Anda di halaman 1dari 32

PEDOMAN P2 HIV AIDS & PIMS

dalam NSPK
Subdit HIV AIDS & PIMS
Dit P2PML, Ditjen P2P
Kemenkes RI
NSPK
Permenkes adalah bagian dari NSPK.
Permenkes adalah peraturan per UU an yang
ditetapkan oleh Menkes sebagai NSPK untuk
dijadikan pedoman/acuan bagi daerah dalam
menjalankan pemerintahan bidang kesehatan
di daerah.
Pasal 16 UU 23 tahun 2014
- Pemerintah pusat menetapkan kebijakan
sebagai dasar dalam menyelenggarakan
urusan pemerintah.
8/1/2017 2
UUD 1945
Pasal 28H ayat (1) Setiap orang berhak hidup
sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal,
dan mendapatkan lingkungan hidup baik dan
sehat serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan. **)
Pasal 34 ayat (3) Negara bertanggungjawab
atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan
dan fasilitas pelayanan umum yang layak.
****)

8/1/2017 3
UU No 36 tahun 2009 ttg KESEHATAN
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomis.
ASAS DAN TUJUAN
berasaskan perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat,
pelindungan, penghormatan terhadap hak dan kewajiban,
keadilan, gender dan nondiskriminatif dan norma-norma agama
(9).
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai
investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomis (3112.
8/1/2017 4
PERLINDUNGAN PASIEN
PASAL 56

1) Setiap orang berhak menerima atau menolak


sebagian atau seluruh tindakan pertolongan
yang akan diberikan kepadanya setelah
menerima dan memahami informasi mengenai
tindakan tersebut secara lengkap.
2) Hak menerima atau menolak sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku pada:
a. penderita penyakit yang penyakitnya dapat secara
cepat menular ke dalam masyarakat yang lebih luas;
b. keadaan seseorang yang tidak sadarkan diri; atau
c. gangguan mental berat.

8/1/2017 5
Definisi (1)
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundangundangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan / atau pelayanan administratif yang disediakan
oleh penyelenggara pelayanan publik (UU 25/2009 ttg Pelayanan
Publik).
Misi negara adalah kebijakan untuk mengatasi permasalahan
tertentu, kegiatan tertentu atau mencapai tujuan tertentu yang
berkenaan dengan kepentingan dan manfaat orang banyak (UU
25/2009 ttg Pelayanan Publik)
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintregasi dan
berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit,
peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan
kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat (UU 36/2009 ttg
8/1/2017 6
Kesehatan)
Definisi (2)
Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri
dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan
dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan
untuk melakukan upaya kesehatan (UU 36/2014 ttg Tenaga
Kesehatan)
Program adalah penjabaran kebijakan kementerian
negara/lembaga/SKPD dalam bentuk upaya yang berisi satu
atau beberapa kegiatan dengan menggunakan sumberdaya
yang disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai
dengan misi kementerian negara/lembaga/SKPD (Perpres
29/2014 ttg SAKIP)

8/1/2017 7
PENYAKIT MENULAR (1)
Penyakit Menular adalah penyakit yang dapat menular ke manusia yang
disebabkan oleh agen biologi, antara lain virus, bakteri, jamur, dan parasit
(Permenkes 82/2014 Penanggulangan Penyakit Menular)
1) Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat bertanggung jawab
melakukan upaya pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan penyakit
menular serta akibat yang ditimbulkannya.
2) Upaya pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan penyakit menular
untuk
a. melindungi masyarakat dari tertularnya penyakit,
b. menurunkan jumlah yang sakit, cacat dan/atau meninggal dunia, serta
c. mengurangi dampak sosial dan ekonomi akibat penyakit menular.
3) kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif bagi individu atau
masyarakat.
4) dilakukan terhadap lingkungan dan/atau orang dan sumber penularan lainnya.
5) berbasis wilayah.
6) dilakukan lintas sektor.
7)8/1/2017
dapat melakukan kerja sama dengan negara lain. 8
UU 23/2014 ttg PEMERINTAHAN DAERAH

8/1/2017 3jk 9
8/1/2017 10
PEMBAGIAN URUSAN
PEMERINTAH PEMERINTAH
PEMERINTAH
KRITERIA DAERAH DAERAH KABUPATEN
PUSAT
PROVINSI / KOTA
Lokasi nya Lintas daerah Lintas daerah Dalam daerah
provinsi atau kabupaten/kota kabupaten/kota
negara
Penggunanya Lintas daerah Lintas daerah Dalam daerah
provinsi atau kabupaten/kota kabupaten/kota
negara
Manfaat atau Lintas daerah Lintas daerah Dalam daerah
dampak nya provinsi atau kabupaten/kota kabupaten/kota
negara
Efisiensi Lebih efisien bila Lebih efisien bila Lebih efisien bila oleh
sumberdayanya oleh Pemerintah oleh Pemerintah Pemerintah daerah
Pusat Daerah Provinsi kabupaten/kota
Peranan Strategis Nasional
8/1/2017 11
PRIORITAS NASIONAL KESEHATAN

3 Program Prioritas, 9 Kegiatan Prioritas, 14 Proyek Prioritas


Program Prioritas: Program Prioritas: Program Prioritas:
Peningkatan Kesehatan Pencegahan dan Penguatan Promotif dan
Ibu dan Anak Pengendalian Penyakit Preventif Gerakan
Prioritas Nasional: Masyarakat Hidup Sehat
Prioritas Nasional:
1. Penurunan Kematian 1. Pencegahan dan Prioritas Nasional:
Ibu di fasilitas Pengendalian TB dan 1. Peningkatan Kualitas
pelayanan kesehatan HIV/AIDS Lingkungan Hidup
2. Pemenuhan JKN/KIS 2. Pengendalian malaria Sehat
3. Penyediaan sarana 3. Pengendalian 3 2. Kampanye Hidup
fasilitas kesehatan Penyakit Tropis Sehat
yang berkualitas Terabaikan/Neglected 3. Peningkatan
4. Pemenuhan Tenaga Tropical Diseases Konsumsi Pangan
kesehatan 4. Pengendalian Faktor Sehat
5. Penyediaan dan Risiko Penyakit Tidak
peningkatan mutu Menular
sediaan farmasi dan 5. Peningkatan cakupan
alat kesehatan imunisasi dasar
6. Penurunan Stunting
8/1/2017 lengkap 12
TUJUAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
HIV-AIDS DAN PIMS
GETTING THREE ZERO
a. menurunkan hingga meniadakan 1. Mengurangi morbiditas dan mortalitas
infeksi HIV baru; berkaitan dengan IMS
b. menurunkan hingga meniadakan 2. Mencegah infeksi HIV
kematian yang disebabkan oleh 3. Mencegah komplikasi serius pada
keadaan yang berkaitan dengan kaum perempuan
AIDS; 4. Mencegah efek kehamilan yang buruk
c. meniadakan diskriminasi
terhadap ODHA; 5. mencegah komplikasi dan sekuele,

d. meningkatkan kualitas hidup 6. mengurangi penyebaran infeksi di


ODHA; dan masyarakat,
7. peluang untuk melakukan edukasi
e. mengurangi dampak sosial terarah mengenai pencegahan infeksi
ekonomi dari penyakit HIV dan HIV.
AIDS pada individu, keluarga
8/1/2017 dan masyarakat 13
Getting to Three Zeroes
Zero New Infection, Zero AIDS related Death, Zero Discrimination
Quality of Life
Akselerasi : Fast Track 90-90-90
3E (triple eliminasi : HIV-Sifilis-Hepatitis B)
3P : Penguatan FKTP FKTRL Sistem&Program
90% Pop kunci tahu
LKB & SUFA status HIV Target 90/90/90
100% skrining EID

2030
2013 2016 2019 2020 2027

2030
Deteksi Dini / Skrining getting to zero
HIV, Sifilis, Hep B bumil Tripel eliminasi
8/1/2017 14
KOLABORASI TB-HIV
Kolaborasi adalah kerja fungsional inklusif
Prinsip
Koinsidensi tersering airborne disease pada penurunan
kekebalan
Peningkatan kapasitas pelaksana
Menurunkan beban ODHA menurunkan beban pasien TB
Sistem pencatatan dan pelaporan rumit perlu
disederhanakan
Kesempatan Kolaborasi lainnya al :
HIV-Hepatitis C
HIV-Hepatitis B
HIV-Degeneratif
HIV-Malaria
HIV-water borne diseases
Bagian dari layanan komprehensif berkesinambungan.
8/1/2017 15
6 Pilar dalam LKB
Koordinasi dan kemitraan dg semua
PILAR 1 pemangku kepentingan di setiap lini

PILAR 2 Peran Aktif Komunitas, ODHA dan Keluarga

Pelayanan terintegrasi dan terdesentralisasi


PILAR 3 sesuai kondisi epidemiologi setempat

Paket layanan HIV komprehensif yang


PILAR 4 berkesinambungan

PILAR 5 Sistem rujukan dan jejaring kerja

PILAR 6
8/1/2017
Akses layanan terjamin
16
Key success (1)
Setiap orang berkewajiban menjaga dan meningkatkan derajat
kesehatan bagi orang lain yang menjadi tanggung jawabnya
Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat berkewajiban untuk
menjamin terselenggaranya perlindungan bayi dan anak dan
menyediakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan.
Pemerintah berkewajiban menetapkan standar dan/atau kriteria
terhadap kesehatan bayi dan anak serta menjamin pelaksanaannya
dan memudahkan setiap penyelenggaraan terhadap standar dan
kriteria tersebut
Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat bertanggung jawab
melakukan upaya pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan
penyakit menular serta akibat yang ditimbulkannya UU 36/2009 ttg
Kesehatan psl 12, 133, 134, 152
8/1/2017 17
Key success (2)
Dalam hal tindakan kedokteran harus dilaksanakan sesuai
dengan program pemerintah dimana tindakan medik
tersebut untuk kepentingan masyarakat banyak, maka
persetujuan tindakan kedokteran tidak diperlukan
Permenkes 290/2008 ttg Persetujuan Tindakan Kedokteran, psl 15
UUPA 23/2003 35/2014 psl 46.
Negara, Pemerintah, Pemerintah Daerah, Keluarga, dan
Orang Tua wajib mengusahakan agar Anak yang lahir
terhindar dari penyakit yang mengancam kelangsungan
hidup dan/atau menimbulkan kecacatan.
8/1/2017 18
Key Success (3)
Inpres 1 tahun 2017:
Khusus kepada Menteri Kesehatan
a. melaksanakan kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat serta meningkatkan
advokasi dan pembinaan daerah dalam pelaksanaan kebijakan Kawasan Tanpa
Rokok (KTR);
b. meningkatkan pendidikan mengenai gizi seimbang dan pemberian Air Susu Ibu
(ASI) eksklusif, serta aktivitas fisik; dan
c. meningkatkan deteksi dini penyakit di Puskesmas dan menyusun Panduan
Pelaksanaan deteksi dini penyakit di instansi pemerintah dan swasta.
Menteri Dalam Negeri mengkoordinasikan dan memfsilitasi
Pemerintah Daerah dalam Pelaksanaan kegiatan Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat sebagaimana dimaksud dalam
Instruksi Presiden ini.
8/1/2017 19
PeraturanTerkait HIV dan AIDS
1. Kepmenkes 1190 tahun 2004 ttg OAT & ARV gratis
2. Permenkes no. 411 tahun 2010 ttg Laboratorium Klinik
3. Permenkes no. 36 tahun 2012 ttg Rahasia Kedokteran
4. Permenkes no. 37 tahun 2012 ttg Penyelenggaraan Lab Puskesmas
5. Permenkes No 21 tahun 2013 ttg Penanggulangan HIV dan AIDS
6. Permenkes no. 43 tahun 2013 ttg Cara Penyelenggaraan Laboratorium
Klinik yg Baik
7. Permenkes No 51 Tahun 2013 ttg layanan PPIA
8. Permenkes No. 5 tahun 2014 ttg Panduan Pratik Klinis di Fasyankes
Primer
9. Permenkes No. 74 tahun 2014 ttg Manlak KTHIV
10. Permenkes No. 75 tahun 2014 ttg Puskesmas
11. Permenkes No. 82 tahun 2014 ttg Penanggulangan Penyakit Menular
12. Permenkes No. 87 tahun 2014 ttg Pengobatan ARV
13. Permenkes No. 97 tahun 2014 ttg Pelayanan Kesehatan Masa
Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan Masa Sesudah
Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan
Kesehatan Seksual
14. Permenkes No. 15 tahun 2015 ttg Layanan Laboratorium HIV dan
Infeksi Oportunistik
15. Permenkes No. 25 tahun 2015 ttg Penyelenggaraan Laboratorium bagi
Bumil, Bulin, Bufas di Puskesmas dan jaringannya
KOLABORASI TB-HIV dalam
PERMENKES NO. 21 TAHUN 2013
PROBLEMATIKA
Informasi yang belum merata
Kemampuan dan kepedulian pemerintah daerah
Pelaksanaan belum standar
Pencatatan dan pelaporan rumit (ego-program)
menyederhanakan pencatatan dan pelaporan
yang terintegrasi dan dimanfaatkan sesuai
kebutuhan tiap program
Penyiapan ToT, Training / orientasi program-
pelaksana, monitoring-evaluasi, status eliminasi

8/1/2017 30
DISTRIBUSI ARV
SENTRALISASI DESENTRALISASI

Gudang pusat droping stok ke


Berdasarkan LBHA dari RS gudang provinsi / gudang
ke Subdit AIDS alternatif provinsi setiap
triwulan

Obat didrop langsung dari LBPHA dari RS dikirim ke Dinkes


gudang pusat ke RS Prov

Obat didrop dari gudang Dinkes


Prov ke RS
TERIMAKASIH

8/1/2017 32

Anda mungkin juga menyukai