Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PUSKESMAS LEPAK
Jalan TGH. Moehid Al-Lepaki, Kec. Sakra Timur, Kode Pos 83674

A. PENDAHULUAN
Mengatasi masalah kesehatan masih menjadi sebuah tantangan serius di Indonesia.
Kini setidaknya masih ada triple burden atau tiga masalah kesehatan penting terkait
pemberantasan penyakit infeksi/ penyakit menular. Bertambahnya kasus penyakit tidak
menular dan kemunculan kembali jenis penyakit yang seharusnya telah berhasil diatasi.
Kegiatan Pemerintah pada Program P2P ( Pencegahan dan Pengendalian Penyakit )
Menular pada tahun 2022-2024 yaitu meningkatkan pengendalian penularan pada
penyakit yang beresiko menimbulkan kejadian luar biasa, salah satunya penyakit
HIV/Aids dan IMS dengan melakukan kegiatan seperti screening dan deteksi dini
penyakit pada kelompok usia subur dan kelompok resiko, meningkatkan cakupan
penemuan kasus melalui pemeriksaan kontak serumah dan pemeriksaan HIV/Aids pada
pasien TB.
Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan
kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif)
dan pemulihan kesehatan (rehabilitative), yang dilakukan secara menyeluruh dan
berkesinambungan berbasis masyarakat.
Hal ini dilakukan sebagai langkah pemerintah dalam membangun fondasi sumber
daya manusia yang unggul, berkualitas dan berdaya saing. Upaya Kesehatan ini juga
merupakan bagian integral dari pelaksanaan pembangunan nasional dan pembangunan
daerah.

B. LATAR BELAKANG
Masalah kesehatan reproduksi pada pasangan usia subur di Indonesia masih
sangat perlu diberikan perhatian khsusus. United Nations Development Economic and
Social Affairs (UNDESA, 2010) menyatakan bahwa Indonesia termasuk negara ke-37
dengan persentase pernikahan usia muda tertinggi kedua di ASEAN setelah Kamboja
dengan kasus positif HIV/Aids terbanyak pada pasangan usia subur.
Jumlah kasus HIV/Aids di Indonesia terus mengalami peningkatan. Pada tahun
2020-2021 jumlah penyakit HIV/Aids di Indonesia yaitu 543.100 Jiwa dan paling banyak
pada usia > 15 tahun keatas (Profil Kesehatan Indonesia, 2020).
Berdasarkan data Badan Pusat Satistik NTB 2020-2021 jumlah positif HIV/Aids
yaitu 2.201 jiwa dengan jumlah tertinggi di kota Mataram sebanyak 611 kasus, Lombok
Barat 339 kasus, Lombok Timur 329 kasus, Lombok Tengah 241 kasus, Kabupaten Bima
ada 136 kasus, Kabupaten Sumbawa ada 115 kasus, Kabupaten Sumbawa Barat ada 79
kasus, Kota Bima ada 69 kasus, Kabupaten Dompu ada 51 kasus, dan Kabupaten
Kabupaten Lombok Utara ada 45 kasus.
Sedangkan data HIV/Aids di Puskesmas Lepak dari tahun 2018 – 2021 ditemukan
jumlah kasus positif HIV/Aids sebanyak 5 kasus dan kasus terbanyak diderita oleh
perempuan dengan latar pekerjaan ibu rumah tangga dengan pernikahan lebih dari satu
kali.
Tingginya kejadian positif HIV/Aids, khususnya di wilayah kerja Puskesmas
Lepak disebabkan perilaku menyimpang seksual yang semakin tinggi, tingkat kesadaran
untuk tes HIV/Aids yang kurang dan kurangnya dukungan serta partisipasi lintas sektor
dan pemerintah daerah dalam melakukan kegiatan pengendalian dan pencegahan
penularan HIV/Aids pada masyarakat.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 97 Tahun 2014 Tentang
Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan dan
Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta
Pelayanan Kesehatan Seksual (Permenkes 97/2014) mengatur bahwa salah
satu target dalam Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Kehamilan adalah calon
pengantin. Pelayanan kesehatan ini terdiri dari, di antaranya, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan fisik, setidaknya, bertujuan
untuk melihat tanda vital dan status gizi, sedangkan pemeriksaan penunjang
dilakukan berdasarkan indikasi medis. Salah satu pemeriksaan penunjang
tersebut adalah pemeriksaan infeksi menular seksual, termasuk di dalamnya
pemeriksaan HIV. Selain pemeriksaan kesehatan, calon pengantin juga mendapatkan
materi komunikasi, informasi dan edukasi kesehatan reproduksi dan seksual.
Pemberian KIE menggunakan media KIE berupa Lembar Balik Kesehatan Reproduksi
dan Seksual bagi calon pengantin. Lembar balik ini memuat
informasi mengenai saluran reproduksi, infeksi menular seksual serta HIV dan
AIDS, dan pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak.
Program HIV/Aids sebagai Program yang masuk didalam dua belas standar
pelayanan minimal bidang kesehatan (SPM) yaitu Pelayanan kesehatan orang dengan
risiko terinfeksi virus yang melemahkan daya tahan tubuh manusia (Human
Immunodeficiency Virus) yang bersifat peningkatan/promotif dan pencegahan/
preventif , penting untuk melakukan pemeriksaan penyakit menular seksual dan
HIV/Aids pra nikah sebagai langkah awal dalam pencegahan dan pengendalian penularan
IMS dan HIV/Aids.
Oleh karena itu program HIV/Aids Puskesmas Lepak melalui inovasi program
“CATIN SEHATI” Calon Pengantin Sehat Tanpa HIV/AIDS melaksanakan pemeriksaan
kesehatan reproduksi dan penyakit menular seksual pada calon pengantin sebagai upaya
petugas kesehatan dalam mencegah dan mengendalikan penularan penyakit HIV/Aids
pada masyarakat sehingga bisa tercapai kehidupan yang sehat dan generasi penerus yang
sehat.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Sebagai langkah awal dalam melaksanakan pencegahan dan pengendalian penyakit
menular seksual dan HIV/Aids pada pasangan sehingga bisa melahirkan generasi
yang sehat bebas HIV/Aids.
2. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan status kesehatan fisik dan mental calon pengantin.
2) Memberikan pengetahuan kepada calon pengantin tentang kesehatan
reproduksi, penyakit menular seksual dan HIV/Aids.
3) Meningkatkan kerjasama lintas sektor terkait dalam upaya pencegahan dan
pengendalian penyakit menular seksual dan HIV/Aids.
D. RINCIAN KEGIATAN
1. Mengidentifikasi peluang inovasi program.
2. Menganalisis hasil identifikasi peluang inovasi.
3. Memasukkan program inovasi kedalam perencanaan Puskesmas Lepak.
4. Sosialisasi kepada masayarakat bahwa Puskesmas Lepak memiliki program inovatif
untuk menunjang kegiatan pokok Puskesmas Lepak.
5. Melaksanakan program inovasi Puskesma .
6. Mengevaluasi program inovasi Puskesmas Lepak.
7. Membuat rencana tindak lanjut dan tindak lanjut terhadap program inovasi
Puskesmas Lepak.

E. SASARAN
Catin, Masyarakat, KUA, Lintas Sektor dan Lintas Program.

F. JADWAL KEGIATAN
Tahun 2022

No Kegiatan Jul Agu Sep Okt Nov Des

1 Identifikasi
peluang inovasi 
2 Menganalisis
hasil identifikasi 
3 Memasukkan
program inovasi ke 
perencanaan
4 Sosialisasi kepada
lintas sektor, lintas 
program.
5 Pelaksanaan
program     
inovasi
6 Evaluasi 
7 RTL dan Tl 
G. ALUR PELAYANAN CATIN SEHATI

Koordinasi dengan petugas KUA, Kadus Catin


setempat

Loket Pendaftaran
Catin dibawah umur/
Tdk terdaftar di KUA
Catin diarahkan ke ruang KIA

Petugas screening
Langsung ke rumah Pemeriksaan tekanan darah, BB,TB, LP, LILA,
suntik TT Capeng

Petugas KIA memberikan arahan ke ruang


HIV/Aids utk edukasi HIV/Aids pd Pasangan

Catin diarahkan ke laboratorium dengan membawa blanko lab


dari KIA dan HIV/Aids

Catin cek darah lengkap, tes HIV/Aids &


IMS oleh petugas laboratorium

Catin membawa hasil lab ke ruang


KIA dan HIV/Aids

Negatif Positif

Konseling dokter Konseling dokter


dan PP HIV/Aids

SK layak nikah dan surat


keterangan sehat
Rujuk ke fasyankes
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
Evaluasi inovasi program dilaksanakan setahun sekali pada bulan Desember.

I. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Kegiatan inovasi program dicatat dan dilaporkan dalam bentuk laporan kegiatan.
REFERENSI

Larasati, dkk. (2019). Intervensi Berbasis Keluarga Dalam Kebijakan HIV. Lembaga Bantuan
Hukum Masyarakat. 1 (1), (13-72).

Kurniawan, Afif. (2022). Pemeriksaan HIV Bagi Calon Pengantin Dalam Perundang-undangan
dan Hukum Islam. Journal Of Family Studies. 6 (1). 2580-9865. Diakses 29 Juni 2022, dari
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Profil Kesehatan Indonesia. (2020). Diakses 29 Juni 2022.

Badan Pusat Statisti. (2020-2021). Diakses 29 Juni 2022.


KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM INOVASI
CATIN SEHATI ( CALON PENGANTIN
SEHAT TANPA HIV/AIDS)

DISUSUN OLEH:
RINA OPTIANA, S.KEP, NS

PUSKESMAS LEPAK
TAHUN 2022

Anda mungkin juga menyukai