Anda di halaman 1dari 19

VARIABEL PENELITIAN

DAN DEFINISI
OPERASIONAL
Rani Tiara Desty, S.K.M., M.Kes.
Variabel Penelitian
• Menurut Zigmund tahun 1997, sebuah variabel adalah segala sesuatu yang bervariasi atau
berubah nilainya. Karena suatu variabel mewakili kualitas yang dapat menunjukkan
perbedaan nilai, berupa besar atau kekuatannya. Secara umum variabel adalah segala
sesuatu yang mungkin diasumsikan dengan nilai numerik atau kategori yang berbeda.
• Menurut Nan Lin tahun 1976, variabel didefinisikan sebagai karakteristik yang dapat terdiri
dari satu atau dua kategori yang berbeda.
• Menurut Labovits and Hagedom tahun 1976, variabel adalah dimensi dari konsep yang
dapat diukur atau konsep yang terukur yang memiliki dua atau lebih nilai, baik dari satu
unit (individu atau kelompok) ke unit berikutnya untuk setiap unit pada periode waktu
yang berbeda.
• Secaraumum variabel dalam suatu penelitian merupakan nilai yang
berbeda dan bervariasi antara satu objek/ kategori dengan obyek/
kategori yang lain, nilai tersebut dapat dinyatakan dalam satu
ukuran atau dapat diukur.
• Variabeltersebut sebagai contoh adalah usia, tinggi badan, denyut
nadi, Kadar hemoglobin, tekanan darah, tingkat Pendidikan, dsb.
Masing-masing variabel tersebut tentu saja akan berbeda dan
bervariasi antara individu, sehingga untuk mendapatkan nilai yang
bervariasi, maka penelitian harus diambil dari kelompok objek yang
bervariasi pula
Jenis Variabel
Variabel bebas
• Variabel bebas didefinisikan sebagai variabel yang memengaruhi dan menjadi penyebab
perubahan dari variabel terikat. Variabel bebas disebut juga variabel independen, stimulus,
prediktor atau anteseden, kausa, determinan. Variabel bebas yang mengalami perubahan
nilai akan menyebabkan variabel lain berubah (Siyoto dan Sodik, 2015) (Masturoh dan
Temesvari, 2018).

Variabel terikat
• adalah variabel yang pada umumnya dilakukan pengamatan atau diukur. Dalam suatu
penelitian eksperimental, variabel bebas akan diubah atau dilakukan variasi pada nilainya,
sehingga diamati apakah variabel terikat juga ikut berubah. Penelitian non eksperimental,
umumnya yang ditetapkan sebagai variabel terikat adalah akibat dari variabel bebas,
variabel terikat mengalami perubahan yang disebabkan variabel bebas yang berubah.
Variabel terikat disebut juga variabel dependen atau variabel tergantung.
• Munculnya penyakit kanker paru-paru (akibat= variabel
terikat dependen) dapat disebabkan oleh beberapa
faktor (Variabel independent) seperti:
• Gen
• Paparan Asap Rokok
• Terpapar Zat Kimia Berbahaya (Sebab= Variabel
Bebas).
Variabel intervening atau mediasi atau perantara
•Variabel perantara merupakan dapat menjelaskan
bagaimana dan mengapa variabel bebas dan
variabel terikat berkaitan. Hal ini penting ketika
hubungan kedua variabel tersebut tidak nampak
jelas. Variabel perantara dapat juga merupakan
faktor internal dari suatu individu seperti motivasi,
tujuan, keinginan, kewaspadaan dan sebagainya.
)
Skala Penghitungan atau Pengukuran Variabel
Skala nominal
• Skala pengukuran variabel nominal mewakili nama, kategori sebagai
pembeda karakteristik
• Contoh jenis kelamin, warna rambut, golongan darah, ada atau
tidaknya faktor risiko dari suatu penyakit, skala pengukuran nominal
ini tidak menunjukkan tingkatan, tidak memiliki nilai nol mutlak.
• Satuan atau data yang didapatkan berbentuk kata-kata bukan
angka, penomoran atau pelabelan dilakukan untuk
mengategorikan variabel bukan untuk menunjukkan tinggi
rendahnya tiap kategori. Uji statistik yang tepat digunakan adalah
statistik non parametrik.
Contoh Skala Nominal
Variabel Kategori Skala
Bebas Jenis Kelamin 1. laki-laki Nominal
2. Perempuan
Terikat Kejadian Stunting 1. Ya Nominal
2. Tidak
Skala ordinal
• Skala pengukuran berikutnya adalah ordinal, yaitu pengukuran yang
dianggap semi kuantitatif. Skala ini memiliki kemiripan dengan skala
nominal meliputi kategori yang disusun dalam urutan atau
peringkat seperti nilai bertingkat yang menunjukkan kurang atau
lebih dari kuantitas tertentu (Supino, 2012).
• Urutan atau tingkatan dari skala ordinal dapat dimulai nilai terendah
sampai tertinggi atau sebaliknya. Serupa dengan skala nominal,
satuan dari data yang diukur pada skala ordinal adalah berupa kata-
kata dengan uji statistik yang digunakan adalah pendekatan non
parametrik (Masturoh dan Temesvari, 2018).
• Contoh variabel yang digunakan dengan skala pengukuran ordinal
adalah tingkat penghasilan, indeks massa tubuh, stadium
klasifikasi tumor, status gizi, dan sebagainya.
Skala interval
• Data dengan skala interval mempunyai interval, selang, atau jarak
dengan data yang lain. Interval data satu dengan lainnya memiliki bobot
dan skor yang sama. Skala interval tidak memiliki nilai nol (0) yang
mutlak seperti nol derajat Celcius dapat diubah menjadi 32 derajat
Fahrenheit (Masturoh and Temesvari, 2018).
• Skala interval menunjukkan variabel yang dapat diukur atau kuantitatif,
yang juga dapat menunjukkan angka positif atau negatif. Pada skala ini
memiliki informasi yang akurat dan presisi dibandingkan variabel ordinal
karena interval atau jarak antara data berurutan adalah tepat, dan setara.
• Seperti perbedaan antara suhu 65oC dan 76oC menunjukkan angka yang
sama persis dibandingkan dengan perbedaan antara suhu 65oF dan
76oF, atau jarak antara 40 cm dengan 50 cm sama seperti jarak antara
60 cm dengan 70 cm.
• Padasaat akan menganalisis data dengan skala interval, satu
dapat ditambahkan atau dikurangi tetapi tidak dapat dikali
atau dibagi.
• Contoh siswa A memperoleh nilai 50, siswa B memperoleh nilai 80,
dan siswa C memperoleh nilai 100. Dalam kasus ini kita dapat
mengatakan bahwa selisih nilai siswa C dan A adalah 50, tetapi kita
tidak bisa mengatakan bahwa siswa C dua kali lebih pintar dari
siswa A. Hal ini karena skala interval sudah berupa angka-angka
dan dapat dihitung menggunakan operasi matematika tetapi
belum bisa digunakan untuk menghitung rasio (Jarak yang dapat
dihitung tidak berarti kelipatan).
• Pengujian statistik pada hipotesis dapat menggunakan uji
korelasi, regresi, uji T, ataupun analisis variansi (Supino, 2012).
Skala rasio
• Menurut Ary (2014), skala rasio seperti skala interval, yang memiliki
nilai dasar yang tidak dapat diubah. Jarak atau interval di antara nilai
berurutan pada skala rasio adalah sama dan memiliki nilai nol yang
mutlak. Pada skala ini, data yang didapatkan berupa angka sehingga
dapat diuji secara statistik parametrik.
• Contoh variabel dengan pengukuran data berskala rasio adalah kadar
glukosa, usia, jumlah sel, berat badan, volume dan sebagainya.
• Data yang didapatkan dengan skala ini dapat dianalisis dengan
semua penghitungan matematika yang tersedia seperti
penambahan, pengurangan, perkalian atau pembagian.
• Contohnya berat si A 20 kg sedangkan berat si B 40 kg, kita dapat
mengatakan bahwa berat si B adalah dua kali berat si A (Jarak yang
dapat dihitung berarti kelipatan).
Definisi Operasional
• Definisi
operasional bukan hanya menjelaskan arti variabel
namun juga aktivitas-aktivitas yang harus dijalankan untuk
mengukur variabel-variabel tersebut, atau menjelaskan
bagaimana variabel tersebut diamati dan diukur.
• Definisioperasional harus menjelaskan secara spesifik
sehingga berdasarkan definisi ini, peneliti yang akan
mereplikasi studi dapat dengan mudah mengkonstruksikan
teknik-teknik pengukuran yang sama.
Contoh
• “orang yang lapar” di atas, dengan menggunakan definisi
operasional maka akan memiliki tiga jenis definisi (Bless &
Higson-Smith, 2000 dalam Brink, 2009):
• Seseorang yang telah kehilangan/kekurangan makanan
selama 24 jam; atau
• Seseorang yang dapat memakan roti kurang dari 10 menit
• Seseorang yang memiliki kadar gula darah di bawah level yang
dianjurkan.
Contoh
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai