Angka
Data Kuantitatif
•Data diskrit:
data yang sifatnya terputus-putus, nilainya bukan
merupakan pecahan (angka utuh). Biasanya
diperoleh dengan cara membilang/menghitung.
Contoh: jumlah penduduk, jumlah kendaraan.
•Data kontinyu
adalah data yang sifatnya berkesinambungan.
Data interval, ordinal, dan rasio
Data nominal (KATEGORI):
•Level terendah dalam pengukuran.
•Data berupa kategori.
•Hanya terdiri dari satu, atau
satu-satunya/tidak bisa lebih dari satu.
•Dapat dijadikan angka (kategorisasi).
•angka mempunyai arti sebagai label saja
dan tidak menunjukkan tingkatan
apapun.
•Tidak dapat dioperasikan secara
matematika.
Data nominal (KATEGORI):
• Misalnya jenis olah raga:
tenis (1)
basket (2)
renang (3)
• Angka yang diberikan tidak menunjukkan bahwa
tingkat olah raga basket lebih tinggi dari tenis
ataupun tingkat renang lebih tinggi dari tenis.
Angka yang diberikan hanya berfungsi sebagai label
saja.
• Data jenis kelamin:
laki-laki (1)
perempuan (2)
Data Ordinal:
•Level lebih tinggi dari data nominal.
•memiliki nama (atribut) juga memiliki peringkat
(preferensi) atau urutan objek dari yang paling
rendah sampai yang paling tinggi, atau
sebaliknya, paling baik sampai ke yang paling
buruk.
•Tidak bias dioperasikan secara matematika.
•Misalnya:
skala Likert: mulai dari sangat setuju (1), setuju
(2), ragu-ragu (3), tidak setuju (4) sampai sangat
tidak setuju (5).
Data interval:
•Berupa angka yang sebenarnya.
•Dapat dioperasikan secara matematis.
•Data memperlihatkan jarak yang sama dari
ciri atau sifat objek yang diukur.
•Memiliki level tertinggi dari data ordinal
karena selain bisa bertingkat urutannya,
juga urutan tersebut bisa dikuantitatifkan.
•Tidak memiliki titik ‘nol’ yang absolut.
Data interval:
•Contoh: tingkatan derajat panas
Cukup panas : 500C – 800C
Panas : 800C – 1100C
0 0
Sangat panas : 110 C – 140 C
•Data tersebut memiliki interval yang
sama yaitu 30.
•Tidak memiliki titik absolut (titik nol).
Data ratio:
Contoh lain:
Hasil pengukuran: berat badan, tinggi badan, dll.
METODE PENGUMPULAN DATA
1. Wawancara
a. Terstruktur
b. Tidak terstruktur
2. Observasi
a. Terstruktur
b. Tidak terstruktur
3. Kuesioner (Angket)
a. Terbuka
b. Tertutup
Skala Pengukuran:
1. Skala Likert
2. Skala Guttman
3. Skala Semantic
Differentials
Skala Likert
• skala yang digunakan untuk mengukur persepsi,
sikap atau pendapat seseorang atau kelompok
mengenai sebuah peristiwa atau fenomena sosial,
berdasarkan definisi operasional yang telah
ditetapkan oleh peneliti.
• Skala ini merupakan suatu skala psikometrik yang
biasa diaplikasikan dalam angket dan paling sering
digunakan untuk riset yang berupa survei,
termasuk dalam penelitian survei deskriptif.
• terdapat dua bentuk pertanyaan, yaitu bentuk
pertanyaan positif untuk mengukur skala positif, dan
bentuk pertanyaan negatif untuk mengukur skala
negatif. Pertanyaan positif diberi skor 5, 4, 3, 2, dan 1;
sedangkan bentuk pertanyaan negatif diberi skor 1, 2,
3, 4, dan 5 atau -2, -1, 0, 1, 2.
• Bentuk jawaban skala Likert antara lain: sangat
setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan tidak
setuju.
• Selain itu, jawaban setiap item instrumen yang
menggunakan Skala Likert bisa juga mempunyai
gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang
dapat berupa kata-kata antara lain: Sangat Penting
(SP), Penting (P), Ragu-ragu (R), Tidak Penting (TP),
Sangat Tidak Penting (STP).
Skala Guttman
• skala ini merupakan skala kumulatif dan skala ini
digunakan untuk mengukur satu dimensi saja dari
satu variable yang multi dimensi.
• Skala ini bersifat undimensional.
• Disebut dengan metode Scalogram atau analisa
skala (scale analysis).
• Skala Guttman sangat baik untuk meyakinkan
peneliti tentang kesatuan dimensi dari sikap atau
sifat yang diteliti
Skala Semantic Differentials
• Skala untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan
pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun
dalam satu garis kontinum di mana jawaban yang
sangat positif terletak dibagian kanan garis, dan
jawaban yang sangat negative terletak dibagian kiri
garis, atau sebaliknya.
• Data yang diperoleh melalui pengukuran dengan
skala semantic differential adalah data interval.
• Skala bentuk ini biasanya digunakan untuk mengukur
sikap atau karakteristik tertentu yang dimiliki
seseorang.
Populasi dan Sampel
• Populasi : keseluruhan nilai yang mungkin, hasil
perhitungan atau pengukuran daripada karakteristik
tertentu mengenai sekumpulan objek yang akan dipelajari
sifat-sifatnya.
• Sampel yaitu sebagian yang diambil dari populasi. Sampel
harus bersifat representatif, artinya harus dapat
mencerminkan/ mewakili dari segala karakteristik
populasi.
• Misal populasi suatu siswa putera di SMU X. Sampelnya
misalnya siswa putera di salah satu kelas di sekolah itu.
• Pengumpulan data bisa secara sensus yaitu meneliti
semua objek penelitian, bisa juga secara sampling, yaitu
meneliti sebagian objek dengan mengambil secara acak.
KUALITATIF
DISKRIT
JENIS DATA
KUANTITATIF
ORDINAL
KONTINU INTERVAL
RASIO
VARIABEL
• Variabel Independen
variabel yang menjadi sebab timbulnya perubahan
pada variabel dependen, atau variabel yang
mempengaruhi. Varibel ini sering disebut variabel
stimulus, variabel input, prediktor, dalam bahasa
Indonesia disebut variabel bebas.
• Variabel Dependen
Disebut variabel respon, output, konsekuen.
Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel
terikat atau variabel yang dipengaruhi.