan salah satu besaran pokok dengan
satuan derajat Kelvin.

2. Alat Ukur Suhu

Untuk menentukan panas atau tidaknya suatu benda, kita dapat


menggunakan jari tangan kita, tetapi tangan tidak dapat dipakai untuk
menentukan tingkat panas suatu benda secara tetap.

Alat yang tepat untuk mengukur suhu benda adalah termometer. Macam-
macam thermometer :

A. Berdasarnya zat termometriknya, termometer dapat dibedakan menjadi :


a) Termometer zat padat

Termometer zat padat menggunakan prinsip perubahan hambatan logam


konduktor terhadapap suhu sehingga sering juga disebut sebagai
termometer hambatan. Biasanya termometer ini menggunakan kawat
platina halus yang dililitkan pad mika dan dimasukkan dalam tabung perak
tipis tahan panas. Contoh: Termometer platina

6
b) Termometer zat cair
Termometer zat cair dibuat berdasarkan perubahan volume. Zat cair
yang digunakan biasanya raksa atau alkohol. Contoh termometer
Fahrenheit, Celcius, Reamur. Alasan pemilihan raksa atau alkohol sebagai
isi termometer adalah sebagai berikut:
1. Mudah dilihat karena raksa terlihat mengkilap sedangkan alkohol dapat
diberi warna merah.
2. Daerah ukurannya sangat luas (raksa : – 390C s/d 3370C dan alkohol:
-1140C – 780C).
3. Keduanya merupakan panghantar kalor yang baik.
4. Keduanya mempunyai kalor jenis yang kecil.

c) Termometer gas
Termomter gas menggunakan prinsip pengaruh suhu terhadap tekanan.
Bagan alat ini sama seperti nanometer. Pipa U yang berisi raksa mula-mula
7
permukaannya sama tinggi. Jika salah satu ujungnya dihubungkan dengan
ruangan yang bersisi gas bertekanan, maka akan terjadi selisih tinggi.
Contoh: termometer gas pada volume gas tetap.

B. Berdasarkan pembuatnya, antara lain:


a) Termometer Celcius
b) Termometer Fahrenheit
c) Termometer Reamur
d) Termometer Kelvin

8
C. Berdasarkan penggunaanya, antara lain:
a) Termometer Laboratorium
Termometer yang biasanya digunakan untuk eksperimen di lab.

b) Termometer suhu badan / klinis


Termometer khusus untuk mengukur suhu badan manusia.
Termometer ini biasanya digunakan dalam bidang medis dan
mempunyai batas skala 34-42 0C.

2.2.3 Pengaturan Suhu Tubuh

Proses fisiologis – keseimbangan antara produk panas dan kehilangan panas ,


Manusia / mamalia – “ warm blood “, dimana suhu tubuh tetap walaupun suhu
lingkungan berubah. Produksi panas dan kehilangan panas tubuh diatur oleh susunan
saraf pusat yang mengatur metabolisme, sirkulasi darah, respirasi, dan kontraksi otot 

Temperatur normal tubuh – 37oC 


Tempat pengaturan suhu tubuh – aksila, sub lingual, rectal  

9
1. Pengaturan Temperatur Tanpa Umpan Balik 
a. Pada benda mati 
b. Satu arah 
Misal : 
- logam dipanaskan – suhu meningkat – memuai 
- Pada suhu tinggi logam pancarkan panas logam panas dimasukkan air dingin
air menjadi dingin dan logam menjadi hangat akhirnya semuanya menjadi
dingin, karena logam  tidak memproduksi panas.
* Suhu berubah sesuai lingkungan     
2. Pengaturan Temperatur Dengan Umpan Balik 
a. Pada manusia suhu tubuh konstan / tetap walaupun suhu lingkungan berubah 
b. Ada keseimbangan peningkatan dan penurunan panas dari tubuh
c. Panas tubuh dapat hilang dan masuk ke dalam lingkungan melalui :
       * konveksi       |
       * radiasi           |           dikontrol oleh SSP
       * evaporasi      |
3. Konveksi : bila suhu sekeliling objek lebih rendah dari suhu lingkungan 
4. Radiasi : suhu udara behubungan langsung dengan tubuh dan suhu sekeliling objek
tersebut sangat rendah 
5. Evaporasi : out put dari evaporasi kulit dan paru-paru 
6. Mekanisme aktivitas tubuh pada lingkungan :
- *DINGIN* 
 Produksi panas naik 
 menggigil 
 kelaparan – nafsu makan naik 
 aktivitas otot lurik meningkat 
 peningkatan sekresi epineprin & norepineprin
Kehilangan panas turun 
 penyempitan pembuluh darah kulit 
 kulit mengkerut
- *PANAS* 
Kehilangan panas naik 
 berkeringat 
 peningkatan pernafasan 
 pelebaran pembuluh darah kulit 
10
Produksi panas turun 
 nafsu makan turun 
 lesu dan lembam 

7. TRANSFER PANAS
Energi panas yang hilang atau masuk dalam tubuh melalui kulit ada 4 cara
a. Konduksi 
- Pemaparan panas dari suatu objek yang suhunya lebih tinggi ke objek lain
dengan jalan kontak langsun.
- Kecepatan secara konduksi tergantung besarnya perbedaan temperatur dan
konduktivitas termal dari bahan.
b. Konveksi 
- Pemindahan panas dengan cara aliran panas 
- Terjadi karena pemanasan yang asimetris 
- Pertukaran panas dan gaya konduksi berbanding lurus dengan perbedaan
temperatur antara kulit dan udara dan percepatan udara.
c. Radiasi 
- Transfer panas dari suatu permukaan objek ke objek lain tanpa kontak dari
kedua objek 
- Benda hitam penyerap radiasi terbaik 
- Pada lingkungan dengan temperatur 23oC sebagian besar tubuh kehilangan
panas secara radiasi.
- Pada suhu lingkungan 34oC tubuh tidak melakukan radiasi 
d. Evaporasi  
- Penguapan – peralihan panas dari bentuk cairan menjadi uap 
- Terjadi lewat kulit dan paru-paru 
- Lewat paru-paru manusia kehilangan 9X103kal/gr 
- Kehilangan panas lewat evaporasi terjadi bila :
- Perbedaan tekanan uap air antara keringat pada kulit dan udara ambien 
- Adanya gerakan angin 
- Adanya kelembaban 
8. Energi Panas Di Bidang Medik 
- Untuk terapi ------- fisioterapi 
- Efek Panas 
11
Bila mengenai suatu bagian tubuh – suhu naik 
 secara fisik – cair, padat, gas, akan memuai 
 secara kimia – suhu naik – rx. kimia meningkat 
 secara biologis – efek panas – peradangan – vasodilatasi pembuluh
darah – meningkatkan aliran darah – peredaran darah lancar – suplai
oksigen dan zat gizi lancar – metabolisme meningkat 
- Penggunaan Energi Panas Untuk Pengobatan 
Jenis metode yang digunakan :
 Metode Konduksi 
.> Dasar fisika – dua benda yang beda panas akan terjadi transfer
panas dari yang panas ke dingin 
.> Transfer panas tergantung oleh :
      - luas daerah kontak            - beda temperatur 
      - material konduksi panas    - lama kontak 
Contoh untuk pengobatan :
1. kantong air panas – nyeri 
2. handuk panas – otot yang sakit 
3. mandi uap / turkish bath – relaksasi otot 
4. lumpur panas / mud packs 
5. wax bath / parafin bath – nyeri sendi 
6. elektrik pads – nyeri, LBP
Metode 1 – 6 pada fisioterapi biasanya digunakan pada :
  - neuritis             - strain     
  - contusio otot     - low back pain 
  - sinusitis            - sprains
 Metode Radiasi 
Pemanasan permukaan tubuh – mirip pemanasan dengan nyala api /
sinar matahari
ELEKTRIK FIRE
a. old type fire
- daya 750 watt
- radiasi merah – infra red home treatment
b. pencil bar type
- dengan reflektor   rektanguler “shape like acous tie type”
INFRA MERAH
12
- lampu pijar 350 watt – 1000 watt diberi filter merah 
- serupa dengan metode konduksi panas tapi lebih efektif dan
penetrasi lebih dalam 

 Metode Elektromagnetis 
 Metode Gelombang Ultrasonik

2.2.4 Skala Termometer


1. Fahrenheit

Pada tahun 1714, seorang ilmuwan Jerman yang bernama Daniel George
Fahrenheit membuat termometer yang mula-mula diisi alkohol dan kemudian
diganti dengan raksa. Sebagai titik tetap pertama ia menggunakan campuran es
dan garam dapur yang diberi angka 00F (suhu terendah yang ia ketahui) dan titik
tetap kedua ia menggunakan tubuh manusia dan diberi angka 960C.

Berdasarkan definisi modern, skala termometer Fahrenheit adalah skala


dengan temperatur air mendidih ditetapkan sebagai 212 derajat dan temperatur
es melebur sebagai 32 derajat. Pada jaman dulu termometer ini banyak
digunakan di Eropa dan Amerika Serikat, tetapi pada saat ini negara-negara di
Eropa sudah banyak beralih ke termometer Celcius sedangkan Amerika Serikat
masih tetap menggunakannya.

2. Celcius

Sekitar 20 tahun setelah Fahrenheit membuat termometer, seorang profesor


dari Swedia yang bernama Ander Celsius juga membuat termometer.
Termometer ini menggunakan titik tetap bawah adalah suhu es sedang mencair
sebagai 00C dan titik tetap atas adalah suhu air sedang mendidih sebagai 1000C
masing-masing pada tekanan standar. Skala antar kedua temperatur ini dibagi
dalam 100 derajat.
Termometer ini banyak digunakan oleh negara-negara di dunia, termasuk
Indonesia.

13
3. Kelvin
Pada dasarnya skala kelvin sama dengan skala celcius (seperseratus). Hanya
saja skala kelvin dimulai dari suhu nol mutlak (0 K) yang besarnya sama
dengan -273,150C. Sehingga untuk suhu es mencair sama dengan 273,15 K dan
air mendidih sama dengan 373,15 K.

Perbandingan antar skala thermometer

14
2.2.4 Konversi Antar Skala Termometer

Untuk mengkorvensi suhu menurut termometer satu ke suhu menurut


termometer yang lain, digunakan persamaan sebagai berikut :

Untuk skala Celcius, Fahrenheit, dan Kelvin berlaku:

2.2.5 Perpindahan Panas (Heat and Mass Transfer)


1) Macam-macam Perpindahan Panas
a. Perpindahan Panas Radiasi

Pengertiannya Adalahproses transport panas dari benda bersuhu tinggi ke


benda yang bersuhu lebih rendah, bila benda – benda itu terpisah didalam
ruang (bahkan dalam ruang hampa sekalipun).

15
q = δ A (T14 – T24)
Dimana :
            δ = Konstanta Stefan-Boltzman 5,669 x10-      8  w/m2 k4
            A = Luas penampang
            T = Temperatur
Contoh soal perpindahan panas radiasi:
Dua plat hitam tak berhingga yang suhunya masing masing 800 0C dan
300 0C saling bertukar kalor melalui radiasi. Hitunglah perpindahan kalor
persatuan luas.
Penyelesaian :
q    = δ A (T14 – T24)
q/A =  δ  (T14 – T24)
q/A = (5,669 x 10-8)(10734 – 5734)
q/A = 69,03 kW/m2

b. Perpindahan Panas Konveksi

Pengertiannya adalah transport energi dengan kerja gabungan dari


konduksi panas, penyimpanan, energi dan gerakan mencampur. Proses
terjadi pada permukaan padat (lebih panas atau dingin) terhadap cairan
atau gas (lebih dingin atau panas).
q = h. A. Δt
Dimana :
q = Laju perpindahan panas konveksi
h = Koefisien perpindahan panas konveksi         (w/m2 0C)
A = Luas penampang (m2)
∆T = Perubahan atau perbedaan suhu        (0C; 0F)
Contoh soal perpindahan panas konveksi:
16
Udara pada suhu 20 0C bertiup diatas plat panas 50 x 75 cm. Suhu
platdijaga tetap 250 0C. Koefisien perpindahan kalor konveksi adalah 25
W/m20C. Hitunglah perpindahan kalor.
Penyelesain :
q = h A (Tw - T∞)
   = (25)(0,50)(0,75)(250 – 20)
   = 2,156 kW

c. Perpindahan Panas Konduksi

Pengertiannya adalah proses transport panas dari daerah bersuhu tinggi


ke daerah bersuhu rendah dalam satu medium (padat, cair atau gas), atau
antara medium – medium yang berlainan yang bersinggungan secara
langsung.
Dinyatakan dengan :
q = - KA dT/dx
Dimana :
q = Laju perpindahan panas (w)
A = Luas penampang dimana panas mengalir (m2)
dT/dx = Gradien suhu pada penampang, atau laju perubahan suhu T
terhadap jarak dalam arah aliran panas x
k = Konduktivitas thermal bahan (w/moC)

ContohSoalPerpindahan Panas konduksi


Salahsatupermukaansebuahplattembaga yang tebalnya 3 cm
0
mempunyaisuhutetap 400 C,

17
sedangkansuhupermukaanygsebelahlagidijagatetap 100 0C. Berapakalor
yang berpindahmelintasilempengitu?

Penyelesaian :
Darilampirantabeldiketahuikonduktivitas termal tembagaadalah 370 W/m
0
C. 

18
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Thermodinamika adalah ilmu mengenai fenomena-fenomena tentang enersi yang


berubah-ubah karena pengaliran panas dan usaha yang dilakukan.

Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu:

1. Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika


Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem
ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya.
2. Hukum Pertama Termodinamika
Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi
dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi
kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem.
3. Hukum kedua Termodinamika
Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa
total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat
seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.
4. Hukum ketiga Termodinamika
Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini
menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua
proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini
juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur
nol absolut bernilai nol.

Terdapat berbagai konsep-konsep thermodinamika

1. Sifat Termometrik, yaitu sifat dasar suatu zat yang apabila diubah-ubah suhunya
akan berubah pula secara teratur.Adapun sifat-sifat yang berubah antara lain:
- Wujud/bentuknya
- Volumenya
- Panjang dan Luasnya
- Hambatan Listriknya
- Warnanya

19
- Daya hantar listriknya.
2. Alat Ukur Suhu
- Berdasarnya zat termometriknya,
- Berdasarkan pembuatnya, Berdasarkan penggunaanya,
3. Pengaturan Suhu Tubuh:
- Pengaturan Temperatur Tanpa Umpan Balik 
- Pengaturan Temperatur Dengan Umpan Balik 
- Konveksi : bila suhu sekeliling objek lebih rendah dari suhu lingkungan 
- Radiasi : suhu udara behubungan langsung dengan tubuh dan suhu sekeliling
objek tersebut sangat rendah 
- Evaporasi : out put dari evaporasi kulit dan paru-paru 
- Mekanisme aktivitas tubuh pada lingkungan :
- Transfer Panas: Konduksi , Konveksi , Radiasi , Evaporasi  
- Energi Panas Di Bidang Medik 

20
DAFTAR PUSTAKA

http://www.slideshare.net/mamahsalimah/termofisika
file:///D:/MUTIAH%20TUGAS/ILMU%20BIOMEDIK/makalah-kimia-fisik-
termodinamika.html
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/196703071991031-
SAEFUL_KARIM/Bab_I_Pendahuluan.pdf

Barsasella,Diana,ST.2010.Fisika Untuk Mahasiswa.Jakarta Timur:Trans Info Media

Dr. J.F Gabriel.1996.Fisika Kedokteran.Jakarta:EGC

Ackerman,Eugene.B.M Elis, Lynda. E Williams,Lawrence.1998.Ilmu


Biofisika.Surabaya:Universitas Airlangga

21

Anda mungkin juga menyukai