Anda di halaman 1dari 23

Diagnosis Dan Penatalaksanaan

Infeksi Paru oleh


Mycobacterium Non Tuberkulosis

Oleh:
Angela Yanetha Betty Wurry Anapaku
15710169
Desi Dyan Ratnasari 15710181

Pembimbing :
dr. Budi Sutedja, Sp.P
LATAR BELAKANG

Mycobacterium tuberculosis
- ( MTB) paru mengalami
Tahun 2014 2,2%
Di AMERIKA SERIKAT
NonTuberculosis
Mycobacterium(NTM)
PARU tiap tahun

DI INDONESIA PREVALENSI NTM Paru


belum diketahui dengan
Jelas
LATAR BELAKANG

- Center for Disease Control and Prevention (CDC) menemukan NTM


74% tahun 1990. Peningkatan ini seiring dengan meningkatnya
jumlah kasus infeksi Mycobacterium avium complex (MAC) pada
pasien HIV atau AIDS
- ditemukan 125 spesies NTM paru yang terbagi dalam 2 kelompok
besar; slowly growing NTM dan rapidly growing mycobacterium (RGM).
DEFINISI NON TUBERCULOSIS MYCOBACTERIUM

NTM adalah bakteri patogen oportunistik pada lingkungan yang


banyak terdapat pada air dan tanah serta jarang menimbulkan penyakit
bila tidak disertai dengan faktor predisposisi. NTM dapat menyebabkan
penyakit sistemik yang parah, terutama pada pasien dengan kondisi
imun yang buruk. NTM paling sering terjadi pada infeksi paru,
limfadenitis, dan infeksi kulit dan jaringan lunak
Di Amerika Utara,
Prevalensi infeksi NTM di
Prevalensi NTM 14,1
Indonesia masih belum
kasus per 100.000.
diketahui dengan jelas
NTM >> MTB paru
FAKTOR RISIKO

Keadaan Imunodeficiency Riwayat Penyakit Paru

1.TB
1.HIV / AIDS 2.PPOK
2.Transplantasi Organ 3.Bronkiektasis
3. Penggunaan steroid 4.Fibrosis Kistik
4.Keganasan
PATOFISOLOGI
1.
Infeksi Menekan
Limfosit T <
Diseminata pada produksi
50/uL
psien HIV Limfosit T

2.
Infeksi interferon IFN- ), r 1
Diseminata pada (IFN-) dan
(IFNRI),
psien Bukan HIV interleukin (IL-
reseptor 2 IFN-
12) (IFNR2
3.
Gambaran Nodul Perempuan
Infeksi NTM pada
Paru dan Pasca
paru kronik
Bronkiektasis Menopause

Manifestasi klinis oleh infeksi NTM diklasifikasikan menjadi 4 sindrom klinis :

1. Penyakit paru kronis


2. Limfadenitis
3. Penyakit kulit
4. Penyakit diseminata
DIAGNOSA

GEJALA KLINIS : PEMERIKSAAN


PEMERIKSAAN PENUNJANG :
- bervariasi dan
FISIK : 1.hasil positif NTM
tidak spesifik paru melalui dua kali
Demam
- batuk kronik pemeriksaan sputum
Limfadenopati
dengan produksi atau melalui satu kali
Hepatoslenomegali pemeriksaan bilasan
sputum, demam,
. bronkus
penurunan berat
2. CT-Scan thorax
badan dan rasa resolusi tinggi seperti
lemah HRC
GAMBARAN RADIOLUSEN
SEPERTI TUNAS POHON TAMPAK
PADA LOBUS KANAN BAGIAN
TENGAH YANG DISEBABKAN
OLEH INFEKSI MYCOBACERIUM
AVIUM INTRACELLULARE

Nodul berongga pada lobus kanan bawah


karena MAC
Penyakit paru terjadi kerusakan pada daerah
parenkim yang disebabkan MAC. Setelah
dilakukan lobektomi pada paru kanan dan
beberapa terapi medikomentosa dalam
waktu yang cukup lama

Paru-paru Hot Tub Konsolidasi yang


menyebar karena hipersensitivitas
pneumonitis (HP) setelah paparan berulang
pada MAC
KLASIFIKASI NON TUBERCULOSIS MYCOBACTERIUM

Slowly growing nontuberculous


mycobacterium, Rapidly growing mycobacterium
1.Mycobacterium avium (RGM).
complex (MAC) 1.Mycobacterium abscessus
2.Mycobacterium kansasii 2.Mycobacterium fortuitium
3.Mycobacterium xenopi 3. Mycobacterium chelonae
4.Mycobacterium simiae
Mycobacterium avium complex (MAC)

Dua spesies MAC : M. avium dan M. intracellulare


Infeksi paru oleh MAC dibagi menjadi 2 tipe berdasarkan gambaran radiologi
pada foto thoraks yaitu:
- Terdapat adanya kavitas pada lobus paru bagian atas
- Terdapat gambaran bronkiektasis
Bronkoskopi dan biopsi paru diperlukan untuk mendiagnosis infeksi paru oleh
MAC
TERAPI MEDIKAMENTOSA INFEKSI PARU YANG DISEBABKAN
OLEH MAC
Mycobacterium Malmoense
Mycobacterium Kansaii
- Didaerah perkotaan - dapat menyebabkan limfadenitis dan
- faktor risiko seperti PPOK, infeksi jaringan lunak
pneumokoniosis, dan keganasan. - Pertumbahan kuman lambat
- Gambaran klinis dan radiologis
mirip MTB - Sulit untuk terapi , Pemberian kombinasi
- Terapi :rifampin, isoniazid dan terapi isoniazid, rifampin dan etambutol
etambutol dengan atau tanpa dengan atau tanpa kuinolon dan
streptomisin Setiap hari slma 18 makrolid menunjukkan perbaikan hasil
mikrobiologi
bulan ,setidaknya 12 bulan kultur
sputum negatif
Mycobacterium Xenopii Mycobacterium abscessus

- Pada pasien PPOK termasuk kelompok Rapidly


- Gejala : Batuk Produktif growing mycobacterium
- Gambaran foto toraks :adanya Terapi :- pemberian intravena
kavitas dibagian apikal paru dan selama 2-4 bulan seperti imipenem
biasanya disertai adanya efusi atau sefoksitin ditambah dengan
pleura pemberian amikasin setiap hari
- Terapi Nya : panduan MAC seperti atau 3 kali seminggu.
makrolid, rifampisin dan etambutol - Pembedahan dan kemoterapi
Penatalaksanaan NTM Paru berbeda dengan Mycobacterium paru .
Pengobatan bergantung pada :
LOKASI
SPRESIES BERATNYA
KELAINAN PADA
MYCOBACTERIUM INFEKSI
FOTO THORAX

HASIL UJI
KONDISI UMUM
PENYAKIT DASAR TERHADAP OBAT
PASIEN
ANTI MIKROBA
DOSIS OBAT-OBATAN UNTUK INFEKSI NTM PARU

Terapi medikamentosa secara bertahap diberikan


paling sedikit selama 12 bulan sampai didapatkan
hasil biakan sputum negative. Lama terapi
medikamentosa dapat mencapai 18-24 bulan
KEMOPROFILAKSIS -> RIFABUTIN sebagai profilaksis primer

Profilaksis untuk NTM hanya untuk pasis AIDS dengan CD4<50 sel

Rifabutin 300 mg per hari, klaritromisin 1000mg per hari atau


azitromisin 1200 mg per minggu merupakan panduan efektif sebagai
profilaksis untuk MAC pada pasien AIDS.
PEMBEDAHAN
2-3 BULAN TIDAK ADA PERUBAHAN HASIL PEMERIKSAAAN SPUTUM
INDIKASI RESEKSI , LOBEKTOMI ATAU PNEUMONEKTOMI -

Anda mungkin juga menyukai