Anda di halaman 1dari 6

BAB II

DATA, VARIABEL DAN SKALA PENGUKURAN

A. Tujuan Instruksional :
1. Umum
Setelah menyelesaikan matakuliah ini mahasiswa akan dapat memahami
konsep statistika dan menggunakan konsep tersebut dalam pengolahan dan
analisis data, termasuk data penelitian dalam bidang kesehatan.
2. Khusus
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa akan dapat menjelaskan
pengertian data dan variabel; menyebutkan jenis data dan variabel berikut
contohnya; dan skala pengukuran.

B. Pokok Bahasan:
Data
Variabel.
Skala pengukuran

C. Sub pokok bahasan :


Pengertian Data
Jenis-jenis Data
Pengertian Variabel
Jenis-jenis Variabel
Skala Pengukuran (Nominal, Ordinal, Interval dan Rasio)

DATA, VARIABEL
DAN SKALA PENGUKURAN
PENGERTIAN DATA
Data berasal dari kata Latin yaitu “datum”. Bentuk jamak dari kata datum
adalah “data”. Jadi dalam menyatakan data kita sebetulnya sudah berkata bentuk
jamaknya, sehingga untuk selanjutnya tidak perlu menyatakan data-data, sudah cukup
menyatakan “data” saja. Data adalah suatu himpunan/kumpulan angka yang berasal
dari hasil pengukuran individu atau hasil penelitian.

MACAM DATA
Ditinjau dari jenis data maka terdapat bermacam-macam data antara lain:
* Berdasarkan cara mendapatkan data:
a). Data diskrit: yaitu data yang berbentuk bilangan bulat (diperoleh dengan cara
menghitung)
Contoh: - jumlah tempat tidur di RS 100 buah

RA 7
- jumlah akseptor KB 30 orang
- jumlah mahasiswa keperawatan di kelas ini 40 orang
b). Data kontinyu: yaitu data yang dapat merupakan rangkaian data, dan nilainya
dapat dalam bentuk desimal (diperoleh dengan cara mengukur).
Contoh: - tinggi badan mahasiswa 155,3 cm
- berat badan 60,8 kg
- suhu tubuh 36,8 oC

*Berdasarkan bentuk datanya:


a). Data kualitatif: yaitu data dalam bentuk kualitas atau berhubungan
dengan mutu. Atau data hasil dari penggolongan/pengklasifikasian (katagorik).
Contoh: - pernyataan terhadap KB: setuju, kurang setuju, tidak setuju.
- pendidikan: tinggi, menengah, rendah
- status gizi: baik, kurang, buruk
b). Data kuantitatif: yaitu data dalam bentuk bilangan/angka (numerik)
Contoh: - jumlah anak balita: 25 anak.
- tinggi badan 167,2 cm
- kadar hemoglobin 12,0 gr/dl
*Berdasarkan sumber data yaitu:
a). Data primer: yaitu data yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri atau
data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian
b). Data sekunder: yaitu data yang diambil dari suatu sumbe, misalnya Puskesmas,
Rumah Sakit, Kelurahan dll.
c). Data tersier: yaitu data yang diperoleh dari hasil penelitian atau laporan-laporan
yang berupa kesimpulan-kesimpulan.

VARIABEL
Variabel adalah suatu sifat yang akan diukur atau diamati yang nilainya
bervariasi antara satu obyek dengan obyek lainnya atau dengan kata lain variabel
adalah suatu sifat/karakteristik yang mempunyai variasi nilai.

Macam variabel:
1. a). Variabel katagorik/ kualitatif: variabel hasil dari penggolongan
atau pengklasifikasian.

RA 8
Contoh: - jenis kelamin (laki-laki, perempuan)
- tingkat pendidikan (SD,SLTP, SLTA, PT)
- status perkawinan (kawin, belum kawin, janda/duda)
b). Variabel numerik/kuantitatif: variabel hasil penghitungan/pengukuran dan
berbentuk bilangan/angka (numerik)
Contoh: - jumlah bayi lahir
- tinggi badan

2. a). Variabel diskrit: yaitu variabel yang nilainya dinyatakan dalam bentuk
bilangan bulat dan hasil dari penghitungan
Contoh: - jumlah anak balita dalam keluarga
- jumlah anggota keluarga
- jumlah pasien di kelas VIP
b). Variabel kontinyu: yaitu variabel yang nilainya bisa dalam bentuk desimal,
dan hasil dari pengukuran.
Contoh: - tekanan darah
- suhu tubuh
- kadar hemoglobin

3. a). Variabel dependent/ var. terikat/ akibat/ respon


Yaitu variabel yang tergantung/ terpengaruh oleh variabel lain

b). Variabel independent/ var. bebas/ sebab/ sebab


Yaitu variabel yang mempengaruhi/ menjadi sebab dari variabel lain

variabel x variabel y
(variabel independent) (variabel dependent)

SKALA PENGUKURAN
Dalam mengumpulkan nilai dari variabel perlu juga diketahui skala pengukuran
dari variabel tersebut. Skala ada 4 macam yaitu skala nominal, ordinal, interval dan
rasio.

RA 9
1. Skala Nominal
Merupakan skala pengukuran yang paling lemah tingkatannya. Terjadi bila
pengukuran terhadap variabel tersebut hanya dapat membedakan satu pengamatan
dengan pengamatan yang lain. Setiap obyek akan masuk kedalam salah satu
kelompok/ kategori.Tidak mungkin ada tumpang tindih (over lapping). Nomor yang
diberikan kepada obyek tidak mempunyai besaran, jadi hanya sekedar label.
Ciri : - isinya dapat dibedakan
- nilainya sederajat (antara kategori tidak dapat diketahui tingkat
perbedaannya.
Contoh : - jenis kelamin (laki-laki ; perempuan)
- agama (Islam, Kristen dll)
- suku bangsa (Jawa, Sunda, Betawi, dll)

2. Skala Ordinal
Apabila pengukuran terhadap variabel tersebut dapat membedakan serta
mengurutkan (order = urutan = ranking). Antara kategori dapat diketahui tingkat
perbedaannya. Jadi dari kelompok yang sudah ditentukan dapat diurutkan menurut
besar kecilnya. Nomor yang diberikan kepada obyek mempunyai besaran, yang
dapat diurutkan.
Ciri : - dapat dibedakan
- ada tingkatan
- belum ada jarak/ besar beda
Contoh : - Status ekonomi : baik, sedang, kurang
- status gizi : baik, kurang, buruk
- tingkat pendidikan : SD, SLTP, SLTA, PT

3. Skala Interval
Apabila pengukuran terhadap variabel tersebut dapat membedakan, mengurutkan,
serta melihat besar beda antara nilai variabel. Jadi pada skala interval dapat
ditentukan jarak dari urutan kelompok tersebut.
Ciri : - dapat dibedakan
- ada tingkatan
- ada jarak/ besar beda

RA 10
- belum ada kelipatan
Contoh: - Suhu badan (0C) (pasien A: 36,0 0C ; pasien B: 37,5 0C, jarak: 1,5 0C)
Pada skala interval tidak dapat dikaitkan kelipatannya secara mutlak. Subyek
yang bersuhu 50 0C tidak dua kali lebih panas daripada subyek yang bersuhu
25 0C. Hal ini karena tidak ada nilai nol mutlak. Seperti diketahui bahwa 0 0C
adalah 32 0 Fahrenheit.

4. Skala Rasio
Apabila pengukuran terhadap variabel tersebut dapat membedakan, mengurutkan,
memperlihatkan besar beda, serta juga dapat memperlihatkan kelipatannya. Jadi
disini terdapat nilai nol mutlak.
Ciri : - dapat dibedakan
- ada tingkatan
- ada jarak/ besar beda
- ada kelipatan
Contoh : - berat badan
- tinggi badan
Pada skala rasio arti kelipatan disini yaitu bila subyek A mempunyai berat
badan 60 kg dan subyek B mempunyai berat badan 30 kg maka subyek A
berat badannya 2 kali subyek B.

SOAL
1. Apa yang dimaksud dengan data kuantitatif, berikan contohnya!
2. Apa yang dimaksud dengan data kualitatif, berikan contohnya!
3. Berilah contoh variable diskrit berikut datanya.
4. Berilah contoh variable kontinyu berikut contohnya.
5. Jelaskan pengertian skala pengukuran nominal, dan berilah contohnya.
6. Jelaskan pengertian skala pengukuran ordinal, dan berilah contohnya.
7. Jelaskan pengertian skala pengukuran interval, dan berilah contohnya.
8. Jelaskan pengertian skala pengukuran rasio, dan berilah contohnya.

RA 11
Daftar Pustaka

1. Budiarto. Biostatistika untuk kedokteran dan kesehatan masyarakat. EGC. Jakarta.


2002
2. Chandra, B. Pengantar Statistik Kesehatan. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jakarta.1995.
3. Dawson B, Trapp RG. Basic and Clinical Biostatistics. Third Edition. McGraw-Hill
International Editions. Lange Medical Books, The McGraw-Hill Companies. 2001.
4. Kuzma. Basic Statistics for the Health Sciences. Mayfield Publishing Company.
1984
5. Norman and Streiner. Biostatistics : The Bare Essentials, Mosby. 1994.
6. Pagano, M dan K. Gaureau. Principles of Biostatistics. Belmont, Duxury Press.
1993.
7. Sabri dan Hastomo. Statistika kesehatan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2006.
8. Sheskin, D.J. Handbook of Parametric and Nonparametric Statistical Prosedures.
Third Edition. Chapman & Hall/CRC. Florida. 2004.

RA 12

Anda mungkin juga menyukai