Anda di halaman 1dari 28

INTEGRASI P3M DLM

ANC TERPADU
(ELIMINASI PENULARAN HIV, SIFILIS DAN
HEPATITIS B DARI IBU KE ANAK)

BIDANG P2P DINKES KOTA TANGERANG


OTONOMI DAERAH
Hak, wewenang, kewajiban Tujuan Nasional
daerah otonom untuk  Melindungi segenap bangsa dan
mengatur dan mengurus tumpah darah Indonesia
sendiri urusan  Memajukan kesejahteraan umum
pemerintahanan dan  Mencerdaskan kehidupan bangsa
kepentingan masyarakat  Ikut melaksanakan ketertiban dunia
setempat dalam sistem
NKRI

Kesehatan adalah keadaan sehat, baik


Mempercepat peningkatan : secara fisik, mental, spritual maupun sosial
- kesejahteraan rakyat, yang memungkinkan setiap orang untuk
- pemberdayaan hidup produktif secara sosial dan ekonomis
masyarakat,
- pelayanan publik dan
- daya saing

Negara, Pemerintah, Pemerintah Daerah,


Keluarga, dan Orang Tua wajib
UU 23 th 2014 ttg mengusahakan agar Anak yang lahir
terhindar dari penyakit yang mengancam
Pemerintahan kelangsungan hidup dan/atau menimbulkan
Daerah kecacatan
VISI DAN MISI PRESIDEN

TRISAKTI:
Mandiri di Bidang Ekonomi; Berdaulat di Bidang Politik;
SEKTOR UNGGULAN, PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN
: PEMBANGUNAN MANUSIA,

Berkepribadian dlm Budaya

9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)

NORMAPEMBANGUNAN KABINET KERJA


Agenda ke 5: Meningkatkan Kualitas Hidup
Manusia Indonesia

PROGRAM INDONESIA KERJA


PROGRAM INDONESIA PROGRAM PROGRAM INDONESIA
PINTAR
3 DIMENSI PEMBANGUNAN

INDONESIA SEHAT SEJAHTERA

RENCANA STRATEGIS KEMENKES 2015-2019

PENERAPAN PENGUATAN JAMINAN KESEHATAN


PARADIGMA SEHAT PELAYANAN KES NASIONAL (JKN)

KELUARGA
DTPK
SEHAT
27-09-2016 3jk 3
LATAR BELAKANG

Penyakit HIV, Sifilis dan Hepatitis B adalah penyakit menular seksual


1
yang dapat berakibat kecacatan serta pembiayaan tinggi.

Penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak di Indonesia cukup
2 tinggi yaitu 0,33%, 1,7% dan 2,5%, oleh karena itu jumlah kasus HIV, Sifilis
dan Hepatitis B pada anak cenderung meningkat.
Test HIV pada Bumil dan pemberian ARV pada Bumil dg HIV sejak trimester
pertama kehamilan akan menurunkan jumlah bayi lahir dengan HIV.
3
Jika bumil yang terinfeksi sifilis tidak diobati dengan adekuat maka 67% kehamilan
akan berakhir dengan abortus, lahir mati atau sifilis kongenital pada neonatus.

4
Infeksi Hepatitis B pada bayi meningkatkan risiko kematian pada
dewasa muda

Eliminasi penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari ibu ke anak akan menurunkan angka
5 kematian dan kecacatan, meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, dan menekan
pembiayaan pelayanan kesehatan.
23 November 2017
PENULARAN VERTIKAL HIV-SiFILIS dan HEPATITIS B

Penularan HIV Penularan Sifilis Penularan hepatitis B


45% 67- 90% 95%

Risiko Risiko abortus, lahir mati Risiko : 95% Bayi


45% bayi HIV atau sifilis kongenital Hepatitis B

Dari ibu ke anak yang dikandung, dilahirkan atau disusui


HIV AIDS

Bayi bebas HIV


sekalipun ibu HIV di
Jayapura, Papua
HIV
• HIV hanya diketahui dengan tes RDT HIV  tracing pasangan
• Ibu hamil HIV indikasi ARV
• Penemuan dini HIV pada ibu hamil maka pengobatan dini dapat
segera dilakukan
• ARV patuh 6 bulan dan diteruskan  VL HIV tidak terdeteksi 
risiko penularan ke bayi rendah/nol
• Persalinan sesuai indikasi obstetri
• SF Eksklusif (AFASS) atau ASI Eksklusif  nonmixed
• ARV profilaksis pada bayi (PASI zidovudin, ASI
zidovudin+nevirapin)
• EID pada usia bayi 6 minggu
SIFILIS

snuffle

23 November 2017
Sifilis
• Sifilis pada ibu hamil hanya diketahui dengan tes RDT Sifilis (TP Rapid)
 tracing (kontak investigasi) pasangan
• Ibu hamil Sifilis indikasi Benzatin Benzil Penicilin / Benzatin Penicilin G
2,4jutaIU
• Penemuan dini Sifilis pada ibu hamil  pengobatan dini dapat segera
dilakukan, terhindar Jarisch Herxheimer sydrome
• Titer RPR untuk terapi laten 7,2jutaIU @2,4jtIU/minggu  risiko
penularan ke bayi rendah/nol
• Persalinan sesuai indikasi obstetri
• Terapi Bayi 50.000 IU/kgBB dosis tunggal IM
• ASI Eksklusif
• Pengawasan bayi dan ibu (titer 3 bl, 6 bl, 9 bl, 12 bl)

23 November 2017
HEPATITIS fokus

Virus Hepatitis Perlemakan

Obat-obatan HEPATITIS
HEPATITIS

Virus lain:
Alkoholik (Dengue, Herpes) Parasit:
(Malaria, Ameba)

Virus Hepatitis merupakan penyebab terbanyak Hepatitis


SILENT
Hepatitis B
KILLER
• Hepatitis B pada ibu hamil hanya diketahui dengan tes RDT
HBsAg
• Persalinan sesuai indikasi obstetri
• Imunisasi aktif HB 0, 1, 2, 3, 4 melindungi hingga 67%
• Tambahan Imunisasi pasif HBIg <12jam  98%
• ASI Eksklusif
• Konfirmasi tes RDT HBsAg pada usia 9-12 bulan
• 1 dari 4 pengidap Hepatitis B sejak lahir akan meninggal
karena kanker atau gagal hati pada dekade 2-3
STRATEGI PENCAPAIAN ELIMINASI PENULARAN HIV, SIFILIS
DAN HEPATITIS B DARI IBU KE ANAK

• Penemuan dan penanganan dini HIV, Sifilis dan Hepatitis B


secara komprehensif berkesinambungan untuk
menyelamatkan masa depan bangsa Indonesia

• Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan professional &


sarana prasarana fasyankes multi level dan multi
stakeholders yang mumpuni.

• Meningkatkan komitmen pencegahan dan pengendalian


secara efektif dan efisien serta mampu laksana
Ibu hamil

Kunjungan ANC STANDAR DETEKSI DINI


HIV, SIFILIS dan HEPATITIS B
Pelayanan ANC Pada PEREMPUAN/IBU HAMIL
• Anamnesa
• Pemeriksaan 10 T :
• T1. Tinggi & berat badan
• T2. Tekanan darah inklusif
• T3. status Gizi (ukur li-la)
• T4. TFU
• T5. Tentukan DJJ Janin Tes HIV, Sifilis & Hep B bersama HIV (-)
• T6. sTatus Imunisasi (TT) dengan pemeriksaan Sifilis (-) Pertahankan
• T7. Tablet Fe (90 tablet) laboratorium rutin lainnya
Hep B (-)
• T8. Tes Lab (Gol.darah, Hb,
GDS, Sifilis, HIV, Hepatitis Positif
B, Malaria, Proteinuri, Ulang tes Bumil +
HIV – Sifilis – Hepatitis B pasangan bila berisiko
sputum BTA)
• T9. Tata laksana kasus minimal 3 bln
• Pengobatan • Pengobatan • Pengawasan
• T10. Temu wicara dan • Kondom • Kondom • Kondom
konseling • trace pasamgan • trace pasamgan • trace pasamgan
• Tindak lanjut • IO lain • Comorbid lain

 Konseling kehamilan dan kelas Ibu Hamil, perencanaan kehamilan


Edukasi & konseling persiapan persalinan, pemberian makanan,
pemeliharaan kesehatan, immunisasi, kepatuhan pengobatan
Konseling pasangan, keluarga
Life
23 Skill Education
November 2017
Alur Pelayanan Eliminasi Penularan HIV, Sifilis dan
Hepatitis B dari Ibu ke Anak di Puskesmas
Form yg dipakai:
- Kohort Ibu, Buku KIA Pemeriksaan lab T8
- Form HIV, Sifilis dan Hep B lengkap termasuk HIV,
- Form permintaan periksa Sifilis, Hepatitis B
lab
Menunggu
Admin Pemeriksaan Hasil Tes
Bumil Pendaftaran Puskesmas Poli KIA R. Lab

3 4 4
1 2

6 5

Pengelola Program Hasil lab diserahkan ke ibu hamil


Pengelola • Form hasil laboratorium
HIV, Sifilis, Hepatitis Program Pkm
Dinkes Kab/Kota Pemberitahuan Hasil lab umum
• Reaktif : Konseling postest dan
tatalaksana HIV/Sifilis; bagi Hep B

Bumil
8. Staf Lab rujuk ke RS tata laksana Hep,
9
kehamilan di puskesmas
• Non Reaktif : Konseling posttest,
Ruang Data Edukasi PHBS dan saran imunisasi Hep
10 7
B mandiri
Lap yg dikirim
perbulan : SIHA Pulang

23 November 2017
TATALAKSANA IBU HAMIL
SESUAI HASIL PEMERIKSAAN LAB (DETEKSI DINI)
HIV, SIFILIS DAN HEPATITIS B

Deteksi
dini
Tes HIV Tes Sifilis Tes Hep B

+ + +
R1 (+), R2 (+), R3 (+) TP Rapid Sifilis Rapid Hep B

Hasil
Segera ARV Segera Benzatin Benzil Pengawasan kasus
IBU KDT 1 tab/24jam
seumur hidup
Penicilin / Benzatin
Penisilin G 2,4 juta IU
boka-boki
hepatitis dirujuk,
lainnya puskesmas

ARV profilaksis Obati 50.000IU/kgBB IM, Vit K

BBL
AFASS : ASI Eksklusif or sblm pulang. HB0 < 24jam
PASI Eksklusif – unmixed) tanda2 : lesi kulit,
HBIg< 24jam
PCR EID usia 6 mgg Snuffles, Trias
+ Cotrim profilaksis Hutchinson,
23 November 2017
ILUSTRASI KASUS
a. Kabupaten : jumlah penduduknya 18.213, jumlah ibu hamil 208 orang. Jumlah ibu
hamil dengan pelayanan antenatal lengkap 201 orang. Di kabupaten tersebut sudah
menjadi SPO setiap ibu hamil dilakukan pelayanan antenatal terpadu lengkap. Hasil
pelayanan : Bumil HIV 1 orang, Bumil Sifilis 5 orang, Bumil Hepatitis B 10 orang.
b. SPO : Bumil HIV segera diterapi ARV, Bumil Sifilis segera diterapi BBP/Benzatin Penicilin
G 2,4 jutaIU 3 orang, ibu hamil dengan Hepatitis B yang diawasi 10 orang.
c. Sesuai waktunya seluruh ibu hamil di kabupaten tersebut melahirkan bayi hidup. Bayi
dari ibu HIV diberikan profilaksis ARV selanjutnya ditambah dengan profilaksis
kotrimoksazol pada usia 6 minggu, dan diperiksa Early Infant Diagnosis (EID) PCR DNA
kualitatif dan hasilnya negatif, saat 18 bulan diulang tes HIV negatif. Kelima bayi dari
ibu Sifilis sebelum pulang dari fasilitas pelayanan kesehatan diterapi Benzatin Peniclin G
50.000IU/kgBB seluruhnya, saat usia 3 bulan dilakukan titer RPR ibu dan bayinya,
ternyata seorang bayi menunjukkan titer 1:512 (>4 kali lipat titer ibu 1:32) sedangkan 4
bayi lainnya menunjukkan titer RPR lebih rendah dari titer ibunya. Sebanyak 10 bayi
dari ibu Hepatitis B, hanya 8 bayi yang dapat HBIg disamping vit K dan Hb0, pada usia 9
bulan dilakukan tes RDT HBsAg, ternyata 2 positif
23 November 2017
d. Dengan demikian di kabupaten tersebut diketahui bahwa pada ibu hamil periode
tersebut:
1. prevalensi HIV adalah 0,48% (1/208x100%),
2. prevalensi Sifilis 2,4% (2/208x100%) dan
3. prevalensi Hepatitis B sebesar 4,8% (10/208x100%).

e. Kasus ini juga menunjukkan bahwa penularan HIV dari ibu ke anak tidak terjadi
(0/208x100%), sedangkan penularan Sifilis dari ibu ke anak terjadi pada 1 orang anak
(1/208x100% = 0,48%) dan penularan Hepatitis B dari ibu ke anak terjadi pada 2
orang anak (2/208x100% = 0,96%). Dengan memperhatikan bahwa eliminasi bila
jumlah kasus <50/100.000 kelahiran hidup (= <0,05%), maka pada periode tahun
tersebut telah terjadi Eliminasi Penularan HIV, namun tidak demikian dengan Sifilis
dan Hepatitis B.

23 November 2017
ANALISIS KASUS
Penduduk 18.213 PELAYANAN HASIL BUMIL PENANGANAN Keterangan
Ibu Hamil 208 ANC 201 HIV 1 ARV segera 1 Patuh
terpadu
lengkap Sifilis 5 BBP/BPG 2,4jt IU 5 Titer dini
Hepatitis B 10 Pengawasan 10 Rujukan aman

seluruh ibu hamil melahirkan bayi hidup


Bayi lahir hidup 208 Penanganan Bayi Tindak Lanjut LUARAN
Bayi Ibu HIV 1 1 bayi ARV profilaksis sd EID usia 6 minggu hasil Tidak ada bayi
usia 6 minggu dilanjut 4mgg kemudian negatif, terinfeksi HIV
kotrimoksasol profilaksis VL ibu undetected

Bayi Ibu Sifilis 5 5 bayi terapi BBP/BPG Usia 3 bulan : 1 bayi terinfeksi Sifilis
50.000IU/kgBB IM 4 bayi titer < titer ibu dan diterapi Procain
sebelum pulang Penicilin 10 hari di RS
1bayi titer 1:512, titer ibu Ibu diterapi Ulang
1:32 (>4x)
Bayi Ibu Hep B 10 8 bayi Vit K, HB 0, HBIg. Usia 9 bulan : 2 bayi Hep B, dibawah
8 bayi Tes RDT Hep B : (-) pengawasan Dr. SpA
2 bayi Vit K, HB 0. 2 bayi Tes RDT Hep B : (+)

23 November 2017
SIMPULAN KASUS

PREVALENSI :
(ibu hamil = populasi umum)
Prevalensi HIV : 1/208 x 100% = 0,48%
Prevalensi Sifilis : 5/208 x 100% = 2,40%
Prevalensi Hepatitis B : 10/208 x 100% = 4,80%

PENGHITUNGAN STATUS ELIMINASI PENULARAN DARI IBU KE ANAK :

STANDAR
Bayi terinfeksi Nilai Status EMTCT
(< 50/100.000 KH)
HIV 0/208 x 100% 0% < 0,05% ELIMINASI HIV
Sifilis 1/208 x 100% 0,48% < 0,05% Belum Eliminasi
Hepatitis B 2/208 x 100% 0,96% < 0,05% Belum Eliminasi

23 November 2017
Indikator Umum
No Uraian 10T HIV Siflis Hepatitis B
1 Cakupan ibu hamil 100% 100% 100% 100%
dilakukan ANC terpadu
2 Ibu hamil terinfeksi maks 0,30% 1,70% 7,10%
3 Ibu hamil terinfeksi
mendapatkan pengobatan 100% 100% 100%
4 Bayi dari ibu hamil terinfeksi 100% 100% 100%
mendapatkan penanganan
5 Bayi terinfeksi per 100.000 <0,05% <0,05% <0,05%
kelahiran hidup per tahun

23 November 2017
ROADMAP
2018 - • Akses Terbuka ELIMINASI PENULARAN
2019 HIV, SIFILIS & HEPATITIS B
DARI IBU KE ANAK
Di INDONESIA
2020- •
Pra Eliminasi
2021 Eliminasi : <50/100.000 KH
: <5/10.000 KH
: <0,05%

Eliminasi : upaya 2022 • Eliminasi


pengurangan penyakit
berkesinambungan di
wilayah kesakitan
serendah mungkin : 2023-• Pemeliharaan
tidak menjadi masalah 2025
kesehatan di wilayah

23 November 2017
• Akses terbuka 2018-2019
– Akses bumil ANC terpadu lengkap (10T) basis NIK / KTP JKN
– Deteksi dini tes laboratorium (T8) : selain HCG dan golongan darah; Hb,
GD, sifilis, HIV, Hepatitis B, Malaria (untuk daerah endemis), protein
urin, dan BTA curiga TBC.
– Tracing pasangan  keluarga

• Pra eliminasi 2020-2021 (min 1 kab/kota salah satu eliminasi per prov)
– tahap sebelumnya tetap dilakukan
– mulai penilaian eliminasi ibu  anak seluruh provinsi dan
kabupaten/kota.
– dukungan tertulis penyiapan eliminasi HIV, Sifilis dan Hepatitis B
– tiap FKTP & FKRTL berkemampuan optimal tertulis tercatat dan laporan
akurat sebagai bukti kinerja
– surveilans berbasis layanan di FKTP dan FKTL terlaporkan.
• Eliminasi 2022 (min 1 provinsi salah satu kab/kota ‘triple’ eliminasi)
– tahap sebelumnya tetap dilakukan; ANC lengkap >95%
– 100% P/K/K eliminasi HIV, Sifilis dan Hepatitis B (tertulis)
– 100% FKTP & FKRTL SOP tertulis
– Eliminasi : surveilans berbasis layanan.
– Pengelola program P/P/K/K kompilasi dan analisa data dan TL epid ,
– Pengambil keputusan : terdapat bukti tertulis pemenuhan hak bayi untuk
sehat sejak masih dalam kandungan secara sistematis; morbiditas dan
mortalitas tertangani 100% dalam sistem, dengan risiko penularan
minimal. sertifikasi eliminasi

• Pemeliharaan 2023-2025
– mempertahankan status Eliminasi (cegah ibu hamil terinfeksi, cegah
penularan vertikal)
– Menyisir kasus impor; Surveilans dan kohort integrasi UKM-UKP dalam
JKN
Tantangan :
1. Pelayanan antenatal >95% rata-rata Indonesia
2. Kualitas pelayanan antenatal <<
3. Kualitas dan kelengkapan pemeriksaan/deteksi dini/skrining
4. Pencatatan berhenti di fasyankes  belum sampai
dinkeskab/kota data individualnya
5. Penanganan hasil deteksi dini (AKI masih tinggi)
6. Data Kualitas Bayi Baru Lahir (AKB / AKBa / AKA tinggi)
7. Epidemi Penyakit Menular Langsung ??

KESEMPATAN :
1. SPM  PP 2/2018
2. NSPK - SPM Kesehatan : Ibu hamil – HIV – Sifilis – Hepatitis B
3. Standar Puskesmas  Manajemen Puskesmas  SPO
4. JKN dan Pengorganisasian Dinkes Prov/Kab/Kota
5. SIK – SIRS – SIKDA – Kohort IA – SIHA – SIHEPI ?
6. Bersama Gerakan ELIMINASI : TB – FRAMBUSIA – MALARIA
7. KOMITMEN BERSAMA dlm PIS-PK
KESIMPULAN

• Pengendalian Penyakit HIV, Sifilis dan


Hepatitis B akan sangat efektif dan
efisien bila dilakukan pemutusan
penularan dari ibu ke anak.
• Diperlukan Integrasi antara program
KIA, HIV AIDS dan PIMS serta
Hepatitis di Fasyankes untuk
tercapainya Eliminasi Penularan HIV,
Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak
LINDUNGI KAMI DARI HEPATITIS B

TERIMA KASIH

Lindungi kami dari


HIV-SIFILIS dan Hepatitis B
23 November 2017
MANAJEMEN TRIPLE ELIMINASI dan SPM
UU 29 th 2004 ttg Praktik Kedokteran
UU 36 th 2009 ttg Kesehatan
UU 23 th 2014 ttg Pemerintahan Daerah
UU 36 th 2014 ttg Tenaga Kesehatan
PP 47 th 2016 ttg Fasilitas Pelayanan Kesehatan
PP 18 th 2016 ttg Perangkat Daerah
PP 12 th 2017 ttg Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
PP 2 th 2018 ttg Standar Pelayanan Minimal
Permenkes 21 th 2013 ttg Penanggulangan HIV dan AIDS
Permenkes 53 th 2015 ttg Penanggulangan Hepatitis Virus
Permenkes 44 th 2016 ttg Pedoman Manajemen Puskesmas
Permenkes 49 th 2016 ttg Pedoman Teknis Pengorganisasian Dinas Kesehatan Provinsi
Dan Kabupaten/Kota
Permenkes 52 th 2016 ttg Standar Tarif dalam Pelayanan Kesehatan Program Jaminan
Kesehatan Nasional
Permenkes 52 th 2017 ttg Eliminasi Penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak
Kepmenkes 514 th 2015 ttg Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama
Kepmenkes 369 2007 ttg Standar Profesi Bidan
23 November 2017
Kota Tangerang
Kode Penduduk Bumil Penduduk Bumil Penduduk Bumil Penduduk Bumil JML
K/K Kabupaten/Kota 2017 2017 2018 2018 2019 2019 2020 2020 PKM
(2015)

3671 Kota Tangerang (266) 2.139.891 45.066 2.185.304 44.841 2.229.901 44.563 2.275.408 44.287 32

ESTIMASI MAKSIMAL 2017 2018 2019 2020


Kode HIV Sifilis Hep B HIV Sifilis Hep B HIV Sifilis Hep B HIV Sifilis Hep B
K/K Kabupaten/Kota
0,3% 1,7% 2,5% 0,3% 1,7% 2,5% 0,3% 1,7% 2,5% 0,3% 1,7% 2,5%
(2015)

3671 Kota Tangerang (266) 135 766 1.127 135 762 1.121 134 758 1.114 133 753 1.107

Anda mungkin juga menyukai