Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PELAKSANAAN

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN


INFEKSI

RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG


Jl.RAYA KALIGAWE KM.4
SEMARANG
2012
KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG
Jl . Raya Kaligawe Kotak Pos 1235 Telp. (024) 6580019 (hunting) Fax. (024) 65819
Email : ikomite@yahoo.co.id
S E MARAN G

No : 01/ KPPI/ RSI-SA/01/ 2013 Semarang, 15 Januari 2013


Hal : Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan
dan Evaluasi PPI
Lamp : Ada

Kepada Yth :
Bapak Direktur
RSI Sultan Agung
Di Tempat

Assalamualaikum Wr. Wb.

Bersama ini kami laporkan pelaksanaan kegiatan dan evaluasi program pencegahan dan
pengendalian infeksi periode Januari Desember 2012.
Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan adaah meliputi
1. Pencegahan Infeksi Nosokomial :
a. Pengawasan sterilisasi
b. Pengelolaan sampah
c. Pengelolaan Linen
d. Kewaspadaan Universal
e. Pengawasan Pasien Isolasi
f. Penggunaan Desinfektan
g. Pemeriksaan Angka Kuman
2. Survaillance
3. Pengawasan penggunaan Antibiotik
4. Pendidikan dan Pelatihan
5. Orientasi Karyawan Baru / Peserta Didik
6. Penanganan luka Tusuk Jarum / Benda Tajam
7. Pemeliharaan Kesehatan Karyawan

Demikian laporan kegiatan ini kami sampaikan, dan atas perhatiannya kami ucapkan terima
kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Semarang, 15 Januari 2013

Dr.M Saugi Abduh,SpPD


Ketua Komite PPI
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG

I. NAMA KEGIATAN
Evaluasi Program Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi

II. TUJUAN
- Mengetahui pelaksanaan kegiatan program pencegahan dan pengendalian infeksi
di RS Islam Sultan Agung.
- Pengawasan terhadap pelayanan sterilisasi, pengelolaan sampah, pengelolaan
linen, kewaspadaan universal, pengawasan pasien isolasi, penggunaan
desinfektan,pemeriksaan angka kuman.
- Pelaksanaan surveillance
- Pengawasan penggunaan antibiotik.
- Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
- Pelaksanaan orientasi terhadap karyawan baru / peserta didk.
- Pelaksanaan penanganan luka tusuk jarum / benda tajam.
- Pelaksanaan pemeliharaan kesehatan karyawan.

III. RUANG LINGKUP


- Instalasi Rawat Inap
- Instalasi Rawat Jalan
- Instalasi Rawat Intensif
- Instalasi Bedah

IV. EVALUASI KEGIATAN


Kegiatan program pencegahan dan pengendalian infeksi sudah dilaksanakan meskipun
belum secara keseluruhan.
Pengawasan Sterilisasi
Pelaksanaan prosedur sterilisasi (persiapan,pembersihan / proses sterilisasi dan
pendistribusian) di laksanakan oleh unit CSSD bekerjasama dengan keperawatan.
Pengelolaan Sampah
- Pengelolaan sampah dilaksanakan sesuai prosedur yang ada.
- Petugas cleaning service dalam menangani sampah harus menggunakan alat
pelindung diri seperti : sarung tangan dan masker .
- Sudah ada tempat sampah yang terpisah untuk sampah infeksius dan non
infeksius.
Pengelolaan Linen
- Pemisahan linen infeksius dan non infeksius harus dilaksanakan dan dalam
penangannya harus menggunakan alat pelindung diri.
- Proses pencucian Infeksius dan non Infeksius harus disendirikan.
- Proses pengeringan menggunakan mesin pengering , tetepi tetap di sediakan
jemuran untuk cadangan bila mesin pengering rusak / musim hujan.
Kewaspadaan Universal
- Perlu adanya peningkatan penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) seperti
masker, kacamata, apron, sarung tangan panjang, topi, terutama di unit laundry
dan cleaning servis.
Pengawasan pasien isolasi
Perlu adanya ruang isolasi khusus,baik sarana maupun prasarana,karena masih
minimnya ruang untuk isolasi.
Penggunaan Desinfektan
- Harus ada pedoman / dosis untuk penggunaan desinfektan baik untuk ruangan
alat, / bahan medis,,linen, sehingga memudahkan petugas dalam menjalankan
pekerjaannya, dan untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial di rumah
sakit.
Pemeriksaan Angka Kuman
Harus dilakukan pemeriksaan angka kuman 6 bulan sekali atau 2x dalam satu
tahun pada ruang OK, ICU, IGD, VK,HD,OK SEC dan PERISTI dengan hasil
efektif dan masih layak dipakai untuk kegiatan medis.
Surveilans
- Monitoring pencegahan dan pengendalian infeksi yaitu penghitungan angka
Plebitis, ILO,ISK,IADP,PNEUMONIA dan Dekubitus.
- Target angka kejadian phlebitis < 50 setiap bulan .
- Angka kejadian ILO < 5 % setiap bulan.
- Angka kejadian ISK < 5 setiap bulan.
- Angka kejadian IADP < 5 % setiap bulan.
- Angka kejadian PNEUMONIA < 5 % setiap bulan.
- Angka kejadian Decubitus < 10 % setiap bulan.
Pengawasan Penggunaan Antibiotik
Harus ada buku pedoman penggunaan antibiotik secara rasional yang baku yang
di tetapkan oleh direktur Rumah Sakit ,sehingga mudah dalam pengontrolannya.
Pembuatan buku pedoman harus sesuai dengan hasil pemetaan pola kuman yang
ada di RSI Sultan Agung.
Pendidikan dan Pelatihan
Setelah mendapat pelatihan Universal Precaution kesadaran karyawan untuk selalu
menggunakan APD dalam menjalankan pekerjaannya. Dalam menggunakan APD
di sesuai dengan indikasi penggunaan APD, tidak semua tindakan harus
menggunakan APD.
Orientasi Karyawan Baru / Mahasiswa
Harus dilakukan kegiatan orientasi yang meliputi :
- Karyawan baru baik magang maupun kontrak,karyawan medis atau
non medis.
- Mahasiswa praktek Fakultas Kedokteran.
- Mahasiswa praktek D3 Keperawatan,S1Keperawtan dan D3 Kebidanan.
> Penanganan Luka Tusuk Jarum / Benda Tajam
- Harus ada penanganan luka tusuk jarum / benda tajam pada karyawan yang
bekerja di rumah sakit.
- Dalam penanganan luka tusuk jarum / benda tajam harus sesuai SOP,yang
di tetapkan oleh Direktur rumah sakit.
Pemeliharaan Kesehatan Karyawan
- Harus di laksanakan pemeliharaan kesehatan karyawan / chek up karyawan
6 bulan sekali atau 2x dalam 1 tahun, yang di selenggarakan oleh rumah sakit.

V. KESIMPULAN
Program pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit harus dilaksanakan.

VI. RENCANA TINDAK LANJUT


Penambahan alat pelindung diri terutama di bagian laundry dan cleaning servis.
Pembuatan buku pedoman dalam penggunaan antibiotic rasional
Merevisi SK IPCLN di tiap-tiap unit sehubungan dengan adanya rotasi perawat.
Mengadakan pelatihan / penyegaran kembali tentang :
1. Cara cuci tangan yang benar dan sesuai prosedur.
2. Penggunaan APD yang benar dan sesuai indikasi.
3. Perawatan luka sesuai prosedur.
4. Penelitian terjadinya plebitis di ruang keperawatan bekerjasama
dengan mahasiswa fakultas kedokteran.
5. Pemasangan dan perawatan catter sesuai prosedur.
6. Penyuntikan yang aman.
7. Penanganan pasien isolasi / infeksius.
8. Pembuangan sampah infeksius dan non infeksius.

Semarang, 15 Januari 2013

Dr.M Saugi Abduh,SpPD


Ketua Komite PPI
LAPORAN KEGIATAN
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG

I. PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL


a. Pengawasan Sterilisasi
Kegiatan sterilisasi saat ini berada dibawah pengawasan Farmasi dengan tetap
berkoordinasi dengan Komite PPI.
Pemberian label pada kemasan alat / bahan yang akan disterilisasi (tanggal
penyeterilan) sudah terlaksana dan di laksanakan oleh unit CSSD.
Pembersihan alat-alat / proses yang akan disterilkan sudah dilaksanakan semua
oleh unit CSSD,kecuali peralatan SEC,karena jumlah alat yang masih minimal.
Inventaris alat / persediaan semua di centralkan di unit CSSD, pengambilan di
unit keperawatan sesuai kebutuhan (di sesuaikan dengan jumlah pasien yang
akan di lakukan tindakan) kecuali di unit OK,IGD dan VK punya persediaan
sendiri untuk mengantisipasi pasien yang bersifat emergency.
b. Pengelolaan sampah
Sudah dilakukan pemisahan tempat sampah untuk sampah yang infeksius dan
non infeksius ( kuning : Infeksius, Hitam : Non infeksius, Unggu : Citostatika,
Safety box : Benda tajam ).
Pembakaran sampah medis dengan incinerator.
Pembuatan TPS B3 dan Sampah non infeksius.
Pemeriksaan kesehatan lingkungan pada bulan Mei,Juni dan Desember 2011
Penyuluhan terhadap petugas pengambilan sampah infeksius.
Pembuatan ijin pembuangan limbah cair .
Pemberian kaporit setiap minggu ke tandon air.
Pengurasan tandon air setiap 6 bulan.
Pemberian chemical Teralin ( untuk ALKES ) dan Surfanios (untuk lantai ).
c. Pengelolaan Linen
Pemisahan linen infeksius & non infeksius di laksanakan oleh petugas ruangan /
unit keperawatan.
Penghitungan linen kotor dilakukan di unit laundry oleh petugas laundry.
Pengambilan linen kotor di unit keperawatan di mulai jam 09.00.
Pengambilan linen kotor untuk ruang bedah central di laksanakan dua kali dalam
sehari pagi dan sore oleh petugas laundry.
Jenis desinfektan yang di pakai untuk linen yang infeksius Steriling Anios ( SA)
Pengambilan linen bersih dari unit laundry sudah menggunakan system tertutup
supaya tidak mudah terkontaminasi yaitu dengan memakai plastik berwarna
putih.
d. Kewaspadaan Universal
Mengadakan sosialisasi pengunaan Alat Pelindung Diri yang benar dan sesuai
indikasi bagi petugas kesehatan (keperawatan), petugas kebersihan (Cleaning
Service),Petugas penunjang medis, (gizi,,laboratorium,radiology,fisioterapi ) dan
unit laundry, pada saat melakukan kegiatan atau tindakan.
e.Pengawasan Pasien Isolasi
Memberikan informasi kepada petugas pelaksana dan keluarga pasien, tentang
kebersihan pasien yang diisolasi baik ruang maupun peralatan.
Edukasi terhadap staf pelaksana tentang penanganan pasien isolasi.
Masih minimnya tempat / ruang isolasi baik sarana maupun prasarana.
f. Penggunaan Desinfektan
Membuat perhitungan / dosis desinfektan yang digunakan untuk desinfeksi linen
di unit laundry.
Bekerjasama dengan beberapa prodak tentang cairan desinfektan baik untuk cuci
tangan (handrub),pembersih alat kesehatan, maupun pembersih lantai
berdasarkan hasil uji lab yang efektif dan sesuai dengan standar pencegahan dan
pengendalian infeksi,di rumah sakit.
g. Pemeriksaan Angka Kuman
Telah dilakukan pemeriksaan angka kuman :
usap alat kesehatan : Ventilator,Infus,CSSD/EO
usap dinding : OK
usap linen : B.Salam,Arijal
makanan : Nasi,Sayur,Gorengan
bakteri udara : OK,ICU,B.Salam (Isolasi),CSSD
pada bulan Juli 2012 dengan hasil masih layak di pakai untuk tindakan medis.
Hasil pemeriksaan terlampir.

II. SURVAILLANCE
Melakukan penghitungan angka Plebitis, Infeksi Luka Operasi (ILO),Infeksi Saluran
Kemih (ISK),Infeksi Aliran Darah Primer (IADP),Pneumonia dan Dekubitus yang
dilakukan dengan mengisi check list monitoring infeksi pasien rawat inap dan dihitung
setiap bulan.
Dalam penghitungan angka infeksi yang di hitung hanya infeksi baru, yang terjadi di
RSI.Sultan Agung, untuk .Infeksi lama atau infeksi yang di dapat dari rumah sakit lain
tidak termasuk katagori dalam penghitungan.

III PENGAWASAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK


Program ini belum dapat dilaksanakan karena belum adanya buku pedoman yang
baku untuk penggunaan antibiotik yang rasional,yang di tetapkan oleh direktur rumah
sakit. Pembuatan buku pedoman dilakukan setelah ada hasil pemetaan pola kuman di
RS Islam Sultan Agung.

IV PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


Mengadakan edukasi Hand Hygiene untuk perawat,penunjang medis,cleaning
servis,pengunjung di lingkungan RSI.Sultan Agung dan luar rumah sakit : di sekolah
Dasar, dan posyandu.
Mengikuti seminar tentang Hand Hygiene dan pelantikan HIPPII cabang Semarang di
RS. Roemani pada tanggal 8 Desember 2012.

V. ORIENTASI KARYAWAN BARU / PESERTA DIDIK


Telah dilakukan orientasi terhadap karyawan baru baik kontrak maupun magang
perawat maupun non perawat dan peserta didik (mahasiswa praktek), Fakultas
Kedokteran, D3 Keperawatan, S1 Keperawatan, dan D3 Kebidanan.

V1. PENANGANAN LUKA TUSUK JARUM / BENDA TAJAM


Dalam penangan luka tusuk jarum / benda tajam sudah ada SOP.
Pelaksanaan penanganan luka tusuk jarum / benda tajam di berlakukan terhadap
seluruh karyawan yang bekerja di rumah sakit atau unit unit terkait ( dokter, perawat,
radiologi, sanitasi,cleaning servis, gizi, laundry).
Dalam satu tahun (2012) jumlah karyawan yang terkena jarum / benda tajam adalah :
a. perawat : 2 orang.
b. cleaning servis : 2 orang.
c. Mahasiswa praktek : 1 orang.
V11. PEMELIHARAAN KESEHATAN KARYAWAN
Pemeliharaan kesehatan karyawan (chek up) tahun 2012 untuk sementara waktu
belum di laksanakan .

Semarang, 15 Januari 2013

Dr.M Saugi Abduh,SpPD


Ketua Komite PPI
EVALUASI KEGIATAN
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG

I. NAMA KEGIATAN
Evaluasi Program Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi

II. TUJUAN
- Mengetahui pelaksanaan kegiatan program pencegahan dan pengendalian infeksi
di RS Islam Sultan Agung.
- Melaksanakan pengawasan terhadap pelayanan sterilisasi, pengelolaan sampah,
pengelolaan linen, kewaspadaan universal, pengawasan pasien isolasi, penggunaan
desinfektan,pemeriksaan angka kuman.
- Melaksanakan surveillance
- Melaksanakan pengawasan penggunaan antibiotik.
- Melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan.
- Melaksanakan Orientasi Karyawan Baru / Peserta Didik.
- Melaksanakan penanganan luka tusuk jarum / benda tajam.
- Melaksanakan pemeliharaan kesehatan karyawan.

III. RUANG LINGKUP


- Instalasi Rawat Inap
- Instalasi Rawat Jalan
- Instalasi Rawat Intensif
- Instalasi Bedah

IV. EVALUASI KEGIATAN


Kegiatan program pencegahan dan pengendalian infeksi sudah dilaksanakan meskipun
belum secara keseluruhan.
Pengawasan Sterilisasi
Pelaksanaan prosedur sterilisasi (persiapan,pembersihan / proses sterilisasi dan
pendistribusian) telah berjalan dengan baik dan di laksanakan di unit rawat CSSD.
Pengelolaan Sampah
- Pengelolaan sampah sudah dilaksanakan sesuai prosedur yang ada.
- Petugas cleaning service dalam menangani sampah sudah menggunakan alat
pelindung diri seperti sarung tangan dan masker.
- Sudah ada tempat sampah yang terpisah untuk sampah infeksius dan non
infeksius.
- Sudah ada tempat pengaman untuk pengelolaan limbah benda tajam ( Safety
Box ) yang sesuai dengan standar WHO.
Pengelolaan Linen
- Pemisahan linen infeksius dan non infeksius telah dilaksanakan oleh petugas
terkait, dan dalam penangannya sudah menggunakan alat pelindung diri.
- Proses pencucian linen infeksius dan non infeksius sudah disendirikan.
- Penjemuran linen berwarna sudah menggunakan lokasi khusus yang terlindung
dari sinar matahari langsung sehingga warna linen tidak mudah rusak.
Kewaspadaan Universal
- Penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker, kacamata, apron, sarung
tangan panjang, sepatu boot, topi, perlu di tambah terutama di bagian
laundry,cleaning servis, kamar jenazah.
Pengawasan pasien isolasi
Masih minimnya sarana dan prasarana di ruangan isolasi, baik ruang maupun
peralatan.ruangan secara khusus untuk isolasi belum ada.
Penggunaan Desinfektan
- Sudah ada pedoman dosis untuk penggunaan desinfektan untuk ruangan , alat,
lantai, maupun linen, dan juga sudah di lakukan penelitian untuk prodak
desinfektan yang akan di gunakan, sehingga memudahkan petugas dalam
menjalankan pekerjaannya.
Pemeriksaan Angka Kuman
Telah dilakukan pemeriksaan angka kuman usap AC,usap dinding dan
lantai,kesehatan lingkungan menurut fungsi ruang / udara,alat pada ruang
OK,ICU,IGD,VK,HD,OK SEC dan PERISTI dengan hasil masih layak untuk
dipakai kegiatan medis, pada bulan Agustus 2012.
Survaillance
- Monitoring pencegahan dan pengendalian infeksi sudah dilaksanakan yaitu
penghitungan angka Plebitis, ILO,ISK,IADP,PNEUMONIA dan Dekubitus.
- Target angka kejadian phlebitis < 5 untuk setiap tahun tercapai (hasil
pencapaian 32,21 ) atau 37,04 % dalam 1 tahun.
- Angka kejadian ILO < 5 % hasil pencapaian 1,71 %.(sudah mencapai target)
- Angka kejadian ISK < 5 hasil pencapaian 0 .(sudah mencapi target)
- Angka kejadian IADP < 5 % hasil pencapaian 0 %.
- Angka kejadian pneumonia < 5 % hasil pencapaian 0 %.
- Angka kejadian Decubitus kurang dari 10 % (hasil pencapaian 7,19 %.Target
terpenuhi).
Pengawasan Penggunaan Antibiotik
Program ini belum bisa di laksanakan karena belum adanya buku pedoman
penggunaan antibiotik secara rasional yang baku,yang di tetapkan oleh direktur
sehingga masih sulit dalam pengontrolannya. Pembuatan buku pedoman
menunggu hasil pemetaan pola kuman yang ada di RS Islam Sultan Agung.
Pendidikan dan Pelatihan
* Setelah mendapat pelatihan / sosialisasi tentang universal precaution kesadaran
Karyawan untuk menggunakan APD dalam menjalankan pekerjaannya sudah
cukup baik meskipun masih banyak yang menggunakan APD tidak sesuai
dengan indikasi penggunaan APD.
* Telah mengadakan edukasi Hand Hygiene untuk perawat,cleaning
servis,pengunjung di lingkungan RSI.Sultan Agung dan luar rumah sakit,yaitu
di Sekolah Dasar,dan Posyandu.
* Mengikuti seminar tentang Hand Hygiene dan pelantikan HIPPII cabang
Semarang di RS Roemani.
Orientasi Karyawan Baru / Mahasiswa
Sudah dilakukan kegiatan orientasi yang meliputi :
- Karyawan baru, kontrak dan magang.
- Mahasiswa D3 Keperawatan,D3 Kebidanan dan S1 Keperawatan .
- Mahasiswa Kedokteran.

V. KESIMPULAN
1.Kegiatan program pencegahan dan pengendalian infeksi sudah hampir keseluruhan
dilaksanakan.
2.Pemakaian alat pelindung diri ( APD ) yang masih belum tepat dan benar (tidak
sesuai indikasi) terjadi hampir seluruh unit keperawatan.
3.Pelaksanaan cuci tangan belum sesuai prosedur yaitu 6 langkah cara cuci tangan
( menurut standar WHO ) baik dokter,perawat dan mahasiswa praktek.
4.Angka infeksi tertinggi adalah phlebitis.
5.Masih ada beberapa unit keperawatan yang membuang limbah benda tajam tidak
pada tempatnya ( Safety Box ).
6.Prinsip seteril dan tehnik perawatan luka masih kurang / tidak sesuai prosedur.

VI. RENCANA TINDAK LANJUT


Perlu edukasi / sosialisasi kembali tentang indikasi pemakaian APD dan cara
melakukan kebersihan tangan yang benar sesuai prosedur.
Pembuatan buku pedoman dalam penggunaan antibiotik rasional yang di tetapkan
oleh direktur rumah sakit.
Melakukan penelitian tentang penyebab terjadinya plebitis di ruang keperawatan.
Sosialisasi kembali tentang pembuangan limbah benda tajam yang benar.
Penyegaran kembali tentang SOP perawatan luka yang benar.
Penyegaran kembali tentang pelaksanaan alih baring.
Penyegaran kembali tentang pemasangan dan perawatan cateter urine sesuai SOP.
Perlu revisi SK IPCLN di tiap-tiap unit keperawatan,sehubungan dengan adanya
rotasi perawat.
Pelatihan pencegahan dan pengendalian infeksi secara interne untuk seluruh
karyawan,baik karyawan lama maupun karyawan baru.

Semarang, 15 Januari 2013

Dr.M.Saugi Abduh,SpPD
Ketua Komite PPI
KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Jl. Raya Kaligawe KM.4 Semarang Telp. (024) 6580019 (hunting) Fax. (024) 6581928
Website : www.rsisultanagung.co.id E-mail : rs@rsisultanagung.co.id
S E MA RANG

No : 01/ KPPI/ RSI-SA/1/2013 Semarang 15 Januari 2013


Hal : Pelaporan evaluasi monitoring infeksi RS
Lamp : Ada.

Kepada Yth :
Bapak Direktur
RSI Sultan Agung
Di_
Tempat

Assalamualaikum Wr. Wb

Bersama ini kami dari Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Nosokomial melaporkan
hasil evaluasi monitoring infeksi pasien rawat inap periode Januari Desember 2012.
Hasil evaluasi terlampir.
Demikian laporan evaluasi ini kami sampaikan, dan atas perhatiannya kami ucapkan terima
kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Semarang, 15 Januari 2013

Dr.M.Saugi Abduh,SpPD
Ketua Komite PPI
EVALUASI
MONITORING PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
PERIODE JANUARI DESEMBER 2012

Assalamualaikum Wr. Wb

Bersama ini kami melaporkan hasil evaluasi surveilans sasaran mutu infeksi nosokomial
periode Januari Desember 2012 sebagai berikut :

1. Angka Kejadian Plebitis


- Target yang harus dicapai < 5
- Hasil pencapaian 32,21 (belum sesuai target)
Analisa :
- Tindakan desinfektan dalam pemasangan infus belum dilakukan dengan benar.
- Perawat dalam melakukan pemasangan dan perawatan infus belum sepenuhnya
melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan.
- Tehnik pemasangan infus masih banyak yang belum benar terutama pada karyawan
baru.atau magang.

Rencana tindak lanjut :


- Sosialisasi ulang cara / teknik pemasangan infus kepada semua perawat
- Sosialisasi ulang tentang cuci tangan yang benar sesuai prosedur.

2. Angka Infeksi Luka Operasi (ILO)


- Target yang harus dicapai < 5 %
- Hasil pencapaian ILO 1,71 % (sudah mencapai sesuai target).

3. Angka Kejadian Decubitus


- Target yang harus dicapai < 10 %.
- Hasil pencapaian 7,19 % (sudah sesuai target).

4. Angka Kejadian Infeksi Saluran Kemih (ISK)


- Target yang harus di capai < 5
- Hasil pencapaian 0 . Atau 0 % (sudah mencapai sesuai target).
5. Angka kejadian Infeksi Aliran Darah Primer (IADP)
- Target yang harus di capai < 3 %.
- Hasil pencapaian 0 % (sudah mencapai target)
6. Angka kejadian Pneumonia
- Target yang harus di capai < 3 %.
- Hasil pencapaian 0 % (sudah mencapai target)

Demikian laporan kami, mohon asupannya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Semarang, 15 Januari 2013

Dr.M.Saugi Abduh,SpPD
Ketua Komite PPI
DAFTAR DESINFEKTAN DAN ANTISEPTIK YANG TERSEDIA
DI RS ISLAM SULTAN AGUNG

No Nama Isi Keterangan


1 Alkohol 70% Alkohol Untuk semua tujuan kulit
2 Alkohol 96% Alkohol Untuk semua tujuan kulit
3 Betadhin Pvidon lodida 10% Antiseptik kulit dan luka
4 Isodin Antiseptik kulit dan luka
Lodine povidon
5 Setara dengan 1% Iodium Antiseptik kulit dan luka
10%
- Chlorhixide
- Gluconate
Antiseptik kulit dan pembersih
6 Poli Aid - Sulution
instrumen
- Cetrimide B.P 15%
- B.P 7 %
Antiseptik kulit dan pembersih
7 Avagard
tangan
Desinfeksi permukaan semua
8 Lisol bahan baik medis maupun non
medis
9 Bayclin Klorin 0,5% Desinfeksi linen di laundry
- Alkohol Denat
-Aqua,PEG/PPG17/6
Copolymer Membunuh kuman secara
Hand Saniter -propylene glaycol cepat tanpa air.
10
(DETTOL) -Acrylates/ C 10-30Alkyl acrylate Meninggalkan kesegaran pada
- tangan.
Crosspolymer,Tetrahydroxypropyl
Ethylenediamine,parfum,limonene
Antiseptik kulit pembersih
11 3M Handrub Antiseptic 0,5 % CHG
tangan dari kuman
Anios Gel Antiseptik kulit pembersih
12
Handrub tangan dari kuman kuman
Antiseptik kulit pembersih
13 Softa - Man
tangan dari kuman

Semarang, 15 Januari 2013

Dr.M.Saugi Abduh,SpPD
Ketua Komite PPI
DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN TINDAKAN SAAT TERJADI
PAJANAN DI RSI SULTAN AGUNG 2012

JENIS TINDAKAN TERPAJAN KETERANGAN

Pemasangan infus 2 PERAWAT

Suntik 2 PERAWAT

Tindakan medis kecil 0 DOKTER

Pengambilan limbah jarum 5 PETUGAS KEBERSIHAN

Pengambilan darah 1 PERAWAT

Pencucian linen 1 PETUGAS LAUNDRY


DATA SURVEILENS 2012
ANALISA DATA
Dari hasil surveilens pada tahun 2012 angka kejadian infeksi tertinggi adalah Plebitis.
Hal ini bias disebabkan beberapa hal sebagai berikut :
a. Pemberian obat-obatan dengan viskositas tinggi
b. Kurang memperhatikan teknik aseptik cara pemasangan infus
c. Pemberian transfusi darah yang terlalu sering

Adapun stategi implementasi untuk menurunkan angka infeksi yaitu sebagai berikut :
a. Memonitor dan mereview proses pemasangan infus
b. Mengadakan in house training tentang pemasangan infuse
c. Mengadakan lomba pemasangan infus di setiap ruang perawatan

Anda mungkin juga menyukai