Disusun Oleh :
Mirza Adhalul Fahmi
Sri Waningsih
Wakhidatun Ulfah
Nur Azizah
M Auvi Riyadi
A. PENGERTIAN DATA
Data berasal dari kata Latin, yaitu datum, yang merupakan bentuk jamak, datum
adalah keterangan atau informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan sedangakan data
adalah segala keterangan atau informasi yang dapat memberikan gambaran tentang suatu
keadaan.
hasil dari penelitian terhadap staf/karakteristik yang akan kita teliti. Data merupakan materi
mentah yang membentuk semua laporan riset (Dempsey, 2002). Jadi dari pengertian di atas
dapat saya simpulakan bahwa Data adalah sekumpulan informasi yang biasanya berbentuk
Data statistik merupakan keterangan atau ilustrasi mengenai suatu hal yang bisa
berbentuk kategori ( misal: rusak, baik, cerah, berhasil, ataupun bilangan). Tujuan
pengumpulan data untuk memperoleh gambaran suatu keadaan dan untuk dasar
pengambilan keputusan.
B. JENIS-JENIS DATA
a. Data Kualitatif
dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu : setuju, kurang setuju, tidak setuju).
Berbentuk kata-kata atau pengkategorian. Dalam mengolah data mengunakan
Misalkan : untuk setuju di beri kode 2, kurang setuju diberi kode 1 dan tidak setuju
b. Data Kuantitatif
Data dalam bentuk bilangan (numerik), misalnya : jumlah balita yang mendapatkan
a. Data Primer
Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian.
Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain
dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial.
Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari
a. Data Internal
Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu
organisasi secara internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.
b. Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di
luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada
sebagainya.
Data cross-section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu. Contohnya
laporan keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan PT. angin ribut bulan mei
Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke
waktu atau periode secara historis. Contoh data time series adalah data
perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004
sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin m. top dan doktor azahari dari bulan
ke bulan, dll.
keluarga, jumlah penyakit TBC, jumlah kecelakaan jalan raya. Diperoleh dengan
cara menghitung.
b. Data Kontinyu
Adalah data yang berbentuk rangkaian data, nilainya berbentuk desimal. Misalnya
:Tinggi Badan, Berat Badan, Tekanan Darah. Diperoleh dengan cara mengukur.
C. VARIABEL DATA
Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain, (Sugiyono:
1. Variabel Independen
Variabel independen juga disebut dengan variabel bebas yaitu merupakan variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel
dependen( terikat).
2. Variabel Dependen
Disini variabel dependen juga disebut dengan variabel terikat yaitu variabel yang
3. Variabel Moderator
Variabel moderator disebut juga dengan variabel independen kedua yaitu variabel yang
4. Variabel Intervering
Adalah variabel yang secara teoritis yang mempengaruhi hubungan antara variabel
independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat
5. Variabel Kontrol
terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Umumnya
Pendapat tersebut diperkuat oleh pendapat B.Sandjaja dan Albertus (2006: 84) yang
1. Variabel Nominal
penggolongan. Misalnya: jenis kelamin (dipilah dalam pria dan wanita), jenis
2. Variabel Ordinal
Variabel ordinal adalah variabel yang disusun berdasarkan atas jenjang dalam
atribut tertentu. misalnya ranking mahasiswa dalam suatu mata kuliah (dipilah
3. Variabel Interval
Variabel interval adalah variabel yang dihasilkan dari suatu pengukuran dimana
pengukuran itu di asumsikan terdapat satuan pengukuran yang sama. Sifat yang
melekat pada variabel ini yaitu adanya penggolongan, urutan atau ranking dan
Variabel ratio adalah variabel dalam kuantifikasinya terdapat nol mutlak. Sifat
variabel ratio yaitu adanya penggolongan, ranking, satuan pengukuran dan nol
mutlak.
Lebih lanjut Budino (2003: 29) menyatakan bahwa menurut fungsinya variabel
dibedakan menjadi variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas sering disebut
dengan variabel independen atau variabel penyebab. Variabel terikat dipikirkan sebagai
1. Variabel Diskrit
Disebut juga variabel nominal atau variabel kategorik karena hanya diategorikan dalam
2. Variabel Kontinum
Dipisahkan dalam 3 variabel kecil yaitu varibel ordinal, interval, dan rasio.
Lebih lanjut Arikunto (2006: 123) mengungkapkan bahwa variabel penelitian ditinjau dari
1. Variabel Statis
Varibel statis adalah variabel yang tidak dapat dirubah keberadaannya seperti jenis
2. Variabel Dinamis
Variabel dinamis adalah variabel yang dapat dirubah keberadaannya, berupa
dan lain-lain.
D. S K A L A P E N G U K U R A N
Skala merupakan hasil pengukuran yang terdiri atas beberapa jenis skala
yang bervariasi. Pengukuran adalah pemberian angka terhadap objek atau fenomena
menurut aturan tertentu. Tiga buah kata kunci yang diperlukan dalam memberikan definisi
dan aturan. Pengukuran yang baik, harus mempunyai sifat isomorphism dengan realita.
Prinsip isomorphism artinya terdapat kesamaan yang dekat antara realitas sosial yang
diteliti dengan nilai yang diperoleh dari pengukuran. Oleh karena itu, suatu instrumen
pengukur dipandang baik apabila hasilnya dapat merefleksikan secara tepat realitas dari
menjembatani antara apa yang ada dalam dunia konsep dengan apa yang terjadi di dunia
dapat diartikan sebagai penyusunan instrumen pengumpulan data (biasanya berupa suatu
penelitian.
1. Komponen Pengukuran
yang dapat dianalisa oleh peneliti. Titik focus pengukuran adalah pemberian angka
terhadap data empiris berdasarkan sejumlah aturan/prosedur tertentu. Prosedur ini
kejadian empiris dan memberi angka atas ciriciri tersebut. Komponen yang
Kejadian empiris merupakan sejumlah ciriciri dari objek, individu, atau kelompok
Komponen ini digunakan untuk memberi arti bagi ciriciri yang menjadi pusat
kejadian empiris. Aturanaturan ini menggambarkan dengan gamblang ciri ciri apa
yang kita ukur. Aturan aturan pemetaan disusun oleh peneliti untuk kepentingan
penelitian
2. Proses pengukuran
Proses pengukuran dapat digambarkan sebagai sederet tahap yang saling berkaitan
Yang dimaksud dengan konsep dalam hal ini adalah abstraksi ide yang
konsep berkepentingan. Jika suatu konsep telah didefinisikan secara konstitutif dan
benar, berarti konsep tersebut telah siap untuk dibedakan dengan konsep lain.
Defenisi operasional memperinci aturan pemetaan dan alat di mana variable akan
diukur dalam kenyataan. Defenisi ini menyatakan prosedur yang harus diikuti oleh
peneliti dalam memberikan angka terhadap konsep yang diukur. Oleh karena itu
f. Penggunaan skala.
3. Skala Pengukuran
mengkuantitatifkan data dari pengukuran suatu variabel. Skala pengukuran ini terdiri
dari:
a. Skala Nominal
menghasilkan data nominal atau diskrit, yaitu data yang diperoleh dari
b. Skala Ordinal
Tidak hanya membedakan kategori dan nama pada skala nominal, pada skala
c. Skala Interval
Pada skala interval perbedaan antara satu kategori dengan kategori yang lain dapat
kita ketahui. Skala interval tidak memiliki nilai nol absolut. Contohnya: pada
temperatur, nilai 0 derajat celcius tidak berarti bahwa tidak ada temperatur, nol
derajat celsius berarti titik beku air dan merupaka suatu nilai. Pada skala interval
ini kita juga dapat mengatakan bahwa suhu 100 derajat celsius berati lebih panas
d. Skala Rasio
Hampir sama dengan skala interval, hanya saja pada skala rasio nilai nol tidak
mempunyai nilai dan tidak berarti apaapa. Misalnya : data jumlah persediaan
barang menunjukkan angka 0 (nol) ini berarti pada tidak terdapat barang persediaan
sama sekali.
Skala pengukuran amat bervariasi. Skala yang sederhana (simple scales) adalah
suatu skala yang digunakan untuk mengukur beberapa karakteristik. Misalnya Laki
laki atau perempuan. Skala yang kompleks kompleks adalah skala yang beragam yang
nominal, ordinal, interval dan rasio. Untuk memilih skala yang sesuai, peneliti harus
memilih peralatan yang dapat mengukur secara tepat dan konsisten apa yang harus
diukur untuk mencapai tujuan pnelitian. Proses ini disebut evaluasi mengenai skala
a. Validitas
Suatu skala pengukuran disebut valid bila ia melakukan apa yang seharusnya dan
mengukur apa yang seharusnya diukur. Bila skala pengukuran tidak valid maka ia
tidak bermanfaat bagi peneliti karena tidak mengukur atau melakukan apa yang
b. Reliabilitas
1. Stabilitas ukuran
Menunjukan sebuah ukuran untuk tetap stabil dan tidak rentan terhadap
perubahan situasi apa pun. Terdapat dua jenis uji stabilitas, yaitu :
a. Testretest reliability
konsistensi antar item (konsistensi jawaban responden untuk semua item dalam
ukuran) dan splithalf reliability yang menunjukkan korelasi antara dua bagian
DAFTAR PUSTAKA