Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Situasi perkembangan kasus HIV-AIDS di Indonesia mengalami kenaikan tiap tahunnya.


Jumlah kumulatif kasus HIV yang dilaporkan sampai dengan maret 2020 sebanyak 388.724
(67,4% dari target 90% estimasi ODHA sebesar 640.443). Persentase infeksi HIV tertinggi
dilaporkan pada kelompok umur 25-49 tahun (70,8%), diikuti kelompok umur 20-24 tahun
(15,7%) dan kelompok umur lebih dari 50 tahun (6,9%), rasio HIV antara laki-laki dan
perempuan adalah 8:5. Persentase HIV ditemukan berdasarkan transmisi masing-masing
secara heteroseksual 31,6%; homoseksual 16,9%, dan penggunaan jarum suntik 4,5%. Lima
Provinsi dengan kasus HIV tertinggi adalah DKI Jakarta (67.137), Jawa Timur (58.673), Jawa
Barat (41.878), Papua (36.997) dan Jawa Tengah dengan jumlah kasus 34.805 (Kemenkes
RI,2020).
Kasus HIV dan AIDS di Kotawaringin Barat pada lima tahun terakhir sejak tahun 2017
sampai dengan Agustus 2021 secara kumulatif berjumlah 619 kasus, berdasarkan data dari
Rumah Sakit Sultan Imanuddin Pangkalan Bun dan Dinas Kesehatan Kabupaten
Kotawaringin Barat. Kasus baru HIV Tahun 2021 di Kotawaringin Barat sebanyak 197 kasus.
Dilihat dari kelompok umur >50 Tahun 10,4 %, umur 25-49 Tahun 67,7 %. umur 20-24 tahun
7,29 %, umur 15-19 tahun 0 % . Umur 5-14 Tahun 5,20 %, dan umur < 1 tahun 5,26 %.
Sedangkan menurut jenis kelamin, laki-laki 54,17 % dan perempuan 4 5,83 %. Dan untuk
Kelompok resiko kasus HIV pada Wanita Penjaja Seks (WPS) 4,1%, Lelaki Seks Lelaki
(LSL) 9,6%, pasangan risiko tinggi 11,2%, pelanggan penjaja seks sebanyak 5,6%, kasus
pada ibu hamil 4,6% sedangkan sisanya (Populasi non kunci) sebanyak 65%.
Komisi Penanggulangan AIDS Sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) No. 75 Tahun
2006 yang memuat aturan tentang Komisi Penanggulangan AIDS Nasional, penanggulangan
HIV & AIDS merupakan upaya yang dilaksanakan KPA untuk mencegah, menghadapi, dan
mengatasi suatu keadaan yang mengancam kesehatan masyarakat terhadap dampak akibat
orang yang berperilaku seksual dengan berganti-ganti pasangan tanpa menggunakan kondom,
dan pengguna narkoba suntik yang menggunakan jarum suntik secara bersama. KPA dalam

1
menjalankan fungsinya harus berdasar pada beberapa prinsip dasar penanggulangan HIV &
AIDS, yaitu : Pertama, upaya penanggulangan HIV & AIDS dilaksanakan secara bersama
dari dan oleh masyarakat beserta pemerintah. Kedua, setiap upaya penanggulangan
HIV&AIDS harus mencerminkan nilai agama dan budaya yang dianut dan berkembang dalam
tatanan masyarakat Indonesia. Ketiga, setiap kegiatan dibuat serta diarahkan untuk
mempertahankan dan memperkukuh ketahanan dan kesejahteraan keluarga, serta sistem
dukungan sosial yang mengakar pada masyarakat Indonesia. Keempat, pencegahan HIV &
AIDS diarahkan pada upaya preventif dengan melakukan pendidikan serta penyuluhan untuk
memantapkan perilaku masyarakat yang baik dan mengubah perilaku masyarakat yang rentan
serta berisiko tinggi terhadap perkembangan HIV & AIDS.
Oleh sebab itu Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Kotawaringin Barat
mengadakan beberapa kegiatan dalam rangka upaya penanggulangan HIV-AIDS yang
tertuang dalam laporan kegiatan ini.

II. Tujuan

Adapun tujuan dibuatnya Laporan Kegiatan KPAD ini adalah:

1. Melaporkan perkembangan kegiatan penanggulangan HIV/AIDS kepada Bupati

selaku Ketua KPAD Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2021.

2. Mengetahui Situasi HIV-AIDS Kabupaten Kotawaringin Barat.

3. Sebagai Bahan Laporan Tahunan Komisi Penanggulangan AIDS.

2
BAB II
SITUASI HIV-AIDS KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT
TAHUN 2021

I. KASUS HIV S/D AGUSTUS 2021

Kasus HIV Tahun 2017-2021

250

197
200

150 139
116
100 92
75

50

0
2017 2018 2019 2020 2021

Gambar 1.1 Jumlah kasus baru HIV Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2017-2021

Berdasarkan gambar 1.1 jumlah kumulatif kasus HIV Tahun 2017 sampai
Agustus 2021 adalah 619 orang (Dinas Kesehatan Kotawaringin Barat,SIHA 2021).
Grafik menunjukan terdapat peningkatan kasus dari tahun ke tahun, yang merupakan
hasil deteksi dini HIV di layanan kesehatan yang dilaksanakan di seluruh fasilitas layanan
kesehatan wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat. Juga beberapa diantaranya pasien
yang melakukan konseling tes HIV langsung secara mandiri di RSUD Sultan Imanuddin.
Data Pelaporan dari layanan Perawatan, Dukungan dan Pengobatan (PDP) terkait
layanan ODHA bahwa jumlah kasus yang telah dilayani pengobatan ARV sebanyak 406
orang, sisa 3 (tiga) orang yang belum siap secara psikologis dan masih dalam tahap
pendampingan oleh Tim pendamping dari KPAD.

3
II. KASUS HIV BERDASARKAN KELOMPOK RISIKO

19
8
11 LSL
WPS
9 Pelanggan
Ibu Hamil
Pasangan Risti
22 Populasi non kunci
128

Gambar 2.1 Kasus HIV berdasarkan Kelompok Risiko Tahun 2021 (Dinas Kesehatan,SIHA 2021)

Gambar 1.2 diatas menunjukkan jumlah kasus HIV berdasarkan kelompok risiko di
Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2021. Kasus HIV pada Wanita Penjaja Seks (WPS)
sebanyak 8 orang (4,1%), pada Lelaki Seks Lelaki (LSL) sebanyak 19 orang (9,6%),
pasangan risiko tinggi sebanyak 22 orang (11,2%), kasus pada pelanggan penjaja seks
sebanyak 11 orang (5,6%), kasus pada ibu hamil sebanyak 9 orang (4,6%) sedangkan dari
populasi non kunci sebanyak 128 orang (65%).

III. PERSENTASE KASUS BERDASARKAN JENIS KELAMIN

43%
57%

Laki -Laki perempuan

Gambar 3.1 Persentase kasus HIV berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan data pada gambar 3.1 menunjukkan bahwa kasus HIV pada laki-laki
lebih tinggi dibandingkan perempuan yakni jumlah kasus berjenis kelamin laki-laki

4
sebanyak 57% dan perempuan sebanyak 43%. Namun jika dibandingkan dengan jumlah
orang yang diperiksa HIV justru lebih banyak berjenis kelamin perempuan. Tahun 2021
Sampai dengan bulan Agustus 2021 jumlah yang diperiksa adalah 4592 orang, jumlah
perempuan yaitu sebanyak 3628 orang, sedangkan jumlah laki-laki yang diperiksa HIV
hanya sebanyak 964.

IV. JUMLAH KASUS HIV BERDASARKAN UMUR

167
Jumlah Kasus HIV

18
2 6 4
0

<4 5-14 15-19 20-24 25-49 >50


Umur (Tahun)

Gambar 4.1 Jumlah kasus HIV berdasarkan umur Tahun 2021 (Dinas Kesehatan,SIHA 2021)

Pada Gambar 4.1 menjelaskan bahwa jumlah kasus HIV di Kabupaten Kotawaringin
Barat Tahun 2021 berdasarkan umur yakni yang menduduki jumlah terbanyak adalah pada
umur 25-49 tahun dari berbagai kelompok risiko yaitu 167 orang, sedangkan sisanya yakni
umur <4 tahun sebanyak 2 orang, umur 5-14 tahun sebanyak 6 orang, umur 20-24 tahun
sebanyak 167 orang dan >50 tahun sebanyak 4 orang, pada umur 15-19 tahun sampai saat
ini belum ada kasus.

5
V. STATUS PENGOBATAN PASIEN ODHA

Status ODHA di Kabupaten Kotawaringin Barat


Tahun 2021

105

108
406

Meninggal LFU Dalam Pengobatan

Gambar 5.1 Status pengobatan ODHA (Dinas Kesehatan,SIHA 2021)

Berdasarkan data diatas pada gambar 5.1 jumlah ODHA yang aktif pengobatan saat
ini berjumlah 406 pasien. Berdasarkan informasi dari RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan
Bun, 90 ODHA diantaranya telah di lakukan pemeriksaan Viral Load untuk mengetahui
jumlah virus pada ODHA oleh Rumah Sakit Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.
Pemeriksaan tersebut sangat penting untuk mengetahui perkembangan dan keberhasilan
pengobatan ARV dan mengetahui kepatuhan pasien dalam minum obat.
Jumlah Kasus ODHA yang Loss to Follow Up (LFU) yaitu ODHA yang tidak aktif
atau selama 3 bulan lebih berturut-turut tidak minum obat sebanyak 108 orang, sehingga
membutuhkan perhatian dan penjangkauan serta pendampingan agar ODHA mau kembali
minum obat ARV. Sedangkan jumlah ODHA yang telah meninggal dunia adalah sebanyak
105 orang.

6
BAB III
LAPORAN KEGIATAN

I. PEMETAAN POPULASI KUNCI


a. Deskripsi Kegiatan
Melaksanakan kegiatan pemetaan pada populasi kunci yang menjadi fokus kegiatan
penanggulangan HIV-AIDS di Kabupaten Kotawaringin Barat.
b. Tujuan
1. Untuk mengetahui jumlah dari sebaran populasi kunci di kabupaten Kotawaringin
Barat sebagai pemerima manfaat dari program penanggulangan HIV-AIDS
2. Untuk mengetahui peta fisik atau keberadaan populasi kunci, situasi lingkungan,
tempat tinggal serta akses menuju lokasi.
3. Untuk merencanakan intervensi bagi populasi kunci dalam penanggulangan HIV-
AIDS.
c. Sasaran
1. Wanita pekerja seks (WPS)
2. Waria
3. Laki seks lelaki (LSL)
4. Pelanggan
5. Penasun dll
d. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan Pemetaan populasi kunci di laksanakan pada bulan Januari-Februari Tahun
2021 di 5 (lima) Kecamatan Kabupaten Kotawaringin Barat.
e. Anggaran
Kegiatan Pemetaan Populasi Kunci menggunakan anggaran APBD Tahun 2021 (DPA
SKPD Dinas Kesehatan Tahun 2021).
f. Hasil Kegiatan
Hasil Pemetaan terlampir

7
II. PROMOSI DAN PENYULUHAN HIV-AIDS
a. Deskripsi Kegiatan
Melaksanakan kegiatan Promosi dan Penyuluhan HIV-AIDS pada masyarakat berisiko
dan populasi kunci serta populasi umum di Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat.

b. Tujuan
1. Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat HIV-AIDS
2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan penyakit HIV-AIDS
3. Mengurangi Stigma tentang HIV-AIDS dan Diskriminasi Terhadap ODHA

c. Sasaran
1. Populasi Kunci ( Waria, WPS, LSL dll)
2. Populasi Umum ( Remaja, WUS dan PUS)

d. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Kegiatan Promosi dan penyuluhan HIV-AIDS dilaksanakan Pada Bulan Januari sampai
dengan Oktober 2021 yang dilaksanakan di 5 (lima) Kecamatan Kabupaten Kotawaringin
Barat.

e. Anggaran
Kegiatan Promosi dan penyuluhan HIV-AIDS menggunakan anggaran APBD Tahun
2021 (DPA SKPD Dinas Kesehatan Tahun 2021).
f. Jumlah Peserta
Jumlah peserta yang hadir dalam rangka Kegiatan Promosi dan Penyuluhan HIV-AIDS
No Desa Waktu pelaksanaan Jumlah Peserta
1. Pelabuhan Kumai 17 September 2021 50 orang
2. Bumi Harjo 15 Oktober 2021 70 orang
3. Kumai 5 Oktober 2021 24 Orang

8
g. Hasil Kegiatan
Masyarakat antusias saat menerima materi yang di paparkan oleh sekretaris KPAD,
beberapa mengajukan pertanyaan terkait HIV-AIDS dan mendengarkan penjelasan terkait
pertanyaan tersebut. Selain kegiatan penyuluhan, juga dilakukan sosialisasi terkait
kegiatan Mobile VCT atau Deteksi dini HIV berjalan bagi masyarakat berisiko baik itu
populasi kunci maupun populasi umum yang dilaksanakan rutin setiap tahunnya oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat.

III. PENDAMPINGAN ODHA


a. Deskripsi Kegiatan
Melaksanakan kegiatan Pendampingan ODHA Kabupaten Kotawaringin Barat.
b. Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memberikan dukungan dan motivasi penderita baru agar mampu menangani
tekanan psikis dan sosial yang dialami.
2. Membantu ODHA dalam mendapatkan pelayanan pengobatan.
3. Membela hak ODHA dalammemenuhi kebutuhannya.
4. Melindungi ODHA dari situasi yang rentan dan tidak menguntungkan bagi ODHA.

c. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Kegiatan Pendampingan ODHA dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan
Desember Tahun 2021 di wilayah kabupaten Kotawaringin Barat.

d. Anggaran
Kegiatan Pendampingan ODHA menggunakan anggaran APBD Tahun 2021 (DPA
SKPD Dinas Kesehatan Tahun 2021).

IV. MOBILE VCT KLINIK


a. Deskripsi Kegiatan

9
Melaksanakan kegiatan skrining HIV bergerak (Mobile VCT Klinik) yaitu konseling
dan tes HIV pada populasi kunci termasuk warga Lapas yang dilaksanakan oleh tim
kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat.
b. Tujuan
1. Untuk mengetahui sebaran HIV-AIDS pada populasi kunci di kabupaten
Kotawaringin Barat sebagai pemerima manfaat dari program penanggulangan HIV-
AIDS
2. Untuk segera melakukan intervensi bagi populasi kunci yang terdeteksi HIV-AIDS.
3. Memutus rantai penyebaran HIV di Kabupaten Kotawaringin Barat.
c. Sasaran
1. Wanita pekerja seks (WPS)
2. Waria
3. Laki seks lelaki (LSL)
4. Pelanggan
5. Penasun
6. Warga Lapas (WBP)

d. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Kegiatan Mobile VCT klinik di laksanakan pada bulan Januari-Februari Tahun 2021 di 5
(lima) Kecamatan Kabupaten Kotawaringin Barat.
e. Anggaran
Kegiatan Pemetaan Populasi Kunci menggunakan anggaran APBD Tahun 2021 (DPA
SKPD Dinas Kesehatan Tahun 2021).
f. Hasil Kegiatan
Kegiatan Mobile VCT klinik pada populasi kunci berjalan dengan baik, peserta
kooperatif dan dilaksanakan sesuai protokol kesehatan. Jumlah peserta yang dilakukan
konseling dan tes HIV sebanyak 666 orang.

V. MONITORING DAN EVALUASI LAYANAN HIV-AIDS KE FASILITAS


LAYANAN KESEHATAN
a. Deskripsi Kegiatan

10
Melaksanakan monitoring kegiatan layanan HIV-AIDS ke Fasilitas kesehatan di
Kabupaten Kotawaringin Barat.

b. Tujuan
1. Untuk mengetahui layanan Konseling, Test, dukungan dan pengobatan berjalan
dengan baik.
2. Memastikan layanan memberikan dukungan dan motivasi penderita baru agar
mampu menangani tekanan psikis dan sosial yang dialami.
3. Memastikan ODHA mendapatkan pelayanan pengobatan dan tercatat dengan benar.

c. Waktu pelaksanaan
Kegiatan Monitoring dan evaluasi layanan HIV ke fasilitas Kesehatan dilaksanakan pada
bulan September- November 2021.

d. Sumber Dana
Perjalanan Dinas dalam rangka Monitoring dan evaluasi layanan HIV menggunakan
anggaran APBD Tahun 2021 (DPA SKPD Dinas Kesehatan Tahun 2021).

VI. RAPAT KOORDINASI KPA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH


a. Deskripsi Kegiatan
Mengikuti kegiatan Rapat koordinasi KPA Provinsi Kalimantan Tengah.
b. Tujuan
1. Menyatukan kesepakatan dalam penanggulangan HIV-AIDS melalui kelembagaan
Komisi Penanggulangan HIV-AIDS di Kabupaten masing-masing.
2. Meningkatkan pemahaman dalam penanggulangan HIV-AIDS.
3. Memaksimalkan anggaran dan sumber daya yang ada di Kabupaten masing-masing
guna pelaksanaan kegiatan penanggulangan HIV-AIDS
c. Waktu pelaksanaan
Kegiatan Rapat koordinasi KPA provinsi Kalimantan Tengah di laksanakan pada
tanggal 3 November 2021.
d. Hasil Kegiatan

11
Hasil Rapat koordinasi terlampir

BAB IV
PERMASALAHAN DAN SOLUSI

I. PERMASALAHAN
Kegiatan Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Kotawaringin Barat pada Tahun 2021
terdapat beberapa permasalahan, yaitu sebagai berikut:
1. Kegiatan Program KPAD secara keseluruhan terhambat karena Pandemi COVID-19.
2. Jumlah Loss Follow Up (LFU) pengobatan ARV pada ODHA yang membutuhkan
penjangkauan dan pendampingan sebanyak 108 ODHA sehingga membutuhkan tenaga dan
waktu ekstra untuk melaksanakannya.
3. LFU ODHA tidak disertai alamat yang lengkap
4. Tidak semua ODHA bersedia dibuka status HIV nya pada keluarga dan Tim Pendamping
sehingga menyulitkan petugas penjangkauan.
5. Staf Administrasi hanya 1 (satu) orang merangkap pelaksana dilapangan sehingga proses
pertanggungjawaban kegiatan tidak berjalan sesuai jadwal pelaksanaan kegiatan.

II. SOLUSI
Dari berbagai permasalahan tersebut diatas Komisi Penanggulangan AIDS Kotawaringin
Barat melakukan beberapa upaya yakni sebagai berikut:
1. Memaksimalkan kegiatan program Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten
Kotawaringin Barat, dengan memperhatikan protokol kesehatan pencegaham COVID
sesuai dengan himbauan Pemerintah Daerah Kotawaringin Barat.
2. Telah dilaksanakan pembekalan bagi petugas penjangkau populasi kunci dan
pemdampingan ODHA (Orang Dengan HIV-AIDS) sehingga tim siap melaksanakan tugas
penjangkauan dan pendampingan.
3. Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat terkait data ODHA
yang Loss Follow Up untuk segera dilakukan pendampingan agar ODHA dapat kembali
minum obat ARV.

12
4. Berkoordinasi dengan Komunitas Pendukung Sebaya dalam pendekatan pada ODHA baru
pada kegiatan pendampingan ODHA.
5. Tetap melaksanakan sosialisasi, promosi dan penyuluhan HIV serta kegiatan mobile VCT
pada populasi kunci termasuk Warga Binaan (Lapas) dengan memperhatikan protokol
kesehatan pencegahan COVID.

13
BAB V
PENUTUP

Demikian Laporan kegiatan Program Komisi Penanggulangan AIDS Kotawaringin Barat


Tahun 2021. Kami menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan pada laporan ini, dan
kami berupaya kedepannya akan lebih baik lagi.
Keberhasilan pelaksanaaan program Komisi Penanggulangan AIDS ini bahwasannya
tidak terlepas dari dukungan dari semua pihak khususnya Pemerintah Daerah Kabupaten
Kotawaringin Barat dan Lembaga-lembaga lainnya. Semoga laporan ini bermanfaat segala
kekurangan dan kekhilafan kami mohon maaf, atas dukungannya kami ucapkan terimakasih.

Pangkalan Bun, 06 November 2021


Komisi Penanggulangan AIDS
Kabupaten Kotawaringin Barat
Sekretaris,

H. ASPAN,SE.,MM

14
JUMLAH POPULASI KUNCI HASIL PEMETAAN KPAD TAHUN 2021
 
POPULASI KUNCI
N
Wilayah WPS LSL WARIA PENASUN WBP TOTAL
O
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH
1 Arut Selatan 0 6 3 0 0 9
2 Mendawai 15 6 0 0 0 21

3 Madurejo 5 32 15 5 660 717

4 N. Palingkau 6 4 0 0 0 10

5 Kumpai Batu Atas 0 0 0 0 0 0

6 Kumai 0 5 7 0 0 12

7 Teluk Bogam 0 0 0 0 0 0

8 Sei Rangit 0 0 0 0 0 0

9 Pangkalan Lada 0 0 0 0 0 0

10 Semanggang 0 0 0 0 0 0

11 Karang Mulya 0 0 0 0 0 0

12 Arut Utara 0 0 3 0 0 3

13 Kotawaringin Lama 0 0 0 0 0 0

14 Pandu Senjaya 0 0 0 0 0 0

15 Riam Durian 2 0 0 0 0 2

16 Runtu 0 0 0 0 0 0

17 Ipuh Bangun Jaya 0 0 0 0 0 0

18 Sambi 0 0 0 0 0 0

20 TOTAL 28 53 28 5 660 774

15

Anda mungkin juga menyukai